Anda di halaman 1dari 8

STASE KEPERAWATAN ANAK

LAPORAN PENDAHULUAN
PADA AN. R DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

DI BANGSAL FLAMBOYAN RST dr. SOEDJONO MAGELANG

DISUSUN OLEH:

CELIYA WINANGRUM
223203040

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA AN. R DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)
DI BANGSAL FLAMBOYAN RST dr. SOEDJONO MAGELANG

Disusun Oleh :
Nama : Celiya Winangrum
NPM : 223203040
Telah disetujui pada Hari :

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik Mahasiswa

Eni Mulyatiningsih, S,Kep.Ns Khristina Diaz Utami, MPH Celiya W, S.Kep


1. DEFINISI DIAGNOSA MEDIS PASIEN (inspeksi saluran pernafasan akut)

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi-infeksi yang disebabkan leh
mikroorganisme dan terbatas pada struktur-struktur saluran nafas termasuk rongga
hidung faring dan laring. Infeksi saluran pernafasan akut adalah penyakit yang
menyerang pernafasan atas dan bawah beserta adneksa nya mulai dari hidung,
tenggorokan dan paru-paru. Gejala utama nya adalah demam, batuk, beringus hingga
sesak nafas. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering
terjadi pada anak. WHO memperkirakan insiden ISPA di negara berkembang dengan
angka kematian balita diatas 40 per 1000 kelahiran hidup adalah 15-20% pertahun pada
golongan usia balita. Menurut WHO kurang lebih 13 juta anak balita di dunia
meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut terdapat di negara
berkembang, dimana ISPA merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan
membunuh ± 4 juta anak balita setiap tahun.
2. PATHWAY DARI PENYAKIT PASIEN (inspeksi saluran pernafasan akut)
Halaman terakhir
3. ETIOLOGI
Etiologi ISPA terdiri dari agen infeksius dan agen non- infeksius. Agen infeksius yang
paling umum dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut adalah virus, seperti
respiratory syncytial virus (RSV), nonpolio enterovirus 7 (coxsackie viruses Adan B),
Adenovirus, Parainfluenza, dan Human metapneumo viruses. Agen infeksius selain virus
juga dapat menyebabkan ISPA, staphylococcus, haemophilus influenza, Chlamydia
trachomatis, mycoplasma, dan pneumococcus, bahwa selain agen infeksius, agen
noninfeksius juga dapat menyebabkan ISPA seperti inhalasi zat-zat asing seperti racun
atau bahan kimia, asap rokok, debu, dan gas. Etiologi Infeksi Saluran Pernapasan Akut
lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur.
Bakteri penyebabnya antar lain dari genus streptokokus, stafilokokus, pnemokokus,
hemofilus, bordetella dan korinebacterium. Virus penyebabnya antara lain golongan
mikovirus, adenovirus, koronavirus, pikornavirus, mikroplasma dan herpervirus. Bakteri
dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri stafilokokus
dan sterptokokus serta virus influenza yang di udara bebas akan masuk dan menempel
pada saluran pernapasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung (Sari, 2015).
Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia di bawah 2 tahun yang
kekebalan tubuhnya lemah atau belum sempurna. Peralihan musim kemarau ke musim
hujan juga menimbulkan resiko serangan ISPA. Beberapa faktor lain yang diperkirakan
berkontribusi terhadap kejadian ISPA pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan,
status gizi kurang, dan buruknya sanitasi lingkungan.
4. TANDA & GEJALA
Tanda dan Gejala Saluran Pernafasan merupakan bagian tubuh yang seringkali terjangkit
infeksi oleh berbagai jenis mikroorganisme. Tanda dan gejala dari infeksi yang terjadi
pada sluran pernafasan tergantung pada fungsi saluran pernafasan yang terjangkit
infeksi, keparahan proses infeksi, dan usia seseorang serta status kesehatan secara umum
tanda dan gejala ISPA sesuai dengan anatomi saluran pernafasan yang terserang yaitu:
a. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas
Gejala yang sering timbul yaitu pengeluaran cairan (discharge) nasal yang
berlebihan, bersin, obstruksi nasal, mata berair, konjungtivitis ringan, sakit
tenggorokan yang ringan sampai berat, rasa kering pada bagian posterior palatum
mole dan uvula, sakit kepala, malaise, lesu, batuk seringkali terjadi, dan terkadang
timbul demam.
b. Gejala infeksi saluran pernafasan bagian bawah
Gejala yang timbul biasanya didahului oleh gejala infeksi saluran pernafasan bagian
atas seperti hidung buntu, pilek, dan sakit tenggorokan. Batuk yang bervariasi dari
ringan sampai berat, biasanya dimualai dengan batuk yang tidak produktif. Setelah
beberapa hari akan terdapat produksi sputum yang banyak; dapat bersifat mucus
tetapi dapat juga mukopurulen. Pada pemeriksaan fisik, biasanya akan ditemukan
suara wheezing atau ronkhi yang dapat terdengar jika produksi sputum meningkat.
Dan juga tanda dan gejala lainnya dapat berupa batuk, kesulitan bernafas, sakit
tenggorokan, pilek, demam dan sakit kepala. Sebagian besar dari gejala saluran
pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk, kesulitan bernapas, sakit
tenggorokan, pilek, demam dan sakit kepala tidak memerlukan pengobatan dengan
antibiotic.
Adapun tanda dan gejala ISPA yang seering ditemui adalah :
a. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika
anak sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam
muncul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai
39,50C-40,50C
b. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens,
biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, 11 gejalanya adalah
nyeri kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda
kernig dan brudzinski.
c. Anorexia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan
menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.
d. Vomiting, biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi
tersebut mengalami sakit.
e. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran
pernafasan akibat infeksi virus.
f. Abdominal pain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya
lymphadenitis mesenteric.
g. Sumbatan pada jalan nafas/ Nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih
mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
h. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan,
mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran
pernafasan.
i. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya
suara pernafasan.

5. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Menurut WHO (2017), penatalaksanaan ISPA meliputi :
a. Suportif Meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi yang adekuat, pemberian
multivitamin
b. Antibiotik
1) Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab.
2) Utama ditujukan pada pneumonia, influenza dan Aureus
3) Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol 1mg, amoksisillin 3 x ½ sendok
teh, amplisillin (500mg) 3 tab puyer/x bungkus / 3x sehari/8 jam, penisillin
prokain 1 mg.
4) Pneumonia berat yaitu Benzil penicillin 1 mg, gentamisin (100 mg) 3 tab
puyer/x bungkus/3x bungkus/3x sehari/8 jam.
5) Antibiotik baru lain yaitu sefalosforin 3 x ½ sendok teh, quinolon 5 mg,dll.
6) Beri obat penurun panas seperti paracetamol 500 mg, asetaminofen 3 x ½
sendok teh. Jika dalam 2 hari anak yang diberikan antibiotik tetap sama ganti
antibiotik atau rujuk dan jika anak membaik teruskan antibiotik 12 sampai 3
hari (Kepmenkes RI, 2017)

6. KOMPLIKASI
Komplikasi merupakan akibat dari invasi bakteri sinus paranasal dan bagian-bagian
lain saluran pernafasan. Limfonodi servikalis dapat juga menjadi terlibat dan kadang-
kadang bernanah, Mastoiditis, selulitis peritonsiler, sinusitis, atau selulitis periorbital
dapat terjadi. Komplikasi 23 yang paling sering adalah otitis media, yang ditemukan
pada bayi – bayi kecil sampai sebanyak 25 persennya. Kebanyakan, infeksi virus saluran
pernafasan atas juga melibatkan saluran pernafasan bawah, dan pada banyak kasus,
fungsi paru-paru menurun walaupun gejala saluran pernafasan bawah tidak mencolok
atau tidak ada.

7. ASUHAN KEPERAWATAN
Masalah yang sering muncul pada pasien accut upper respiratory infection :
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif
2) Nyeri akut
3) Gangguan rasa nyaman
4) Gangguan pola tidur
5) Ketidakseimbangan nutrisi
Dari masalah diatas intervensi yang dapat diberikan adalah :

1) Memposisikan semi fowler untuk memaksimalkan ventilasi


2) Manajemen nyeri, tarik nafas dalam
3) Ciptakan lingkungan yang nyaman
4) Anjurkan klien untuk minum sebelum tidur
5) Kaji adanya alergi makanan
Infeksi saluran prnafasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas, mulai
dari hidung (saluran atas) sampai alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan andeksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah, dan
pleura.

Virus, bakteri, jamur, benda asing

Invasi saluran nafas atas

Kuman berlebih di bronkus Kuman terbawa ke saluran cerna Infeksi saluran nafas
bawah

Proses peradangan Infeksi saluran cerna


Dilatasi pembuluh darah peradangan

Peningkatan flora normal di usus


Akumulasi secret di bronkus Peningkatan
Eksudat masuk alveoli suhu tubuh
Peristaltic usus
Bersihan Mucus di bronkus meningkat Gangguan difusi gas
jalan nafas Hipertermi
meningkat
tidak efektif
malabsorbsi
Bau mulut Gangguan O2 dalam darah
tidak sedap pertukaran menurun
Frekuensi BAB
gas
> 3x/hari
Anoreksia Hipoksia
Gangguan
keseimbangan fatique
Intake menurun
cairan tubuh
Intoleransi
Nutrisi kurang aktifitas
dari kebutuhan
tubuh
DAFTAR PUSTAKA

Karo, Dameria. 2020. Asuhan Keperawatan Pada An. D Dengan Gangguan Sistem
Pernafasan : Ispa (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) Di Puskesmas Rambung
Dalam Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai Tahun 2020. Karya Tulis Ilmiah.
Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Prodi D-Iii Jurusan Keperawatan: Medan

Ainurokhma, Alya. 2020. Asuhan Keperawatan Pada An.S Dengan Diagnosa Medis Ispa
(Infeksi Saluran Pernafasan Akut) Di Ruang Asoka Rsud Bangil Pasuruan. Karya
Tulis Ilmiah. Program Diii Keperawatan Akademi Keperawatan Kerta Cendekia:
Sidoarjo

Pareza, Mirza. 2020. Asuhan Keperawatan Pada Anak Ispa Dengan Ketidakefektifan
Bersihan Jalan Nafas Di Ruang Melati Lantai V Rsud Dr. Soekardjo Tasikmalaya.
Karya Tulis Ilmiah. Prodi Diii Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas
Bhakti Kencana Bandung: Bandung

Suriani, Yenilis. Asuhan Keperawatan Pada An. R Dengan Gangguan Ispa (Infeksi
Saluran Pernafasan Akut) Di Wiayah Kerja Puskesmas Air Haji Kecamatan
Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2018. Karya Tulis Ilmiah.
Program Studi Diploma Iii Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis
Padang: Padang

Anggraini, Anggi Ika. 2021. Asuhan Keperawatan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Pada Balita Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas Di Klinik Habibah Krembung
Sidoarjo. Program Studi Diii Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina
Sehat Ppni: Mojokerto.

Anda mungkin juga menyukai