DISUSUN OLEH :
CELIYA WINANGRUM
223203040
1
HALAMAN PENGESAHAN
(Khristina Dias, MPH) (PNS Eni M., S. Kep., Ns) (Celiya Winangrum., S.kep)
2
FORMAT PENGKAJIAN DATA (di Bangsal Anak)
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN ANAK
I. PENGKAJIAN
(Isi kapan pengkajian dilakukan, jam berapa, siapa yang melakukan, serta data diperoleh
dari pasien, keluarga, catatan medika, perawat, dokter atau tim kesehatan lain)
A. IDENTITAS
1. Pasien (Diisi lengkap)
Nama : An. A
Umur : 3 tahun 5 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Belum sekolah
Pekerjaan : Belum bekerja
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Tgl. Masuk RS : 19 desember 2022
Diagnosa Medis : Bronkitis
No. CM : 21-78-xx
Alamat : Asrama Rindam, Gelangan. Magelang Tengah
3
Keadaan Umum : ( ) sakit ringan ( √ ) sakit sedang ( ) sakit berat
Kesadaran : Composmetis
Alergi : ( √ ) tidak ( ) ya, sebutkan
Berat Badan : 14 kg Tinggi Badan : 88 cm
Tanda-Tanda Vital : Suhu : 36,5 oc Nadi : 83 x/menit
Respirasi : 35 x/menit TD : - mmHg
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari SMRS, batuk batuk
sejak tadi siang SMRS, mual (+) muntah (+)
Lama Keluhan
Berapa lama klien merasakan sakit/kurang sehat? 2 hari sebelum, dibawa
kerumah sakit
Tanyakan alasan yang membuat klien tidak segera pergi ke pelayanan
kesehatan? Ibu pasien berpikir bahwa anak hanya sesak biasa, sehingga
dirumah diberikan obat dari apotek namun tidak sembuh sehingga
keluarga memutuskan untuk membawa ke Rs
Faktor pencetus
Ibu pasien mengatakan tidak tahu dikarenakan hanya dikira sesak biasa
dan langsung sembuh
Sifat serangan (kronis atau akut)
( √ ) Bertahap
( ) Mendadak
Faktor yang memperberat (tanyakan hal hal yang membuat sakit klien semakin
parah). Ibu klien mengatakan semakin hari sesak nya semakin bertambah dan juga disertai batuk
berdahak serta ada suara nafas tambahan
4
Kebiasaan : Tidak ada
Obat obatan : Ibu pasien mengatakan tidak ada obat yang dikonsumsi
Polio : √I √ II √ III
DPT : √I √ II √ III
BCG : √I II III
GENOGRAM
5
Ket : : Pasien
: Perempuan
: Laki-laki
C. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : ( √ ) ya ( ) tidak
R.R : 35 x/menit ( ) teratur (√ ) tidak teratur
Sesak : ( √ ) ya ( ) tidak ( ) retraksi
( ) sinosis ( ) wheezing ( √ ) ronkhi ( ) rales
( ) batuk ( ) lendir, Konsistensi..
Warna.
Oksigen : 1 liter /menit, Sp02: 92 %
Metode : ( √ ) nasal ( ) head box ( ) lain-lain
Alat Bantu napas :
( ) ETT (√ ) Nebulizer
Lain-lain :
2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : ( √ ) normal ( ) tidak normal
( ) takikardi ( ) bradikardi Nadi : 120x/menit
TD :........./..........mmHg
Pengisian kembali kapiler : 2 detik
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : ( √ ) kuat ( ) lemah
- Kiri : ( √ ) kuat ( ) lemah
Perdarahan : ( √ ) tidak ( ) ya, ..cc
Ekstremitas : ( √ ) hangat ( ) dingin ( ) sianosis
( ) edema ( ) lemah ( ) pucat
Pemasangan infus : ( ) sentral ( √ ) IV line
Perifer : Intravena : ( √ ) ya ( ) tidak
6
3. GASTROINTESTINAL
BB saat ini: 14 kg
Diit : Bubur
( ) ASI (√ ) susu formula ( ) lain-lain.
Puasa : ( ) ya ( √) tidak
Cara minum: ( - ) oral ( ) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum : 900 cc/hari
Cara makan : ( √ ) disuapi ( ) makan sendiri
Frekuensi makan : ( ) kurang ( √ ) cukup
( ) baik ( ) anoreksia
Mukosa mulut : (√ ) lembab ( ) kering
( ) kotor
( ) Labio schizis ( ) Palato schizis ( ) LPG schizis
Lidah : ( √ ) lembab ( ) kering ( ) kotor
Abdomen :
Inspeksi : Perut simetris, warna merata, tidak ada lesi
Auskultasi : Peristaltik usus terdengar normal
Perkusi : Terdengar tympani
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di abdoemn
(√ ) mual (√ ) muntah ( ) residu: 25 ml, warna : putih muntahan
Turgor : (√) elastis ( ) tidak elastis
Bisisng usus: 21 x/menit
Hasil Laboratorium :
Lain-lain....
4. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : Composmetis
Respon terhadap nyeri : (√ ) ya ( ) tidak
Tangisan : (√ ) merintih ( ) kurang kuat
( ) kuat ( ) melengking
Glasgow coma scale : 15
Kepala :
( ) Cephal hematoma ( ) Caput succadeneum
( ) Hidrosefalus, lingkar kepala: 43 cm
( ) an-encephal ( ) sakit kepala ( ) vertigo
Pupil : ( √ ) isokor ( ) anisokor ( ) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya : (√) ada ( ) tidak ada
Gerakan : (√ ) aktif ( ) lemah ( ) paralise
Kejang : ( √ ) tidak ( ) ada. Subtle/tonik klonik
Lain-lain :.
7
5. INTEGUMEN
Warna kulit : (√ ) kemerahan ( ) pucat ( ) ikterus
Suhu : ( ) panas (√ ) hangat ( ) dingin
Turgor : ( √ ) elastis ( ) tidak elastis
Kebersihan : ( √ ) bersih ( ) kotor
Integritas : (√ ) utuh ( ) kering ( ) rash
( ) bullae ( ) pustula ( ) ptechiae
( ) plebitis ( ) lesi ( ) nekrosis
( ) dekubitus
Kepala : ( √ ) bersih ( ) kotor ( ) bau
Mata : Sekret ( ) ya (√ ) tidak
Lain-lain :
6. REPRODUKSI
Perempuan
Vagina : ( ) bersih ( ) kotor
Menstruasi: ( ) ya ( ) tidak
Pemasangan kateter : ( ) ya ( ) tidak
Lain-lain :
Laki-laki
Preputium : (√ ) bersih ( ) kotor
Hipospadia : ( ) ya ( √ ) tidak
Scrotum : Testis( √ ) ada ( ) tidak ada
Lain-lain..
8
Riwayat Operasi/trauma gastrointestinal :
( √ ) ½ porsi
( ) ¾ porsi
( ) tidak habis, alasan :
Kebutuhan pemenuhan ADL makan : dengan bantuan
Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi : 1 hari sekali Penggunaan pencahar : tidak
Waktu : pagi / siang / sore / malam
Warna : kuning Darah : - Konsistensi : lembek
Gangguan eliminasi bowel : ( ) Konstipasi
( ) Diare ( ) Inkontinensia Bowel
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel : Mandiri / Tergantung / dg bantuan.
b. Eliminasi Bladder
Frekuensi :600 cc
Warna : kuning jernih. Darah : Tidak ada darah
Ggn. Eliminasi Bladder : ( ) Nyeri saat BAK
( ) Burning sensation ( ) Bladder terasa penuh setelah BAK ( )
Riwayat dahulu : ( ) Penyakit ginjal ( ) Batu Ginjal ( ) Injury/trauma
Penggunaan kateter : Tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : Dg Bantuan
9
Pola Kebersihan Diri
(Diisi kebiasaan mandi, gosok gigi, kerama, meliputi frekuensi, kapan, dibantu
atau mandiri baik sebelum maupun selama sakit.
Sebelum sakit : Sebelum sakit mandi dibantu orang tua
Selama sakit : Selama sakit dengan ketergantungan orang tua
1. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
Aspek mental
Orang tua pasien mengatakan anaknya menangis, namun jarang saat sakit
Aspek Intelektual
Orang tua pasien mengatakan anak berkembang sesuai dengan tahapan usia
Aspek Sosial
Orang tua pasien mengatakan pasien tidak menangis jika bertemu dengan
keluarga nya dan orang disekitarnya
Aspek Spiritual
Orang tua pasien mengatakan anaknya sering ikut ibadah dengan ayah dan
keluarganya tanpa menangis
10
Pengkajian Resiko Jatuh:
11
A. Terapi Medis
12
MCHC 32.4 32.0 – 36.0 Normal
C. Pemeriksaan Penunjang
13
ANALISIS DATA
DO:
- Pasien tampak sesak napas
- RR: 35 x/menit
- Terdapat suara nafas tambahan
ronchi
- Tampak perselubungan infilrat di
proyeksi perihiler pulmo sinistra
dan perihiler et paracardial pulmo
dextra
DO:
- Pasien tampak mengangguk saat
ditanya sesak atau tidak
- RR: 35 x/menit
- SPO2: 92%
- Pasien terpasang O2 nasal kanul 1
lpm
DO:
- Keluarga pasien tampak
kebingungan
- Keluarga pasien selalu bertanya apa
14
tujuan dinebul, apakah ketika
dinebul anaknya bisa langsung
sembuh
RENCANA KEPERAWATAN
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
15
kedalaman dan upaya napas
Pola napas L.01004 Monitor pola napas
Dispnea dari skor 2 (cukup (bradipnea, takipnea,
meningkat) menjadi skor 3 hiperventilasi, kussmaul,
(sedang) cheyne-stokes, biot, ataksik)
Penggunaan otot bantu Monitor adanya sumbatan
napas dari skor 2 (cukup jalan napas
meningkat) menjadi skor 3 Palpasi kesimetrisan
(sedang) ekspansi paru
Frekuensi napas dari skor 2 Auskultasi bunyi napas
(cukup memburuk) menjadi Monitor saturasi oksigen
skor 4 (cukup membaik)
Terapeutik
Atur interval pemantauan
respirasi sesuai kondisi
pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan
16
membaik)
NO EVALUASI
TGL/JAM IMPLEMENTASI PARAF
DX (TANGGAL/JAM)
1 19/12/22 Manajemen jalan napas 19 desember 2022 13:00
I.01011
09:00 Memonitor pola Subjektif
napas (frekuensi, Ibu pasien mengatakan anaknya masih
kedalaman, usaha Celiya
batuk disertai dahak
napas)
09:10 Memonitor bunyi Objektif
napas tambahan Pasien tampak sesak napas
(ronkhi)
Pasien nampak terengah-engah
09:20 Memonitor sputum
RR: 35 x/menit
(jumlah, warna,
Terdapat suara nafas tambahan ronchi
aroma)
Sputum pasien belum keluar
Pasien lebih nyaman dengan posisi duduk
Pasien terpasang O2 Nasal canul 1 Lpm
Analisis
Bersihan jalan napas belum teratasi
Planning
Monitor pola napas
Monitor bunyi napas tambahan
Monitor sputum
Kolaborasi pemberian obat
17
Analisis
Masalah Pola Napas belum terasi
Planning
Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas
Monitor pola napas
Monitor saturasi oksigen
18
IMPLEMENTAS DAN EVALUASI HARI 2
NO EVALUASI
TGL/JAM IMPLEMENTASI PARAF
DX (TANGGAL/JAM)
1 20/12/22 Manajemen jalan napas 20 desember 2022 13:00
I.01011
09:05 Memonitor pola Subjektif
napas (frekuensi, Ibu pasien mengatakan anaknya masih
kedalaman, usaha Celiya
batuk disertai dan dahak sulit keluar
napas)
09:10 Memonitor bunyi Objektif
napas tambahan Pasien tampak sesak napas
(ronkhi) Pasien nampak terengah-engah
09:23 Memonitor sputum
RR: 30 x/menit
(jumlah, warna,
Terdapat suara nafas tambahan ronchi
aroma)
Sputum pasien belum keluar
Pasien lebih nyaman dengan posisi semi
fowler
Pasien terpasang O2 Nasal canul 1 Lpm
Analisis
Bersihan jalan napas belum teratasi
Planning
Monitor pola napas
Monitor bunyi napas tambahan
Monitor sputum
Kolaborasi pemberian obat
19
SPO2: 95%
RR: 30 x/menit
Pasien terpasang O2 nasal canul 1 lpm
Analisis
Masalah Pola Napas belum terasi
Planning
Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas
Monitor pola napas
Monitor saturasi oksigen
20
IMPLEMENTAS DAN EVALUASI HARI 3
NO EVALUASI
TGL/JAM IMPLEMENTASI PARAF
DX (TANGGAL/JAM)
1 21/12/22 Manajemen jalan napas 21 desember 2022 15:00
I.01011
09:05 Memonitor pola Subjektif
napas (frekuensi, Ibu pasien mengatakan anaknya masih
kedalaman, usaha Celiya
batuk tetapi sudah jarang
napas)
09:15 Ibu pasien mengatakan sputum anak nya
Memonitor bunyi
sudah keluar
napas tambahan
(ronkhi) Objektif
09:25 Memonitor sputum Pasien tampak terbaring
(jumlah, warna,
Nafas pasien sudah tidak terengah-engah
aroma)
RR: 25 x/menit
Suara nafas tambahan ronchi sudah tidak
terdengar
Sputum pasien sudah keluar
Pasien sudah diberikan terapi nebulizer
dengan obat ventolin 1 + 2 cc NaCl / 8 jam
di jam 13:00
Analisis
Bersihan jalan napas belum teratasi
Planning
Monitor pola napas
Monitor bunyi napas tambahan
Monitor sputum
Kolaborasi pemberian obat
21
paru Palpasi: ekspansi paru simetris
09:40 Melakukan auskultasi SPO2: 99%
bunyi napas RR: 25 x/menit
O2 nasal canul 1 Lpm sudah dilepas
Analisis
Masalah Pola Napas belum terasi
Planning
Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan
upaya napas
Monitor pola napas
Monitor saturasi oksigen
22