SOP No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 1 Juni 2019 Halaman : 1/3 Klinik Pongky Andi Pratama Saputra Omega 1. Pengert 1. Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau ian nyeri terbatas pada area tertentu saja/lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran. 2. Obat anestesi lokal adalah obat yang menghambat hantaran saraf bila diberikan secara lokal. 3. Pemberian anestesi lokal yang dapat dilakukan dengan teknik antara lain : 3.1 Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal langsung diarahkan disekitar daerah luka atau area insisi. Cara infiltrasi yang sering digunakan adalah blokade lingkar dan larutan obat disuntikan intradermal atau subkutan. 3.2 Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf utama atau pleksus saraf. 4. Contoh obat anestesi lokal yang digunakan di Klinik Pratama Omega kecamatan Cikupa : 4.1 Lidokain (xylocain) adalah anestesi lokal kuat yang digunakan secara topikal dan suntikan. Efek anestesi lebih kuat, cepat, ekstensif dibanding prokain. 4.2 Pehakain adalah anastesi lokal yang berisi lidokain dan adrenalin. 2. Tujuan Untuk menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan bedah minor 3. Kebijak SK Pimpinan Klinik Pratama Omega Nomor ........... Tentang Pelayanan an Klinis di Klinik Pratama Omega
4. Referen 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 5 Tahun 2014 Tentang Panduan
si Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Primer. 2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 1/3 5. Prosedu Tindakan pemberian anestesi lokal pada tindakan bedah minor : r/ 1. Petugas mengidentifikasi pasien, mencocokkan identitas pasien Langka dengan status pasien. h- 2. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik (status lokalis) langkah pasien. 3. Petugas mendokumentasikan data pasien ke status pasien. 4. Petugas menjelaskan mengenai tindakan anestesi lokal yang akan di- lakukan kepada pasien dan keluarganya beserta efek sampingnya. Efek samping anastesi lokal - Rasa nyeri, ruam, serta pendarahan ringan di area suntikan - Sakit kepala/Pusing - Kelelahan - Mati rasa pada area yang disuntik - Kedutan pada jaringan otot - Penglihatan kabur 5. Petugas meminta pasien / keluarganya untuk menandatangani in- formed consent persetujuan tindakan anestesi yang akan dilakukan. 6. Petugas meminta pasien ke ruang tindakan, dan memposisikan area luka yang akan dilakukan anestesi / tindakanagar mudah untuk di ak- ses. 7. Petugas menyiapkan cawan ginjal steril, spuit 3 cc dan lidokain. 8. Petugas membuka bungkus spuit 3 cc secara steril dan meletakkan pada cawan ginjal steril. 9. Petugas mencuci tangan dan menggunakan APD. 10. Petugas melakukan desinfeksi dengan larutan betadin dan alkohol 70% pada area yang akan dilakukan anestesi secara melingkar dari dalam ke luar. 11. Petugas mengambil obat anestesi dengan spuit 3 cc dibantu dengan petugas lain yang membukakan ampul obat anestesi. 12. Petugas memberitahukan pasien kalau akan segera dilakukan penyuntikan obat anestesi. 13. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal di sekeliling area yang akan dilakukan tindakan dengan teknik infiltrasi (disuntikan intradermal atau subkutan ). 14. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bekerja dan pasien 2/3 sudah tidak merasakan sakit pada area tindakan dan sekitarnya. 15. Petugas melakukan monitoring status fisiologis selama tindakan anestesi. 16. Untuk memastikan Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan rangsangan nyeri pada sekitar area tindakan apakah masih nyeri atau tidak. 17. Petugas membersihkan luka dengan larutan NaCl 0,9 %, setelah pasien tidak merasa nyeri. 18. Petugas melakukan tindakan bedah minor. 19. Petugas melakukan monitoring status fisiologis segera setelah tin- dakan pembedahan dilakukan. 20. Setelah selesai tindakan, Petugas mendokumentasikan data pasien dan tindakan yang dilakukan ke status pasien. 6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang perlu 1. Tempat yang akan dilakukan penyuntikan anestesi harus didesinfeksi.
diperhat 2. Ada tidaknya alergi terhadap obat yang akan diberikan.
ikan
8. Unit Ruang Tindakan
Terkait
9. Dokum 1. Rekam Medis
en 2. Form informed consent Terkait
10. Rekama Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan n Tgl. Historis Perubah an