Disusun Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN PERILAKU
KEKERASAN
( ) ( ) (Fiani Tantri)
A. Definisi
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik terhadap diri sendiri maupun
orang lain. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yangdapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri
sendiri, orang lain maupunlingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk
mengungkapkan perasaan kesal atau marahyang tidak konstruktif,(Aziz. R.
2010)
Suatu keadaan di mana seseorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain dan
lingkungan. Respon dari kecemasan dan kebutuhan yang tidak terpenuhi yang
dirasakan sebagai ancaman (Musliha.2010).
Suatu keadaan emosi yang merupakan campuran perasaan frustasi dan
benci atau amarah. Hal ini didasari keadaan emosi secara mendalam dari
setiap orang sebagai bagian penting dari keadaan emosional yang dapat
diproyeksikan ke lingkungan, ke dalam diri atau secara destruktif (Yosep.
2009)
Perilaku kekerasan dianggap sebagai suatu akibat yang ekstrim dari
marah atau ketakutan (panik). Perilaku agresif dan perilaku kekerasan itu
sendiri sering dipandang sebagai suatu rentang, di mana agresif verbal di
suatu sisi dan perilaku kekerasan (violence) di sisi lain (Yosep. 2009)
B. Rentang Respon Marah
Adaptif Maladaptif
E. Faktor Predisposisi
Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan timbulnya perilaku
kekerasan, yaitu:
a) Faktor psikologis
1) Psychoanalitical Theory, teori ini mendukung bahwa perilaku
agresif merupakan akibat dari instinctual drives. Freud
berpendapat bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh dua insting.
Pertama, insting hidup yang diekspresikan dengan seksualitas dan
kedua, insting kematian yang diekspresikan dengan agresivitas.
2) Frustation aggresion theory, bahwa bila usaha seseorang untuk
mencapai suatu tujuan mengalami hambatan maka akan timbul
dorongan agresif yang akan memotivasi perilaku yang dirancang
untuk melaukai orang atau objek yang menyebabkan frustasi.
F. Faktor presipitasi
Secara umum, seseorang akan berespon dengan marah apabila
merasa dirinya terancam. Ancaman tersebut dapat berupa injury secara
psikis, atau lebih dikenal dengan adanya ancaman terhadap konsep diri
seseorang. Ketika seseorang merasa terancam, mungkin dia tidak
menyadari sama sekali apa yang menjadi sumber kemarahannya. Oleh
karena itu, baik perawat maupun klien harus bersama-sama
mengidentifikasinya.
Bila dilihat dari sudut perawat-klien, maka faktor yang
mencetuskan terjadinya perilaku kekerasan terbagi dua, yaitu:
- Klien: kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kurang
percaya diri.
- Lingkungan: ribut, kehilangan orang/ objek yang berharga, konflik
interaksi sosial
G. Pohon masalah
Resiko mencederai,Orang lain