Anda di halaman 1dari 21

STASE KEPERAWATAN ANAK

ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN KEJANG DEMAM DI


RUANG PARKIT TANGGAL 16-18 JUNI 2021 DI RSPAU
HARDJOLUKITO

Disusun Oleh:
AHMAD FAUZI : 203203101
ASRIANI KASIM : 203203109

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2021
FORMAT PENGKAJIAN DATA
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : ahmad fauzi dan asriani kasim


Tempat Praktek : RSPAU Dr. S Hardjulokito
Tanggal Praktek : 07-06-2021

I. PENGKAJIAN
Hari/Tanggal : 16/06/2021
Oleh : mahasiswa
Jam : 08:00
Sumber data : Keluarga pasien dan Rekam Medis.
A. IDENTITAS
1. Pasien
Nama : An. S
Umur : 2th 7bln
Jenis Kelamin :P
Agama : Islam
Pendidikan : belum sekolah
Pekerjaan : belum bekerja
Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Tgl. Masuk RS : 13 Juni 2021
Diagnosa Medis : Expended Dengue
No. CM : xxx
Alamat : jl. Haris No. 491 RT 02/ RW 09
2. Penanggung Jawab (Diisi lengkap)
Nama : Tn. A
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin :L
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : TNI-AU
Alamat : Bantul
Hub. dgn Pasien : Ayah
Keadaan Umum : ( - ) sakit ringan ( - ) Lemah
(√) sakit berat
Kesadaran : somnolen
Alergi : (√ ) tidak, keluarga klien mengatakan klien tidak
memiliki alergi makanan maupun obat-obatan.
Berat Badan : 17,5 kg Tinggi Badan : 105 cm
0
Tanda-Tanda Vital: Suhu 39 C Nadi : 108 x/menit Respirasi 21
x/menit
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Keluhan utama
Ayah pasien mengatakan pasien demam sejak 2 hari lalu dan
sempat mengalami kejang sebelum di bawa ke RS
 Lama Keluhan
 Berapa lama klien merasakan sakit/kurang sehat?
2 hari yang lalu sejak hari senin
 Faktor pencetus
Keluarga dan klien mengatakan tidak mengetahui penyebab
panas pada anaknya, sebelum panas tinggi An. S beraktifitas
dan bermain seperti biasanya..
 Faktor yang memperberat
Keluarga klien mengatakan An. S susah untuk makan dan
minum, nafsu makan anaknya berkurang karena pasien sudah
tidak sadar, serta mengalami diare akut dengan dehidrasi
sedang.
 Pengobatan yang telah diperoleh
Keluarga klien mengatakan sebelum Dirawat inap ia di berikan
obat. klien mendapatkan obat penurun panas dari IGD.
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
 Penyakit yang pernah dialami
a) Kanak kanak : Keluarga mengatakan An.S
mempunyai riwayat penyakit yaitu epilepsi
b) Kecelakaan : Keluarga mengatakan bahwa An. S
tidak mempunyai riwayat kecelakaan sebelunnya.
c) Pernah dirawat: Keluarga mengatakan bahwa An S Pernah
di bawa ke rumah sakit sebelumnya
d) Operasi : Keluarga mengatakan bahwa An. S Belum
pernah melakukan operasi
 Alergi: Keluarga mengatakan klien tidak mempunyai riwayat
alergi makanan maupun obat-obatan.
 Kebiasaan : Keluarga mengatakan klien tidak memiliki
kebiasaan buruk seperti minum kopi atau merokok atau minum.
 Obat obatan: Keluarga mengatakan klien belum mengkonsumsi
obat-obatan
2. Riwayat Immunisasi
Hepatitis B: I
Polio : I II III
DPT : I II III
BCG : I II III
Campak : I
Keterangan: Imunisasi lengkap
3. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
 BB: 17,5 kg
 TB: 102 cm
 LP: 46 cm
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa tidak mempunyai riwayat penyakit
keluarga seperti hipertensi, DM, jantung, Asthma dll. Selain itu
keluarga juga mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menular
seksual dan penyakit bawaan.
GENOGRAM

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Garis perkawinan
: Garis Keturunan
: Tinggal serumah
: Meninggal
C. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : (√) ya ( - ) tidak
R.R : 21 x/menit (-) teratur (√ ) tidak teratur
Sesak : (-) ya (√) tidak ( - ) retraksi
(-) batuk ( - ) lendir, Konsistensi..............................
Oksigen: tidak terpasang alat bantu pernapasan
Masalah Keperawatan:

2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : (√) normal ( - ) tidak normal
Nadi : 108 x/menit
Pengisian kembali kapiler < 2 detik
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : (√) kuat ( - ) lemah
- Kiri : (√) kuat ( - ) lemah
- Ekstremitas : (√) hangat ( - ) dingin ( - ) sianosis
( - ) edema (√ ) lemah (√) pucat
Pemasangan infus :
Perifer : Intravena : (√) ya ( - ) tidak
Jenis cairan : Ringer Laktat
Jumlah tetesan : 18 tpm/mnt

3. GASTROINTESTINAL
BB saat ini : 17,5 kg
Diit : Pasien terpasang NGT dikarenakan selama sakit pasien
tidak makan sama sekali sadar, kesadaran pasien menurun sehingga
nutrisinya diganti dengan 100cc susu/3 jam, diberikan lewat selang
NGT
( - ) ASI (√) susu formula
Puasa : ( - ) ya (√) tidak
Cara minum : (-) oral ( √) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum : 100cc/3 jam
Cara makan : (√) disuapi ( - ) makan sendiri
Frekuensi makan : (-) kurang (√) cukup (8-10 sdm)
( - ) baik ( - ) anoreksia
Mukosa bibir : ( - ) lembab (√ ) kering
(-) kotor
Lidah : (√) lembab ( - ) kering ( - ) kotor
Abdomen :
Inspeksi: warna kulit sama dengan daerah sekitar tampak kemerahan
akibat suhu yang tinggi, tidak ada luka, tampak sedikit kembung, tidak
ada hernia umbilikus
Auskultasi: terdengar bising usus 20x/m
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: tympani
(-) mual (-) muntah (√) NGT
Turgor : (√) elastis (-) tidak elastis < 2 detik.

4. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : somnolen
Respon terhadap nyeri : (√) ya ( - ) tidak
Tangisan : ( - ) merintih (√ ) kurang kuat
( - ) kuat ( - ) melengking
Glasgow coma scale : E = 1, V = 5, M = 5
Kepala : Mesocephal
Ubun-ubun : (√) datar ( - ) cekung ( - ) cembung
Pupil : (√) isokor ( - ) anisokor ( - ) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya : (√) ada ( - ) tidak ada
Gerakan : (√) aktif ( - ) lemah ( - ) paralise
Kejang : (-) tidak (√ ) ada. Subtle/tonik klonik
Lain-lain :-

5. INTEGUMEN
Warna kulit : (√) Sawo matang (√) kemerahan (√) pucat
(-) ikterus
Suhu : (√) panas (-) hangat ( - ) dingin
Turgor : (√) elastis (-) tidak elastis
Kebersihan : (√) bersih ( - ) kotor
Integritas : (√) utuh ( - ) kering ( - ) rash
( - ) bullae ( - ) pustula ( - ) ptechiae
( - ) plebitis ( - ) lesi ( - ) nekrosis
( - ) dekubitus
Kepala : (√) bersih ( - ) kotor ( - ) bau
Mata : Sekret ( - ) ya (√) tidak
6. REPRODUKSI
Pemasangan kateter : ( - ) ya (√) tidak
Jenis kelamin : Laki-laki
Preputium : (√) bersih (-) kotor
Hipospadia : Tidak

D. PENGKAJIAN ASPEK FISIK-BIOLOGIS


 Pola Nutrisi
Frekwensi makan : Diberikan susu 100cc/3 jam
Sebelum sakit : 3-4 x sehari habis.
Selama sakit : Nafsu makan menurun karena mual dan malas
makan
Berat badan/tinggi badan: 17,5 kg/102 cm
BB dalam 1 bln terakhir: (√) menetap
Jenis makanan : Susu formula
Makanan yang disukai: -
Makanan pantangan : tidak ada
Alergi makanan : Keluarga klien mengatakan anaknya tidak
alergi makanan
Nafsu makan : ( - ) baik
( √ ) Kurang, alasan : Karena kesadaran
pasien somnolen
Masalah pencernaan : (√) mual
(-) muntah
( - ) kesulitan menelan
( - ) sariawan
Riwayat Operasi/trauma gastrointestinal : tidak ada
Diit RS : Susu 100cc/ 3 jm
(√ ) habis
( - ) ½ porsi
( - ) ¾ porsi
(-) tidak habis, alasan :
Kebutuhan pemenuhan ADL makan : Mandiri / Tergantung/ dg
bantuan
 Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi : belum BAB Penggunaan pencahar : -
Waktu :
Warna : Darah : - Konsistensi :
Gangguan eliminasi bowel : ( - ) Konstipasi
(√) Diare
(-) Inkontinensia Bowel
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel : Mandiri/ Tergantung / dg
bantuan.
b. Eliminasi Bladder
Frekuensi : 3 - 5 kali sehari
Warna : kuning Darah : -
Ggn. Eliminasi Bladder :(-) Nyeri saat BAK
(-) Burning sensation
(-) Bladder terasa penuh setelah BAK
(-) Inkontinensia Bladder
Riwayat dahulu : (-) Penyakit ginjal
(-) Batu Ginjal
(-) Injury/trauma
Penggunaan kateter : tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : Mandiri/ Tergantung /
Dg Bantuan
 Pola Aktifitas dan latihan
Pekerjaan :
Olah raga rutin :
Alat bantu : (-) walker
(-) krek
(-) kursi roda
(-) tongkat
Terapi : (-) traksi
(-) gips
Kemampuan melakukan ROM : Aktif
Kemampuan Ambulasi : Mandiri / tergantung/ dengan bantuan

 Pola Tidur dan istirahat


Lama tidur : 9 jam .Tidur siang : Ya kadang kadang (2 jam)
Kesulitan tidur di RS : Tidak
Kesulitan tidur : (-) Menjelang tidur
(-) Mudah sering terbangun
(-) Merasa tidak segar saat bangun.
 Pola Kebersihan Diri
 Sebelum sakit
Klien mandi dan gosok gigi 2-3 kali sehari
 Selama sakit
Selama sakit dan dirawat di rumah sakit, klien dimandikan
menggunakan waslap dan air hangat dengan bantuan keluarga.
1. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
 Aspek mental
Selama di RS pasien mengatakan ingin pulang dan bermain dengan
adiknya.
 Aspek Intelektual
Keluarga klien mengetahui kalau anaknya panas, mual dan
keluarga langsung mencari tempat pelayanan kesehatan.
 Aspek Sosial
Keluarga mengatakan dan keluarga tidak ada masalah dengan
teman sekamar dan petugas kesehatan selama berada di RS baik itu
perawat, dokter dll. Selama di RS pasien dijaga oleh ayah dan
ibunya.
 Aspek Spiritual
Keluarga klien menganut agama islam. Orang tua klien hanya bisa
berdoa dan selalu berusaha untuk mencari pengobatan demi
kesembuhan anaknya.
2. Aspek Lingkungan Fisik
Klien mengatakan rumah klien adalah tipe rumah permanen. Disekitar
lingkungan rumah klien ada beberapa banyak pohon serta jarak antara
rumah satu dengan rumah lainya agak berdekatan namun tidak
berdempetan. Tidak ada pot ataupun timbunan sampah. Bak mandi
selalu dikuras sehabis mandi. Tidak ada penampungan air terbuka.
3. Dukungan Keluarga terhadap Klien
Keluarga klien seperti simbah, pakde dan bude selalu bergantian
menunggu klien di rumah sakit dan mereka selalu berdo’a untuk
kesembuhan serta mengusahakan pengobatan yang terbaik untuk
anaknya, ibunya belum bisa menjenguk karena adeknya yang dirumah
masih kecil.
Hasil Laboratorium: 16 Juni 2021

No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai inteprestasi


normal
1 HMT (HEMATOKRIT) 39 32-52 Normal
2 AT (THROMBOSIT) 232.000 15000- Normal
440.000
3 HB (HEMOGLOBIN) 13,2 g/dkl 11.7-15,5 Normal
4. Leukosit 9790/mm3 3600-11000 Normal
5. Eritrosit 4,93 juta/mm3 3,8-5,2 Normal

Hasil Laboratorium: 17 Juni 2021

No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal inteprestasi


1 HMT (HEMATOKRIT) 38 32-52 Normal
2 AT (THROMBOSIT) 112.000 15000- Rendah
440.000
3 HB (HEMOGLOBIN) 13,2 g/dkl 11.7-15,5 Normal
4. Leukosit 2790/mm3 3600-11000 Rendah
5. Eritrosit 4,84 juta/mm3 3,8-5,2 Normal

Hasil Laboratorium: 18 Juni 2021

No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal inteprestasi


1 HMT (HEMATOKRIT) 38 32-52 Normal
2 AT (THROMBOSIT) 75000 15000- Rendah
440.000
3 HB (HEMOGLOBIN) 13,3 g/dkl 11.7-15,5 Normal
4. Leukosit 1910/mm3 3600-11000 Rendah
5. Eritrosit 4,84 juta/mm3 3,8-5,2 Normal

Program Terapi
No Terapi Dosis Pemberian Manfaat
1 RL 18 Tpm IV Cairan isotonis untuk
mengganti cairan tubuh
2 Paracetamol 170 mg/ 4 IV Antipiretik sbg antidemam dan
jam (K/P) anti nyeri
3 Cefotaxime 3x500mg IV Antibiotik untuk infeksi bakteri
4 Phenytoin 2x35mg IV Obat meredakan kejang
5 Zink 1x1 cth Oral Memperkuat sistem kekebalan
tubuh
6 Lacto B 2x1 cth Oral Mencegah dan mengobati diare
7 Orallit 1zach/200cc Oral Meredakan dehidrasi yang
mengalami diare
ANALISA DATA
No. Data Fokus Masalah Etiologi
1 DS:
Klien mengatakan badanya An. S panas sejak 2 hari yang lalu Hyphertermia Penyakit
DO:
- Suhu 390 0C
- RR : 20 x/m
- Nadi: 108 x/m
- Kulit teraba panas
- Kulit tampak kemerahan karena demam.

2 DS: Resiko ketidak Faktor


- An. S terlihat lemas dana selama di runganan selalu seimbangan nutrisi biologis
tertidur kurang dari
- Keluarga mengatakan selama sakit An. S susah untuk kebutuhan tubuh.
makan sehingga dipasangkan NGT. Nafsu makanya
berkurang karena kesadaran menurun .
- Keluarga An. S mengatakan nafsu makannya berkurang
karena saat ini pasien tidak sadar sepenuhnya
DO:
- Keadaan umum: Lemah
- Kesadaran: somnolen
- Klien tampak pucat
- Mukosa bibir Kering

4 Ds: Resiko kekurangan


- Klien terlihat lemas dan selalu tertidur selama dirawat volume cairan tubuh
di RS
- Klien belum bisa makan sendiri sehingga untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi nya dipasangkan NGT
Do:
- Klien tampak lemas dan lesuh
- Terpasang infus RL 18tm/mnt dengan infus pump
- Mukosa bibir tampak kering
- Kulit teraba hangat
- Suhu : 39,0 ‘C
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hyphertermia berhubungan dengan proses
penyakit
2. Resiko kekurangan volume cairan tubuh
3. Resiko ketidak seimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Faktor biologis
RENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa
NOC NIC
keperawatan
Hyphertermia Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24  Fever treatment
berhubungan dengan jam, diharapkan suhu tubuh klien kembali normal 1. Monitor suhu tubuh secara kontinue
proses penyakit dengan kriteria hasil : 2. Monitor warna kulit dan suhu tubuh
 Thermoregulation 3. Kolaborasi pemberian terapi cairan intravena
 Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh dan kulit 4. Kolaborasi pemberian antipiretik
 Tidak ada perubahan warna kulit 5. Libatkan keluarga dalam tindakan kompres
 Tidak pusing hangat
 Pernapasan dalam rentang normal (12 - 24 6. Kaji tanda-tanda vital
x/menit)  Temperatur regulation
 Nadi dalam rentang normal (60 - 100 x/menit) 1. Monitor tanda-tanda Hyperthermia
 Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5 – 37,5 2. Tinkatkan intake cairan dan nutrisi
‘C)  Vital sign monitoring
1. Monitor tanda-tanda vital
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam  Nutrition Management
Nutrisi: Kurang dari diharapkan ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari  Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh b/d kebutuhan tubuh klien teratasi dengan kriteria hasil:  Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi
faktor biologis Nutritional Status: Food & Fluid Intake yang dibutuhkan
 Intake nutrisi adekuat  Berikan makanan yang terpilih (sudah
 Asupan makanan dan minuman adekuat dikonsultasikan dengan ahli gizi)
 Adanya energi  Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
 Status hidrasi normal  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.
 Nutrition monitoring
1. Timbang BB pasien
2. Monitor adanya penurunan berat badan
3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa
dilakukan
4. Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
5. Monitor lingkungan selama makan
6. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
7. Monitor turgor kulit
8. Monitor mual dan muntah
9. Monitor kalori dan intake nuntrisi
10. Kolaborasikan dengan dokter pemberian obat untuk
mengurangi mual

Resiko kekurangan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24  Manajemen Cairan dan Elektrolit
volume cairan jam tidak terjadi kekurangan volume cairan dengan 1. Pertahankan catatan intake dan output yang
kriteria hasil: akurat
 Keseimbangan Cairan dan Elektrolit: 2. Monitor tanda-tanda dehidrasi (nadi lemah dan
 Intake dan output pasien seimbang dalam 24 jam cepat, hipotensi, kulit dingin dan lembab,
 Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas gelisah.
normal 3. Monitor kadar elektrolit, hematokrit, trombosit,
 Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal dan Hb.
 Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal 4. Monitor vital sign
 Hidrasi 5. Kolaborasi pemberian cairan IV
 Tidak ada tanda tanda dehidrasi 6. Berikan cairan oral
 Elastisitas turgor kulit baik 7. Motivasi keluarga untuk membantu pasien
makan dan minum yang banyak
 Membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus
8. Monitor intake dan urin output
yang berlebihan
 Intake oral dan intravena adekuat
IMPLEMENTASI
HARI KE 1
Tgl/
Waktu Implementasi Evaluasi Paraf
Diagnosa
16/06/21 09:20 1. Memonitor suhu tubuh secara continue S : Keluarga mengatakan klien panas, panas
(01) 2. Memonitor warna kulit dan suhu tubuh sudah hari ke tiga.
3. Berkolaborasi pemberian terapi cairan O:
intravena  kulit teraba hangat
4. Berkolaborasi pemberian antipiretik  kulit klien tampak kemerahan
5. Melibatkan keluarga dalam tindakan  setelah dilakukan kompres hangat 30
kompres hangat menit suhu menurun : 36.3 oc dari 39 C
6. Mengkaji tanda-tanda vital  RR : 22x/m
 Nadi : 86 x/m
 Pemberian obat pct IV 17cc/4jm
 Terpasang Infus RL 18 tpm/mnt
A : Masalah Hypertermi belum teratasi sebagian
Suhu 36,3
P: Lanjutkan Intervensi.
Monitor suhu
16/06/21 1: 30 1. Mengkaji adanya alergi makanan S:
2. Memonitor kulit kering dan perubahan  Keluarga mengatakan tidak ada alergi
pigmentasi. makanan
3. Memonitor turgor kulit.  Keluarga mengatakan an.S selama sakit
4. Memonitor mual dan muntah (frekuensi tidak bisa makan sama sekali, karena
dan karakteristik muntah pasien). selama di rumah sakit ia kesadaranya
5. Menganjurkan pasien makan sedikit belum penuh. sehingga di pasangkan
tapi sering. NGT untuk memenuhi kebutuhan
nutrisinya.

O:
 Ku/Kes: Lemah, Somnolen.
 Pemberian sufor 100 cc/ 3 jam
 Turgor kulit elastis
 Membran mukosa bibir agak kering
A : Masalah belum teratasi sebagaian
- Kesadaran somnolen
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor mual dan muntah
- monitor kelembapan kulit
16/06/21 14.40 1. Memonitor tanda-tanda dehidrasi (nadi S:
lemah dan cepat, hipotensi, kulit dingin  Keluarga mengatakan An. S tetap tidak
dan lembab, gelisah. bisa makan dan minum sehingga untuk
2. Memonitor kadar elektrolit, hematokrit, makan minum di berikan lewat selang
17.00 trombosit, dan Hb. NGT
3. Memonitor vital sign O:
19.00 4. Kolaborasi pemberian cairan IV  Trombosit : 232 ribu/uL
5. Memberikan cairan oral  Hematokrit: 38 %
6. Memotivasi keluarga untuk membantu  suhu: 38.9 oc
20.30 pasien makan dan minum yang banyak  Terpasang Infus RL 18tpm/mnt
A: Masalah belum teratasi sebagian
 Trombosit : 323 ribu/uL
 Hematokrit: 38 %
P: lanjutkan intervensi
- monitor TTV
- Kolaborsi pemberian obat
HARI KE 2

17/06/2 08: 35 1. Memonitor warna kulit dan suhu tubuh S : Keluarga mengatakan panasnya saat ini naik
1 2. Berkolaborasi pemberian antipiretik turun dan sekarang lagi naik kembali
3. Mengkaji tanda-tanda vital O:
 warna kulit tampak kemerahan
 suhu: 38.2 oc
 obat pct syrup ½ cth
A: Masalah belum teratasi sebagian
- panas naik turun
P : lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
- Kolaborasi pemberian obat
- kompres hangat
17/06/2 05.00 1 Memonitor mual dan muntah (frekuensi S :
1 dan karakteristik muntah pasien).  Keluarga mengatakan an.S tetap
2 Memonitor intake nutrisi kesadaranya belum penuh, sehingga tetap
3 Menganjurkan pasien makan sedikit tapi dilajutkan pemenuhan nutrisinya melalui
sering. selang NGT
O:
 Ku/Ks: sedang , Composmentis.
 Turgor kulit elastis
 Membran mukosa lembab
 Tampak sedikit pucat dan lemas
A: Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- monitor Intake nutrisi
- monitor mual dan muntah
17/06/2 05:00 1. Memonitor tanda-tanda dehidrasi (nadi S:
1 lemah dan cepat, hipotensi, kulit dingin  Keluarga mengatakan sudah mulai mau
dan lembab, gelisah. minum air putih hari ini.
2. Memonitor kadar elektrolit, hematokrit, O:
trombosit, dan Hb.  Trombosit : 72 ribu/uL
3. Memonitor vital sign  Hematokrit: 38%
4. Kolaborasi pemberian cairan IV  suhu: 38,2
5. Memberikan cairan oral  Terpasang Infus RL 18tpm/jam
6. Memotivasi keluarga untuk membantu  Mukosa bibir lembab
pasien makan dan minum yang banyak
 Tidak berkeringat, akral hangat
A: Masalah belum teratasi
 Trombosit : 72 ribu/uL
 Hematokrit: 38%
P: lanjutkan intervensi

HARI KE 3

18/06/21 05.00 1. Memonitor warna kulit dan suhu tubuh S:


2. Mengkaji tanda-tanda vital - Keluarga mengatakan panasnya sudah sedikit
3. Kompres air hangat menurun
O:
 Suhu: 37.8 oC
 Tidak terdapat perubahan warna kulit
A: Masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Monitor TTV
05.30 1. Memonitor status hidrasi S:
2. Memonitor mual dan muntah (frekuensi Keluarga An.S mengatakan pasien belum
dan karakteristik muntah pasien). bisa makan sendiri sehingga pemberian
3. Memonitor intake nutrisi nutrisinya masih melalui NGT
07.00 4. Menganjurkan pasien makan sedikit tapi O:
sering.  Ku/Ks: baik, Composmentis.
 Turgor kulit elastis
 Membran mukosa lembab
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi.
18/06/21 1. Memonitor tanda-tanda dehidrasi (nadi S:
lemah dan cepat, hipotensi, kulit dingin  Keluarga mengatakan An. S masih
dan lembab, gelisah. terpasang NGT
2. Memonitor kadar elektrolit, hematokrit, O:
trombosit, dan Hb.  Mukosa bibir lembab
3. Memonitor vital sign  Masih sedikit pucat
4. Memberikan cairan oral  Suhu 37.8 oC
5. Memotivasi keluarga untuk membantu A: Masalah belum teratasi
pasien makan dan minum yang banyak - An. S belum mau makan dengan normal
P: Lanjutkan intervensi
- Monitor TTV

Anda mungkin juga menyukai