Anda di halaman 1dari 16

POLRI DAERAH JAWA TIMUR

BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI

PANDUAN
HAND HYGIENE

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


KEDIRI TAHUN 2022
LAMPIRA
PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT
N
BHAYANGKARA KEDIRI
NOMOR 77 TAHUN 2022
TENTANG
PANDUAN HAND HYGIENE

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1


A. Definisi ............................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................ 1
C. Ruang Lingkup ................................................................................... 1

BAB II. TATA LAKSANA ........................................................................................ 5

BAB III. DOKUMENTASI ........................................................................................ 9

BAB IV.PENUTUP ................................................................................................. 10


1
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA KEDIRI
NOMOR 77 TAHUN 2022
TENTANG
PANDUAN HAND HYGIENE

BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection
(HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health
Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi agenda
yang di bahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang ditimbulkan berdampak secara
langsung sebagai beban ekonomi negara.
Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang untuk diterapkan
secara rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, baik yang telah didiagnosis,diduga terinfeksi atau kolonisasi. Diterapkan untuk
mencegah transmisi silang sebelum pasien di diagnosis, sebelum adanya hasil pemeriksaan
laboratorium dan setelah pasien didiagnosis.Tenaga kesehatan seperti petugas laboratorium,
rumah tangga, CSSD, pembuang sampah dan lainnya juga berisiko besar terinfeksi. Oleh
sebab itu penting sekali pemahaman dan kepatuhan petugas tersebut untuk juga menerapkan
Kewaspadaan Standar agar tidak terinfeksi.
Pada tahun 2007, CDC dan HICPAC merekomendasikan 11 (sebelas) komponen
utama yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam kewaspadaan
standar, yaitu kebersihan tangan.

1. DEFINISI KEBERSIHAN TANGAN


Tindakan dari Cuci tangan yang merupakan prosedur tindakan membersihkan tangan dengan
menggunakan sabun dengan air mengalir atau dengan menggunakan antiseptik / alkohol
Ada dua cara cuci tangan yaitu.
a. Kebersihan tangan dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
dilakukan bila tangan jelas kotor atau terkena cairan tubuh, yaitu darah, cairan tubuh sekresi,
ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti verband, walaupun telah memakai sarung tangan.
2

Gambar Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air Diadaptasi dari: WHO Guidelines
on Hand Hygiene in Health Care: First GlobalPatient Safety Challenge, World
HealthOrganization, 2009.

b. Kebersihan tangan dilakukan dengan menggunakan alkohol (alcohol-based handrubs)


bila tangan tidak tampak kotor ,beralih dari area tubuh yang terkontaminasi ke area lainnya
yang bersih, walaupun pada pasien yang sama.Kriteria memilih antiseptik:
1) Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara luas
(gram positif dan gram negative,virus lipofilik,bacillus dan tuberkulosis,fungiserta
endospore)
2) Efektifitas
3) Kecepatan efektifitas awal
4) Efek residu, aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam pertumbuhan
5) Tidak menyebabkan iritasi kulit
6) Tidak menyebabkan alergi
3

Gambar Cara Kebersihan Tangan dengan Antisepsik Berbasis Alkohol Diadaptasi


dari WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care: First Global Patient
Safety Challenge, World Health Organization, 2009.

Kuku petugas harus selalu bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku palsu, tanpa memakai
perhiasan cincin.
c. 5 moment atau indikasi ebersihan tangan:
1) Sebelum kontak pasien;
2) Sebelum tindakan aseptik;
3) Setelah kontak darah dan cairan tubuh;
4) Setelah kontak pasien;
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Hasil yang ingin dicapai dalam kebersihan tangan adalah mencegah agar tidak terjadi infeksi,
kolonisasi pada pasien dan mencegah kontaminasi dari pasien ke lingkungan termasuk
lingkungan kerja petugas.
4

2. TUJUAN
a. Menghilangkan atau meminimalkan mikroorganisme di tangan.
b. Menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit.
c. Mencegah terjadinya perpindahan mikroorganisme dari lingkungan ke pasien
d. Mencegah terjadinya perpindahan mikroorganisme dari pasien ke petugas kesehatan

3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Panduan cuci tangan ini adalah panduan untuk diberlakukan di semua unit
kerja dan seluruh karyawan Rumah Sakit Bhayangkara Kediri serta semua orang berada di
lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.Disamping itu, dilakukan audit dan
monitoring lainya secara berkala. disesuaikan dengan pelayanan yang di lakukan
5

BAB II
TATA
LAKSANA

A. Prosedur Cuci Tangan


Ada 2 cara cuci tangan yaitu :
1. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir / hand wash
Mencuci tangan dengan air mengalir dilakukan, jika :
a. Tangan sangat kotor atau terkontaminasi oleh darah atau cairan tubuh.
b. Setelah 5-10 kali menggunakan handrub.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir / hand wash dilakukan dalam waktu 40
– 60 detik, dengan 6 langkah sebagai berikut :
a. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih.
b. Tuangkan 3 - 5 cc sabun cair utk menyabuni seluruh permukaan tangan.
c. Ratakan dengan kedua telapak tangan.
d. Gosok punggung dan sela-sela Jan tangan kin dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
e. Gosok kedua telapak dan sela-sela Jari.
f. Jari-jari sisi dalam dan kedua tangan saling mengunci.
g. Gosok ibujari kin berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
h. Gosok dengan memutar ujung jari-jari di telapak tangan kin dan sebaliknya.
i. Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
j. Keringkan dengan handuk sekali pakai atau tissue towel sampai benar-
benar kering.
k. Gunakan handuk sekali pakai atau tissue towel untuk menutup kran
l. Buang tissu ke tempat sampah.
6

Cara Mencuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir


7
2. Cuci tangan menggunakan antiseptik berbasis alkohol / hand rub
Mencuci tangan dengan antiseptik berbasis alkohol / hand rub dilakukan, jika :
a. Tangan terlihat kotor
b. Tidak terkontaminasi oleh darah atau cairan
c. Akan melakukan kontak langsung dengan pasien
d. Setelah melakukan kontak dengan pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Mencuci tangan dengan antiseptik berbasis alkohol / hand rub dilakukan dalam waktu
20-30 detik, dengan 6 langkah sebagai berikut :
a. Ambil hanrub secukupnya sekitar satu sendok teh, 3-5cc
b. Ratakan dengan kedua telapak tangan.
c. Gosok punggung dan sela-sela Jan tangan kin dengan tangan kanan dan
sebaliknya.
d. Gosok kedua telapak dan sela-sela Jari.
e. Jari-jari sisi dalam dan kedua tangan saling mengunci.
f. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya.
g. Gosok dengan memutar ujung jari-jari di telapak tangan kin dan sebaliknya

Cara cuci Tangan dengan Antiseptik berbasis alkohol / Handrub


8
B. 5 Momen Cuci Tangan
1. Sebelum kontak dengan pasien
a. Sebelum memakai sarung tangan
b. Sebelum pemeriksaan klinis menyediakan / mempersiapkan obat obatan
mempersiapkan makanan
c. Prosedur tertentu pada pasien yang sama dimana tangan terkontaminasi, untuk
menghindari kontaminasi silang
2. Sebelum tindakan Aseptik dan invasif (pemberian suntikan intra vaskuler)
3. Setelah kontak dengan pasien
a. Melepas sarung tangan
b. Melepas alat pelindung diri (APD)
4. Setelah terkena darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksudat luka dan peralatan yang
diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh, ekskresi
(bedpen, urinal) apakah menggunakan atau tidak menggunakan sarung
tangan.menggunakan toilet, menyentuh/melap hidung dengan tangan.
5. Setelah meninggalkan lingkungan pasien
9
BAB III
DOKUMENTASI
1. MONITORING

a. Monitoring kepatuhan cuci tangan dilakukan oleh IPCN dan IPCLN.


b. Monitoring menggunakan formulir
c. Evaluasi oleh Komite/Tim PPI minimal setiap 3 bulan.

2. LAPORAN
Laporan kepatuhan cuci tangan dilakukan oleh Tim Pencegahan Pengendalian Infeksi
setiap 1 bulan sekali kepada ketua komie PPI dan 3 bulan sekali kepada kepala Rumah
Sakit
1
BAB IV
PENUTUP

Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan ini
di harapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian infeksi di dalam fasilitas pelayanan kesehatan,terutama dalam mewujudkan
keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan serta melindungi para petugas dan pengunjung
fasilitas pelayanan kesehatan dari kemungkinan terpapar dengan HAIs, sehingga penerapan PPI
ini berdampak pada peningkatan kualitas yang bermutu, efektif dan efisien serta tercapainya
kendali mutu dan kendali biaya dalam pelayanan kesehatan.
Penerapan PPI di fasilitas pelayanan kesehatan akan terlaksana dengan optimal bila di
dukung oleh komitmen para pengambil kebijakan dan seluruh petugas kesehatan yang terlibat
dalam pelayanan kesehatan. Disamping itu petugas di Dinas Kesehatan diharapkan mampu
memahami program PPI ini agar dapat melakukan pengawasan dan pemantauan kualitas
pelayanan kesehatan pada fasyankes di wilayahnya.

Ditetapkan di :Kediri
Pada tanggal
: 03 JANUARI 2022
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI

dr. SRI HANDAYANI, M.M.R.S


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 67100385
1
Lampiran 1

1. Angka kepatuhan hand hygiene

Judul Angka kepatuhan hand hygiene


Dimensi mutu Keselamatan dan Manfaat
Tujuan Tergambarnya ketaatan petugas dalam melakukan cuci tangan

Definisi Cuci tangan yang benar adalah cara cuci tangan yang sesuai
operasional dengan ketentuan WHO, yaitu cara cuci tangan melalui 6
langkah :
1. Menggosok telapak tangan
2. Menggosok punggung tangan dengan telapak tangan
secara bergantian
3. Menggosok sela-sela jari
4. Gosok punggung jari pada telapak tangan dengan jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari mengunci pada telapak
tangan, dilakukan secara bergantian
6. Gosok memutar ujung-ujung jari pada telapak tangan,
dilakukan secara bergantian

Dilakukan pada 5 moment : sebelum kontak dengan pasien,


sebelum melakukan tindakan bersih/aseptik, setelah melakukan
tindakan atau terpapar cairan tubuh pasien, setelah kontak
dengan pasien, setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
Kepatuhan cuci tangan adalah kesadaran melakukan cuci tangan
dengan 6 langkah yang dilakukan pada 5 moment

Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah sample survey yang patuh cuci tangan
Denominator Jumlah semua sampel yang di survey
Kriteria :
▪ Inklusi Semua petugas yang bertugas saat dilakukan audit
▪ Eksklusi -

Alasan pemilihan Cuci tangan yang benar dapat mencegah infeksi nosokomial
indikator sehingga ketaatan cuci tangan petugas sangat berperan dalam
mencegah infeksi nosokomial sehingga dapat menjaga efektifitas
pelayanan dan efisiensi biaya perawatan dan pengobatan
1
tipe indikator proses

Metodologi Survey
pengumpulan
data
Target sampel & Sampling 20 %dari populasi lebih dari 50 orang
sample size
Area monitoring Instalasi Rawat Inap
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data terhadap kepatuhan cuci tangan untuk
bulan berikutnya dilakukan analisa kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka capaian
Standar 85%

Penanggung Komite PPI


jawab
1
Lampiran 2

FORMULIR AUDIT TIM PPI

Bulan.............................Ruang..............................

BERI TANDA (√ ) PADA KOTAK YA DAN TIDAK SESUAI HASIL OBSERVASI

No Indikator Penilaian Ya Tidak keteranagn

1 Fasilitas Cuci Tangan

a. Tersedia sabun cair antiseptik di setiap


wastafel
b. Tersedia tissue di setiap wastafel Wastafel
bebas dari peralatan yang tidak tepat
c. Fasilitas cuci tangan bersih (wastafel/botol
cairan antiseptik)
d. Ada tempat sampah di bawah wastafel

e. Tersedia handrub di setiap ruangan

f. Tersedia poster kebersihan tangan

g. Label tanggal pengisian pada botol hanrub/


cairan antiseptic
Scor ; TOTAL JUMLAH YA ( A ) x 100

TO TOTAL YA DAN TIDAK (A dan B)


1

Anda mungkin juga menyukai