Oleh :
Fiani Tantri Sahema S.Kep
193203109
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. V USIA 3 TAHUN DENGAN
LUKA BAKAR (COMBUSIO) DERAJAT 2 DI RSUD SLEMAN
( ) ( ) ( )
FORMAT PENGKAJIAN DATA
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN ANAK
I. (Isi
PENGKAJIAN
kapan pengkajian dilakukan, jam berapa, siapa yang melakukan, serta data diperoleh
dari pasien, keluarga, catatan medika, perawat, dokter atau tim kesehatan lain)
A. IDENTITAS
1. Pasien (Diisi lengkap)
Nama : An. V
Umur : 3 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : TK
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku/Kebangsaan : Jawa
Tgl. Masuk RS : 27 September 2020, pukul 07. 19 WIB
Diagnosa Medis : Luka bakar derajat 2
No. CM : 0332XXX
Alamat : Sleman
Lama Keluhan
Berapa lama klien merasakan sakit/kurang sehat ?
Ibu klien mengatakan terbakar sejak kemarin malam pada tanggal 27
September 2020 sekitar pukul 17.00 WIB pada jam tersebut ibu sedang
memindahkan minyak tanah ke lampu untuk di nyalakan ketika di nyalakan lampu
yang lainnya menyala dan menyambar lampu yang di isikan minyak tadi dan anak
tersebut ada di sebelah lampu sehingga seketika anak tersebut terbakar. Luka
bakarnya sejak kemarin malam dan pagi langsung di bawa ke RS
Faktor pencetus
(faktor yang menyebabkan munculnya keluhan utama): Akibat terkena lampu yang
dinyalakan pakai minyak tanah
Sifat serangan (kronis atau akut)
() Bertahap
(√) Mendadak
Faktor yang memperberat (tanyakan hal-hal yang membuat sakit klien
semakin parah):
Pengobatan yang telah diperoleh
(Tindakan yang telah dilakukan baik oleh klien atau keluarga untuk
menangani penyakitnya, sebelum klien dirawat atau ditangani yang sekarang
ini) : Ibu klien mengatakan anak mulai merasa kesakitan pada saat malam hari
tetapi klien tidak menunjukan rasa sakitnya dengan menangis. Saat awal
terjadi luka bakar Ibu klien hanya membasuh luka dengan air mengalir.
Polio : ✓ I ✓ II ✓ III
DPT :✓ I ✓ II ✓ III
BCG :✓ I II III
Campak : ✓
3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan (menggunakan instrumen Denver)
Pemeriksaan antropometri (BB : 12 kg, TB : 82 cm , LK : 37,5 cm, LLA 10 cm)
Penghitungan Z score :
Bulan -3 SD -2 SD -1 SD Median 1 SD 2 SD 3 SD
36 12,4 13,4 14,4 15,6 16,9 18,4 20,0
BB
IMT=
(TB)2
12
(0,82 x 0,82)𝑀2
17,9
Nilai individu subyek −nilai medianbaku rujukan
Z score =
nilai simpang baku rujukan
17,9−15,6 2,3
= = 1,7 (normal)
15,6−16,9 −1,3
Keterangan :
: Klien
: Perempuan
: Laki-laki
: Perempuan meninggal
: Laki-laki meninggal
: Garis perkawinan
: Garis keturunan
: Tinggal satu rumah
C. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : (√ ) ya ( ) tidak
RR : 22x/menit (√ ) teratur ( ) tidak teratur
Sesak : () ya (√) tidak ( ) retraksi
( ) sinosis ( ) wheezing ( ) ronkhi ( ) rales
( ) batuk ( ) lendir, Konsistensi : -
Warna : -
Oksigen : Tidak terpasang, Sa. O2 : 96%
Metode : ( ) nasal ( ) head box ( ) lain-lain : -
Alat Bantu napas : -
( ) ETT ( ) Vantilator
Hasil analisa gas darah :
( ) Asidosis respiratorik ( ) asidosis metabolik
( ) alkalosis respiratorik ( ) alkalosis metabolic
Lain-lain : -
2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : (√ ) normal ( ) tidak normal
( ) takikardi ( ) bradikardi
Nadi : 114x/menit
TD : -/- mmHg
Pengisian kembali kapiler < 2 detik
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : (√) kuat ( ) lemah
- Kiri : (√) kuat ( ) lemah
Perdarahan: (√ ) tidak ( ) ya,.................cc
Ekstremitas : (√ ) hangat ( ) dingin ( ) sianosis
( ) edema ( ) lemah ( ) pucat
Pemasangan infus : Ya
() sentral () long line (√) perifer
Perifer : Intravena : (√ ) ya ( ) tidak
Intra arteri : ( ) ya ( ) tidak
Jenis cairan : Ringer laktat, 500 cc
Jumlah tetesan : 30 TPM
Hasil Laboratorium :
( ) Anemia ( ) Trombositopenia
( ) Lekositosis ( ) Hipoproteinemia
Lain-lain : Tidak ada
GASTROINTESTINAL
BB saat ini : 12 kg
Diit :-
( ) ASI ( ) susu formula (√) lain-lain : air putih
Puasa : ( ) ya (√ ) tidak
Cara minum: (√ ) oral ( ) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum : ± 1800 cc/hari
Cara makan : (√) disuapi ( ) makan sendiri
Frekuensi makan : ( ) kurang (√) cukup
( ) baik ( )anoreksia
Mukosa mulut : (√) lembab ( ) kering
( ) kotor
( ) Labio schizis ( ) Palato schizis ( ) LPG schizis
Lidah : (√) lembab ( ) kering ( ) kotor
Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada benjolan atau luka luka
Auskultasi : Bising usus 25x/menit
Perkusi : Timpany
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan atau pembesaran organ
( ) mual ( ) muntah ( ) residu - ml, warna : kekuningan
( ) NGT, produksi : -
Turgor : (√) elastis ( ) tidak elastis
Bisisng usus: 25x/menit
Hasil Laboratorium :
( ) Hipoproteinemia ( ) Hipoalbuminemia
( ) asidosis metabolik ( ) alkalosis metabolik
( ) Hipokalemia ( ) Hipokalsemia
( ) Hipoglikemia
Lain-lain : Tidak ada
3. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : Composmentis
Respon terhadap nyeri : (√ ) ya ( ) tidak
Tangisan : (√ ) merintih ( ) kurang kuat
( ) kuat ( ) melengking
Glasgow coma scale : E4, V5, M6
Kepala :
( ) Cephal hematoma ( ) Caput succadeneum
( ) Hidrosefalus, lingkar kepala 58 cm
( ) an-encephal ( ) sakit kepala ( ) vertigo
Pupil : (√ ) isokor ( ) anisokor ( ) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya : (√ ) ada ( ) tidak ada
Gerakan : (√) aktif ( ) lemah ( ) paralise
Kejang : (√ ) tidak ( ) ada. Subtle/tonik klonik
Lain-lain : Tidak ada
4. INTEGUMEN
Warna kulit : (√) kemerahan ( ) pucat ( ) ikterus
Suhu : (√ ) panas ( ) hangat ( ) dingin
Turgor : ( ) elastis ( √ ) tidak elastis
Kebersihan: (√ ) bersih ( ) kotor
Integritas : ( ) utuh ( ) kering ( ) rash
(√) bullae ( ) pustula ( ) ptechiae
( ) plebitis ( ) lesi ( ) nekrosis
( ) dekubitus
Kepala : (√ ) bersih ( ) kotor ( ) bau
Mata : Sekret ( ) ya (√ ) tidak
Lain-lain : Kulit melepuh, dasar luka nampak berbintik – bintik, permukaan luka basah,
nampak edema pada area terbakar.
6. REPRODUKSI
Laki-laki
Preputium : (√ ) bersih ( ) kotor
Hipospadia: ( ) ya (√) tidak
Scrotum/testis (√ ) ada ( ) tidak ada
Pemasangan kateter : ( ) ya (√ ) tidak
Lain-lain : Tidak ada
b. Eliminasi Bladder
Frekuensi : 3-5x/hari (±1500 cc)
Warna : Kuning Darah : -
Ggn. Eliminasi Bladder : ( ) Nyeri saat BAK
( ) Burning sensation
( ) Bladder terasa penuh setelah BAK
( ) Inkontinensia Bladder
Riwayat dahulu : ( ) Penyakit ginjal
( ) Batu Ginjal
( ) Injury/trauma
Penggunaan kateter : ya ,tanggal,ukuran/ Tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : Mandiri / Tergantung / Dg Bantuan
1. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
Aspek mental
(Diisi bagaimana kondisi psikis yang berhubungan dengan konsep diri pasien,
adakah rasa sedih, cemas, malu, marah, dll) : Pasien tidak nyaman karena nyeri
pada daerah luka bakar
Aspek Intelektual
(Diisi berkaitan dengan sejauh mana pengetahuan pasien tentang pencegahan,
perawatan, pengobatan dari penyakitnya) : Keluarga mengatakan tidak
mengetahui proses penyakit yang dialami oleh anak mereka tetapi meyakini
anaknya pasti akan sembuh
Aspek Sosial
(Diisi bagaimana hubungan psien dengan keluarga, tetangga, kegiatan yang
diikuti pasien di lingkungannya) : Keluarga mengatakan hubungan anak dengan
keluarga baik-baik saja, tidak ada masalah dengan hubungan sosial antar anggota
keluarga maupun tetangga sekitar tempat tinggal.
Aspek Spiritual
(Diisi agama yang dianut pasien, bagaimana pasien melakukan ibadah,
pandangan pasien dan keluarga terhadap penyakitnya) : Pasien menganut agama
islam. Keluarga klien menganut agama islam dan menjalankan ibadah shalat
wajib secara teratur. Orangtua klien menganggap sakit ini adalah ujian dari Tuhan
yang harus dijalani dan selalu berusaha untuk mencari pengobatan demi
kesembuhan anaknya
2. Aspek Lingkungan Fisik
(Diisi bagaimana kondisi lingkungan di sekitar rumah pasien yang mendukung
kesehatan dan yang tidak mendukung kesehatan) : Rumah klien adalah tipe rumah
permanen dengan lantai keramik semen. Disekitar rumah klien terdapat kebun dan
ada banyak pohon. Jarak antar bangunan rumah tidak terlalu dekat. Kondisi
lingkungan disekitar rumah pasien bersih.
TERAPI MEDIS
DO :
- P:
Paliatif: obat
Provokatif: luka bakar
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Daerah tangan, dada depan, leher
dan wajah
S : Nyeri skala 8 (dari 1-10)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
DO :
- Luka nampak cukup bersih
- Kulit sekitar luka bakar nampak
kemerahan
- Terdapat luka pada leher, wajah, dada
dan tangan, luka nampak besar, dasar
luka nampak berbintik-bintik serta
permukaan luka basah
- Terdapat bulla pada luka bakar
- Edema pada area terbakar
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik (luka bakar)
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan agen cedera kimiawi kulit (luka bakar).
3. Resiko infeksi dengan faktor risiko gangguan integritas kulit
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
No. NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan Manajemen Nyeri : Akut (1410)
berhubungan
selama 3x24 jam diharapkan nyeri 1. Gunakan teknik komunikasi
dengan agen
cedera fisik berkurang sampai dengan hilang terapeutik untuk mengetahui
(luka bakar)
dengan kriteria hasil : pengalaman nyeri pasien
Tingkat Nyeri (2102) 2. Lakukan pengkajian nyeri
1. Melaporkan nyeri terkontrol atau secara komprehensif
hilang termasuk lokasi,
2. Tidak menggosok area yang karakteristik, durasi,
terkena dampak nyeri frekuensi, kualitas dan faktor
3. Tidak ada ekspresi nyeri pada presipitasi
wajah 3. Observasi reaksi nonverbal
4. Tekanan darah dalam batas normal dari ketidaknyamanan
4. Ajarkan teknik relaksasi
Kontrol nyeri (1605)
nafas dalam atau tehnik
1. Pasien mampu menggambarkan
nyeri yang dirasakan distraksi untuk mengurangi
2. Pasien mampu mendiskusikan nyeri. (Terapi pijat tangan
pilihan penanganan nyeri dengan
dan kaki)
profesional kesehatan
3. Pasien mampu mengatur tujuan 5. Berikan penjelasan tentang
penurunan nyeri bersama penyebab timbulnya nyeri
profesional kesehatan
6. Berikan penjelasan tentang
4. Pasien mampu melaporkan nyeri
yang terkontrol proses/waktu penyembuhan /
5. Pasien mampu menggambarkan rencana / intervensi
faktor penyebab nyeri 7. Anjurkan klien untuk
6. Pasien mampu mengenali kapan
meningkatkan istirahat
nyeri terjadi
A:
Masalah nyeri akut belum teratasi teratasi
dibuktikan dengan indikator :
- Klien mengatakan nyeri pada area
luka
- Klien tampak merintih kesakitan saat
dilakukan perawatan pada lukanya.
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien
2. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
atau tehnik distraksi untuk mengurangi
nyeri. (Terapi pijat tangan dan kaki)
Kerusakan 09.00 1. Memonitor level kesadaran 09.22 Fiani
integritas kulit pasien dengan luka bakar yang S :
berhubungan luas - Keluarga klien mengatakan terkena
dengan agen 09.02 2. Mengkaji luka termasuk api saat akan menyalakan lampu
cedera kimiawi kedalaman, luas, lokasi, nyeri, - Keluarga klien mengatakan anak
kulit (luka agen penyebab, granulasi/ tersebut sangat kuat sekalipun nyeri
bakar). jaringan nekrosis, epitalisasi dan tetapi tetap tahan dan tidak pernah
tanda-tanda infeksi meringis kesakitan
09.04 3. Menginfomasikan pada keluarga
O:
klien mengenai prosedur
- Nampak uka bakar pada area tangan,
perawatan luka
dada depan, wajah dan leher
09.06 4. Melakukan perawatan luka bakar - Nampak keadaan kulit sekitar luka
5. Menganjurkan asupan nutrisi bakar kemerahan
- Dasar luka nampak berbintik-bintik,
09.15 dan cairan yang cukup
permukaan luka basah
6. Memberikan antibiotik - Edema pada area terbakar
09.18 (Ibuprofen) - Terdapat bulla pada bagian luka
bakar dan melepuh
- Derajat luka bakar : derajat 2 (partial
thickness burn)
- Luas luka bakar : 27 %
- Tanda-tanda vital
N :114 kali/menit
RR : 22 kali/menit
S : 37,7 0C
Spo2 : 96 %
A:
Masalah kerusakan integritas kulit belum
teratasi dibuktikan dengan indikator :
- Klien mengatakan area luka terasa
nyeri
- Luas luka bakar 27%
- Daerah kulit sekitar luka bakar
nampak kemerahan, melepuh dan
edema
- Tanda-tanda vital
N :114 kali/menit
RR : 22 kali/menit
S : 37,7 0C
Spo2 : 96 %
P:
Intervensi dilanjutkan
- Berikan informasi pada pasien dan
keluarga mengenai prosedur yang
harus diikuti selama perawatan
- Berikan tindakan kenyamanan
sebelum dilakukan perawatan luka
- Lakukan debridemen pada luka,
sesuai kondisi
- Pastikan keadekuatan asupan nutrisi
dan cairan.
Resiko infeksi 09.30 1. Memonitor tanda dan gejala 09.50 Fiani
dengan faktor infeksi. S:
risiko gangguan 09.32 2. Melakukan perawatan luka - Klien mengatakan terdapat Luka
integritas kulit 09.44 3. Mengaplikasikan agen topical bakar pada area tangan, dada depan,
leher dan wajah
pada luka (salep Burnazin Sliver
sulphadiazine 10 mg) O:
09.46 4. Mempertahankan kebersihan - Terdapat bula pada luka
area luka - Luka tampak kemerahan
- Luka tampak besar
- Terdapat Luka bakar pada area
tangan, dada depan, leher dan wajah
- Luka nampak cukup bersih
- Luka dibersihkan dengan NaCl dan
dioles dengan salep Burnazin Sliver
sulphadiazine 10 mg
A:
Masalah risiko infeksi belum teratasi
dibuktikan dengan indikator :
- Masih terdapat luka bakar dan belum
sembuh
- Kulit sekitar luka masih nampak
kemerahan dan permukaan luka
masih basah
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Jaga keadaan luka agar tetap bersih dan
kering
2. Motivasi klien agar makan diet TKTP
3. Lakukan perawatan luka dengan prinsip
steril
4. Anjurkan klien agar memakai pakian
longgar
5. Berikan terapi antibiotik sesuai instruksi
dokter jika perlu
A:
Masalah nyeri akut belum teratasi teratasi
dibuktikan dengan indikator :
- Klien mengatakan masih nyeri pada
area luka
- Klien tampak kesakitan saat lukanya
dibersihkan
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
untuk mengetahui pengalaman nyeri
pasien
2. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
atau tehnik distraksi untuk mengurangi
nyeri. (Pengalihan nyeri dengan
mengajak klien bercakap-cakap
membicarakan hal-hal yang indah dan
tempat-tempat yang ingin dikunjungi
klien setelah bisa pulang ke rumah)
Kerusakan 09.00 1. Mengkaji luka termasuk 09.22 Fiani
integritas kulit kedalaman, luas, lokasi, nyeri, S :
berhubungan agen penyebab, granulasi/ - Keluarga klien mengatakan terkena
dengan agen jaringan nekrosis, epitalisasi dan api saat akan menyalakan lampu
cedera kimiawi tanda-tanda infeksi O:
kulit (luka 09.02 2. Menginfomasikan pada keluarga - Kesadaran klien: compos mentis
bakar). klien mengenai prosedur - Luas luka bakar 27 %
perawatan luka - Terdapat Luka bakar pada area
09.04 3. Menganjurkan asupan nutrisi tangan, dada depan, leher dan wajah
dan cairan yang cukup - Terdapat bula pada luka
09.06 4. Membersihkan luka dengan - Edema berkurang tetapi edema
prinsip steril sekitar luka pada area tangan masih
ada
- Luka tidak bau dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital
N :100 kali/menit
RR : 20 kali/menit
S : 37,5 0C
Spo2 : 98 %
A:
Masalah kerusakan integritas kulit belum
teratasi dibuktikan dengan indikator :
- Klien mengatakan area luka terasa
nyeri
- Luas luka bakar 27 %
- Terdapat luka bakar di wajah, dada
dan tangan
- Tanda-tanda vital
N :100 kali/menit
RR : 20 kali/menit
S : 37,5 0C
Spo2 : 98 %
P:
Intervensi dilanjutkan
- Dinginkan luka bakar dengan cairan
normal saline pada saat cedera terjadi
- Cuci luka bakar selama 30 menit atau
lebih untuk memastikan hilangnya
agen yang menyebabkan luka bakar
jika luka bakar akibat zat kimia
- Persiapkan lingkungan yang steril
dan pertahankan maksimum aseptik
selama keseluruhan proses
- Aplikasikan agen topical pada luka,
sesuai kebutuhan
Resiko infeksi 09.28 1. Memonitor tanda dan gejala 09.45 Fiani
dengan faktor infeksi. S:
risiko gangguan 09.30 2. Melakukan perawatan luka - Keluarga klien mengatakan semalam
integritas kulit 09.40 3. Mengaplikasikan agen topical sempat terbangun karna sakit luka di
pada luka (salep Burnazin Sliver tangannya
sulphadiazine 10 mg) O:
09.42 4. Mempertahankan kebersihan - Luka tampak bersih
area luka - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
pada luka
- Luka dibersihkan dengan NaCl dan
dioles dengan salep Burnazin Sliver
sulphadiazine 10 mg
- Tanda-tanda vital
N :100 kali/menit
RR : 20 kali/menit
S : 37,5 0C
Spo2 : 98 %
A:
Masalah risiko infeksi belum teratasi
dibuktikan dengan indikator :
- Masih terdapat luka bakar dan belum
sembuh
P:
Intervensi dilanjutkan
- Motivasi klien agar makan diet TKTP
- Lakukan perawatan luka dengan
prinsip steril
O:
- Klien tampak menangis saat lukanya
disentuh dan dibersihkan
- Tanda-tanda vital
- N : 98x/menit
- RR : 18 kali/menit
- S : 37,2 0C
- Spo2 : 99 %
- P:
Paliatif: obat
Provokatif: luka bakar
Q : Seperti tertusuk-tusuk
R : Daerah tangan, dada depan, leher
dan wajah
S : Nyeri skala 4 (dari 1-10)
T : Nyeri dirasakan hilang timbul
A:
Masalah nyeri akut belum teratasi teratasi
dibuktikan dengan indikator :
- Klien mengatakan masih nyeri pada
area luka saat disentuh dan
dibersihkan
- Klien tampak menangis saat lukanya
dibersihkan dan disentuh
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
atau tehnik distraksi untuk mengurangi
nyeri. (Pengalihan nyeri dengan
mengajak klien bercakap-cakap
membicarakan hal-hal yang indah dan
tempat-tempat yang ingin dikunjungi
klien setelah bisa pulang ke rumah)
2. Kolaborasi dengan dokter pemberian
analgetik
Kerusakan 09.00 1. Mengkaji luka termasuk 09.10 Fiani
integritas kulit kedalaman, luas, lokasi, nyeri, S :
berhubungan agen penyebab, granulasi/ - Keluarga klien mengatakan terkena
dengan agen jaringan nekrosis, epitalisasi dan api saat akan menyalakan lampu
cedera kimiawi tanda-tanda infeksi O:
kulit (luka 09.02 2. Menganjurkan asupan nutrisi - Kesadaran klien: compos mentis
bakar). dan cairan yang cukup - Luas luka bakar 27 %
09.04 3. Membersihkan luka dengan - Terdapat Luka bakar pada area
prinsip steril tangan, dada depan, leher dan wajah
- Terdapat bula pada luka
- Tidak ada edema pada area luka
bakar
- Luka tidak bau dan tidak kotor
- Tanda-tanda vital
N : 98kali/menit
RR : 18 kali/menit
S : 37,2 0C
Spo2 : 99 %
A:
Masalah kerusakan integritas kulit belum
teratasi dibuktikan dengan indikator :
- Luas luka bakar 27 %
- Masih terdapat bulla pada luka bakar
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Persiapkan lingkungan yang steril dan
pertahankan maksimum aseptik selama
keseluruhan proses
2. Cuci luka bakar selama 30 menit atau
lebih untuk memastikan hilangnya agen
yang menyebabkan luka bakar jika luka
bakar akibat zat kimia
3. Aplikasikan agen topical pada luka,
sesuai kebutuhan
O:
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
pada luka
- Luka dibersihkan dengan NaCl dan
dioles dengan salep Burnazin Sliver
sulphadiazine 10 mg
- Tanda-tanda vital
N : 98kali/menit
RR : 18 kali/menit
S : 37,2 0C
Spo2 : 99 %
A:
Masalah risiko infeksi teratasi dibuktikan
dengan indikator :
- Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
pada luka bakar
P:
Discharge Planning :
- Anjurkan klien makan makanan
bergizi dan sehat
- Anjurkan keluarga rajin melakukan
perawatan dan membersihkan luka
dirumah
- Jika terdapat tanda-tanda kemerahan
pada daerah luka dan luka tidak
menunjukkan perubahan akan
sembuh segera kedokter dan periksa