TENTANG
Menimbang : a. bahwa Rumah Sakit Ibu Dan Anak Gebang Medika Tangerang selalu
berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan
pelayanan kesehatan termasuk dalam Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit salah satunya yaitu buku Pedoman Pelayanan
Sanitasi Rumah Sakit Ibu Dan Anak Gebang Medika Tangerang;
b. bahwa di butuhkan Pedoman Pelayanan Sanitasi di Rumah Sakit Ibu
Dan Anak Gebang Medika Tangerang yang di gunakan sebagai acuan
untuk melaksanakan kegiatan Sanitasi di Rumah Sakit Ibu Dan Anak
Gebang Medika Tangerang bahwa berdasarkan pertimbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b diatas, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Rumah SakitIbu Dan Anak Gebang
Medika Tangerang.
Menetapkan :
KESATU : MEMBERLAKUKAN BUKU PEDOMAN PELAYANAN SANITASI
RSIA GEBANG MEDIKA TANGERANG;
KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkan Keputusan ini dibebankan pada
Anggaran Rumah Sakit Ibu Dan Anak Gebang Medika Tangerang;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Tangerang
PadaTanggal :20 agustus 2018
Direktur,
Hal.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 2
B. Tujuan ............................................................................................ 3
C. Ruang Lingkup Pelayanan ............................................................. 3
D. Batasan Operasional ..................................................................... 3
E. Landasan Hukum ........................................................................... 5
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Sualifikasi Sumber Daya Manusia ................................................ 7
B. Distribusi Ketenagaan ................................................................... 7
C. Pengaturan Jaga ............................................................................. 8
D. Pengembangan Staff ...................................................................... 8
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang Sanitasi .................................................................. 9
B. Standar Fasilitas Peralatan ........................................................ 10
BAB IV TATA LAKSANA
A. Pengelolaan Ruang dan Bangunan .......................................... 11
B. Hygiene dan SAnitasi Makanan .............................................. 17
C. Pengelolaan Air ....................................................................... 23
D. Pengelolaan Sampah ................................................................. 27
E. Alur Pengelolaan Sampah ......................................................... 28
F. Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Pengganggu lainnya
................................................................................................... 34
G. Tata Laksana Pelayanan Kesehatan Lingkungan .................... 37
BAB V LOGISTIK ..................................................................................... 52
BAB VI KESELAMATAN PASIEN ........................................................ 53
BAB VII KESELAMATAN KERJA ........................................................ 54
BAB IX PENGENDALIAN MUTU ......................................................... 56
BAB X PENUTUP ...................................................................................... 60
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan umum, tempat kumpulnya orang
sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi penularan penyakit serta
memungkinkan terjadi pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.
Pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efiensi dan
produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi
bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada
masyarakat luas.
2. Tujuan Khusus
a. Memonitoring dan mengevaluasi Penyehatan lingkungan RS
b. Memonitoring dan mengevaluasi Penyehatan makanan dan minuman
c. Memonitoring dan mengevaluasi Penyehatan air
d. Memonitoring dan mengevaluasi Penanganan sampah dan limbah
e. Memonitoring dan mengevaluasi Pengendalian serangga dan tikus
D. Batasan Operasional
1. Penyehatan ruang bangunan dan halaman rumah sakit
Pengertian :
a. Ruang bangunan dan halaman rumah sakit adalah semua ruang/unit
dan halaman yang ada di dalam batas pagar rumah sakit (bangunan
fisik dan kelengkapannya) yang dipergunakan untuk berbagai
keperluan dan kegiatan rumah sakit.
b. Kebersihan ruang bangunan dan halaman adalah suatu keadaan atau
kondisi ruang bangunan dan halaman bebas dari bahaya dan risiko
minimal untuk terjadinya infeksi silang, dan masalah kesehatan dan
keselamatan kerja
3. Penyehatan air
a. Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
b. Sumber penyediaan air minum dan untuk keperluan rumah sakit
berasal dari Perusahaan Air Minum, air yang didistribusikan melalui
tangki air, air kemasan dan harus memenuhi syarat kualitas air minum.
Distribusi Ketenagaan
Jadwal Dinas Jenis Tenaga Jumlah
Dinas Pagi
(Pukul 08.00-16.00) Ka. Inst Sanitasi 1 Orang
Koordinator Kebersihan 1 Orang
Koordinator Loundry 1 Orang
(Pukul 07.00-19.00) Petugas Kebersihan 3 Orang
(Pukul 07.00-17.00) Petugas Loundry 1 Orang
Dinas Sore
(Pukul 07.00-19.00) Petugas Kebersihan 3 Orang
(Pukul 07.00-17.00) Petugas Loundry 1Orang
Dinas Malam
(Pukul 19.00-22.00) Petugas Kebersihan 1 Orang
B. Pengaturan Jaga
Pengaturan Jaga petugas Sanitasi
Ka. Sanitasi Hari Senin - Sabtu
Koordinator Kebersihan Hari Senin – Sabtu
Koordinator Loundry Hari Senin – Sabtu
Pelaksana Kebersihan Hari Senin – Minggu (tentatif)
Pelaksana Loundry Hari Senin – Minggu (tentatif)
C. Pengembangan Staff
1. Pelatihan internal
Pelatihan yang diadakan di dalam lingkungan rumah sakit , mengikuti
sub bagian Diklat rumah sakit
2. Pelatihan eksternal
Pelatihan yang diadakan di luar lingkungan rumah sakit , sesuai
dengan program tahunan yang telah diajukan.
BAB III
STANDAR FASILITAS
No FASILITAS JUMLAH
1 Komputer 3 buah
2 Meja 3 buah
3 Kursi 4 buah
4 AC 1 buah
NO PERALATAN JUMLAH
1 Troli sampah 1
2 Vacum cleaner 0
3 Sliper Window 2
4 Loby duster + kain pengganti 1
5 Sikat WC ( kolokan wc ) 2
6 Sapu lawa – lawa 2
7 Sapu lidi 1
8 Tang 1
9 Selang air 1
10 pH & Suhu Meter 1
11 Desible Meter 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
4. Pemeriksaan Kebisingan
a. Pengaturan dan tata letak ruangan harus harus sedemikian rupa
sehingga kamar dan ruangan yang memerlukan suasana tenang
terhindar dari kebisingan
b. Pemantauan kebisingan dilakukan minimal setahun 2 kali
dengan bekerjasama dengan Laboratorium Kesehatan setempat.
Persyaratan kebisingan untuk masing – masing ruangan atau unit , sesuai
dengan Permenkes RI no ; 1204 / Menkes / SK / X / 2004 adalah sebagai
berikut :
1. Pengelolaan Limbah
Sampah merupakan sisa bentuk padat akibat aktivitas manusia yang
dianggap tidak bermanfaat dan tidak dikehendaki oleh pemiliknya serta
dibuang sebagai barang yang tidak berguna.
Sampah produksi biasanya terdiri dari bahan organik. Maka dari itu
menjadi tempat tumbuh kembang serangga lalat dan tikus. Hal ini yang
paling mudah dilakukan adalah sampah segera dimasukkan ke tempat yang
mudah ditutup. Tempat sampah di di Rumah Sakit Ibu dan anak Gebang
Medika sudah menggunakan tempat sampah yang tertutup, kedap air dan
mudah dibersihkan.
Limbah asap dapur di Rumah Sakit Ibu dan anak Gebang Medika, disaring
menggunakan ducting exhause fan sebelum dikeluarkan.
2. Penjamah Makanan
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1204
/MENKES/ SK/ X/ 2004, dari segi kesehatan penjamah makanan yaitu
dalam kondisi sehat (melakukan pemeriksaan kesehatan minimal 6 bulan
sekali atau 2 kali dalam setahun), tidak menderita gastroenteritis (misalnya
diare, hepatitis dan disentri), tidak menderita infeksi saluran pernafasan
(misalnya TBC). Sedangkan dari segi kebersihan, penjamah makanan
diharuskan menggunakan pakaian pelindung tubuh (celemek dan penutup
kepala), sarung tangan sehingga dapat menghindari pencemaran.
Sedangkan dari segi kebiasaan, tidak menggaruk bagian tubuh tertentu
(rambut, muka, mata, tangan, kaki) selama pengolahan makanan.
Telur, susu dan olahannya 5oC – 7oC -5oC – 0oC < -5oC
6. Pengangkutan Makanan
Makanan yang telah siap santap perlu diperhatikan dalam cara
pengangkutannya, yaitu :
a. Makanan diangkut dengan menggunakan kereta dorong yang tertutup
dan bersih.
b. Pengisian kereta dorong tidak sampai penuh.
c. Perlu diperhatikan jalur khusus yang terpisah dengan jalur untuk
mengangkut bahan atau barang kotor (keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 1204/MENKES/SK/X/2004).
7. Penyajian Makanan
a. Cara penyajian makanan harus terhindar dari pencemaran dan
peralatan yang dipakai harus bersih.
b. Makanan jadi yang siap disajikan harus diwadahi dan tertutup.
c. Penyajian dilakukan dengan perilaku penyaji yang sehat dan
berpakaian bersih.
d. Makanan jadi harus segera disajikan.
e. Makanan jadi yang sudah menginap tidak boleh disajikan kepada
pasien.
Kebersihan lingkungan dapur dilakukan setiap harinya setelah
pelaksanaan pengolahan makanan baik untuk petugas dinas pagi, siang
maupun malam. Instalasi gizi juga melakukan kebersihan gudang kering
dan gudang basah seminggu sekali selama 1 bulan. Kebersihan lemari
pendingin dilakukan seluruh petugas instalasi gizi sesuai dengan jadwal
yang ditentukan. Sedangkan penecekan suhu atau temperatur lemari
pendingin dan pembersihan ducting exhause fan dilakukan oleh teknisi.
8. Pemeriksaan Sampel
a. Pengambilan sampel air bersih untuk pemeriksaan
mikrobiologi/bakteriologis
b. Pengambilan sampel air bersih untuk pemeriksaan fisika kimia
lengkap
c. Pengambilan sampel makanan
d. Pemeriksaan swab alat masak/makan
e. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu
Jika hasil pemeriksaan kualitas makanan dan swab alat
masak/makan tidak memenuhi syarat, maka akan dilakukan penyuluhan
pada petugas penjamah makanan di gizi
C. Pengelolaan air
1. Pengelolaan air bersih
a. Standart air bersih yang digunakan untuk memenuhi kegiatan
pelayanan di rumah sakit , harus memenuhi persyaratan air
bersih sesuai dengan Permenkes RI No 416 tahun 1990.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI
NOMOR : 416/MENKES/PER/IX/1990
TANGGAL : 13 SEPTEMBER 1990
DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR BERSIH
No Parameter Satuan Kadar Maksimum Keterangan
yang
diperbolehkan
A. FISIKA
1. Bau - - Tidak berbau
2. Jumlah zat padat terlarut mg / l 1500 -
( TDS )
3. Kekeruhan Skala NTU 25 -
4. Rasa - - Tidak berasa
5. Suhu 0 Suhu udara ± 3
°C
6. Warna Skala TCU 50
B. KIMIA
a. Kimia Anorganik
1. Air Raksa mg/L 0.001
2 Arsen mg/L 0.05
3 Besi mg/L 1.0
4 Flourida mg/L 1.5
5 Kadmium mg/L 0.005
6 Kesadahan ( CaCo3) mg/L 500
7 Klorida mg/L 600
8 Kronium, valensi 6 mg/L 0.05 Merupakan
9 Mangan mg/L 0.5 batas
10 Nitrat, sebagai N mg/L 10 minimum &
11 Nitrit , sebagai N mg/L 1.0 maksimum
12 pH - 6.5 – 9.0 khusus air
13 Selenium mg/L 0.01 hujan pH min
14 Seng mg/L 15 5,5
15 Sianida mg/L 0.1
16 Sulfat mg/L 400
17 Timbal mg/L 0.05
b. Kimia Organik
isomer)
5 Chloroform mg/L 0.03
6 2,4 – D mg/L 0.10
7 DDT mg/L 0.03
8 Detergen mg/L 0.5
9 1,2 – Dicchloroethene mg/L 0.01
10 1,1 – dichlorcethene mg/L 0.003
11 Heptachlor dan mg/L 0.003
heptachlor epoxide
12 Hexachlorobenzene mg/L 0.00001
13 Gamma _ HCH ( mg/L 0.004
Lindane )
14 Methoxychlor mg/L 0.10 Bukan Air
15 Pentacholphenol mg/L 0.01 perpipaan
16 Pestisida total mg/L 0.10
17 2,4,6 – trichlorophenol mg/L 0.01
18 Zat organic ( KMnO4 ) mg/L 10
C. MIKROBIOLOGIK
1 Koliform Tinja Jumlah per 100 ml 50
2 Total Koliform Jumlah per 100 ml 10
D. RADIOAKTIVITAS
1 Aktivitas Alpha (Gross Bg/L 0.1
Alpha Activity )
2 Aktivitas Beta (Gross Bg/L 1.0
Beta Activity )
Keterangan :
mg ; milligram
ml : milliliter
L : Liter
Bq : Bequerel
NTU : Nepnelometrik Turbidity Units
TCL : True Colour Units
Logam berat merupakan logam terlarut
D. Pengelolaan sampah
Persyaratan umum untuk pengelolaan sampah di rumah sakit adalah :
1. Semua petugas cleaning service yang bekerja di rumah sakit
outsoharus sudah mendapatkan pelatihan tentang manajemen
sampah dan kebijakannya.
2. Semua tempat sampah baik yang medis maupun non medis harus
mempunyai persyaratan sebagai berikut :
- bahan tidak mudah berkarat
- kedap air
- tertutup
- mudah dibersihkan
- mudah diangkat dan dipindahkan
3. Semua sampah non medis yang dihasilkan harus dimasukkan ke
dalam tempat sampah yang telah diberi kantong plastik warna hitam
dan sampah medis dimasukkan ke dalam tempat sampah yang telah
diberi kantong plastik kuning
4. Sedangkan untuk sampah benda tajam ditempatkan ditempat khusus
( sharp container ) yang anti bocor, tahan tusukan dan aman
5. Pemilahan / pemisahan sampah dilakukan oleh orang yang
pertamakali menghasilkan sampah
E. Alur pengelolaan sampah
Adapun alur pengelolaan sampah di rumah sakit adalah sebagai berikut :
Sampah
Penampungan
dengan kantong
plastik kuning Penampungan dengan
hitamahiahikuninga kantong plastic hitam
m
Pengangkutan
Pengangkutan
TPS B3 RS
Sumber limbah :
- ruang perawatan
- kamar bedah
- ICU
- Hemodialisa
- Laundry Bak
Bak
- Laboratorium pengumpul
kontrol
- Apotik
- Klinik rawat jalan
- IGD
- Radiologi
- perkantoran
- dll IPAL
Saluran
Umum
Penangkap
Instalasi Gizi Lemak
h. Petugas operator IPAL akan mencatat debit outlet air limbah setiap
hari
i. Petugas operator IPAL akan melakukan pengukuran terhadap suhu
dan pH pada outlet air limbah setiap hari.
j. Setiap 6 bulan sekali, Kantor Lingkungan Hidup akan melakukan
sidak terhadap kualitas outlet air limbah
k. Setiap 1 bulan sekali, kualitas outlet akan dilakukan pemeriksaan
di Laboratorium Kesehatan atau Laboratorium BLH Propinsi
l. Adapun baku mutu oulet untuk limbah RS sesuai dengan
KepMenLH no. 58 /Kep.MenLH/12/1995 tentang Baku Mutu
Limbah Cair bagi kegiatan rumah sakit.
BAKU MUTU LIMBAH CAIR BAGI KEGIATAN RUMAH SAKIT
- BOD 5 30 mg / l
- COD 80 mg /l
- TSS 30 mg / l
- NH3 bebas
0.1 mg / l
- Phosphat ( PO 4 )
2 mg / l
MIKROBIOLOGIS :
MPN Kuman Golongan Koli 10.000
F. Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang Penganggu lainnya
1. Persyaratan untuk rumah sakit sebagai berikut :
a. Tidak ditemukannya tanda- tanda keberadaan tikus terutama
pada daerah bangunan tertutup ( core ) rumah sakit
b. Tidak ditemukannya lubang tanpa kawat kasa yang
memungkinkan nyamuk masuk ke dalam ruangan , terutama
ruang perawatan
c. Tidak ditemukannya lalat di dalam bnagunan tertutup rumah
sakit
d. Di lingkungan rumah sakit harus bebas kucing dan anjing
A. Perencanaan
untuk pengajuan kebutuhan logistik ATK/ ART serta keperluan gudang
teknik selama satu tahun dibuatkan dalam satu anggaran pada satu tahun
berjalan. Setiap anggaran yang dibuat diharapkan dapat digunakan secara
optimal dalam tahun berjalan. Sistem Logistik yang digunakan mengacu pada
panduan logistik yang dibuat oleh Bagian Logistik dan Inventaris dengan
mengacu pada sistem yang baku.
A. Kalibrasi Alat
Alat yang harus dikalibrasi meliputi : pH meter, Lux meter, Hygro meter,
Sound Level meter, dll. Alat-alat tersebut harus dikalibrasi minimal satu
tahun sekali.Kalibrasi dilakukan oleh teknisi elektromedis atau secara
eksternal oleh lembaga kalibrasi dan kartu pemeliharaan.
C. Coorective Maintenance
Bila ada alat rusak, maka unit mengajukan proses perbaikan kepada sub
bagian Pemeliharaan Sarana, dengan menggunakan form perbaikan barang. Jika
alat tidak dapat diperbaiki, maka unit mengajukan permintaan penggantian alat
atau perbaikan alat dilakukan oleh vendor. Proses ini didokumentasikan di kartu
maintenance alat
\
F. Jadwal Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi
Dilakukan sesuai dengan sasaran mutu.
Saat ini masyarakat semakin peduli dan peka terhadap lingkungan yang
kita tempati sekarang ini .Rumah Sakit merupakan salah satu unsur
penyumbang pencemaran terhadap lingkungan baik berupa pencemaran
udara, air maupun tanah jika pengelolaan kesehatan di rumah sakit tidak
terkelola dengan baik dan benar.
Oleh karena itu Sumber Daya Manusia yang ada di bagian sanitasipun
harus selalu ditingkatkan mengikuti dengan perkembangan ilmu dan
teknologi yang ada. Selain dari SDM sendiri, fasilitas dan peralatan juga
akan sangat mendukung keberhasilan pelayanan unit hygiene sanitasi.
Ditetapkan : di Tangerang
Pada tanggal : 20 Agustus 2018
Direktur