Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL

DI PUSKESMAS
No. Dokumen :
/SOP.03/PUSK.NPL/III/2018
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit: 22-04-2018
Halaman : 1/2
Puskesmas
Ngalupolo Vinsentius Neta, Amd. Kep
NIP: 196801231990031005

1. Pengertian Pemberian anestesi lokal adalah tindakan menghilangkan rasa sakit atau
nyeri secara lokal tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan teknik :
1. Anestesi permukaan adalah pengolesan atau penyemprotan analgetik
lokal diatas selaput mukosa seperti mata, hidung, faring.
2. Anestesi infiltrasi adalah penyuntikan larutan analgetik lokal
langsung diarahkan disekitar tempat lesi,luka atau insisi.cara
infiltrasi yang serng digunakan adalah blokade lingkar dan larutan
obat disuntikan intradermal atau subcutan.
3. Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal langsung ke saraf
utama atau pleksus saraf.
4. Anestesi regional intravena adalah penyuntikan larutan analgetik
lokal intravena..
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghilangkan rasa sakit
sementara ketika melakukan tindakan bedah minor dan berbagai prosedur
lainnya yang menimbulkan rasa sakit pada tubuh.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Ngalupolo Nomor :
/SK.03/PUSK.NPL/III/2018tentang Pemberian Anestesi Lokal dan Sedasi
di Puskesmas.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519 Tahun
2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan
Terapi Intensif Di Rumah Sakit.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK
02.02/MENKES/251/2015 tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Anestesiologi dan Terapi Intensif.
5. Prosedur / 1. Petugas menidurkan pasien di ruang tindakan, memposisikan bagian
Langkah – tubuh yang akan dilakukan anestesi terlihat kasat mata.
langkah 2. Petugas memberikan informasi mengenai tindakan yang akan dilakukan
dan resikonya.
3. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan keluarga
tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan.
4. Petugas meminta untuk menandatangani lembar informasi dan informed
consent.
5. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk melakukan tindakan
anestesi.
6. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci tangan.
7. Petugas menggunakan sarung tangan steril.
8. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan spuit dibantu
dengan petugas lain yang membukakan obat anestesi.
9. Petugas memberikan informasi kalau akan segera dilakukan
penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan rasa sakit.
10. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke bagian tubuh dan
sekitarnya secara blokade lingkar dan obat disuntikan intracutan atau
subcutan.
11. Petugas menunggu 1-2 menit sampai obat anestesi bereaksi dan pasien
sudah tidak merasakan sakit pada luka dan sekitarnya.
12. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan rangsangan nyeri
pada sekitar lokasi pemberian anastesi apakah masih nyeri atau tidak
dan sudah merasa baal/kesemutan pada lokasi pemberian anastesi.
13. Petugas mendokumentasikan kegiatan.
6. Bagan Alir -
7. Unit terkait UGD, Poli KB, Poli Gigi, Pustu

Anda mungkin juga menyukai