Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
FARMASI

KPS 1.1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita sehingga kita dapat menyusun
Buku Pedoman Pengorganisasian Farmasi.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Karunia Kasih sebagai sarana kesehatan yang
saat ini makin berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dilain pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak Karunia Kasih juga dihadapi
tantangan yang makin besar yaitu tuntutan agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada masyarakat, khususnya
bagi jaminan keselamatan pasien (patient safety).
Untuk hal tersebut Rumah Sakit Ibu dan Anak Karunia Kasih perlu
meningkatkan pelayanannya khususnya dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi rumah sakit. Buku pedoman pengorganisasian unit farmasi rumah sakit
menguraikan tentang struktur organisasi, uraian jabatan, tata hubungan kerja dan
laporan kerja yang sangat penting bagi dalam pelaksanaan unit sterilisasi di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Karunia Kasih.
Kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu kami
harapkan masukan bagi penyempurnaan buku ini di kemudian hari.

Bekasi,10 Februari 2016

Penyusun

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB II GAMBARAN UMUM RS ................................................................ 2
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI UTAMA RS .............................. 4
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RS ..................................................... 6
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA .................................... 7
BAB VI URAIAN JABATAN ...................................................................... 8
A. Kepala Instalansi ......................................................................... 8
B. Apoteker Pelayanan Farmasi ....................................................... 10
C. Apoteker Gudang Farmasi .......................................................... 11
D. Penanggung Jawab Shift ............................................................. 12
E. Pelaksana ..................................................................................... 13
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA ........................................................ 15
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL........ 16
A. Ketenagaan Kerja ........................................................................ 16
B. Ada di Pengorganisasian Standar Kebutuhan Tenaga................. 16
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI .............................................................. 18
A. Kegiatan Orientasi Umum .......................................................... 18
B. Kegiatan Orientasi Khusus .......................................................... 18
BAB X PERTEMUAN RAPAT .................................................................... 19
BAB XI PELAPORAN .................................................................................. 20

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi ii


BAB I
PENDAHULUAN

Rumah Sakit Ibu dan Anak Karunia Kasih sebagai suatu organisasi besar
yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan terutama di bidang kesehatan ibu
dan anak telah berkiprah selama 25 tahun. Oleh karena itu, dalam menjalankan
fungsinya RSIA Karunia Kasih senantiasa melakukan pengembangan sarana dan
prasarana secara berkesinambungan mengikuti perkembangan kondisi yang
aktual. Disamping perangkat keras pengembangan juga dilaksanakan pada
komponen sistem manajemen yang digunakan sebagai perangkat untuk
meningkatkan kualitas kinerja rumah sakit secara keseluruhan terlebih dalam
merencanakan dan melaksanakan program-program di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Karunia Kasih.
Tentunya hal ini juga tidak terlepas dari peran serta pihak manajemen
salah satunya bagian keuangan dan akuntansi yang terus menerus merencanakan,
meningkatkan dan mengembangkan program-program kinerja untuk
menghasilkan peningkatan kesejahteraan pegawai yang mengarah pada
tercapainya tujuan RSIA Karunia Kasih.
Keuangan dan akuntansi yang berfungsi sebagai salah satu asset terbesar
yang dimiliki RSIA Karunia Kasih memiliki bagian khusus yang terintegrasi dan
berdiri secara profesional yaitu bagian keuangan dan akuntansi dengan tugas dan
tanggung jawab yang besar dalam menujudkan visi dan misi rumah sakit
umumnya dan visi misi bagian keuangan dan akuntansi khususnya.
Atas dasar tersebut sistem keuangan dan akuntansi yang ada dilingkungan
RSIA Karunia Kasih perlu ditata terlebih dahulu dengan menyusun Program
Kerja Bagian keuangan dan akuntansi RSIA Karunia Kasih yang akan menjadi
acuan dalam melaksanakan seluruh kegiatan di Bagian keuangan dan akuntansi
RSIA Karunia Kasih dan seluruh kegiatan kordinasi dengan semua bagian yang
ada di RSIA Karunia Kasih.

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 1


BAB II

GAMBARAN UMUM RS

Pada tanggal 11 Mei 1988, didirikan Rumah Bersalin yang bernama RB


Bunda Setia yang beralamat di Jl. Raya Jatiwaringin No. 133 Pondok Gede,
Bekasi, 17411. Rumah bersalin tersebut dipimpin oleh dr. Wawan selaku pemilik
RB Bunda Setia. RB Bunda Setia khusus melayani tentang kesehatan obgyn
seperti periksa kehamilan, membantu proses melahirkan, kontrol KB, imunisasi
dan sebagainya. Dari tahun ke tahun RB Bunda Setia semakin berkembang dan
semakin dikenal oleh masyarakat. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya
jumlah kunjungan pasien setiap tahunnya. Karena semakin ramai, RB Bunda Setia
pun menambah fasilitas pelayanannya yaitu pelayanan rawat jalan untuk pasien
anak.
Dengan semakin berkembangnya RB Bunda Setia, pada tahun 1995 RB
Bunda Setia berubah menjadi Rumah Sakit Bersalin yaitu RSB Bunda Setia.
Perubahan status ini memberikan peluang yang lebih luas untuk mengembangkan
dan menyediakan berbagai jenis pelayanan kesehatan khususnya bagi kesehatan
ibu. Hal ini ditandai dengan di tambahnya ruang perawatan yaitu pelayanan kamar
rawat inap dan penambahan ruang operasi baru. Dengan berubahnya status
menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak, maka RSIA Bunda Setia dapat melayani dan
merawat gangguan kesehatan ibu selain masalah kehamilan dan persalinan, dapat
melayani dan merawat gangguan kesehatan anak yang lain dalam setiap tahap
tumbuh kembangnya, tidak hanya melayani bayi baru lahir saja. Dengan demikian
fasilitas RSIA Bunda Setia pun mengalami penambahan seperti penambahan
kamar rawat inap, instalasi farmasi, penambahan kamar operasi dengan dilengkapi
peralatan sesuai dengan standar.
Pada bulan Juli 2007, RSIA Bunda Setia berpindah kepemilikan yaitu dari dr.
Wawan kepada pihak lain yang diwakili oleh dr. Komar, dr. Olive, dr. Ruwin dan
dr. Ririn. Dengan berpindah kepemilikan maka RSIA Bunda Setia berganti nama
menjadi RSIA Karunia Bunda yang berada dibawah kepemilikan PT Karunia
Bunda Setia. Dengan berubahnya status menjadi

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 2


Rumah Sakit Ibu dan Anak, maka RSIA Karunia Bunda dapat melayani
dan merawat gangguan kesehatan ibu selain masalah kehamilan dan persalinan,
dapat pula melayani dan merawat gangguan kesehatan anak yang lain dalam
setiap tahap tumbuh kembangnya, tidak hanya melayani bayi baru lahir saja.
Dengan demikian fasilitas RSIA Karunia Bunda pun mengalami penambahan
seperti penambahan kamar rawat inap da instalasi farmasi yang lebih lengkap.
Pada bulan Juni 2010, PT Karunia Bunda Setia berpindah tangan lagi
kepemilikannya yaitu oleh PT Rumah Kasih Indonesia. Dalam masa peralihan ini
banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi, seperti penambahan fasilitas
penunjang kesehatan diantaranya fasilitas Laboratorium, Radiologi dan
Fisioterapi. Untuk fasilitas kesehatan lain juga ada penambahan seperti Poli
Internis, Poli Bedah, Poli Kesehatan Kulit, Poli THT dan Poli Gigi. Dibawah
kepemilikan PT Rumah Kasih Indonesia, RSIA Karunia Bunda semakin
menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditunjukan pada awal
tahun 2011, RSIA Karunia Bunda melakukan renovasi bangunan yang semula
hanya 2 lantai menjadi 3 lantai. Disamping itu juga ada penambahan ruang operasi
baru yang semula hanya 1 menjadi 2 ruang operasi.
Pada tanggal 22 April 2013, RSIA Karunia Bunda berganti nama menjadi
RSIA Karunia Kasih sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia no : AHU-21570.AH.01.02. tahun 2013

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 3


BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI UTAMA RS

VISI
Menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak pilihan Utama Keluarga.

MISI
Kami, bersama pasien dan keluarga , mencintai dan melindungi kehidupan
melalui penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih baik, yang mengutamakan
kebaikan kesehatan pasien kami dengan sentuhan kasih.

NILAI UTAMA ( Core Value )


Nilai utama ( Core Value ) RSIA Karunia Kasih adalah

K.A.S.I.H
Komitmen, Akuntabilitas, Servis dengan hati, Integritas, Hargai dan hormati
1. KOMITMEN
Kita berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat,
perusahaan dan mencapai pelayanan prima.
2. AKUNTABILITAS
Kami mempunyai rasa memiliki dan tanggungjawab terhadap semua
tindakan kami.
3. SERVICE DENGAN HATI
- Kami memberikan perhatian kepada semua pasien, dokter dan rekan
kami.
- Kami membahagiakan pelanggan kami dengan melampaui harapan
mereka dan tanggapan kami yang sepenuh hati.
- Kita memperlakukan pelanggan kami dengan penuh hormat dan
menghargai.

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 4


4. INTEGRITAS
Kami akan berusaha keras untuk mencapai standar tertinggi dalam
pekerjaan kami, dalam memberikan pelayanan yang layak dan biaya yang
efektif kepada pasien kami.
5. HARGAI DAN HORMATI
- Kami menghormati satu sama lain.
- Kami menciptakan lingkungan yang akan dapat membuat kami bekerja
dengan bangga.
- Kami bekerja bersama lintas departemen dan keilmuan untuk
mencapai misi kami.

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 5


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RS

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 6


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

KEPALA INSTALASI

FARMASI

APOTEKER APOTEKER

PELAYANAN FARMASI GUDANG FARMASI

PENANGGUNG JAWAB
PELAKSANA
SHIFT

PELAKSANA

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 7


BAB VI
URAIAN JABATAN

A. KEPALA INSTALASI
- Standar Keberhasilan :
1. Terlaksananya program kerja.
2. Tersedianya koordinasi kegiatan di UNIT FARMASI.

- Uraian tugas :
1. Merencanakan jumlah dan kategori tenaga, jumlah dan jenis
peralatan, jenis kegiatan kefarmasian.
2. Melaksanakan morning meeting tiap pagi.
3. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh pelayanan.
4. Melaksanakan orientasi tenaga baru.
5. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada tenaga
kefarmasian dan tenaga lainnya.
6. Bekerja sama dengan berbagai pihak yang terlibat dalam
kegiatan di ruangan.
7. Mengadakan pertemuan berkala dengan tim.
8. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
9. Mengenal dan mengetahui penggunaan barang/alat serta
mengusahakan pengadaannya.
10. Menyusun permintaan rutin (alat, obat dan bahan lainnya).
11. Mengatur pemeliharaan alat.
12. Mempertanggung jawabkan pemeliharaan alat/inventaris
peralatan.
13. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan
pelaporan.
14. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.
15. Memotivasi tenaga perawatan dan non perawatan dalam
menjaga kebersihan

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 8


16. Menilai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan
dibidang kefarmasian
17. Membuat pelaporan Psikotropik dan Narkotik
18. Membuat pelaporan Resapan resep
19. Membuat pelaporan Day off Inventory untuk Gudang Farmasi

- Tanggung Jawab:
1. Mengendalikan kegiatan-kegiatan Bidang Kefarmasian.
2. Memimpin dan mengelola bagiannya sesuai dengan tugasnya
dan peraturan yang berlaku.
3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
4. Dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada
Manager Pelayanan Medis.

- Wewenang:
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
kefarmasian.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
kefarmasian.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenang kepala instalasi farmasi.
5. Menghadiri rapat berkala dengan Direktur Rumah Sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan kefarmasian.

- Syarat Jabatan:
1. Pendidikan Formal: minimal Profesi Apoteker.
2. Pengalaman Kerja : Minimal dengan pengalaman 1 tahun.
3. Ketrampilan:
a) Memiliki kemampuan memimpin.
b) Memiliki pengetahuan luas tentang kefarmasian.
c) Mempunyai jiwa kepemimpinan.

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 9


d) Mampu mengoperasikan komputer.
e) Mampu melakukan komunikasi terapeutik dan asertif.

B. APOTEKER PELAYANAN FARMASI


- Standar Keberhasilan:
1. Terlaksananya program kerja
2. Tersedianya koordinasi kegiatan di UNIT FARMASI

- Uraian tugas:
1. Menyusun dan mengatur jadwal dinas tenaga farmasi di instalasi
farmasi.
2. Memeriksa kembali resep yang sudah disiapkan oleh AA sebelum
diserahkan ke pasien.
3. Menyerahkan obat ke tangan pasien + penjelasan obat.
4. Membuat defekta obat untuk permintaan obat ke gudang farmasi
setiap hari.
5. Memeriksa kembali data resep apa saja yang tidak ditebus pasien,
obat kosong stok & obat yg belum ada di instalasi farmasi.
6. Membuat laporan resapan resep mingguan.
7. Membagi tugas pengelolaan perbekalan buat instalasi farmasi (ex :
tugas untuk mengecek stok plastik klip, etiket obat, kertas puyer,
pemantauan kulkas, laporan cash bon karyawan, buku copy resep).
8. Memeriksa hasil stok opname daily yg dikerjakan oleh AA yang
berdinas pagi.
9. Mengumpulkan & merekap data hasil stok opname mingguan yang
dilakukan di instalasi farmasi.
10. Mengontrol & mengawasi kebersihan & kerapihan instalasi
farmasi.
11. Mengontrol jalannya kartu stok.

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 10


- TANGGUNG JAWAB
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga kefarmasian.
2. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan di
Unit FARMASI.
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
kefarmasian.
4. Kelancaran kegiatan orientasi Asisten Apoteker baru.
5. Kebenaran dan ketepatan protap / SOP pelayanan.
6. Kebenaran dan ketepatan laporan bulanan pelaksanaan pelayanan
kefarmasian.

- WEWENANG
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas penanggung
jawab dan staf kefarmasian.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
kefarmasian.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenangnya.
5. Menghadiri rapat berkala, sewaktu2 dengan kepala Instalasi
Farmasi atau Direktur Rumah Sakit untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan kefarmasian.

C. APOTEKER GUDANG FARMASI


- Standar Keberhasilan:
1. Terlaksananya program kerja
2. Tersedianya koordinasi kegiatan di UNIT FARMASI
- Uraian tugas :
1. Memeriksa defekta obat dari permintaan obat dari Apotek ke
gudang farmasi setiap hari
2. Memeriksa obat kosong stok & obat yang stoknya tinggal sedikit di
gudang farmasi

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 11


3. Memeriksa hasil stok opname daily yg dikerjakan oleh AA yang
berdinas pagi di gudang farmasi.
4. Mengontrol & mengawasi kebersihan & kerapihan gudang farmasi
5. Mengontrol jalannya kartu stok.

- TANGGUNG JAWAB
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga kefarmasian.
2. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan di
Unit FARMASI.
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga kefarmasian
4. Kelancaran kegiatan orientasi Asisten Apoteker baru.
5. Kebenaran dan ketepatan protap / SOP pelayanan.
6. Kebenaran dan ketepatan laporan bulanan pelaksanaan pelayanan
kefarmasian.
7. Kebenaran dan ketepatan rencana pembelian obat dan alkes.

- WEWENANG
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas penanggung
jawab dan staf kefarmasian.
3. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
kefarmasian.
4. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi
wewenangnya.
5. Menghadiri rapat berkala, sewaktu2 dengan kepala Instalasi
Farmasi atau Direktur Rumah Sakit untuk kelancaran pelaksanaan
pelayanan kefarmasian.

D. PENANGGUNG JAWAB SHIFT


- Standar Keberhasilan :
1. Tersedianya obat-obatan yang diperlukan.
2. Terlaksananya laporan obat-obatan perhari.
3. Terlaksananya laporan daily stock opname.

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 12


- Uraian tugas :
1. Mengecek stok obat yang ada di instalasi farmasi pelayanan
(Apotek) dan membuat defecta obat yang diajukan ke gudang
farmasi.
2. Melayani resep rawat jalan dan rawat inap.
3. Melayani permintaan obat untuk persediaan di ruangan.
4. Memantau masuk & keluarnya barang di bagian tertentu di instalasi
farmasi.
5. Memantau suhu kulkas dan ruangan.

- TANGGUNG JAWAB
1. Kebenaran dan ketepatan stock obat.
2. Kebenaran dan ketepatan laporan perhari.

- WEWENANG
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2. Mengawasi dan mengendalikan stock obat.
3. Mengingatkan kepada pelaksana lain untuk stock opname setiap
dines pagi.

E. PELAKSANA
- Standar Keberhasilan:
1. Tersedianya obat-obatan yang di perlukan.
2. Terlaksananya laporan obat-obatan perhari.

- Uraian tugas :
1. Mengecek stok obat yang ada di instalasi farmasi pelayanan
(Apotek).
2. Melayani resep rawat jalan dan rawat inap.
3. Melayani permintaan obat untuk persediaan di ruangan.

- TANGGUNG JAWAB
1. Kebenaran dan ketepatan stock obat.
2. Kebenaran dan ketepatan laporan perhari.

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 13


- WEWENANG
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2. Mengawasi dan mengendalikan stock obat.
3. Mengingatkan kepada pelaksana lain untuk stock opname setiap
dines pagi.

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 14


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Sarana & Umum


Keperawatan

INSTALASI
FARMASI

Administrasi

Hubungan kerja INSTALASI FARMASI dengan bagian lain:

a. INSTALASI FARMASI dengan bagian administrasi:


Koordinasi mengenai administrasi pasien sesuai tindakan
pasien
b. INSTALASI FARMASI dengan bagian keperawatan:
Koordinasi mengenai ruang rawat pasien setelah tindakan
atau sebelum tindakan
c. INSTALASI FARMASI dengan sarana umum
Koordinasi mengenai sarana yang di perlukan di INSTALASI
FARMASI

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 15


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

A. KETENAGAAN KERJA

1. Pengaturan Jaga
Pengaturan jaga perawat/bidan di ruang INSTALASI FARMASI sudah
diatur sesuai dengan ketentuan yang ada:
a. Seluruh Asisten Apoteker dibagi dalam 3 shift yaitu ( pagi, sore, dan
malam).
Dinas pagi jam 07. 00 wib - 14.00 wib.
Dinas sore jam 14. 00 wib - 21.00 wib.
Dinas malam jam 21. 00 wib - 07.00 wib.
b. Perputaran waktu jaga sudah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang
ada yaitu setelah 6 hari kerja/ 42 jam kerja memiliki 2 hari libur.

B. ADA DI PENGORGANISASIAN STANDAR KEBUTUHAN TENAGA

1. Instalasi Farmasi Pelayanan Farmasi ( Apotek )


Rata - rata Resep = 110 Resep/hari
Lama pengerjaan resep = 25 menit
Jumlah jam kerja efektif per hari =7
Jumlah yang libur per hari = 25%

Rumus :
JUMLAH RATA2 RESEP/HARI X WAKTU MENGERJAKAN RESEP
=A JAM KERJA PER SHIFT

110 X 25 = 2.750 = 6.5 A


7 Jam x 60 menit 420

25/100 x 6.5 = 1,6 B

Total kebutuhan tenaga = A + B = 6,5 + 1,6 = 8,1 = 9

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 16


9 Orang di Pelayanan Farmasi ( Apotek ) terdiri dari :
3 Penanggung Jawab Shift.
5 Pelaksana.
1 Apoteker Pelayanan Farmasi.
3 Orang di Gudang Farmasi terdiri dari :
1 Admin Gudang Farmasi.
2 Pelaksana Gudang Farmasi.

Jumlah
Nama Jabatan Pendidikan
Kebutuhan

Kepala Instalasi Farmasi dan 1


Profesi Apoteker
Apoteker Gudang Farmasi
Apoteker Pendamping untuk di 1
Farmasi Pelayanan Profesi Apoteker

Penanggung Jawab Shift SMK Farmasi 3


Pelaksana Pelayanan Farmasi SMK Farmasi 5
Pelaksana Gudang Farmasi SMK Farmasi 3

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 17


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

A. KEGIATAN ORIENTASI UMUM

NO KEGIATAN MATERI PIC Timeline

1 Perkenalan Perkenalan Lingkungan, Rekan Kerja, Atasan, SDM


Bawahan
2 Daftar Finger Print Absen & akses u/ ruangan SDM

1. Visi, Misi, Core Value & Mars RSIA Karunia


Kasih
2. Struktur Organisasi RSIA KK Hari
Pertama
3 Orientasi karyawan Baru 3. Fungsi Tiap Divisi & Dept SDM

4. Peraturan Perusahaan

5. Rangkuman

4 Pelatihan2 Dasar Pelatihan Mandatory DIKLAT Hari Kedua


5 Sosialisasi Ke tiap DEPT Orientasi dengan departemen lain KARU/KOOR
D Hari Ketiga
6 Presentasi Summary hasil kegiatan orientasi SDM Hari
Keempat

B. KEGIATAN ORIENTASI KHUSUS

Hari PenanggungJawab
Materi Waktu Metoda
Ke

1 Pengen 09.00-12.00 Keliling ruangan Ka Instalasi Farmasi


alan
Puanga
engenalan 09.00-12.00 Visualisasi Ka Instalasi Farmasi
sistem kerja proses di Instalasi
di Unit Farmasi
Farmasi

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 18


BAB X
PERTEMUAN RAPAT

a. Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin

b. Rapat Rutin diselenggarakan pada :


Waktu : 1 Bulan sekali

Jam : 14.00 WIB - selesai

Tempat : Ruang Meeting

Peserta : Seluruh petugas Instalasi Farmasi

Materi : Disesuaikan dengan kondisi

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 19


BAB XI
PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan merupakan salah satu aspek dari suatu


proses akhir dalam perioperatif yang mencerminkan pertanggung jawaban
dari Unit FARMASI
- Adapun pencatatan dan pelaporan tersebut meliputi :
a. Laporan Harian
Daily Stock Opname
b. Laporan Bulanan
Resapan Resep
Penggunaan Narkotika dan Psikoropika
Omzet Instalasi Farmasi
c. Laporan Tahunan
Jumlah Resapan Resep per bulan
Jumlah Omzet Instalasi Farmasi per bulan

Pedoman Pengorganisasian Unit Farmasi 20

Anda mungkin juga menyukai