Anda di halaman 1dari 26

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SURADADI
Alamat:Jln. Purwa No.54 Suradadi Kec. Suradadi Telp (0283) 852352

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SURADADI


NOMOR 047 TAHUN 2023

TENTANG

PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

KEPALA PUSKESMAS SURADADI,

Menimbang : a. Bahwa dalam penyelenggaraaan pelayanan klinis yang


berkualitas di Puskesmas, diperlukan adanya pelayanan
rekam medis yang sesuai standar;
b. Bahwa untuk menyelenggarakan pelayanan rekam medis
yang sesuai standar maka perlu dilakukan
penyelengaraaan rekam medis yang baik;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,
perlu menetapkan Keputusan Kepala Puskesmas
Suradadi tentang Penyelenggaraan Rekam Medis.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290/Menkes/Per/III/2009 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 tahun 2022 tentang
Rekam Medis;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
34 tahun 2022 tentang Akreditasi Puskesmas;
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
128/Men.Kes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1424/2022 tentang Standar
Kompetensi Kerja bidang Rekam Medis dan Informasi
Kesehatan;
8. Keputusan Menteri Kesehatan No.
HK.01.07/MENKES/165/2023 tentang Standar
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat;
9. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
Nomor HK.02.02/D/4871/2023 tentang Instrumen
Survei Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

PERTAMA : Rekam medis merupakan sumber informasi utama mengenai


proses asuhan dan perkembangan pasien sehingga menjadi
media komunikasi yang penting. Agar informasi ini berguna
dan mendukung asuhan pasien di Puskesmas Suradadi
secara berkelanjutan, rekam medis harus tersedia selama
asuhan pasien dan setiap saat dibutuhkan serta dijaga
untuk selalu mencatat perkembangan terkini dari kondisi
pasien;

KEDUA : Rekam medis di Puskesmas Suradadi dibuat secara tertulis,


lengkap, dan jelas. Penyelenggaraan rekam medis di
Puskesmas Suradadi dilakukan secara berurutan dari sejak
pasien masuk sampai pasien pulang, dirujuk, atau
meninggal.

KETIGA : Rekam medis diselenggarakan sesuai dengan ketentuan


kebijakan dan prosedur yang berisi data dan informasi
asuhan pasien yang dibutuhkan untuk pelayanan pasien
dan rekam medis itu dapat diakses oleh petugas kesehatan
pemberi asuhan, manajemen, dan pihak luar organisasi yang
diberi hak akses terhadap rekam medis untuk kepentingan
pasien, asuransi, dan kepentingan lain yang sesuai dengan
peraturan perundang-udangan. Penyelenggaraan rekam
medis dilakukan secara berurutan dari sejak pasien masuk
sampai pasien pulang, dirujuk, atau meninggal meliputi
kegiatan;
1) Registrasi pasien;
2) Pendistribusian rekam medis;
3) Isi rekam medis dan pengisisan informasi klinis;
4) Pengolahan data dan pengkodean;
5) Klaim pembiayaan;
6) Penyimpanan rekam medis;
7) Penjaminan mutu;
8) Pelepasan informasi kesehatan;
9) Pemusnahan rekam medis; dan
10) Termasuk riwayat alergi obat,

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di SURADADI
Pada Tanggal : 30 Januari 2023
Plt KEPALA PUSKESMAS SURADADI

ARI KUSWINANDARI
00801 2 001
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS SURADADI
NOMOR : 046 TAHUN 2023
TENTANG : PENYELENGGARAAN REKAM
MEDIS

PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN REKAM MEDIS

A. REGISTRASI PASIEN

Registrasi pasien merupakan proses identifikasi pasien untuk membedakan


antara pasien satu dengan pasien yang lain sehingga memperlancar atau
mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien. Metode identifikasi
mencakup penggalian informasi mengenai identitas pasien, jenis pelayanan
klinis yang dituju pasien dan tenaga kesehatan yang dikehendaki pasien
untuk memberikan perawatan dan pengobatan, baik pasien dating langsung
atau pendaftaran secara online petugas kembali melakukan identifikasi pasien
di ruang pendaftaran.

Untuk mempermudah identifikasi pasien penting dalam hal ini untuk


dibuatkan Kartu Berobat yang diberikan kepada pasien agar apabila pasien
datang berobat kembali ke Puskesmas dapat dilayani dengan cepat dan tepat.

Data yang diinputkan meliputi: nomor rekam medis, nomor BPJS, nama
lengkap, nama KK/orang tua, nomor NIK, nomor KK, tanggal lahir, jenis
kelamin, pekerjaan, dan alamat. Petugas yang berhak melakukan registrasi
pasien adalah petugas jaga loket pendaftaran rawat jalan dan IGD Puskesmas
Suradadi.

B. PENDISTRIBUSIAN DAN AKSES REKAM MEDIS

Pendistribusian rekam medis di Puskesmas Suradadi dilakukan secara


manual dengan cara mengambil dokumen rekam medis di ruang penyimpanan
(filing).

Penyelenggaraan rekam medis dilakukan secara berurutan dari sejak pasien


masuk sampai pasien pulang atau dirujuk.

Untuk menjamin kerahasiaan informasi pasien, perlu ditentukan identifikasi


terhadap tenaga kesehatan tertentu, yang memiliki akses isi rekam medis
pasien:

1. Maya Hertati, Amd. RM


2. A. Husni Aji Sembada, Amd. RMIK

C. ISI REKAM MEDIS DAN PENGISIAN INFORMASI KLINIS

Rekam medis merupakan sumber informasi utama mengenai proses asuhan


dan perkembangan pasien, sehingga menjadi media komunikasi yang penting
agar informasi ini berguna dan mendukung asuhan pasien secara
berkelanjutan, maka rekam medis harus tersedia selama asuhan pasien dan
setiap saat dibutuhkan, serta dijaga untuk selalu mencatat perkembangan
terkini dari kondisi pasien.

Dokter, perawat, bidan, dan petugas pemberi asuhan yang lain bersama-sama
menyepakati isi rekam medis sesuai dengan kebutuhan informasi yang perlu
ada dalam pelaksanaan asuhan pasien.
Isi rekam medis di Puskesmas Suradadi bersifat rahasia rekam medis diisi
oleh setiap dokter, dokter gigi, dan/ atau tenaga kesehatan yang
melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan.

Setiap catatan dalam rekam medis harus lengkap dan jelas mencantumkan
nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi dan/atau tenaga kesehatan
yang memberikan pelayanan secara berurutan sesuai waktu pelayanan.

Dalam hal terjadi kesalahan dalam pencatatan rekam medis, dokter, dokter
gigi dan atau tenaga kesehatan lain dapat melakukan koreksi dengan cara
memperbaiki catatan medis di hari yang sama.

Pengisian rekam medis rawat jalan harus dilaksanakan pada hari itu juga.
Rekam Medis diisi secara lengkap serta harus dibubuhi nama, dokter, dokter
gigi dan atau tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan
perseorangan.

D. PENGOLAHAN DATA DAN PENGKODEAN

1. Pelaporan
a. Laporan kunjungan bulanan
Laporan kunjungan bulanan berisi data kunjungan pasien dalam satu
bulan berdasarkan:
- Jenis kelamin (L/ P),
- Jenis pasien (Baru/ Lama),
- Cara pembayaran (BPJS, Gratis),
- Jumlah rujukan, dan
- Register pasien yang membuat Surat Keterangan Sehat dan Buta
Warna.
- Register pasien yang membuat Surat Keterangan bagi pasangan
Calon Pengantin.
2. Koding adalah salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk
memberikan kode dengan huruf atau dengan angka atau kombinasi
huruf dan angka yang mewakili komponen data. Pemberian kode ini
merupakan kegiatan klasifikasi dan pengelompokan penyakit serta
tindakan berdasarkan kriteria tertentu yang telah disepakati.
Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi penyakit yang berlaku
dengan menggunakan ICD-10 untuk mengkode penyakit, sedangkan
ICD-9-CM digunakan untuk mengkode tindakan.
Tujuan coding sebagai berikut:
a. Memudahkan pencatatan, pengumpulan dan pengambilan kembali
informasi terkait dengan diagnosis ataupun tindakan yang
diperlukan;

b. Memudahkan pemasukan data ke database computer yang tersedia


(contoh satu kode dapat mewakili beberapa terminology yang
digunakan para dokter);

c. Menyediakan data yang diperlukan oleh sistem pembayaran atau


penagihan biaya yang dijelaskan;

d. Memaparkan indikasi alasan mengapa pasien memperoleh asuhan


perawatan atau pelayanan (yang merupakan data sebagai runtutan
kejadian); dan

e. Menyediakan informasi diagnosis dan tindakan bagi riset, edukasi


dan kajian assessment kualitas keluaran atau outcame, dari aspek
legal dan otentik.
E. KLAIM PEMBIAYAAN

BPJS Kesehatan akan membayar kepada FKTP dengan Kapitasi dan Non
Kapitasi. Untuk FKRTL, BPJS Kesehatan akan membayar dengan system
paket INA-CBG’s dan diluar paket INA-CBG’s (Permenkes nomor 52 tahun
2016).

Pembayaran Klaim Kapitasi oleh BPJS Kesehatan didasarkan pada jumlah


peserta yang terdaftar di FKTP sesuai dengan data BPJS Kesehatan.
Pembayaran kapitasi kepada FKTP dilakukan oleh BPJS Kesehatan setiap
bulan paling lambat tanggal 15 bulan berjalan. Sebelum diundangkannya
Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan
Pemanfaatan Dana Kapitasi JKN pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
Milik Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun
2014 tentang Penggunaan Dana Kapitasi JKN Untuk Jasa Pelayanan
Kesehatan dan Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama Milik Pemerintah Daerah, Pembayaran Dana Kapitasi oleh BPJS ke
FKTP Pemerintah Daerah langsung ke Dinas Kesehatan Kab/ Kota yang
selanjutnya disetor ke Kas Daerah (KASDA) atau langsung dari BPJS
Kesehatan ke KAS Daerah sebagai penerimaan daerah.

Pembayaran Klaim Non Kapitasi berdasarkan prosedur dan tindakan yang


tercover BPJS Kesehatan dan diberikan kepada pasien yang bersangkutan.
Klaim non kapitasi diantaranya yaitu klaim rawat jalan, klaim rawat inap, dan
klaim prolanis.

F. PENYIMPANAN REKAM MEDIS

Dalam Penyelenggaraan pelayanan klinik yang berkualitas di Puskesmas,


diperlukan adanya pelayanan rekam medis yang sesuai standar. Untuk
menyelenggarakan pelayanan rekam medis yang sesuai standar dan untuk
meningkatkan efisiensi serta efektivitas pelayanan, maka perlu penyimpanan
berkas rekam medis yang aman dan mudah ditemukan saat dibutuhkan.
Rekam medis pasien disimpan dalam ruangan yang terkunci, kunci disimpan
oleh petugas rekam medis.

G. PENJAMIN MUTU

Penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu


pengelolaan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga konsumen,
produsen, dan pihak lain yang berkepentingan (stakeholders) memperoleh
kepuasan.

Item yang perlu diperhatikan dalam penjaminan mutu rekam medis


diantaranya yaitu kelengkapan, ketepatan pengisian dan ketepatan waktu
pelaporan rekam medis.

Penjaminan mutu dilakukan dengan cara menghitung dan melakukan analisis


ketidaklengkapan pencatatan medik (KLPCM) yang dilakukan pada rekam
medis pasien dimana petugas rekam medis akan mengecek rekam medis satu
persatu kemudian mencatat pada checklist KLPCM yang sudah disediakan.

H. RETENSI DAN PEMUSNAHAN REKAM MEDIS

Retensi berarti menyimpan sistem retensi adalah sistem yang mengatur jangka
waktu penyimpanan berkas rekam medis (bukan sistem yang mengatur tata
cara pemusnahan rekam medis). Retensi atau penyusutan adalah
pengurangan jumlah formulir yang terdapat dalam berkas rekam medis
dengan cara memilah nilai guna dari tiap-tiap formulir. Tujuan retensi adalah
sebagai berikut:

a. Menjaga kerapihan penyusutan berkas RM aktif.

b. Memudahkan dalam retrieval berkas RM aktif.

c. Menjaga informasi medis yang masih aktif (yang masih


mengandung nilai guna).

d. Mengurangi beban kerja petugas dalam penanganan berkas aktif


dan inaktif.

Pemusnahan merupakan proses kegiatan penghancuran secara fisik arsip


rekam medis yang telah berakhir fungsi dan nilai gunanya. Penghancuran
harus dilakukan secara total dengan cara membakar habis, mencacah atau
daur ulang sehingga tidak dapat lagi dikenal isi maupun bentuknya.

a. Prosedur Pemusnahan

Prosedur pemusnahan berkas rekam medis umumnya terdiri dari langkah-


langkah:

1) Seleksi, menilai berkas RM;

2) Pembuatan daftar jenis arsip yang dimusnahkan (pertelaan);

3) Pembuatan berita acara pemusnahan; dan

4) Pelaksanaan pemusnahan dengan saksi-saksi.

b. Teknik Pemusnahan

1) Dibakar menggunakan incinerator atau dibakar biasa;

2) Dicacah dan dibuat bubur;

3) Dilakukan oleh pihak ketiga disaksikan tim pemusnahan.

c. Formulir yang dilestarikan

1) Resume medis;

2) Lembar operasi;

3) Identifikasi bayi;

4) Lembar persetujuan medis;

5) Lembar kematian.

Kebijakan tentang pemusnahan (retensi) rekam medis konsisten dengan


kerahasiaan dan keamanan informasi tersebut. Berkas rekam medis, data dan
informasi dapat dimusnahkan setelah melampui periode waktu penyimpanan
sesuai peraturan perundangan.

Puskesmas menetapkan menetapkan dan melaksanakan suatu kebijakan yang


menjadi pedoman retensi dan pemusnahan berkas rekam medis pasien serta
data, informasi lainnya disimpan untuk suatu jangka waktu dan mematuhi
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku kecuali ringkasan pulang
dan persetujuan tindakan medik.

Berikut merupakan isi peraturan perundang-undangan yang berlaku:


a. Rekam medis pasien rawat jalan disimpan sekurang-kurangnya
dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat;

b. Setelah batas waktu 2 (dua) tahun terlampaui, rekam medis dapat


dimusnahkan kecuali persetujuan tindakan medis;

c. Persetujuan tindakan medis disimpan dalam jangka waktu 10


(sepuluh) tahun, terhitung dari tanggal pembuatan persetujuan
tindakan medis tersebut.

Kebijakan ini dimaksudkan untuk mengurangi jumlah formulir yang


terdapat didalam berkas medis dan terbatasnya ruang penyimpanan berkas
rekam medis dan diadakan pembentukan tim.

I. STANDARISASI SIMBOL DAN SINGKATAN

Standarisasi simbol dan singkatan bertujuan untuk keseragaman


pengisian rekam medis, simbol dan singkatan yang boleh digunakan di
Puskesmas Suradadi adalah sesuai yang terlampir dalam Surat
Keputusan ini.

Plt KEPALA PUSKESMAS SURADADI

ARI KUSWINANDARI

NIP. 19630328 200801 2 001


LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS SURADADI
NOMOR : 046 TAHUN 2023
TENTANG : PENYELENGGARAAN REKAM
MEDIS

DAFTAR SINGKATAN DAN SIMBOL DI PUSKESMAS SURADADI

1. Daftar Singkatan, Simbol, dan Penulisan Dosis Yang Tidak Boleh


Digunakan
a. Daftar Singkatan yang Tidak Boleh Digunakan

Menurut lembaga keamanan praktik kedokteran (institute for safe


medication practices), berikut adalah singkatan, simbol, dan penulisan
dosis yang seringkali disalahartikan dan dapat menyebabkan bahaya
dalam praktik kedokteran. Dengan demikian, singkatan berikut
DILARANG digunakan dalam menjelaskan berbagai informasi
kedokteran

Singkatan Maksud Singkatan Misinterpretasi Wajib Digunakan

Disalahartikan Tuliskan
μg mikrogram
sebagai ‘mg’ mikrogram

Disalahartikan
Telinga kanan, Tuliskan ‘telinga
sebagai OD, OS,
telinga kiri, kanan’, ‘telinga
AD, AS, AU OU (mata kanan,
masing-masing kiri’,’masing-
mata kiri, masing-
telinga masing telinga’
masing mata)

Disalahartikan
sebagai AD, AS, AU Tuliskan ‘mata
Mata kanan, mata
Od, OS, (telinga kanan, kanan’, ‘mata
kiri, masing-
OU telinga kiri, kiri’,’masing-
masing mata
masing-masing masing mata’
telinga)

Disalahartikan
cc Centimeter kubik Tuliskan ‘ml’
sebagai ‘u’ (unit)

Disalahartikan
Tuliskan
IN Intranasal sebagai ‘IM’ atau
‘intranasal’
‘IV’

Half-strength Disalahartikan
HS (setengah sebagai ‘pada
kekuatan) waktu tidur’ Tuliskan ‘half-
strength’ atau
Disalahartikan ‘waktu tidur
sebagai ‘setengah (bedtime)’
Hs Hours of sleep kekuatan’
(pada waktu tidur)

IU International Unit Disalahartikan Tuliskan


sebagai ‘IV’ ‘International
(intravena) atau
Unit’ atau “Unit”
‘10’ (sepuluh)

Disalahartikan
sebagai ‘mata
kanan (OD: Okular
o.d atau Satu kali sehari Tuliskan ‘satu
Dekstra),
OD (once daily) kali sehari’
menyebabkan obat
oral diaplikasikan
pada mata

OS disalahartikan Tuliskan
Melalui mulut, per sebagai mata kiri ‘PO’,’melalui
Per os
oral (Okular Sinistra) mulut’, atau ‘per
oral’

Disalahartikan Tuliskan ‘pukul 6


Q6Pm, dan sebagai setiap 6 malam setiap hari’
Setiap pukul 6 jam
singkatan
malam
lainnya

Sc disalahartikan
sebagai SL; Sq
disalartikan
sebagai ‘5 setiap’;’q’
pada ‘subq’
disalahartikan
sebagai ‘setiap’
SC, SQ, (contoh: ‘heparin Tuliskan
Subkutan
subq diberikan ‘sub q 2 ‘subkutan’
jam sebelum
operasi’
disalahartikan
sebagai heparin
diberikan setiap 2
jam sebelum
operaso

-Disalahartikan
sebagai angka’0’
atau ‘4’
menyebbakan
overdosis
pemberian obat
U atau u Unit Tuliskan ‘unit’
hingga 10 kali lipat
(contoh: 4U
disalartikan
sebagai 40 atau 4u
disalahartikan
sebagai 4 cc)

b. Penulisan Dosis yang Tidak Boleh Digunakan


Singkatan Maksud Misinterpretasi Wajib Digunakan
Singkatan

Angka ‘0’ di Disalahartikan Tidak boleh


belakang koma sebagai 10 mg menulis angka ‘0’
1 mg
(contoh: 1,0 setelah koma (1
mg) mg)

Angka ‘0’ di Disalahartikan Tidak boleh


depan koma sebagai 5 mg menghilangkan
pada angka ‘0’ di
0,5 mg
penulisan depan koma (0,5
desimal mg)
(contoh: ,5 mg)

Penulisan Disalahartikan Tempatkan spasi


dosis dan obat sebagai Inderal antara nama
langsung Inderal 40 mg 140 mg dan obat, dosis dan
digabung Tegretol 1300 mg satuan dosis
tanpa spasi
(contoh:
Inderal40mg, Tegretol 300 mg
Tegretol300mg
)

Penulisan Huruf ‘m’ sering Tempatkan spasi


jumlah dosis disalahartikan antara jumlah
dan satuan sebagai angka ‘0’ dosis dan satuan
dosis digabung dosis
(contoh: 10mg,
100mL) 10 mg

100 ml

Penulisan Tanda titik sering Tidak


satuan dosis Mg disalahartikan menggunakan
dengan tanda sebagai angka ‘1’ titik setelah
titik di jika penulisan penulisan satuan
belakangnya buruk dosis
(contoh: mg. mL
mL.

Penulisan 100.000 unit Disalahartikan Menggunakan


dosis yang dengan jumlah koma yang tepat
besar tanpa yang berbeda pada jumlah
penempatan 1.000.000 unit dosis 1.000 unit
tanda koma atau lebih.
yang benar
(contoh: Dapat juga
100000 unit, menggunakan
1000000 units) kalimat, contoh:
‘100 ribu’ dan ‘1
juta’ sehingga
lebih mudah
dibaca

c. Penulisan Singkatan Nama Obat yang Tidak Boleh Digunakan

Singkatan Maksud Singkatan Misinterpretasi Wajib Digunakan

Disalahartikan
Ditulis dengan
AZT Zidovudin sebagai ‘azatriopin’
‘zidovudin’
atau ‘aztreonam’

Disalahartikan
Ditulis dengan
HCl Asam klorida sebagai ’kalium
lengkap
klorida’

Disalahartikan
Ditulis dengan
HCTZ Hidroklorotiazid sebagai
‘hidroklorotiazid’
‘hidrokortison’

Disalahartikan Ditulis dengan


MgSO4 Magnesium Sulfat sebagai ‘morfin ‘magnesium
sulfat’ sulfat’

Disalahartikan
Ditulis dengan
MS, MSO4 Morfin Sulfat sebagai
‘morfin sulfat’
‘magnesium sulfat’

Disalahartikan
Ditulis dengan
ZnSO4 Zinc Sulfat sebagai ‘morfin
‘zinc sulfat’
sulfat’

d. Penulisan Nama Obat Yang Dipendekkan

Singkatan Maksud Singkatan Misinterpretasi Wajib Digunakan

Disalahartikan
Ditulis dengan
sebagai infus
“Nitro”drip Infus nitrogliserin ‘infus
‘natrium
nitrogliserin’
nitroprusid’

Disalahartikan Ditulis dengan


Norflox Norfloksasin
sebagai ‘Norflex’ ‘norfloksasin’

Vankomisin Disalahartikan Ditulis dengan


IV Vanc
intravena sebagai ‘Ivanz’ ‘vankomisin IV’

e. Penulisan Simbol yang Tidak Boleh Digunakan

Singkatan Maksud Singkatan Misinterpretasi Wajib Digunakan

‘<’ dan ‘>’ Lebih kecil dan ‘<’ disalahartikan Tuliskan ‘lebih
sebagai ‘L’ dan ‘>’
dari’ dan ‘kurang
lebih besar dari disalahartikan
dari’
sebagai ‘7’

Disalahartikan Tuliskan ‘per’


sebagai angka ‘1’ untuk
Memisahkan 2 (contoh: ’25 memisahkan
/ dosis atau unit/10 unit’ dosis daripada
menyatakan ‘per’ dibaca sebagai ’25 menggunakan
unit dan 110 unit’) tanda garis
miring.

Disalahartikan
@ At Ditulis ‘at’
sebagai angka ‘2’

Disalahartikan
& Dan Ditulis ‘dan’
sebagai angka ‘2’

Disalahartikan
+ Tambah atau dan Ditulis ‘dan’
sebagai angka ‘4’

Disalahartikan
sebagai angka ‘0’ Ditulis dengan
° Jam
(misal: q2° dibaca ‘jam’
sebagai q 20)

Keterangan:

Singkatan yang tercantum dalam Bab ini tidak boleh digunakan dalam
bentuk huruf besar atau kecil, dengan atau tanpa titik. Misalnya untuk
singkatan QD, maka singkatan untuk qd, Q.D. juga dilarang karena
akan membingungkan dan dapat disalahartikan.

Daftar ini berlaku untuk seluruh instruksi dan seluruh dokumentasi


terkait medikasi yang tertulis (termasuk entry tulisan di komputer)
atau pada formulir yang telah dicetak.

Pengecualian: Angka nol di belakang koma dapat digunakan untuk


memastikan akurasi nilai tertentu misalnya hasil laboratorium,
pemeriksaan radiologi untuk pengukuran lesi, atau ukuran
kateter/selang. Angka nol di belakang koma tidak boleh digunakan
pada peresepan dan dokumentasi terkait medis lainnya.

f. Satuan Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran diikuti dengan satuan. Bila satuan tidak dituliskan,


maka hasil pengukuran sesuai dengan berikut:

Hemoglobin g/dL

Hematokrit vol%
Eritrosit /uL

Leukosit /uL

Trombosit /uL

Hitung jenis %

Laju endap darah mm/jam

Kolesterol mg/dL

Asam urat mg/dL

Gula darah mg/dL

Saturasi %

Berat badan kg

Tinggi/panjang badan cm

Lingkar kepala, dada, perut, lengan atas cm

Lingkat dada, perut, lengan atas cm

Kolesterol mg/dL

Ureum mg/dL

Kreatinin mg/dL

Asam urat mg/Dl

2. Daftar Singkatan yang Digunakan

NO SINGKATAN ARTI

1 11 Gigi Insisivus pertama kanan rahang atas

2 12 Gigi Insisivus kedua kanan rahang atas

3 13 Gigi Kaninus kanan rahang atas

4 14 Gigi Premolar pertama kanan rahang atas

5 15 Gigi Premolar kedua kanan rahang atas

6 16 Gigi Molar pertama kanan rahang atas

7 17 Gigi Molar kedua kanan rahang atas

8 18 Gigi Molar ketiga kanan rahang atas

9 21 Gigi Insisivus pertama kiri rahang atas

10 22 Gigi Insisivus kedua kiri rahang atas

11 23 Gigi Kaninus rahang kiri atas


NO SINGKATAN ARTI

12 24 Gigi Premolar pertama kiri rahang atas

13 25 Gigi Premolar kedua kiri rahang atas

14 26 Gigi Molar pertama kiri rahang atas

15 27 Gigi Molar kedua kiri rahang atas

16 28 Gigi Molar ketiga kiri rahang atas

17 31 Gigi Insisivus pertama kiri rahang bawah

18 32 Gigi Insisivus kedua kiri rahang bawah

19 33 Gigi Kaninus kiri rahang bawah

20 34 Gigi Premolar pertama kiri rahang bawah

21 35 Gigi Premolar kedua kiri rahang bawah

22 36 Gigi Molar pertama kiri rahang bawah

23 37 Gigi Molar kedua kiri rahang bawah

24 38 Gigi Molar ketiga kiri rahang bawah

25 41 Gigi Insisivus pertama kanan rahang bawah

26 42 Gigi Insisivus kedua kanan rahang bawah

27 43 Gigi Kaninus kanan rahang bawah

28 44 Gigi Premolar pertama kanan rahang bawah

29 45 Gigi Premolar kedua kanan rahang bawah

30 46 Gigi Molar pertama kanan rahang bawah

31 47 Gigi Molar kedua kanan rahang bawah

32 48 Gigi Molar ketiga kanan rahang bawah

33 A Assensment

34 A.U Asam Urat

35 Ab / A Abortus

36 Abr Abrasi

37 AC Antec Cunam(sebelum makan)

38 AFF Lepas
NO SINGKATAN ARTI

39 AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome

40 Amf Amalgam Filling

41 AMI Akut myocard infark

42 ANC Antenatal Care

43 Ano Anomali

44 APP Appendicitis / Usus Buntu

45 Aps Atas permintaan sendiri

46 ASI Air Susu Ibu

47 Att Atrisi

48 BAB Buang Air Besar

49 BAK Buang Air Kecil

50 BB Berat Badan

51 BBL Bayi Baru Lahir

52 BBL SC BAYI BARU LAHIR SECTIO CAESARIA

53 BBLR Beran Badan Lahir Rendah

54 BBLSR BERAT BAYI LAHIR SANGAT RENDAH

55 BHP BAHAN HABIS PAKAI

56 Bicnat Bicarbonat Natrikus

57 BP Bronkopneumonia

58 BPH BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI

59 BT Blooding time

60 BTA Bakteri Tahan Asam

61 BU Bising Usus

62 C CYLINDER

63 Ca Carsinoma

64 CAPS CAPSUL

65 Car Caries/karies

66 CC Common Cold

67 CKB/CKS Cedera Kepala Berat/Sedang


NO SINGKATAN ARTI

68 CKD Chronic Kidney Disease

69 CKR Cedera kepala ringan

70 CKS CIDERA KEPALA SEDANG

71 Cof Composite Filling

72 CP CEREBRAL PALSY

73 Crf Crown Fracture/Fraktur mahkota

74 CT Clooting time

75 CVA CEREBRO VASCULAR ACCIDENT

76 CVD CEREBRO VASCULAR DISEASE

77 CVP CENTRAL VENOUS PRESURE

78 D Distal

79 DB Demam Berdarah

80 DBD Demam Berdarah Dengue

81 Dbn Dalam batas normal

82 DD Demam Dengue

83 Dexa Dexamethason

84 DHE DENTAL HEALTH EDUCATION

85 DHF Dengue Hemoragic Fever

86 DJJ Denyut Jantung Janin

87 DKP Disproporsi Kepala Panggul

88 DM Diabetes Mellitus

89 DOA Death Of Arrival

90 DOTS DIRECTLY OBSERVED THERAPY SHORTCOURSE

91 DPJP DOKTER PENANGGUNG JAWAB PASIEN

92 DR Darah Rutin

93 DR DARAH RUTIN

94 DSS DENGUE SHOCK SYNDROME


NO SINGKATAN ARTI

95 Dtd Dalam tiap dosis

96 DX DIAGNOSA

97 ED EYE DROP(TETES MATA)

98 ED EXPIRED DATE

99 EEG ELEKTRO ENCEPHALOGRAPHY

10
EKG ELEKTRO KARDIO GRAPHY
0

10
ESWL EXTRA CORPORED SHOCK WARE LITHOTRIPSY
1

10
FAM FIBROADENOMA MAMMA
2

10
Fld Full Denture
3

10
FR FRAKTUR
4

10
G Gravida
5

10
GDP GULA DARAH PUASA
6

10
GDS Gula darah sewaktu
7

10
GDS GULA DARAH SEWAKTU
8

10
GEDS Gastroentritis dehidrasi sedang
9

11
GERD Gastro Entero Reflux Desease
0

11
Gif GIC
1

11
GNA Gromerulonefritis Akut
2

11
GNK Gromerulonefritis kronik
3
NO SINGKATAN ARTI

11
GO Gonorrhoe
4

11
GO GONORRHOE
5

11
Golda Golongan Darah
6

11
GP Gangren pulpa
7

11
GPA GRAVID, PARTUS, ABORTUS
8

11
GR Gangren radix
9

12
Gtt Tetes
0

12
GV Gentian Violet
1

12
Hb Haemoglobin
2

12
HbsAg Hepatitis B antigen
3

12
HCG test Human Chorionic Gonadotropin
4

12
HD Hemodialisa
5

12
HDK Hipertensi Dalam Kehamilan
6

12
HF HEART FAILURE
7

12
HHD Hypertensi Heart Disease
8

12
HIL HERNIA INGUNIALIS LATERALIS
9

13
HIV human immunodeficiency virus
0
NO SINGKATAN ARTI

13
HM HAEMOROID
1

13
HNP HERNIA NUCLEUS PULPOSUS
2

13
HPD Halloperidol
3

13
HPHT HARI PERTAMA HAID TERAKHIR
4

13
HPL HARI PERKIRAAN LAHIR
5

13
HPP HAEMORHAGHIC POST PARTUM
6

13
HT Hypertensi
7

13
IC Intra Cutan
8

13
Ic INTRA CUTAN
9

14
IM Intra Muskuler
0

14
IM INTRA MUSKULER
1

14
IMS INFEKSI MENULAR SEKSUAL
2

14
Imv Impacted visible
3

14
INF INFUS
4

14
Inpartu Intra partum
5

14
ISDN Isosorbid dinitrat
6

14
ISK Infeksi saluran kemih
7
NO SINGKATAN ARTI

14
ISPA Infeksi Saluran pernapasan atas
8

14
IV Intra Venous
9

15
IV INTRA VENA
0

15
KB KELUARGA BERENCANA
1

15
KEK Kekurangan Energi Kronis
2

15
KET Kehamilan Ektopik Terganggu
3

15
KLL Kecelakaan Lalu Lintas
4

15
KPD Ketuban Pecah Dini
5

15
KU Keadaan Umum
6

15
L Lingual/Palatal
7

15
LED Laju endap darah
8

15
LETLIN LETAK LINTANG
9

16
LiLa Lingkar Lengan
0

16
LK Lingkar Kepala
1

16
LLA LINGKAR LENGAN ATAS
2

16
LMC Larva Migrain Cutaneus
3

16
M Mesial
4
NO SINGKATAN ARTI

16
Mal Malaria
5

16
Mis Gigi Hilang
6

16
MOW METODE OPERASI WANITA
7

16
Mp Pulv Dibuat dalam sediaan puyer
8

16
MPASI Makanan Pendamping Air Susu Ibu
9

17
N Nadi
0

17
NIDDM Non Insunsulin Dependen Diabetes mellitus
1

17
Non Gigi tidak ada/tidak diketahui
2

17
Nvt Gigi Non Vital
3

17
O Objective
4

17
O Oklusal
5

17
Obs Observasi
6

17
ODHA ORANG DENGAN HIV / AIDS
7

17
OMA/OE Otitis media Akut/ Otitis Eksterna
8

17
OMK Otitis media kronik
9

18
OMSK Otitis Media Supuratif Kronik
0

18
ORIF OPEN REDUKSI INTRA FIKSASI
1
NO SINGKATAN ARTI

18
OXO EXODONTI
2

18
P Perkusi
3

18
P Plan
4

18
P Partus
5

18
PA PATOLOGI ANATOMI
6

18
Pal Palpasi
7

18
PAP Perdarahan Ante Partum
8

18
PC Post coenum (sesudah makan)
9

19
PCT Paracetamol
0

19
PE PRE EKLAMSIA
1

19
PEB Pre Eklampsia Berat
2

19
PF Pemeriksaan Fisik
3

19
PH PERSONAL HIGIENE
4

19
PID PELVIC INFLAMANTORY DISEASE
5

19
PJB PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
6

19
PK Kalium Permanganat
7

19
PPOK Penyakit Paru Obstruksi Kronik
8
NO SINGKATAN ARTI

19
PPP PENDARAHAN POST PARTUM
9

20
PPT PLASENTA PREVIA TOTALIS
0

20
PPV PENGELUARAN PERVAGINA
1

20
Prd Partial Denture
2

20
Pre Partial erupted
3

20
Pre OP Pre Operasi
4

20
Presbo Presentasi Bokong
5

20
Preskep Presentasi Kepala
6

20
Presmuk Presentasi muka
7

20
PSA PERAWATAN SALURAN AKAR
8

20
R/ Resep
9

21
RA Remathoid atritis
0

21
RA RHEUMATHOID ARTHRITIS
1

21
Rct Root Canal Treatment / Perawatan Saluran Akar
2

21
Resti Resiko Tinggi
3

21
RFA Rhinofaringitis Akut
4

21
RG RENDAH GARAM
5
NO SINGKATAN ARTI

21
RI Rawat Inap
6

21
RJ Rawat Jalan
7

21
RO Rontgen
8

21
RR Respiratory Rate
9

22
Rrx Sisa Akar
0

22
S Suhu
1

22
S Subjective
2

22
SC Sectio Caesaria
3

22 SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC


SGOT
4 TRANSAMINASE

22
SGPT SERUM GLUTAMIC PYRUVATE TRANSAMINASE
5

22
SK Salep kulit
6

22
SL Sub Lingual
7

22
SM Salep mata
8

22
SN Syndrom Nekrotik
9

23
Sou Gigi sehat/normal
0

23
SUFOR Susu Formula
1

23
Supp Supositoria
2
NO SINGKATAN ARTI

23
SUSP SUSPEK
3

23
Syr Syrup
4

23
SYR Sirup
5

23
Tak Tidak ada kelainan
6

23
TB Tinggi Badan
7

23
TB Tuberculosis
8

23
TD Tekanan Darah
9

24
TFU Tinggi Fundus Uteri
0

24
Tg Trigliserid
1

24
Tgl Tanggal
2

24
Th Tahun
3

244 THP Tri Hexil Penidil

24
TM Tetes Mata
5

24
TT TETANUS TOXOID
6

24
Tts Tetes
7

24
TTV TANDA TANDA VITAL
8

24
UGD UNIT GAWAT DARURAT
9

25
Une Un-erupted
0
NO SINGKATAN ARTI

25
UR Urin rutin
1

25
USG ULTRA SONOGRAPHY
2

25
V Vestibular (Bukal/Labial)
3

25
Vag tab Vaginal tablet
4

25
VT VAGINAL TOUCHE
5

25 - Negatif
6

25 C Derajat Celcius
7

25 / Per
8

25 + Positif
9

26 > Lebih dari


0
0
26 C Derajat Celcius
1

26 1/2 Setengah
2

26 1/4 Seperempat
3

Plt KEPALA PUSKESMAS SURADADI

ARI KUSWINANDARI

NIP. 19630328 200801 2 001

Anda mungkin juga menyukai