Anda di halaman 1dari 24

STASE KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. A (1,9 TAHUN)


DENGAN DEMAM TYPHOID DI RUANG DI RUANG ANGGREK
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
YOGYAKARTA

FEBRI NGESTIUTAMA
203203097

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. A (1,9 TAHUN)
DENGAN DEMAM TYPHOID DI RUANG DI RUANG ANGGREK
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
YOGYAKARTA

Disusun oleh:

FEBRI NGESTIUTAMA
203203097

Disetujui pada:

Hari :
Tanggal :

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Dwi Yati, S.Kep., Ns., M.Kep) (............................................)

Mahasiswa

(Febri Ngestiutama)
FORMAT PENGKAJIAN DATA (di Bangsal Anak)
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : FEBRI NGESTIUTAMA


Tempat Praktek : RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
Tanggal Praktek : 05 – 25 Juli 2021

I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : Senin, 05 Juli 2021
Oleh : Febri Ngestiutama
Jam : 14.00 WIB
Sumber data : Keluarga (Orang tua pasien)

A. IDENTITAS
1. Pasien (Diisi lengkap)
Nama : A.n A
Umur : 1,9 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Belum Sekolah
Pekerjaan :-
Suku/Kebangsaan : Jawa
Tgl. Masuk RS : 05 Juli 2021
Diagnosa Medis : Demam Typhoid
No. CM : XXXXXX
Alamat : Bantul
2. Penanggung Jawab (Diisi lengkap)
Nama : Tn. A
Umur : 27 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Bantul
Hub. dgn Pasien : Ayah pasien

Keadaan Umum : ( ) sakit ringan ( √ ) sakit sedang ( ) sakit berat


Kesadaran : Compos mentis (GCS; E: 4, V: 5, M: 6, Score: 15)
Alergi : ( √ ) tidak ( ) ya, sebutkan.................
Berat Badan : 10 kg Tinggi Badan : 70 cm
Tanda-Tanda Vital : Suhu: 38,10C Nadi: 126 x/menit
Respirasi: 42 x/menit TD :......./..........mmHg
Pengukuran Antropometri :
BB : 10 kg
TB : 82 cm

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan demam sudah 9 hari dengan suhu
tubuh naik turun.
 Lama Keluhan
 Berapa lama klien merasakan sakit/kurang sehat?
Pasien sudah demam selama 9 hari.
 Tanyakan alasan yang membuat klien tidak segera pergi ke
pelayanan kesehatan.
Pasien sudah dibawa ke puskesmas oleh orang tuanya namun
demamnya belum kian sembuh, sehingga orang tua pasien
memutuskan untuk membawa anaknya ke RST.
 Faktor pencetus
Tidak terkaji
 Sifat serangan (kronis atau akut)
( ) Bertahap
( √ ) Mendadak
 Faktor yang memperberat :
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah demam selama 9 hari
dengan kondisi suhu tubuh yang naik turun. Pasien juga telah di
bawa ke puskesmas dan mendapatkan obat namun demam pasien
tidak kunjung sembuh.
 Pengobatan yang telah diperoleh
Pasien telah mendapatkan obat paracetamol sirup dari puskesmas.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
 Penyakit yang pernah dialami :
a) Kanak kanak : Tidak ada
b) Kecelakaan : Tidak ada
c) Pernah dirawat : Tidak pernah
d) Operasi : Tidak ada
 Alergi : Paasien tidak memiliki riwayat alergi.
 Kebiasaan : merokok/kopi/alkohol/lain lain
 Obat obatan : Paracetamol sirup 1 ml/6 jam
2. Riwayat Immunisasi (Sesuaikan dengan usia anak)
Hepatitis B : √I √ II √ III
Polio : √I √ II √ III
DPT : √I √ II √ III
BCG : √I
Campak : √
Lain-lain : Tidak ada (Imunisasi Lengkap)

3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan (menggunakan instrumen


Denver)
 Pemeriksaan antropometri (BB, TB, LK)
BB : 10 kg
PB : 82 cm
 Penghitungan Z score :
Rumus = Nilai individu – Nilai median baku rujukan
Nilai SD baku rujukan
BB/U = 10 – 10,4
10,4 – 9,2
= (-0,4)
1,2
= (-0,33) Gizi baik

PB/U = 82 – 81,7
84,7 – 81,7
= 0,3
3
= 0,1 Normal
BB/PB = 10 – 10,5
10,5 – 9,6
= (-0,5)
0,9
= (-0,55) Normal

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Orang tua pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan di
dalam keluarga.

GENOGRAM

1,9

An. A

: Laki - Laki

: Perempuan

: Meninggal

: Garis keterangan tinggal serumah


: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan

: Klien / Pasien

C. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : ( √ ) ya ( ) tidak
R.R : 42 x/menit ( √ ) teratur ( ) tidak teratur
Sesak : ( ) y ( √ ) tidak ( ) retraksi
Warna : Normal, tidak ada sianosis
Sa. O2 : 98 %
Lain-lain : Tidak ada

2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : ( √ ) normal ( ) tidak normal
( ) takikardi ( ) bradikardi
Nadi : 126 x/menit
TD :........./..........mmHg
Pengisian kembali kapiler : < 3 detik
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : ( √ ) kuat ( ) lemah
- Kiri : ( √ ) kuat ( ) lemah
Perdarahan : ( √ ) tidak ( ) ya, .................cc
Ekstremitas : ( √ ) hangat ( ) dingin ( ) sianosis
( ) edema ( ) lemah ( ) pucat
Pemasangan infus : Terpasang infus pada tangan kiri.
Perifer : Intravena : ( √ ) ya ( ) tidak
Intra arteri : ( ) ya ( ) tidak
Jenis cairan : Infus Tridex
Jumlah tetesan : 15 tpm
Lain-lain : Tidak ada

3. GASTROINTESTINAL
BB saat ini : 10 kg
Diit : Nasi & sayur bening / sop.
( ) ASI ( √ ) susu formula ( ) lain-lain.............
Puasa : ( ) ya ( √ ) tidak
Cara minum: ( √ ) oral ( ) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum : ± 650 cc/hari
Cara makan : ( √ ) disuapi ( ) makan sendiri
Frekuensi makan : ( ) kurang ( √ ) cukup
( ) baik ( ) anoreksia
Mukosa mulut : ( √ ) lembab ( ) kering
( ) kotor
( ) Labio schizis ( ) Palato schizis ( ) LPG schizis
Lidah : ( √ ) lembab ( ) kering ( ) kotor
Abdomen :
 Inspeksi : Tidak ada lesi, sianosis, maupun edema pada bagian
abdomen
 Auskultasi : Bising usus 9 x/menit.
 Perkusi : Suara perkusi tympani.
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Turgor : ( √ ) elastis ( ) tidak elastis
Bisisng usus : 9 x/menit
Lain-lain : Tidak ada
4. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : Compos mentis
Respon terhadap nyeri : ( ) ya ( √ ) tidak
Glasgow coma scale : GCS; E: 4, V: 5, M: 6, Score: 15
Pupil : ( √ ) isokor ( ) anisokor ( ) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya : ( √ ) ada ( ) tidak ada
Gerakan : ( √ ) aktif ( ) lemah ( ) paralise
Kejang : ( √ ) tidak ( ) ada. Subtle/tonik klonik
Lain-lain : Tidak ada

5. INTEGUMEN
Warna kulit : ( √ ) kemerahan ( ) pucat ( ) ikterus
Suhu : ( ) panas ( √ ) hangat ( ) dingin
Turgor : ( √ ) elastis ( ) tidak elastis
Kebersihan : ( √ ) bersih ( ) kotor
Integritas : ( √ ) utuh ( ) kering ( ) rash
( ) bullae ( ) pustula ( ) ptechiae
( ) plebitis ( ) lesi ( ) nekrosis
( ) dekubitus
Kepala : ( √ ) bersih ( ) kotor ( ) bau
Mata : Sekret ( ) ya ( √ ) tidak
Lain-lain : Tidak ada

6. REPRODUKSI
Perempuan
Vagina : ( √ ) bersih ( ) kotor
Menstruasi: ( ) ya ( √ ) tidak
Pemasangan kateter : ( ) ya ( √ ) tidak
Lain-lain : Tidak ada
D. PENGKAJIAN ASPEK FISIK-BIOLOGIS
 Pola Nutrisi
Frekwensi makan : 3 x sehari
Berat badan/tinggi badan : 10 kg
BB dalam 1 bln terakhir : ( √ ) menetap
Jenis makanan : Nasi & sayur bening / sop
Makanan yang disukai : Suka semua jenis makanan
Makanan pantangan : Tidak ada
Alergi makanan : Tidak ada alergi makanan tertentu
Nafsu makan : ( √ ) baik ( ) Kurang, alasan : .....
Masalah pencernaan : Tidak ada
Riwayat Operasi/trauma gastrointestinal : Tidak ada
Diit RS : Bubur & sayur bening / sop
( √ ) habis
( ) ½ porsi
( ) ¾ porsi
( ) tidak habis, alasan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kebutuhan pemenuhan ADL makan : Mandiri / Tergantun / dg
bantuan

 Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi : 1 x sehari
Penggunaan pencahar : Tidak ada
Waktu : pagi / siang / sore / malam (Tidak tentu)
Warna : Kuning
Darah : Tidak ada
Konsistensi : Padat
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel : Mandiri & dengan bantuan.
b. Eliminasi Bladder
Frekuensi : 6 – 7 kali
Warna : Kuning
Darah : Tidak ada
Penggunaan kateter : Tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : Mandiri & dengan bantuan
Balance cairan selama 24 jam
Intake Output Balance cairan
Parenteral: - Urine : 750cc Input – output :
Makan + minum (mineral IWL : 281cc 1.550cc – 1.231cc
& susu): 400 + 650 = Feses : 200cc
1.050cc Muntah : -
Infus Tridex = 500cc 15 Drain : -
tpm/jam Darah : -

Total : 1.550cc Total : 1.231cc 319cc

 Pola Aktifitas dan latihan


Pekerjaan : Belum bekerja
Olah raga rutin : Tidak ada
Frekuensi :-
Kemampuan melakukan ROM : Aktif
Kemampuan Ambulasi : Mandiri & dengan bantuan

 Pola Tidur dan istirahat


Lama tidur : 7 – 8 jam/hari
Tidur siang : Ya
Kesulitan tidur di RS : Tidak
 Pola Kebersihan Diri
 Sebelum sakit : Menjaga kebersihan diri dengan mandi dan
gosok gigi 2 x sehari.
 Selama sakit : Pasien belum mandi, pasien berencana akan di
sibin saja selama menjalani perawatan si RST.

1. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
 Aspek mental : Pasien baru kali ini demam dengan waktu yang
lama.
 Aspek Intelektual : Pasien sudah dibawa ke puskesmas & sudah
mendapatkan obat namun demamnya tidak kunjung sembuh.
 Aspek Sosial : Pasien sering bermain dengan teman sebaya di
lingkungan rumahnya.
 Aspek Spiritual : Pasien saat dirumah kadang ikut sholat
berjamaah.

2. Aspek Lingkungan Fisik


Pasien mendapatkan dukungan dan perhatian lebih dari keluarga dan
kedua orang tuanya selama sakit.

PENGKAJIAN RESIKO JATUH (HUMPTY DUMPTY)


Parameter Kriteria Nilai Score
Usia < 3tahun 4 4
3-7 tahun 3
7-13 tahun 2
>13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki-laki 2
Perempuan 1 1
Diagnosis Diagnosis Neurologis 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis 3
respiratorik,dehdrasi, anemia,
anoreksia, sinkop, pusing, dsb)
Diagnosis perilaku/psikiatri 2 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan 3
dirinya
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri 1 1
sendiri
Faktor lingkungan Riwayat jatuh/bayi diletakkan di 3
tempat tidur bayi/perabot rumah
Pasien diletakkan di tempat tidur 2 2
Area di luar rumah sakit 1
Pembedahan/Sedasi/Anestes Dalam 24 jam 3
i Dalam 48 jam 2
>48 atau tidak menjalani 1 1
sedasi /pembedahan/anestesi
Penggunaan medikamentosa Penggunaan multiple: sedative, 3
obat hypnosis, barbiturate,
Fenotiazin antidepresan,
pencahar, diuretic, narkose
Penggunaan salah satu obat di 2
atas
Penggunaan medikasi 1 1
lainnya/tidak ada medikasi
Jumlah Skor Humpty Dumpty 12

Skor asesment risiko jatuh: (skor minimum 7, skor maksimum 23)


- Skor 7-11: risiko rendah
- Skor ≥ 12: risiko tinggi
Kesimpulan : Resiko jatuh rendah

Dukungan Keluarga terhadap Klien


Kedua orang tua pasien memberikan dukungan, perawatan dan perhatian kepada
pasien baik selama pasien sakit maupun sebelum sakit dimana pasien merupakan
anak satu-satunya saat ini.
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tanggal Pemeriksaan : 13 Januari 2021
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Keterangan
GRA% 46.5 25 – 60 % Normal
MID% 7.8 2–8 % Normal
IGM SALMONELA Positif Negatif Tidak Normal
IGG SALMONELA Negatif Negatif Normal
RAPID COVID-19 Non Reaktif Non Reaktif Normal
LYM% 45.7 25 – 40 % Tidak Normal
WBC 6,800 5,500 – 19,500 /uL Normal
PLT 170,100 229,000 – 553,000 uL Tidak Normal
MCHC 33,7 32 – 36 g/dL Normal
MCV 76,9 72 – 101 fL Normal
HCT 21 31 – 45 % Tidak Normal
RBC 2.82 3.7 – 5.8 10˄6uL Tidak Normal
HGB 7.3 11 – 15.6 g/dL Tidak Normal
MCH 25.8 22 – 34 pg Normal

TERAPI MEDIS
Tanggal Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi Terapi
13/01/2021 Infus Tridex IV 15 tpm Sebagai suplemen untuk
menggantikan cairan tubuh dan
elektrolit.
13/01/2021 Chloramphenicol IV 200 mg / 6 Merupakan obat antibiotik untuk
jam mengatasi beragam infeksi bakteri.
13/01/2021 Paracetamol Drop PO 1 ml / 6 jam Digunakan untuk meredakan sakit
kepala, nyeri, dan demam.
13/01/2021 Apialys Drop PO 1 ml / 12 jam Merupakan suplemen yang
mengandung multivitamin dan
mineral. Suplemen tersebut
digunakan sebagai tambahan nutrisi
untuk bayi dan anak-anak,
membantu mengoptimalkan tumbuh
kembang, meningkatkan nafsu
makan, dan mempercepat proses
penyembuhan.

ANALISA DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
.
1. Data Subjektif: Hipertermia Proses penyakit
1. Ibu pasien mengatakan anaknya
demam naik turun sudah selama 9
hari terakhir.
Data Objektif:
1. Akral teraba hangat.
2. TTV: Suhu: 38,10C, Nadi: 126
x/menit, RR: 42 x/menit, SPO2 98%.
3. IGM Salmonela positif.
2. Data Subjektif: Ansietas Hospitalisasi
1. Ibu pasien mengatakan anaknya
merasa takut apabila ada perawat yang
masuk ke ruangan karena takut akan
disuntik lagi.
Data Objektif:
1. Pasien terlihat gelisah.
2. Pasien menangis saat melihat ada
perawat yang masuk ke ruangan.
3. Pasien langsung memeluk ibunya jika
ada perawat yang masuk ke ruangan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG DITEGAKKAN


1) Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit.
2) Ansietas dengan kondisi terkait hospitalisasi.

RENCANA KEPERAWATAN
No SDKI SLKI SIKI
.
1. Hipertermia berhubungan Setelah dilakukan tindakan  Manajemen Hipertermia
dengan proses penyakit. keperawatan selama 3 X 24 Jam (I.15506)
diharapkan masalah klien dapat 1. Identifikasi penyebab
teratasi. hipertermia.
 Termoregulasi (L.14134) 2. Monitor suhu tubuh.
 Suhu tubuh dari cukup 3. Monitor komplikasi akibat
meningkat (2) menjadi hipertermia.
menurun (5). 4. Lakukan / anjurkan untuk
 Suhu kulit dari cukup melakukan kompres hangat.
meningkat (2) menjadi 5. Anjurkan tirah baring.
menurun (5). 6. Kolaborasi pemberian
 Pucat dari sedang (3) cairan dan elektrolit
menjadi menurun (5). intravena.
2. Ansietas dengan kondisi Setelah dilakukan tindakan  Reduksi Ansietas (I.09314)
terkait hospitalisasi. keperawatan selama 3 X 24 Jam 1. Identifikasi saat ansietas
diharapkan masalah klien dapat berubah.
teratasi. 2. Pahami situasi yang
 Tingkat Ansietas (L.09093) membuat ansietas.
 Perilaku gelisah dari cukup 3. Anjurkan keluarga untuk
meningkat (2) menjadi tetap bersama pasien.
menurun (5).

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


NO EVALUASI
TGL/JAM IMPLEMENTASI PARAF
DX (TANGGAL/JAM)
1. 05/07/2021 1. Mengidentifikasi penyebab 05/07/2021, Jam 17.00 WIB & 20.15 Febri
14.30 WIB
hipertermia. WIB:
2. Memonitor suhu tubuh. S:
Suhu : 38,10C  Ibu pasien mengatakan demamnya
3. Mengkaji komplikasi akibat sudah mulai turun.
hipertermia. O:
4. Melakukan / anjurkan untuk  Pasien duduk bersama ibunya di
melakukan kompres hangat. tempat tidur.
5. Menganjurkan pasien utuk  Akral teraba hangat.
beristirahat.  TTV: Suhu: 370C, Nadi: 100
14.45 WIB 6. Memberikan Paracetamol drop 1 x/menit, RR: 32 x/menit, SPO2 98%.
ml (PO).  Menganjurkan ibu pasien untuk
19.00 WIB 7. Memberikan obat Apialys Drop 1 memberikan kompres hangat kepada
ml (PO). anaknya untuk membantu
19.30 WIB 8. Memberikan Injeksi menurunkan demam.
Chloramphenicol 200 mg (IV).  Mengajurkan pasien untuk
beristirahat.
 Memberikan Paracetamol drop 1 ml
(PO).
 Memberikan obat Apialys Drop 1
ml (PO).
 Injeksi Chloramphenicol 200 mg
(IV).
 Setelah pemberian obat tidak ada
reaksi alergi terhadap obat yang
diberikan.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi penyebab hipertermia.
2. Monitor suhu tubuh.
3. Lakukan / anjurkan untuk
melakukan kompres hangat.
2. 05/07/2021 1. Mengidentifikasi saat ansietas 05/07/2021, Jam 17.05 WIB Febri
15.00 WIB
berubah. S:
2. Mengkaji situasi yang membuat  Ibu pasien mengatakan anaknya
ansietas. takut jika akan disuntik lagi.
3. Menganjurkan keluarga untuk O:
tetap bersama pasien.  Pasien terlihat langsung menangis
saat melihat ada perawat yang
masuk ke ruangan.
 Pasien memeluk ibunya.
 Menganjurkan orang tua pasien
untuk selalu menemani anaknya
untuk membantu mengurangi rasa
takut / cemas.
 Pasien masih bisa diajak
berinteraksi, ex: saat perawat akan
keluar pasien disuruh dada dan kiss
bye pasien mampu melakukan hal
tersebut.
 Saat perawat sudah keluar dari
ruangan, pasien tidak lama
kemudian langsung berhenti
menangis.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi saat ansietas berubah.
2. Pahami situasi yang membuat
ansietas.
3. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien.
1. 06/07/2021 1. Mengidentifikasi penyebab 06/07/2021, Jam 11.00 WIB & 13.00 Febri
07.30 WIB
hipertermia. WIB:
2. Memonitor suhu tubuh. S:
Suhu : 380C  Ibu pasien mengatakan anaknya tadi
3. Mengkaji komplikasi akibat pagi demam lagi.
hipertermia.  Ibu pasien mengatakan bahwa
4. Melakukan / anjurkan untuk sekarang demamnya sudah mulai
melakukan kompres hangat. turun.
5. Menganjurkan pasien utuk O:
beristirahat.  Pasien duduk bersama ibunya di
6. Memberikan Paracetamol drop 1 tempat tidur.
ml (PO).  Akral teraba hangat.
07.40 WIB
7. Memberikan Injeksi  Demam naik turun.
Chloramphenicol 200 mg (IV).  TTV: Suhu: 36,90C, Nadi: 100
11.00 WIB
x/menit, RR: 26 x/menit, SPO2 99%.
 Menganjurkan ibu pasien untuk
memberikan kompres hangat kepada
anaknya untuk membantu
menurunkan demam apabila suhu
tubuh anaknya naik lagi.
 Mengajurkan pasien untuk
beristirahat.
 Memberikan Paracetamol drop 1 ml
(PO).
 Injeksi Chloramphenicol 200 mg
(IV).
 Setelah pemberian obat tidak ada
reaksi alergi terhadap obat yang
diberikan.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi penyebab hipertermia.
2. Monitor suhu tubuh.
3. Lakukan / anjurkan untuk
melakukan kompres hangat.
2. 06/07/2021 1. Mengidentifikasi saat ansietas 06/07/2021, Jam 12.00 WIB Febri
09.00 WIB
berubah. S:
2. Mengkaji situasi yang membuat  Ibu pasien mengatakan anaknya
ansietas. masih merasa takut jika akan
3. Menganjurkan keluarga untuk disuntik lagi.
tetap bersama pasien. O:
 Pasien terlihat langsung menangis
saat melihat ada perawat yang
masuk ke ruangan.
 Pasien memeluk ibunya.
 Menganjurkan orang tua pasien
untuk selalu menemani anaknya
untuk membantu mengurangi rasa
takut / cemas.
 Pasien masih bisa diajak
berinteraksi, ex: saat perawat akan
keluar pasien disuruh dada dan kiss
bye pasien mampu melakukan hal
tersebut.
 Saat perawat sudah keluar dari
ruangan, pasien tidak lama
kemudian langsung berhenti
menangis.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi saat ansietas berubah.
2. Pahami situasi yang membuat
ansietas.
3. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien.
1. 07/07/2021 1. Mengidentifikasi penyebab 07/07/2021, Jam 17.00 WIB & 19.00 Febri
13.30 WIB
hipertermia. WIB:
2. Memonitor suhu tubuh. S:
Suhu : 38,10C  Ibu pasien mengatakan bahwa
3. Mengkaji komplikasi akibat sekarang demam anaknya sudah
hipertermia. turun.
4. Melakukan / anjurkan untuk O:
melakukan kompres hangat.  Pasien duduk bersama ibunya di
5. Menganjurkan pasien utuk tempat tidur.
beristirahat.  Akral teraba hangat.
13.40 WIB 6. Memberikan Paracetamol drop 1  Demam naik turun.
ml (PO).  TTV: Suhu: 370C, Nadi: 96 x/menit,
17.00 WIB 7. Memberikan Injeksi RR: 28 x/menit, SPO2 99%.
Chloramphenicol 200 mg (IV).  Menganjurkan ibu pasien untuk
8. Memberikan obat Apialys Drop 1 memberikan kompres hangat kepada
18.00 WIB
ml (PO). anaknya untuk membantu
menurunkan demam apabila suhu
tubuh anaknya naik lagi.
 Mengajurkan pasien untuk
beristirahat.
 Memberikan Paracetamol drop 1 ml
(PO).
 Memberikan obat Apialys Drop 1
ml (PO).
 Injeksi Chloramphenicol 200 mg
(IV).
 Setelah pemberian obat tidak ada
reaksi alergi terhadap obat yang
diberikan.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi penyebab hipertermia.
2. Monitor suhu tubuh.
3. Lakukan / anjurkan untuk
melakukan kompres hangat.
2. 07/07/2021 1. Mengidentifikasi saat ansietas 07/07/2021, Jam 17.30 WIB Febri
15.00 WIB
berubah. S:
2. Mengkaji situasi yang membuat  Ibu pasien mengatakan anaknya
ansietas. masih merasa takut.
3. Menganjurkan keluarga untuk O:
tetap bersama pasien.  Pasien terlihat langsung menangis
saat melihat ada perawat yang
masuk ke ruangan.
 Pasien memeluk ibunya.
 Menganjurkan orang tua pasien
untuk selalu menemani anaknya
untuk membantu mengurangi rasa
takut / cemas.
 Pasien masih bisa diajak
berinteraksi, ex: saat perawat akan
keluar pasien disuruh dada dan kiss
bye pasien mampu melakukan hal
tersebut.
 Saat perawat sudah keluar dari
ruangan, pasien tidak lama
kemudian langsung berhenti
menangis.
A: Masalah belum teratasi.
P: Lanjutkan intervensi:
1. Identifikasi saat ansietas berubah.
2. Pahami situasi yang membuat
ansietas.
3. Anjurkan keluarga untuk tetap
bersama pasien.

Anda mungkin juga menyukai