Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN ANASTESI Pimpinan Klinik

LOKAL DAN SEDASI


No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
KLINIK dr. MGS. Faisal Rahmad
KHURNIA NIP.
MEDIKA
1. Pengertian Anastesi Lokal adalah suatu upaya untuk menghilangkan berbagai macam
sensasi seperti rasa nyeri untuk sementara waktu yang terjadi pada beberapa
bagian tubuh tanpa diikuti dengan hilangnya kesadaran.

2. Tujuan Sebagai dasar untuk melakukan anestesi lokal

3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Khurnia Medika Nomor: tentang Pelayanan Anastesi


4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008
Tentang Rekam Medis;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 001 tahun 2012
tentang Pelayanan Kesehatan Perorangan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 47 Tahun 2018
tentang Pelayanan Kegawatdaruratan
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2011
tentang Klinik;

5. Alat dan 1. Spuit


bahan 2. Kapas alkohol
3. Obat anastesi (lidocain, pehacain, dll)
4. Betadine
5. APD
6. Langkah- 1. Petugas memberi penjelasan tindakan medis yang akan dilakukan kepada
langkah pasien/keluarga pasien
2. Keluarga diminta untuk memberikan persetujuan tindakan medis (informed
consent)
3. Petugas melakukan anamnesa, menanyakan riwayat penyakit dahulu dan
riwayat alergi obat-obatan
4. Petugas menyiapkan alat dan bahan
5. Petugas mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir atau
dengan handrub
6. Petugas menggunakan handschoen dan masker
7. Petugas melakukan desinfeksi dengan povidone iodine
8. Petugas melakukan anestesi local dengan menggunakan spuit yang berisikan
lidocaine 2%
9. Lakukan aspirasi, perhatikan ada tidaknya darah yang masuk ke dalam tabung
spuit
10. Jika ada darah yang masuk ke dalam spuit, maka keluarkan seluruh spuit,
ganti dengan spuit baru yang berisikan lidocaine 2%
11. Jika tidak ada darah yang masuk ke dalam spuit, mulai lakukan anestesi lokal
di sekitar luka, kemudian tunggu 3-5 menit
12. Untuk memastikan anestesi sudah berfungsi, maka berikan rangsangan nyeri
di bagian yang dianestesi, kemudian tanyakan kepada pasien apakah masih
merasakan sakit atau tidak
13. Jika pasien masih merasakan kesakitan, maka tunggu beberapa menit dan
lakukan pengujian ulang
14. Monitoring status fisiologis pasien selama pemberian anestesi lokal
15. Berikan edukasi kepada pasien tentang perawatan luka, obat yang diperlukan
dan jadwal untuk kontrol ulang
16. Dokumentasikan tindakan medis yang dilakukan
7. Hal-hal yang 1. Dosis lidocaine 2% adalah 3-5 mg/kgBB
perlu diperhati 2. Jika keadaan anestesi belum juga terjadi, evaluasi beberapa hal :
kan • Apakah lokasi penyuntikan sudah benar sesuai dengan anatomi saraf
• Apakah ada riwayat alkoholik
• Periksa kembali lidocaine yang diberikan, perhatikan tanggal kadaluarsa
3. Petugas wajib menggunakan APD
4. Kepatuhan pada langkah-langkah hand hygiene, pelepasan APD dan
dekontaminasi

8. Bagan Air
Cocokkan data pasien Lakukan tindakan medis

Lakukan Evaluasi nyeri


anamnesa

Atur posisi Tunggu 1-2 menit


pasien

Suntikkan
Isi inform anastesi
consent

Jelaskan
Siapkan alat dan Tindakan
bahan

Cuci tangan Pakai APD Masukkan obat


anastesi

9. Unit Terkait Ruang Tindakan (IGD, BP Gigi, KIA)

10. Dokumen SOP Informed consent


terkait SOP Cuci Tangan
Form monitoring Anastesi
Rekam Medis
11. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
historis peruba diberlakukan
han - - - -

Anda mungkin juga menyukai