Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN ANASTESI

LOKAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman : 1/2
YAYASAN Ditetapkan Oleh:
PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Anastesi Lokal adalah teknik memasukan Obat yang mampu menghambat konduksi
1. Pengertian syaraf
Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh ketika dilakukan tindakan
2. Tujuan pembedahan atau heacting
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
3. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Pasien masuk ke dalam ruangan tindakan
2. Setelah pasien mengisi dan menandatangani lembar informed consecnt petugas
menyiapkan alat, diantaranya: spuit 3/5 cc, Lidokain 1%, Kassa sterile, betadine
dan sarung tangan.
3. Dokter atau perawat memberi tahu pasien akan dilakukan penyuntikan untuk
mengurangi rasa sakit saat tindakan panjahitan atau pembedahan minor lainnya
4. Dokter atau perawat Cuci tangan terlebih dahulu kemudian menggunakan sarung
tangan. Bersihkan area yang akan dilakukan tindakan dengan kassa sterile dan
betadine
5. Pasang doek atau kain steril untuk memperkecil ruang tindakan.
6. Masukkan jarum pada ujung laserasi atau luka dan dorong masuk kearah bawah
antara mukosa dan kulit sepanjang luka mengikuti garis dimana jarum jahitnya
4. Prosedur akan masuk atau keluar
7. Aspirasi dan kemudian injeksikan anastesi tersebut sambil menarik jarum ke titik
dimana jarum masuk. Atau jika tidak dilakukan aspirasi maka setelah spuit
dimasukkan sampai dalam kemudian ditarik sambil disemprotkan perlahan-lahan
8. Hentikan penginjeksiaan anastesi atau jarum dicabut tapi dibelokkan kembali
jarum sepanjang garis lain dimana direncanakan akan dibuat jahitan.
9. Ulangi proses penusukan jarum pada ujung luka disebelahnya, sehingga seluruh
daerah kemungkinan akan dijahit sudah dianastesi
10. Tunggu beberapa lama dan sambil melakukan penekanan dengan gaas pada luka
11. Tanyakan apakah pasien merasa nyeri atau tidak
12. Jika pasien merasa nyeri jangan dulu melakukan penjahitan
13. Jika pasien sudah tidak merasa nyeri,lakukan penjahitan luka atau tindakan
pembedahan minor lainnya
PENATALAKSANAAN ANASTESI
LOKAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman : 2/2
YAYASAN Ditetapkan Oleh:
PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Tunggu beberapa
Jelaskan prosedur Injeksikan dan
menit dan cek rasa
yang akan dilakukan aspirasi
nyeri pada pasien

Jika sudah tidak


merasa nyeri, lakukan
Cuci tangan dan pakai Desinfektan area yang
5. Diagram Alir handscoon akan di injeksi
tindakan selanjutnya
(heacting/bedah
minor)

Siapkan lidocain 1% Pasang duk lobang


pada spuit 3 cc steril

6. Unit terkait Ruang periksa, ruang tindakan


7. Dokumen  Buku registrasi
terkait  Rekam medis pasien
PENATALAKSANAAN
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP
Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman : 1/2
YAYASAN Ditetapkan Oleh:
PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Pemasangan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena dalam jumlah
1. Pengertian
banyak dan dalam waktu yang lama dengan menggunakan infuse
2. Tujuan Memenuhi kebutuhan cairan dan memberikan obat langsung melalui vena pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
3. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Persiapan alat
a. Standard infuse f. Gunting
b. Cairan infuse g. Plester
c. Handscoon h. Pengalas
d. Kapas alcohol i. Bengkok
e. Gaas Bethadine
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberi penjelasan
b. Perawat cuci tangan
c. Bawa alat kedekat pasien
d. Cek dan pasang cairan yang akan diberikan, gantungkan di standard infuse
4. Prosedur
e. Pasang pengalas
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Siapkan area yang akan dipasang
c. Tekan vena yang akan ditusuk
d. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 – 10 cm
e. Tusukkan jarum / abocath pada vena yang telah ditentukan
f. Tutup bagian yang ditusuk dengan gaas bethadine, fiksasi yang kuat
g. Atur tetesan infuse sesuai program pengobatan
h. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
i. Rapihkan pasien, bereskan peralatan, kemudian mencuci tangan
PENATALAKSANAAN
PEMASANGAN INFUS
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP
Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman : 2/2
YAYASAN Ditetapkan Oleh:
PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Siapkan alat dan


Siapkan dan
pasien, jelaskan Mencuci tangan dan
desinfektan area yang
prosedur tindakan memakai handscoon
akan di pasang
kepada pasien

5. Diagram Alir

Sambungkan selang
Tusukan abocath infus dengan abocat, Atur tetesan infus,
pada vena yang telah tutup dengan kasa rapihkan pasien dan
ditentukan betadine, dan fiksasi alat, lalu cuci tangan
dengan plester

6. Unit terkait Ruang periksa, ruang tindakan


7. Dokumen  Buku registrasi
terkait  Rekam medis pasien
PEMERIKSAAN ASAM URAT
DENGAN STIK
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP
Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman : 1/1
YAYASAN Ditetapkan Oleh:
PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Pemeriksaan untuk menilai kadar Asam urat didalam tubuh dengan pengambilan
1. Pengertian
sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Asam Urat Pasien dan sebagai data dalam
2. Tujuan
menentukan diagnosa dan proses penyakit serta pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
3. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Autocheck pemeriksaan asam urat
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip asam urat
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
b. Petugas mencuci tangan
4. Prosedur
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip asam urat pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang pada
alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
5. Unit terkait Ruang periksa, ruang tindakan
6. Dokumen  Buku registrasi
terkait  Rekam medis pasien
PEMERIKSAAN GULA DARAH
DENGAN STIK
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP
Tgl. Mulai
:
Berlaku
Halaman : 1/1
YAYASAN Ditetapkan Oleh:
PONPES Penanggung jawab
SHUFFAH Klinik Al-Fatah
HIZBULLAH
DAN
MADRASAH AL- dr. Huzaimah
FATAH SIP: 503/0128/SIP/DU/IV.03/II/2022

Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh dengan pengambilan
1. Pengertian
sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan sebagai data dalam
2. Tujuan
menentukan diagnosa dan proses penyakit serta pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
3. Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Autocheck pemeriksaan Gula Darah
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Gula Darah
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
4. Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Gula Darah pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
5. Unit terkait Ruang periksa, ruang tindakan
6. Dokumen  Buku registrasi
terkait  Rekam medis pasien

Anda mungkin juga menyukai