4. Referensi
1. Petunjuk Praktis Anastesiologi Edisi kedua, FKUI 2001
2. Permenkes RI No 4 Tahun 2006 tentangPanduan Penatalaksanaan
KlinisBagi Dokter Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
a. Alat :
5. Prosedur
1. Lidocain 1%
2. Klorethil
3. Disposible spuite 5 cc
4. Betadine
5. Gas steril
6. Sarung tangan steril/ handscone
b. Bahan :
1. Pasien diberikan imform concent yang jekas mengenai tindakan
yang akan dilakukan.
2. Menandatangani surat persetjuan tindakan medis yang akan
dilakukan.
6. Langkah-
1. Mencuci tangan
langkah
2. Beritahu pasien akan dilakukan penyuntikan obat untuk
mengurangi rasa sakit saat dilakukan tindakan
3. Petugas menggunakan sarung tangan steril
1/3
4. Disekitar abses, furunkel dan karbunkel yang akan di insisi
dilakukan disinfeksi dengan menggunakan betadine dari arah
dalam areamenuju kea rah luar secara sntrifugal
5. Selanjutnya semprotkan klorethil sekitar karbunkel dan furunkel
yang akan dilakukan infiltrasi lidocain sebagai anastesi
6. Suntikan lidocain 1 % 4 – 5 titik sekitar karbunkel dan
furunkelyang akan di insisi, pijatlah area yang disuntikkan
lidocain, setelah rasa nyeri berkurang siap melakukan tindakan
7. Mencuci tangan
Disinfeksi pada
Suntikkan lidocain Semprotkan
daerah yang akan
pada daerah yang di klorethil pada
dilakukan insisi
insisi daerah yang
akan di insisi
8. Hal-hal yang
Mengevaluasi efek anastesi
perlu
diperhatika
n
9. Unit terkait
1. UGD
2. Pol Bedah
10. Dokumen
1. Rekam Medis
terkait
2. Imform Concent
11. Rekaman
History No. Yang diubah Isi Perubahan
Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
2/3
1. Penyusunan Penyusunan naksah : 09 Desember
naskah : SK. Pedoman Tata Naskah 2017
SK. Panduan No 12 Tahun 2017
Penyusunan
Dokumen No. 89
Tahun 2016
2.
Kebijakan : Kebijakan : 08 Januari 2018
SK. Kebijakan SK. Kebijakan Layanan
Layanan Klinis Klinis No. 12 tahun 2018
No. 4 Tahun dan SK. Standar Layanan
2017 da SK. Klinis No. 35 Tahun 2018
Standar layanan
klinis No. 63
Tahun 2016
3/3