Anda di halaman 1dari 11

LEUKIMIA LIMFOBLASTIK

AKUT (LLA) PADA AN.Y

Oleh :
Erikson (193203073)
Fiani Tantri Sahema (193203109)
Okta Anggraini Nugroho (193203085)
PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
LATAR BELAKANG

Leukimia limfoblastik akut (LLA) dianggap sebagai suatu proliferasi ganas limfoblas.
Paling sering terjadi pada anak – anak dengan puncak insideasi pada usia 4 tahun. Setelah
usia 15, LLA jarang terjadi (Brunner, 2002). Penelitian yang dilakukan pada LLA
menunjukkan bahwa LLA mempunyai homogenitas pada fenotip permukaan sel blas dari
setiap pasien. Hal ini memberi dugaan bahwa populasi sel leukimia itu berasal sari sel
tunggal.
Pada pasien LLA terjadi proliferasi patologis sel – sel limfoid muda di sumsum tulang.
Ia akan mendesak sistem hemopoietik normal lainnya, seperti eritropoietik, trombopoietik
dan granulopoietik, sehingga sumsum tulang didominasi sel blast dan sel – sel leukemia
hingga mereka menyebar (berinfiltrasi) sampai ke darah tepi dan organ tubuh lainnya dan
akan terlihat tanda – tanda anemia seperti pucat, lelah, lesu, kemudian anoreksia,
osteoartritis akibat infiltrasi sel leukemi ke sumsum tulang, demam, infeksi akibat
penurunan daya tahan tubuh akibat aktifitas sel limfosit yang tidak normal, perdarahan
kulit, gusi, hematuria, perdarahan saluran cerna, hingga perdarahan otak. Selain itu
ditemukan juga hepatomegali, splenomegali, limfadenopati dan massa di mediastinum.
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. Y
Umur : 4 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Belum bersekolah
Pekerjaan : Belum bekerja
Suku/Kebangsaan : Bali/Indonesia
Tgl. Masuk RS : Jumat, 31 Juli 2020
Diagnosa Medis : Leukimia Limfoblastik Akut
No. CM : 1966XXX
ANALISA DATA

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


Ds :
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mau makan
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya mampu menghabiskan kurang
dari ½ porsi makanan
Keluarga pasien mengatakan pasien cerewet

Do :
Mukosa bibir pasien tampak kering
Pasien tampak lemah
Pasien tampak kurus
Tanda-tanda vital TTD : 120/80 mmHg, RR : 29 x/menit
N : 89 x/menit S : 37,8 oC
NEXT…..

Hambatan mobilitas fisik

Ds :

Keluarga pasien mengatakan anaknya lemas

Keluarga pasien tampak khawatir dengan keadaan anaknya

Keluarga pasien mengatakan anaknya mulai lemes sejak 3 hari yang lalu

DO :

Pasien tampak lemas

Muka pasien tampak pucat

Kekuatan otot pasien ex atas kanan 4, kiri 4. Ex bawah kanan 5, kiri 5


NEXT…..

Risiko Infeksi
Ds :
Keluarga pasien mengatakan pasien demam sejak 5 hari yang lalu
Keluarga pasien mengatakan demam yang dialami oleh pasien hanya turun
naik saja.
Keluarga pasien mengatakan semakin hari pasien semakin lemah saja
DO :
Pasien tampak mengalami penurunan kesehatan
Pasien tampak lemas
Pasien tampak tidak bergairah
Pasien tampak gelisah
TD 120/90 mmHg, N 84x/menit, RR 28x/menit, Suhu 37,9 o C.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


tubuh berhubungan dengan asupan diet kurang

2. Hambatan mobilitas fisik ditandai dengan fisik


tidak bugar

3. Risiko infeksi dibuktikan dengan adanya malnutrisi


RENCANA KEPERAWATAN

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


asupan diet kurang

NOC :

Status Nutrisi : Asupan makanan dan cairan (1008)

Berat Badan : Massa Tubuh (1006)

Perilaku Patuh: Diet yang disarankan (1622)

NIC :

Manajemen Nutrisi (1100)

Pengajaran: Peresepan Diet (5614)

Monitor Nutrisi (1160)


NEXT…..

Hambatan mobilitas fisik ditandai dengan fisik tidak bugar

NOC :

Pergerakan (0208) :

Penampilan Mekanika Tubuh (1616) :

Partisipasi Dalam Latihan (1633)

NIC :

Peningkatan Latihan : Perengangan (0202) :

Peningkatan Mekanika Tubuh (0140)

Manajemen Lingkungan (6480)


NEXT…..

Risiko infeksi dibuktikan dengan adanya malnutrisi

NOC :

Kontrol Risiko (1902) :

NIC :

Kontrol Infeksi (6540)


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai