Anda di halaman 1dari 4

SOP PEMBERIAN ANASTESI LOKAL DI

PUSKESMAS
No Dokumen : 000/UKP/PKM-
SMI/SOP/III/2023
No Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 00/00/2022
Halaman : 1/2

Nana Resna R, AM.Keb,


PUSKESMAS
SKM.MM
CIRACAP
NIP.197507022007012008

1. Pengertian Pemberian anestesi nestesi lokal adalah tindakan


menghilangkan rasa sakit atau nyeri secara lokal tanpa disertai
hilangnya kesadaran.
Pemberian anestesi lokal dapat dengan tehnik:
 Anestesi permukaan  adalah pengolesan atau
penyemprotan analgetik lokal diatas selaput mukosa
seperti mata, hidung, faring.
 Anestesi infiltrasi  adalah penyuntikan larutan analgetik
lokal langsung diarahkan disekitar tempat lesi, luka atau
insisi. Cara infiltrasi yang sering digunakan adalah
blokade lingkar dan larutan obat disuntikan intradermal
atau subcutan.
 Anestesi blok adalah penyuntikan analgetik lokal
langsung ke saraf utama atau pleksus saraf.
 Anestesi regional  intravena adalah penyuntikan larutan
analgetik lokal intravena.
Obat anestesi lokal/regional adalah obat yang menghambat
hantaran saraf bila dikenakan secara lokal. Anestesi lokal
idealnya adalah yang tidak mengiritasi atau merusak jaringan
secara permanen, batas keamanan lebar, mula kerja singkat,
masa kerja cukup lama, larut dalam air, stabil dalam larutan,
dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan dan efeknya
reversibel.
Contoh obat anestesi lokal
1. Lidokain (liqnikaon, xylocain) adalah anestesi lokal kuat
yang digunakan secara topikal dan suntikan. Efek
anestesi lebih kuat, cepat, ekstensif dibanding prokain.
2. Bupivakain adalah anestetik golongan amida dengan
mula kerja lambat dan masa kerja panjang.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk

1/1
menghilangkan rasa sakit sementara ketika melakukan tindakan
bedah minor dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan
rasa sakit pada tubuh.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No.
di UPTD Puskesmas Ciracap
4. Referensi 1. Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Kepmenkes Kepmenkes nomor 313 tahun 2013 tentang
tentang DOEN 2013
5. Prosedur/ 1. Petugas mengidentifikasi mengidentifikasi pasien.
Langkah- 2. Petugas melakukan kajian awal klinis.
langkah 3. Petugas menjelaskan tindakan medis yang akan
dilakukan sesuai identifikasi kasus.
4. Petugas memberikan informed consent pada pasien dan
keluarga tentang tindakan anestesi yang akan dilakukan.
5. Pasien/keluarga pasien menandatangani lembar
informed consent setelah diberi informed consent oleh
petugas.
6. Petugas mempersiapkan alat dan bahan steril untuk
melakukan tindakan anestesi.
7. Petugas menempatkan pasien di ruang tindakan, lalu
dilakukan anestesi.
8. Petugas mencuci tangan dengan 7 langkah mencuci
tangan.
9. Petugas menggunakan sarung tangan steril.
10. Petugas mengambil obat anestesi dengan menggunakan
spuit dibantu dengan petugas lain yang membukakan
obat anestesi.
11. Petugas memberikan informasi kalau akan segera
dilakukan penyuntikan pembiusan untuk menghilangkan
rasa sakit.
12. Petugas menyuntikkan obat anestesi lokal langsung ke
lesi, luka lesi, luka dan sekitarnya secara blokade lingkar
dan obat disuntikan intradermal atau subcutan.
13. Petugas menunggu menunggu 1-2 menit sampai obat
anestesi bereaksi dan pasien sudah tidak merasakan
sakit pada luka dan sekitarnya.
14. Petugas menanyakan pada pasien dengan memberikan
rangsangan nyeri pada sekitar luka apakah masih nyeri
atau tidak dan sudah merasa baal/kesemutan pada kulit

2/1
sekitar luka.
15. Setelah pasien tidak tidak merasa nyeri petugas mem
petugas membersihkan luka yang terkena kotoran
dengan larutan NaCl 0,9 %.
Petugas Melakukan Pengkajian
Pasien
16. Petugas melakukan datang
tindakan
Klinis bedah.
6. Diagram Alir

Indikasi Dilakukan
Anastesi Lokal

Petugas Memberikan
Penjelasan Kepada
Pasien/Keluarga Pasien

Pasien/Keluarga Pasien
Menandatangani Informed
Concent

 Petugas menyiapkan alat dan bahan


 Petugas mencuci dangan dan menggunakan
sarung tangan
 Petugas melakukan anastesi
 Petugas melakukan pembersihan
luka/desinfeksi
 Petugas melakukan hecting/bedah minor

7. Hal-hal yang 1. Rekam medis Mendokumentasikan


Petugas pasien Tindakan
harus
diperhatian
8. Unit Terkait 1. Pendaftaran
2. Rekam Medis
3. Apotek

Rekaman Historis Perubahan

3/1
Tgl Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

4/1

Anda mungkin juga menyukai