KEPUTUSAN
KEPALA KLINIK PRATAMA KENANGA
NOMOR : 024/SK/KPPI_KK/I/2023
TENTANG
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA KLINIK PRATAMA KENANGA
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Natar
Pada tanggal : 20 Januari 2023
EKA APRIYANTI
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK PRATAMA KENANGA
NOMOR 024/SK/KPPI_KK/I/2023
TENTANG : KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
A. KEBIJAKAN UMUM
1. Pelayanan klinik di seluruh unit pelayanan harus selalu dilandasi dengan cinta
kasih, tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, dan memperhatikan mereka
yang lemah dan kurang mendapat perhatian (option for the poor).
2. Pelayanan klinik di seluruh unit pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu
layanan, keselamatan pasien, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bagi
pasien, keluarga dan masyarakat serta karyawan sesuai dengan Visi, Misi, dan
Tujuan Klinik Pratama Kenanga.
3. Pelayanan klinik di seluruh unit pelayanan harus selalu berfokus pada pasien
(patient center) dengan melaksanakan akses ke pelayanan dan kontinuitas
pelayanan, memenuhi hak pasien dan keluarga, asesmen pasien, pemberian
pelayanan pasien, serta memberikan edukasi kepada pasien, keluarga dan
masyarakat.
4. Pelayanan klinik dilaksanakan selama 24 jam setiap hari, kecuali beberapa unit
pelayanan tertentu seperti laboratorium.
5. Setiap unit pelayanan harus menjalankan upaya peningkatan mutu melalui
kegiatan Plan- Do-Check-Action (PDCA).
6. Setiap unit pelayanan harus menjalankan kewaspadaan universal melalui kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi yang menjangkau setiap pelayanan di klinik
dan melibatkan berbagai individu.
7. Klinik memberikan pelayanan terlebih dahulu tanpa memungut uang muka.
8. Klinik bisa memberikan keringanan biaya untuk pasien yang kurang mampu.
9. Setiap pimpinan unit pelayanan harus mampu memberikan arahan,
mengendalikan, mengelola, dan memimpin unit pelayanan masing-masing untuk
mencapai visi-misi unit pelayanan maupun visi-misi klinik.
10. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas klinik wajib mematuhi ketentuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) di Klinik Pratama Kenanga dengan melakukan upaya untuk
mengurangi dan mengendalikan bahaya, resiko, mencegah kecelakaan dan cedera,
dan memelihara kondisi lingkungan dan keamanan, termasuk dalam penggunaan
alat pelindung diri (APD).
11. Semua individu yang terlibat dalam pelayanan klinik wajib melakukan 6 (enam)
sasaran Keselamatan Pasien.
12. Peralatan di unit pelayanan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
secara teratur sesuai ketentuan yang berlaku dan selalu dalam kondisi siap pakai.
13. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan klinik.
14. Semua petugas klinik wajib memiliki izin/ lisensi/ sertifikasi sesuai dengan
profesi dan ketentuan yang berlaku.
15. Setiap petugas klinik harus bekerja sesuai standar profesi, standar kompetensi,
standar prosedur operasional, etika profesi, kode etik klinik dan semua peraturan
klinik yang berlaku.
16. Setiap unit pelayanan harus mampu mengelola data yang dapat dijadikan sebagai
sumber informasi dan pengambilan keputusan bagi kepentingan manajemen dan
pelayanan kepada masyarakat.
17. Setiap unit pelayanan harus berupaya memperoleh, mengolah dan menggunakan
informasi secara terintegrasi yang dikomunikasikan secara benar untuk
meningkatkan kesehatan pasien serta kinerja klinik baik secara keseluruhan
maupun individu.
18. Koordinasi dan evaluasi pelayanan disetiap unit pelayanan wajib dilaksanakan
melalui rapat rutin minimal 1 kali dalam 3 bulan.
19. Semua unit pelayanan wajib membuat laporan harian, bulanan, semester dan
tahunan kepada manajemen klinik.
20. Klinik menjalankan program keselamatan pasien melalui 6 sasaran keselamatan
pasien.
21. Jika pelayanan yang dibutuhkan pasien tidak beklinikedia di klinik, maka pasien
harus dirujuk ke klinik lain yang bisa melayani setelah mendapat pekliniketujuan
pasien / keluarga
22. Klinik menghargai dan memenuhi hak pasien yang dilayani.
23. Seluruh karyawan klinik berkewajiban menjaga dan melindungi rahasia medis
pasien yang dilayani.
24. Klinik melakukan pengumpulan, validasi dan analisis data baik internal ataupun
eksternal untuk pengembangan pelayanan klinik.
B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Organisasi Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi
a) Dalam rangka melindungi pasien, pengunjung dan petugas terhadap penularan
infeksi di Klinik, maka Klinik Pratama Kenanga melaksanakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI).
b) Agar pelaksanaan PPI terkoordinasi dengan baik, Direktur membentuk PJ
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) serta Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi. PJ PPI Klinik Pratama Kenanga bertanggung jawab
langsung kepada Direktur. Tim PPI bertanggung jawab langsung kepada PJ
PPI.
c) PJ dan Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai
dengan Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Klinik
Pratama Kenanga dan fasilitas kesehatan lainnya yang dikeluarkan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2011.
d) Pelaksanaan PPI dikelola dan diintegrasikan antara struktural dan fungsional
disemua unit dan menjadi tanggung jawab seluruh staf dan karyawan.
e) Agar kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi berjalan lancar, maka
Klinik Pratama Kenanga memiliki 1 PJ PPI purna waktu yang bertugas
mengawasi seluruh kegiatan pencegahan pengendalian infeksi yang meliputi
gugus tugas Perawatan, Farmasi, Gizi, Administrasi, dan Laboratorium.
2. Kewaspadaan Standar
Meliputi kebersihan tangan, pemakaian alat pelindung diri, disinfeksi dan
sterilisasi, penatalaksanaan limbah dan benda tajam, pengendalian lingkungan,
praktik menyuntik yang aman, kebersihan pernafasan/etika batuk, praktek lumbal
punksi, perawatan peralatan pasien, penatalaksanaan linen, program kesehatan
karyawan dan penempatan pasien.
Kewaspadaan standar diterapkan secara menyeluruh di semua area Klinik
Pratama Kenanga dengan mengukur risiko yang dihadapi pada setiap situasi dan
aktivitaspelayanan sesuai Pedoman PPI Klinik Pratama Kenanga
3. Kebersihan Tangan
a. Kebersihan tangan dilakukan oleh seluruh petugas klinis maupun non-
klinis di seluruh lingkungan Klinik Pratama Kenanga.
b. Kebersihan tangan dilakukan menurut 5 Momen Kebersihan Tangan (WHO) :
1) Momen 1 : sebelum kontak dengan pasien
2) Momen 2 : sebelum tindakan asepsis
3) Momen 3 : setelah terkena cairan tubuh pasien
4) Momen 4 : setelah kontak dengan pasien
5) Momen 5 : setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
c. 6 langkah kebersihan tangan dilakukan sesuai standar who.
1) Langkah pertama : Usap dan ratakan pada permukaan tangan
2) Langkah kedua : Gosok pada punggung tangan kanan dan kiri
3) Langkah ketiga : Gosokkan pada sela-sela jari
4) Langkah keempat : Gosok punggung jari-jari dengan cara mengait dan
mengunci
5) Langkah kelima : Pegang dan gosok ibu jari dengan cara berputar
6) Langkah keenam : Dengan cara menguncup, gosokkan pada telapak
tangan,lakukan bergantian
d. Jenis kebersihan tangan untuk seluruh ruangan / bagian (klinis & non-
klinis) di Klinik Pratama Kenanga, yaitu :
1) Kebersihan tangan dengan air mengalir dan sabun cair (sosial)
2) Kebersihan tangan dengan larutan berbahan dasar alkohol (handrub)
3) Kebersihan tangan sebelum pembedahan dengan larutan antiseptik
chlorhexidine 4% (surgical).
e. Kebersihan tangan efektif :
1) Tidak mengenakan jas lengan panjang saat melayani pasien kecuali
petugas laboratorium
2) Bagi semua petugas yang berkontak langsung dengan pasien (klinisi),
semua perhiasan yang ada (misalnya: jam tangan, cincin, gelang)
sebaiknya dilepaskan selama bertugas dan di lepas pada saat melakukan
kebersihan tangan
3) Kuku dijaga tetap pendek tidak melebihi 1 mm dan tidak menggunakan
kuku palsu dan cat kuku bagi petugas yang kontak langsung dengan pasien
4) Jika tangan ada luka ditutup dengan plester kedap air
5) Membersihkan tangan dengan sabun cair dan air mengalir apabila
tangan terlihatkotor
6) Membersihkan tangan dengan larutan berbahan dasar alkohol (handrub)
bila tangantidak terlihat kotor diantara tindakan
7) Keringkan tangan menggunakan handuk sekali pakai / hand towel
8) Tutuplah kran dengan handuk sekali pakai / hand towel
9) Pastikan tangan kering sebelum memulai kegiatan / mengenakan sarung
tangan
10) Jangan menambahkan sabun cair ke dalam tempatnya bila masih ada isinya
11) Dispenser sabun harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum pengisian ulang
12) Pengaturan penempatan cairan untuk melakukan kebersihan tangan adalah
sebagai berikut :
a) Area klinis (area pelayanan langsung pada ) : Wastafel dengan air yang
mengalir dan sabun cair minimal 1 wastafel untuk maksimal 6 tempat
tidur pasien, 1 wastafel untuk setiap ruangan poliklinik dan ruangan
keperawatan ER dan IPD, dan Larutan chlorhexidine 4% untuk ruangan
operasi sedangkancairan berbahan dasar alkohol (handrub) pada setiap
tempat tidur pasien IPD dan ER, setiap ruangan poliklinik, setiap pintu
masuk kamar pasien, dan padameja trolly tindakan.
b) Area non-klinis (area pelayanan tidak langsung terhadap pasien) :
Wastafel dengan air yang mengalir dan sabun cair pada toilet, dapur,
perkantoran, kantin dan aula sedangakan cairan berbahan dasar alkohol
(handrub) : berada pada setiap ruangan kantor yang ada.
f. Melakukan monitoring kebersihan tangan dengan cara Mengukur /
mengobservasi kepatuhan kebersihan tangan tenaga keperawatan dan dokter
disetiap ruang perawatan yang dilakukan satu minimal 3 kali setiap minggu
oleh IPCLN.
g. Melakukan program edukasi kebersihan tangan pada petugas, pasien, keluarga
dengan menggunakan metode ceramah, demo, diskusi dan praktek langsung
minimal 1 kali dalam semingggu setiap hari selasa bagi pasien yang berada di
OPD/ unit rawat jalan dan hari kamis bagi pasien yang berada di IPD/ unit
rawat inap.
h. Setiap petugas di Klinik Pratama Kenanga wajib mengikuti pelatihan
kebersihan tangan yang diadakan oleh klinik secara berkesinambungan
mengenai prosedur kebersihan tangan melalui orientasi saat masuk dan
pendidikan berkelanjutan.
EKA APRIYANTI