DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SAMPUNG
Jalan Raya Sampung No. 53, kode Pos 63454
Website:https://puskesmas.ponorogo.go.id/sampung/email:
sampung.pkm@gmail.com
SAMPUNG
TENTANG
PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS SAMPUNG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SAMPUNG TENTANG
PENGELOLAAN REKAM MEDIS DI PUSKESMAS
SAMPUNG;
KEDUA : Puskesmas harus menetapkan dan melaksanakan suatu
kebijakan yang menjadi dasar dalam pengelolaan rekam
medis, dan standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan
terminologi lain di Puskesmas sampung menggunakan
standar ICD-X;
KETIGA : Pengelolaan Rekam Medis sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU tercantum dalam Lampiran 1- Lampiran 3
dari Keputusan ini;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari ada kekeliruan akan
diadakan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Ponorogo
Pada tanggal JANUARI 2022
SUPRIJATNO,AMd.Kep
Penata Tk I
NIP. 19640711 198703 1 007
LAMPIRAN 1 : SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
SAMPUNG PENGELOLAAN REKAM MEDIS DI
PUSKESMAS SAMPUNG
NOMOR : ….. TAHUN 2022
TANGGAL : JANUARI 2022
1. PENDAHULUAN
Permenkes Nomor 24 TAHUN 2022 yang dimaksud rekam medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien,
hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
Catatan merupakan tulisan-tulisan yang dibuat oleh dokter atau tenaga
kesehatan lain mengenai tindakan-tindakan yang dilakukan kepada
pasien dalam rangka pelayanan kesehatan. Sedangkan dokumen adalah
catatan dokter atau tenaga kesehatan lain, laporan hasil pemeriksaan
penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan semua
rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging). dan
rekaman elektro diagnostik.
Rekam Medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas dan dalam
bentuk teknologi Informasi elektronik yang diatur lebih lanjut dengan
peraturan tersendiri. Rekam medis terdiri dari catatan-catatan data
pasien yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. Catatan-catatan
tersebut sangat penting dalam pelayanan bagi pasien karena dengan data
yang lengkap dapat memberikan informasi dalam menentukan
keputusan, baik pengobatan, penanganan, tindakan medis dan lainnya.
b. Sistem penomoran
Sistem penomoran rekam medis di Puskesmas sampung menggunakan
1 sistem penomoran. Sistem penomoran rekam medis untuk pasien
rawat jalan, rawat inap dan unit gawat darurat adalah secara
penomoran unit (Unit Numbering System), yaitu setiap pasien rawat
jalan dan unit gawat darurat diberikan satu nomor rekam medis yang
digunakan untuk berobat selamanya.
c. Sistem penyimpanan
Kegiatan penyimpanan rekam medis bertujuan untuk melindunginya
dari kerusakan fisik dan isinya itu sendiri. Rekam medis harus
dilindungi dan dirawat karena merupakan benda yang sangat berharga
bagi puskesmas dan pasien pemilik rekam medis.
Cara penyimpanan rekam medis Puskesmas sampung dilakukan
secara sentralisasi, yaitu sistem penyimpanan rekam medis dimana
rekam medis kunjungan rawat jalan, UGD dan rawat inap dijadikan
satu.
Sedangkan sistem penjajarannya menggunakan sistem numerik
langsung (Straight Numerical Filling) yaitu penyimpanan berkas rekam
medis pada secara berurutan sesuai dengan nomor urut rekam medis
tersebut. Misalnya : 16230, 16231, 16232,16233 dan seterusnya.
d. Pengambilan kembali (retrival) berkas rekam medis
Pengambilan rekam medis juga memiliki tata cara tertentu. Adapun
tata cara pengambilan rekam medis pasien yang dibutuhkan dari
ruang penyimpanan rekam medis adalah sebagai berikut:
1) Pengeluaran rekam medis
Ketentuan pokok yang harus ditaati di tempat penyimpanan adalah
:
i. Rekam medis tidak boleh keluar dari ruangan rekam medis,
tanpa tanda keluar/kartu permintaan/Tracer.
ii. Apabila rekam medis dipinjam, wajib dikembalikan dalam
keadaan baik dan tepat waktunya. Seharusnya setiap rekam
medis kembali lagi kedalam rak penyimpanan pada setiap akhir
kerja pada hari yang bersamaan atau paling lambat 1x24 jam
dari waktu peminjaman rekam medis.
iii. Rekam medis tidak dibenarkan diambil dari Puskesmas, kecuali
atas perintah pengadilan.
iv. Permintaan rutin terhadap rekam medis yang datang dari
poliklinik, dari dokter yang melakukan riset, harus diajukan
kebagian rekam medis setiap hari pada jam yang telah
ditentukan. petugas harus menulis dengan benar dan jelas nama
pasien dan nomor rekam medisnya.
1) Petunjuk keluar (outguide) atau Tracer.
Petunjuk keluar adalah suatu alat yang penting untuk mengawasi
penggunaan rekam medis. Petunjuk keluar ini digunakan sebagai
pengganti pada tempat rekam medis yang diambil dari rak
penyimpanan dan tetap berada di rak tersebut sampai rekam
medis yang diambil kembali.
e. Kerahasiaan rekam medis
Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat
pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga
kerahasiaannya oleh dokter atau tenaga kesehatan tertentu, petugas
pengelola dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Informasi
tersebut dapat dibuka dalam hal:
1) Untuk kepentingan kesehatan pasien;
2) Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka
penegakan hukum atas perintah pengadilan;
3) Permintaan dan atau persetujuan pasien sendiri;
4) Permintaan institusi atau lembaga berdasarkan ketentuan
perundang-undangan; dan
5) Untuk kepentingan penelitian, pendidikan, dan audit medis,
sepanjang tidak menyebutkan identitas pasien.
Permintaan rekam medis untuk tujuan tersebut diatas harus
dilakukan secara tertulis kepada Kepala Puskesmas.
f. Penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis.
Penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis adalah tindakan
untuk menilai kelengkapan dan ketepatan dalam pengisian catatan
medis. Penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis harus
dilakukan untuk menghindari catatan medis yang belum terisi dan
belum sesuai agar isi rekam medis atau catatan medis tersebut dapat
digunakan untuk perkembangan kondisi kesehatan pasien yang
berkesinambungan dan dapat digunakan sebagai referensi maupun
berbagai proses administrasi dalam pelayanan kesehatan di Puskesmas
sampung.
Penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis yang dilakukan
di Puskesmas sampung adalah Penilaian rekam medis rawat jalan.
Petugas masing-masing poli menilai kelengkapan dan ketepatan isi
rekam medis yaitu berupa SOAP, kode penyakit, dan paraf.
Petugas berhak mengembalikan rekam medis yang belum lengkap
maupun belum tepat kepada petugas yang bertanggung jawab
mengobati pasien agar isi rekam medis tersebut terjamin kualitasnya
dan sesuai yang diharapkan.
g. Pemusnahan berkas rekam medis
Pengelolaan dan pemusnahan rekam medis di Puskesmas harus
memenuhi aturan yaitu sebelum dilakukan pemusnahan, rekam medis
pasien wajib disimpan sekurang-kurangnya 5 tahun sejak pasien
berobat terakhir atau pulang dari berobat. Setelah 5 tahun maka
rekam medis dapat dimusnahkan dengan membuat tim pemusnahan
rekam medis dan membuat berita acara pemusnahan rekam medis
yang ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
LAMPIRAN 2 : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS SAMPUNG
NOMOR : 188.4/ 008 /
405.10.24/ 2017
TANGGAL : 5 Januari 2017
2. Daftar Singkatan
Daftar singkatan yang digunakan di Puskesmas sampung sebagai berikut :
SIMBOL/
NO SINGKATAN ARTI SIMBOL/SINGKATAN
1 L LAKI-LAKI
2 D DEKSTRA
3 (S) SINISTRA
4 MENINGGAL
5 P PEREMPUAN
6 AC AIR CONDUCTION
7 ACCU INTENSIVE CARDIAC CARE UNIT
8 AMI ACUTE MYOCARD INFARK
9 APS ATAS PERMINTAAN SENDIRI
10 ASKES ASURANSI KESEHATAN
11 ATS ANTI TETANUS SERUM
12 AU ASAM URAT
13 BAB BUANG AIR BESAR
14 BAK BUANG AIR KECIL
15 BB BERAT BADAN
16 BHP BARANG HABIS PAKAI
17 BW BUTA WARNA
18 BLPL BOLEH PULANG
19 BOR BED OCUPANCY RATE
20 BP POLI UMUM
21 BPH BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA
BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL
22 BPJS (D)
DAERAH
BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL
23 BPJS (M)
MANDIRI
24 BTA BASIL TAHAN ASAM
25 By BAYI
26 CA CARCINOMA / CANCER
27 CP CALON PENGANTIN
28 CPP CALON PENGANTIN PRIA
29 CPW CALON PENGANTIN WANITA
30 D DEXTRA
31 D10% DEXTROSE 10%
32 D5% DEXTROSE 5%
33 DBD DEMAM BERDARAH DENGUE
34 DC DOWER CATETER
35 DF DENGUE FEVER
36 DHF DENGUE HAEMORRHAGIC FEAVER
37 DL DARAH LENGKAP
38 DM DIABETES MELLITUS
39 DSS DENGUE SYOCK SYNDROME
40 DX DIAGNOSA
41 EKG ELECTROCARDIOGRAPH
42 Exo EXODONTIA
43 FL FESES LENGKAP
44 Fr FRAKTUR
45 GCS GLASGOW COMA SCALE
46 GDA GULA DARAH ACAK
47 GDP GULA DARAH PUASA
48 GEA GASTRO ENTERITIS AKUT
49 GGA GAGAL GINJAL AKUT
50 GGK GAGAL GINJAL KRONIK
51 Grav GRAVIDARUM
52 Hb HAEMOGLOBIN
53 HCT HAEMATOKRIT
54 HD HEMODIALISA
55 HHD HYPERTENTION HEART DISEASE
56 HIV HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS
57 HT HYPERTENSI
58 i.m INTRA MUSKULAR
59 i.v INTRA VENA
60 Inj INJEKSI
61 Inf INFUS
62 ISDN SL ISOSORBIDE DINITRATE SUBLINGUAL
63 JKM JAMKESMAS
64 Karies Prof KARIES PROFUNDA
65 Karies Sup KARIES SUPERFICIAL
66 SK Sehat SURAT KETERANGAN SEHAT
67 KIA POLI KESEHATAN IBU DAN ANAK
68 LA LOKAL ANASTESI
69 LAB LABORATORIUM
70 LED LAJU ENDAP DARAH
71 LD LUAR DAERAH
72 MB MANDIBULAR BLOCK
73 MRS MASUK RUMAH SAKIT
74 N NADI
75 Na NATRIUM
76 NGT NASOGASTRIK TUBE
77 Nn NONA
78 Ny NYONYA
79 O2 OKSIGEN
80 Obs OBSERVASI
81 ODC ONE DAY CARE
82 OMA OTITIS MEDIA AKUT
83 P SIMBOL CHECKLIST KELENGKAPAN
84 PA PATOLOGI ANATOMI
85 PBI PENERIMA BANTUAN IURAN / JKM
86 PAMOL PARACETAMOL
87 PLT TROMBOSIT
88 Pulp PULPITIS
89 R/ RESEP
90 RA RAHANG ATAS
91 RB RAHANG BAWAH
92 RBC ERYTROSIT
93 R F RESORBSI FISIOLOGIS
94 RL RINGER LAKTAT
95 RM REKAM MEDIS
96 RO RONGENT
97 RR RESPIRASI RATE
98 T SUHU
99 SA SALURAN AKAR
10
0 SA SULFAS ATROPIN
10
1 SABU SERUM ANTI BISA ULAR
10 SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ASSESSMENT,
2 SOAP PLANNING
10
3 SOP STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
10
4 T TENSI
10
5 TBC TUBERCULOSIS
10
6 TF THYPOID FEVER
10
7 TG TRIGLISERIDA
10
8 THT TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN
10
9 TIK TEKANAN INTRA KRANIAL
11
0 Tn TUAN
11
1 TT SUNTIK TETANUS TOXOID
11
2 TTL TEMPAT TANGGAL LAHIR
11
3 TTV TANDA- TANDA VITAL
11
4 TX TERAPY
11
5 UGD UNIT GAWAT DARURAT
11
6 UL URINE LENGKAP
11
7 USG ULTRA SONOGRAFI
11
8 WBC LEUCOSIT
SUPRIJATNO,AMd.Kep
Penata Tk I
NIP. 19640711 198703 1 007