PANDUAN
HAND HYGIENE
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection
(HAIs) merupakan salah satu masalah kesehatan diberbagai negara di dunia, termasuk
Indonesia. Dalam forum Asian Pasific Economic Comitte (APEC) atau Global health
Security Agenda (GHSA) penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan telah menjadi agenda
yang di bahas. Hal ini menunjukkan bahwa HAIs yang ditimbulkan berdampak secara
langsung sebagai beban ekonomi negara.
Kewaspadaan standar yaitu kewaspadaan yang utama, dirancang untuk diterapkan
secara rutin dalam perawatan seluruh pasien di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya, baik yang telah didiagnosis,diduga terinfeksi atau kolonisasi. Diterapkan untuk
mencegah transmisi silang sebelum pasien di diagnosis, sebelum adanya hasil pemeriksaan
laboratorium dan setelah pasien didiagnosis.Tenaga kesehatan seperti petugas laboratorium,
rumah tangga, CSSD, pembuang sampah dan lainnya juga berisiko besar terinfeksi. Oleh
sebab itu penting sekali pemahaman dan kepatuhan petugas tersebut untuk juga menerapkan
Kewaspadaan Standar agar tidak terinfeksi.
Pada tahun 2007, CDC dan HICPAC merekomendasikan 11 (sebelas) komponen
utama yang harus dilaksanakan dan dipatuhi dalam kewaspadaan
standar, yaitu kebersihan tangan.
Gambar Cara Kebersihan tangan dengan Sabun dan Air Diadaptasi dari: WHO Guidelines
on Hand Hygiene in Health Care: First GlobalPatient Safety Challenge, World
HealthOrganization, 2009.
Kuku petugas harus selalu bersih dan terpotong pendek, tanpa kuku palsu, tanpa memakai
perhiasan cincin.
c. 5 moment atau indikasi ebersihan tangan:
1) Sebelum kontak pasien;
2) Sebelum tindakan aseptik;
3) Setelah kontak darah dan cairan tubuh;
4) Setelah kontak pasien;
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
Hasil yang ingin dicapai dalam kebersihan tangan adalah mencegah agar tidak terjadi infeksi,
kolonisasi pada pasien dan mencegah kontaminasi dari pasien ke lingkungan termasuk
lingkungan kerja petugas.
4
2. TUJUAN
a. Menghilangkan atau meminimalkan mikroorganisme di tangan.
b. Menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit.
c. Mencegah terjadinya perpindahan mikroorganisme dari lingkungan ke pasien
d. Mencegah terjadinya perpindahan mikroorganisme dari pasien ke petugas kesehatan
3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Panduan cuci tangan ini adalah panduan untuk diberlakukan di semua unit
kerja dan seluruh karyawan Rumah Sakit Bhayangkara Kediri serta semua orang berada di
lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara Kediri.Disamping itu, dilakukan audit dan
monitoring lainya secara berkala. disesuaikan dengan pelayanan yang di lakukan
5
BAB II
TATA
LAKSANA
2. LAPORAN
Laporan kepatuhan cuci tangan dilakukan oleh Tim Pencegahan Pengendalian Infeksi
setiap 1 bulan sekali kepada ketua komie PPI dan 3 bulan sekali kepada kepala Rumah
Sakit
1
BAB IV
PENUTUP
Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan ini
di harapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian infeksi di dalam fasilitas pelayanan kesehatan,terutama dalam mewujudkan
keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan serta melindungi para petugas dan pengunjung
fasilitas pelayanan kesehatan dari kemungkinan terpapar dengan HAIs, sehingga penerapan PPI
ini berdampak pada peningkatan kualitas yang bermutu, efektif dan efisien serta tercapainya
kendali mutu dan kendali biaya dalam pelayanan kesehatan.
Penerapan PPI di fasilitas pelayanan kesehatan akan terlaksana dengan optimal bila di
dukung oleh komitmen para pengambil kebijakan dan seluruh petugas kesehatan yang terlibat
dalam pelayanan kesehatan. Disamping itu petugas di Dinas Kesehatan diharapkan mampu
memahami program PPI ini agar dapat melakukan pengawasan dan pemantauan kualitas
pelayanan kesehatan pada fasyankes di wilayahnya.
Ditetapkan di :Kediri
Pada tanggal
: 03 JANUARI 2022
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KEDIRI
Definisi Cuci tangan yang benar adalah cara cuci tangan yang sesuai
operasional dengan ketentuan WHO, yaitu cara cuci tangan melalui 6
langkah :
1. Menggosok telapak tangan
2. Menggosok punggung tangan dengan telapak tangan
secara bergantian
3. Menggosok sela-sela jari
4. Gosok punggung jari pada telapak tangan dengan jari saling
mengunci
5. Gosok memutar dengan ibu jari mengunci pada telapak
tangan, dilakukan secara bergantian
6. Gosok memutar ujung-ujung jari pada telapak tangan,
dilakukan secara bergantian
Frekuensi 1 bulan
pengumpulan
data
Periode analisis 6 bulan
Numerator Jumlah sample survey yang patuh cuci tangan
Denominator Jumlah semua sampel yang di survey
Kriteria :
▪ Inklusi Semua petugas yang bertugas saat dilakukan audit
▪ Eksklusi -
Alasan pemilihan Cuci tangan yang benar dapat mencegah infeksi nosokomial
indikator sehingga ketaatan cuci tangan petugas sangat berperan dalam
mencegah infeksi nosokomial sehingga dapat menjaga efektifitas
pelayanan dan efisiensi biaya perawatan dan pengobatan
1
tipe indikator proses
Metodologi Survey
pengumpulan
data
Target sampel & Sampling 20 %dari populasi lebih dari 50 orang
sample size
Area monitoring Instalasi Rawat Inap
Rencana analisis Setelah data dikumpulkan selama satu bulan, PIC akan
melakukan analisa data terhadap kepatuhan cuci tangan untuk
bulan berikutnya dilakukan analisa kecenderungan kenaikan atau
penurunan angka capaian
Standar 85%
Bulan.............................Ruang..............................