Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

RUMAH SAKIT JIWA NAIMATA KUPANG


JL. Taebenu, RT/RW 007/03, Kel. Naimata, Kec. Maulafa, Kota Kupang
Kode pos 85147 Email :rsjnaimatakupang@yahoo.com

Keputusan Direktur
Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang
Nomor : UPDINKES.441.3/RSJNK/ /I/2022

Tentang
Pemberlakuan Panduan Kembersihan Tangan Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang

Direktur Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang

Menimbang : a. Bahwa kebersihan tangan merupakan salah satu


kewaspadaan standar yang masuk program pencegahan
dan pengendalian infeksi di rumah sakit
b. Bahwa untuk melindungi tenaga kesehatan dan tenaga
lainnya di rumah sakit agar aman, nyaman dan sehat perlu
menjaga kebersihan tangan yang sesuai standar;
c. Bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu dibuat
Kebijakan Kebersihan Tangan di rumah sakit;
Mengingat : a. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor :
270/Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Kesehatan Lainnya;
b. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor :
328/Menkes/SK/III/2008 Tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya

c. Permenkes Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan


Pasien
d. Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang
Nomor ....Tentang Kebijakan Pelayanan di Rumah Sakit Jiwa
Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur

MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan Direktur Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang Tentang Panduan
Kebersihan Tangan di Rumah Sakit Jiwa
Naimata Kupang
Pertama : Memberlakukan Panduan Kebersihan Tangan di Rumah Sakit
Jiwa Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur sebagai acuan bagi
staf dalam melakukan penanganan Kebersihan Tangan Di
Rumah Sakit Jiwa Naimata Kupang
Kedua : Pembinaan dan pengawasan terhadap keputusan ini dilakukan
oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit Jiwa Naimata
Kupang
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Kupang
Pada tanggal : 04 Januari 2022

DIREKTUR RS JIWA NAIMATA KUPANG

dr. Aletha D. Pian, MPH


PEMBINA IV/a
NIP. 19671214200604 2 008

ii
PANDUAN
CUCI TANGAN

RUMAH SAKIT JIWA NAIMATA KUPANG


JL. Taebenu, RT/RW 007/03, Kel. Naimata, Kec. Maulafa, Kota Kupang
Kode pos 85147 Email :rsjnaimatakupang@yahoo.com

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................................................................i
Daftar Isi........................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................3
A. Latar Belakang....................................................................................................3
B. Tujuan.....................................................................................................................4
C. Dasar Hukum......................................................................................................5
D. Sasaran..................................................................................................................5
E. Cakupan Kegiatan.............................................................................................5

BAB II ISI......................................................................................................................................6
A. Pengertian.............................................................................................................6
B. Bahan – bahan Untuk Cuci Tangan.........................................................6
C. Indikasi Kebersihan Tangan........................................................................6
D. Five Moment Hand Hygiene (5 saat cuci tangan).............................7
E. Persiapan Sebelum Melakukan Handwash dan Handrub 8
F. Handwash (Cuci tangan dan sabun)........................................................8
G. Handrub (Mencuci tangan dengan bahan berbabasis alkohol) 11
H. Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan ...............13
I. Dokumentasi 13

BAB III PENUTUP.................................................................................................................14

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Infeksi di rumah sakit atau infeksi nosokomial merupakan persoalan serius
yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien.
Walaupun beberapa kejadian infeksi nosokomial tidak menyebabkan kematian
pasien, namun menyebabkan pasien dirawat lebih lama akibatnya pasien harus
membayar lebih mahal. Infeksi nosokomial yang dikenal dengan Healthcare
Associated Infections (HAIs) dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada
petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga
maupun dari petugas kepada pasien.
Berdasarkan data badan kesehatan dunia, WHO, infeksi yang terjadi akibat
interaksi yang berlangsung di rumah sakit (nosokomial) merupakan salah satu
penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Data tahun 2005
menunjukan, infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta orang di seluruh dunia
meninggal. Sementara itu, sekitar 10 persen pasien rawat inap di rumah sakit di
seluruh dunia mengalami infeksi nosokomial/infeksi rumah sakit. Di Indonesia,
berdasarkan penelitian pada tahun 2004 yang dilakukan di 11 rumah sakit di
Jakarta, menunjukan 9,8 persen pasien rawat inap terinfeksi nosokomial. Untuk itu
diperlukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi untuk menekan angka
infeksi rumah sakit tersebut, yaitu dengan meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan petugas pelayanan kesehatan dalam melakukan pencegahan dan
pengendalian infeksi. Strategi yang digunakan adalah peningkatan kemampuan
petugas kesehatan dengan metode Standar Precautions / Kewaspadaan Standar
yang diterapkan pada semua orang (pasien, petugas atau pengunjung) yang datang
ke fasilitas pelayanan kesehatan tanpa menghiraukan mereka terinfeksi atau tidak
serta kewaspadaan berdasarkan penularan yang diperuntukkan bagi pasien rawat
inap dengan menunjukkan gejala, terinfeksi dengan kuman yang bersifat pathogen.
Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi melibatkan semua unsur, mulai
dari unsur pimpinan sampai kepada staf. Peran pimpinan yang diharapkan adalah
menyiapkan sistem, sarana dan prasarana penunjang lainnya, sedangkan peran staf
adalah sebagai pelaksana langsung dalam upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Salah satu tahap kewaspadaan
standar yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian infeksi adalah hand

5
hygiene (kebersihan tangan), karena kegagalan dalam menjaga kebersihan tangan
adalah penyebab utama infeksi nosokomial dan mengakibatkan penyebaran
mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan. Menjaga kebersihan
tangan dengan cara mencuci tangan adalah metode paling mudah dan efektif dalam
pencegahan infeksi nosokomial.
Sebagai wujud nyata pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan
rumah sakit, RSJ Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur mengembangkan
kegiatan “Kebersihan Tangan” bagi seluruh staf baik yang bersentuhan langsung
dengan pasien ataupun tidak, mahasiswa, pasien, keluarga pasien dan pengunjung.
kegiatan ini terus didengungkan dan diedukasikan secara berkesinambungan, baik
melalui poster, leaflet, penyuluhan/edukasi pada komunitas maupun individu.
Dengan harapan bahwa kebersihan tangan/cuci tangan ini menjadi budaya sehari-
hari yang melekat dalam pelayanan yang berlangsung di rumah sakit, yang tujuan
akhirnya menekan angka infeksi di rumah sakit dan menjadikan mutu pelayanan di
rumah sakit meningkat dan keselamatan pasien terjamin.
Panduan kebersihan tangan ini dibuat agar pelaksanaannya di lapangan dapat
terstandar dan berjalan dengan baik secara berkesinambungan baik implementasi
dan monitoring evaluasinya. Kerjasama antar setiap unsur di lingkungan RSJ
Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur sangat diperlukan untuk mendukung
berjalannya kegiatan ini, sebagai langkah peningkatan mutu pelayanan yang
berbasis keselamatan pasien.

B. Tujuan Tujuan
Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di RSJ Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Tujuan Khusus
1. Sebagai panduan pelaksanaan pelayanan kesehatan agar mendapatkan metode
yang sama dan seragam pada penerapan cuci tangan setiap pegawai, staf,
keluarga pasien, dan pengunjung di RSJ Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur
2. Sebagai panduan bagi Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSJ Naimata
Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan
program cuci tangan ini.
3. Mengajak dan menggerakkan seluruh sumber daya manusia di RSJ Naimata
Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk melaksanakan program cuci tangan ini.

6
4. Menurunkan angka kejadian infeksi nosokomial/HAIs di RSJ Naimata Provinsi
Nusa Tenggara Timur dengan semua efek yang ditimbulkannya.

C. Dasar Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
upaya peningkatan kesehatan, pelayanan kesehtan promotif, kesehatan
preventif, dan pelayanan kesehatan curative.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 159b/Menkes/SK/Per/II/1988
tentang Rumah Sakit.
3. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya Departemen Kesehatan 2007.
4. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care Provide health-care workers
(HCWs).

D. Sasaran
 Direktur RSJ Naitama Provinsi Nusa Tenggara Timur
 Komite Medik,
 Semua kepala SMF dan anggotanya,
 Pejabat struktural dan fungsional
 Semua staf di lingkungan RSJ Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur.
 Semua pasien RSJ Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur
 Semua pengunjung RSJ Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur

E. Cakupan Kegiatan
Kegiatan yang masuk dalam panduan ini adalah semua kegiatan cuci tangan yang
memiliki 2 jenis kegiatan yaitu:
1. Handwash (cuci tangan dengan sabun dan air mengalir )
2. Handrub (cuci tangan dengan bahan berbasis alcohol)

7
BAB II
ISI

A. Pengertian
1. Kebersihan tangan
Kebersihan tangan adalah tindakan/praktek membersihkan tangan dengan cara
mencuci tangan guna menghilangkan semua kotoran dan debris serta
menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit.

2. Cuci tangan dengan sabun (Handwash)


Handwash adalah suatu tindakan membersihkan tangan dengan sabun
antiseptik dan air mengalir untuk mengurangi perkembangan flora patologis di
kulit tangan tanpa mengganggu aktivitas flora normal di kulit tangan. Cuci tangan
dengan sabun membersihkan area/spectrum yang cukup luas dan bekerja sedikit
lambat (WHO).

3. Cuci tangan dengan alkohol (Handrub)


Handrub adalah suatu tindakan membersihkan tangan dengan bahan berbahan
alkohol tanpa menggunakan air mengalir untuk mengurangi perkembangan flora
patologis dikulit tangan tanpa mengganggu aktifitas flora normal kulit tangan,
kegitan handrub juga memilik area/spectrum yang luas dan bekerja lebih cepat
(WHO).

B. Bahan-bahan untuk cuci tangan


Beberapa bahan yang biasa digunakan untuk cuci tangan adalah:
1. Bahan alkohol untuk Handrub adalah bahan berupa alkohol gel, cairan, dan
sabun yang digunakan untuk menekan pertumbuhan bakteri.
2. Sabun anti mikroba adalah sabun yang berisi bahan antiseptik yang berfungsi
untuk menekan pertumbuhan mikroorganisme dan harus dibilas dengan air untuk
mengoptimalkan kerjanya.
3. Tissue cuci tangan sebagai pengganti handuk

C. Indikasi Kebersihan Tangan


1. Segera: setelah tiba di tempat kerja
2. Sebelum :
a. Kontak langsung dengan pasien
8
b. Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasif
(pemberian suntikan intra vaskuler)
c. Menyediakan/mempersiapkan obat-obatan
d. Mempersiapkan makanan
e. Memberi makan pasien
f. Meninggalkan rumah sakit
3. Di antara : prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan
terkontaminasi, untuk menghindari kontaminasi silang
4. Setelah :
a. Kontak dengan pasien
b. Melepas sarung tangan
c. Melepas alat pelindung diri
d. Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksudat luka dan
peralatan yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah,
cairan tubuh,ekskresi
e. menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan.

D. Five Moment Hand Hygiene ( 5 saat cuci tangan)


Waktu untuk kebersihan tangan di pelayanan yang bersentuhan langsung
dengan pasien mengacu pada Five Moment Hand Hygiene sesuai ketentuan WHO
adalah sebagai berikut:
1. Sebelum kontak dengan tubuh pasien
2. Sebelum melakukan tindakan asepsis
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien

9
E. Persiapan sebelum melakukan Handwash dan Handrub
Sebelum melakukan tindakan handwash dan handrub diharuskan melakukan
hal-hal yang direkomendasikan oleh WHO di bawah ini:
1. Pastikan kuku tangan pendek, karena kuku yang panjang akan menjadi tempat
persembunyian mikroorganisme dan bakteri
2. Jangan menggunakan cat kuku atau aksesoris lain yang bisa menghalangi kuku
3. Lepaskan semua aksesoris (gelang, jam tangan, cincin, dll) sebelum melakukan
cuci tangan

F. Handwash (cuci tangan dengan sabun)


Mencuci tangan dengan air mengalir, dan menggunakan sabun antiseptik ini
membutuhkan waktu 40-60 detik.
Indikasi Handwash
Indikasi dilakukan handwash (cuci tangan dengan sabun) adalah
1. Bila tangan tampak kotor
2. Bila tangan berminyak
3. Setelah menggunakan handscone
4. Setelah 5 – 10 kali handrub
Teknik membersihkan tangan dengan sabun dan air mengalir harus dilakukan
seperti di bawah ini :
1. Basahi tangan dengan air
2. Tuangkan sabun 3-5 cc untuk menyabuni seluruh permukaan tangan
10
3. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
4. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
6. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
7. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya
8. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri dan
sebaliknya
9. Bilas kedua tangan dengan air
10.Keringkan tangan menggunakan handuk sekali pakai atau tissu sampai benar-
benar kering
11.Gunakan handuk sekali pakai atau tissu untuk menutup keran air
12.Dan tangan Anda sudah bersih

11
CARA MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN
DAN AIR MENGALIR Lamanya seluruh
prosedur : 40 – 60 detik

Diadaptasi dari WHO guideline on hand hygiene in health care First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organisation 2009

12
G. HandRub (mencuci tangan dengan bahan berbasis alkohol)
Mencuci tangan dengan bahan yang berbasis alkohol ini gerakannya sama
dengan handwash hanya berbeda pada waktu pelaksaannya, handrub ini
memerlukan waktu 20-30 detik.

Indikasi Handrub
Indikasi dilakukan handrub adalah semua kegiatan yang telah diatur oleh WHO yang
masuk dalam five moment dimana kegiatan into di luar indikasi handwash misalnya:
1. Setelah berinteraksi dengan pasien tanpa melibatkan cairan tubuh pasien
(alloanamnesa, periksaan fisik tanpa melibatkan cairan tubuh pasien,dll)
2. Sebelum masuk dalam lingkungan pasien
3. Setelah keluar dari lingkungan pasien tanpa bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien

Teknik membersihkan tangan dengan hand rub berbasis alkohol harus dilakukan
seperti di bawah ini :
1. Tuangkan antiseptik berbasis alkohol 3-5 cc pada permukaan tangan yang
berada pada posisi seperti mangkok.
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata
3. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan
sebaliknya
4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
6. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya
7. Gosokkan dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan ditelapak tangan kiri dan
sebaliknya
8. Dan tangan Anda sudah bersih

13
CARA MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS ALKOHOL
Lamanya seluruh prosedur : 20 - 30 detik

14
H. Hal-hal yang perlu diingat saat membersihkan tangan

1. Bila tangan terlihat kotor atau terkontaminasi dengan bahan-bahan protein,


tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir
2. Setelah bersentuhan dengan kulit yang tidak utuh, darah atau cairan tubuh,
tangan harus dicuci dengan sabun dan air mengalir
3. Bila tangan tidak jelas terlihat kotor atau terkontaminasi, dapat digunakan
antiseptik berbasis alkohol (handrub) untuk dekontaminasi tangan rutin
4. Lakukan mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali setelah 5 - 10 kali
aplikasi handrub.
5. Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan

I. Dokumentasi
Pendokumentasian berupa :

1. Poster langkah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir maupun
dengan hand rub berbasis alkohol
2. Banner dan spanduk himbauan dan langkah cuci tangan.
3. Form audit hand hygiene
4. Form audit fasilitas hand hygiene
5. Foto – foto dokumentasi saat dilakukan ketersediaan fasilitas cuci tangan di
unit-unit pelayanan
6. Dokumentasi saat dilakukan edukasi hand hygiene
7. Tampilkan langkah hand hygiene di screen saver komputer

15
BAB III
PENUTUP

Kebersihan tangan merupakan satu langkah kecil yang akan memberikan


pengaruh yang sangat besar dalam proses pelayanan dan peningkatan mutu suatu
Rumah Sakit, termasuk sebagai kunci dalam pencegahan dan pengendalian infeksi di
Rumah Sakit. Di dalam pelaksanaannya diharapkan semua staf di RSJ Naimata
Provinsi Nusa Tenggara Timur telah terpapar dan mampu mengimplementasikan
dilapangan, dan mampu memberikan contoh/mengedukasi kepada pasien, keluarga
pasien, dan para pengunjung di RSJ Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dengan adanya panduan cuci tangan ini semoga langkah dan usaha RSJ
Naimata Provinsi Nusa Tenggara Timur dalam pencapaian mutu dan kualitas Rumah
sakit yang lebih baik akan tercapai. Dalam payung yang lebih besar dan lebih luas
panduan ini ada di dalam pedoman pelaksaan tim pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di RSJ Namata Provinsi Nusa Tenggara Timur.

16
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya. 2007

Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit. 2011

WHO: 2009. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. First Global Patient
Safety Challenge Clean Care is Safe Care

17

Anda mungkin juga menyukai