Anda di halaman 1dari 4

PEMBERIAN ANESTESI LOKAL

No.Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal
SOP :
Terbit
Halaman :

UPTD Puskesmas Kalike Petronela Fernanades,A.Md.Kep


Kabupaten Flores Timur NIP.19750612 200012 2005
1. Pengertian Anestesi lokal dimaksudkan untuk menghilangkan sensasi (nyeri) pada suatu daerah
(regional) saat melakukan prosedur operasi atau tindakan lain yang menimbulkan
nyeri.

2. Tujuan 2.1 Menjadi acuan bagi petugas dalam pemberian anastesi.


2.2 Mengurangi rasa sakit dan memberikan kenyamanan pada pasien yang
menjalani tindakan pembedahan dan gigi

3. Kebijakan 3.1 Surat Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Kalike


Nomor : /41201/440/SK.KAPUS/I/2022 tentang Jenis-jenis Anestesi yang dapat
dilakukan di Puskesmas Kalike
3.2 Surat Keputusan Kepala UPTD. Puskesmas Kalike
Nomor : /41201/440/SK.KAPUS/ 440/I/2022 tentang Tenaga kesehatan yang
mempunyai kewenangan melakukan anestesi lokal

4. Referensi 4.1 Kapita Selekta Kedokteran. Edisis IV. Tahun 2014


4.2 Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer. Tahun
2017

5. Prosedur Alat dan bahan


1. Kasa steril
2. Povidon iodin
3. Duk steril
4. Sarung tangan
5. Spuit 2 cc
6. Spuit 5 cc
7. Lidokain 2%
8. Deksametason 5 mg = 1 ml IV
9. Epinefrin 1 mg = 1 ml, 0,3 ml IM
10. Lembar inform concent
Pra Anastesi

5.1 Petugas menjelaskan kepada pasien tentang jenis tindakan yang akan dilakukan
termasuk manfaat dan kerugian akibat pemberian anestesi lokal Sebelum
dilakukan tindakan anestesi.

5.2 Petugas mengisi lembar informed concent dan meminta pasien atau keluarga
pasien untuk menandatanganinya, apabila pasien sudah mengerti tentang
penjelasan tersebut.

Anestesi Infiltrasi
1. Tanyakan riwayat alergi pasien terhadap obat anestesi
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan prosedurnya
3. Minta pasien untuk berbaring
4. Pilihlah obat untuk anestesi ( lidokain 0,5 – 1% dengan atau tanpa epinefrin)
5. Aspirasi obat anestesi, tergantung tempat yang akan dianestesi dan
banyaknya cairan yang akan diambil (5 – 10 ml)
6. Lakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan
7. Memakai sarung tangan
8. Disinfeksi area yang akan diinjeksi
9. Gunakan spuit jarum halus untuk melakukan infiltrasi
10. Posisikan jarum ditempat yang akan dimasuki (untuk luka di ujung luka dan
segaris dengan axis longitudinalnya, untuk tumor kecil atau lesi kulit di kedua
sisi area yang akan diangkat, diluar tumor)
11. Konfirmasi dengan aspirasi bahwa jarum tidak masuk ke vena
12. Buat depot subkutan dari anestesi lokal dengan injeksi secara perlahan
(tarik kembali jarum secara perlahan). Pertama injeksi area kutan, lalu
injeksikan ditempat yang lebih dalam. Untuk eksisi atau batas jahitan luka,
depot subkutan harus dibuat dijaringan subkutis dibatas luka. Untuk eksisi
tumor, injeksi harus dilakukan disekitar kulit yang akan dieksisi dengan
bentuk diamond (blok area). Depot juga dibuat dibawah tumor dan
membuatnya makin terlihat keatas
13. Observasi pasien untuk alergi atau reaksi keracunan saat memasukan obat
anestesi
14. Tunggu sampai semua stimulus nyeri yang diberikan teranestesi sebelum
memulai tindakan operasi

Anestesi Topikal
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Jelaskan mengenai tindakan yang akan dilakukan
3. Lakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan dan memakai sarung
tangan
4. Menyemprotkan bahan anastesi spray pada area anastesi terus menerus
selama 3-7 detik dari jarak 8-23 cm.
5. Gunakan spray dengan memegangnya secara vertikal, semprotkan di area
yang akan dilakukan tindakan sampai muncul lapisan lapisan putih dan
lakukan insisi saat lapisan-lapisan putih tersebut masih terlihat

5.3 Petugas melakukan monitoring keadaan pasien selama pemberian anestesi


local
5.4 Petugas mengisi form monitoring
5.5 Petugas mendokumentasikan tindakan yang dilakukan dalam rekam medis

6. Diagram Alir
Ptgs memperkenalkan diri dan
menjelaskaskan tujuan tindakan Penandatanganan Persiapan
inform consent pasien

Desinfeksi area yg Cuci tangan dan gunakan Persiapan alat dan bahan
diinjeksi sarung tangan

Melakukan anestesi Dokumentasi dlm RM


Mengisi Form
monitoring

Rekam medis

7. Hal-hal yang perlu 7.1 Reaksi obat anestesi setelah diinjeksikan


diperhatikan
7.2 Toksisitas obat anestesi
7.3 Kesterilan alat dan bahan
7.4 Masa kadalauarsa obat anestesi
7.5 Aspirasi obat anestesi

8. Unit terkait 8.1 Ruang pendaftaran dan rekam medis


8.2 Ruang Tindakan dan gawat darurat
8.3 Ruang kesehatan gigi dan mulut
8.4 Ruang KIA,KB dan Imunisasi
8.5 Ruang persalinan

9. Dokumen terkait 9.1 Rekam Medis


9.2 Buku regsiter pasien
9.3 Form monitoring status fisiologi pasien selama pemberian anestesi local

Tanggal Mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
10. Rekam Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai