Anda di halaman 1dari 18

FORMAT PENGKAJIAN DATA (di Bangsal Anak)

PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa : Cahya Tri Kuncoro


Tempat Praktek : Ruang Dahlia, RSUD wonosari
Tanggal Praktek : 18 Oktober 2022

I. PENGKAJIAN
(Isi kapan pengkajian dilakukan, jam berapa, siapa yang melakukan, serta data diperoleh
dari pasien, keluarga, catatan medika, perawat, dokter atau tim kesehatan lain)

Hari/Tanggal : Senin, 18 Oktober 2022 Oleh : Mahasiswa


Jam : 17:00 Sumber data : RM dan Keluarga pasien

A. IDENTITAS
1. Pasien (Diisi lengkap)
Nama : An, F
Umur : 2 bulan
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama :Islam
Pendidikan :Belum Sekolah
Pekerjaan :Belum Bekerja
Suku/Kebangsaan :Jawa
Tgl. Masuk RS : 16 Oktober 2022
Diagnosa Medis :Bronkopnuemonia
No. RM : 00690757
Alamat : Jambu, Jurang jero Ngawen

2. Penanggung Jawab (Diisi lengkap)


Nama : Tn S
Umur : 28
Jenis Kelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Pendidikan :SMP
Pekerjaan : Buruh
Alamat : Jambu, Jurang jero Ngawen
Hub. dgn Pasien :Ayah kandung

Keadaan Umum : ( - ) sakit ringan (  ) sakit sedang ( - ) sakit berat


Kesadaran : Composmentis
Alergi : ( ) tidak ( - ) ya, sebutkan -
Berat Badan : 5,4 kg Tinggi Badan : 60 cm
Tanda-Tanda Vital : Suhu 37 oC Nadi 130 x/menit
Respirasi 45 x/menit TD : - /- mmHg
Pengukuran Antropometri :

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
 Keluhan utama
pasien datang ke RSUD Wonosari di antar oleh keluarga dengan keluhan
batuk, demam, nafas cepat, BAB dan BAK lancar
 Lama Keluhan
• Berapa lama klien merasakan sakit/kurang sehat?
keluarga mengatakan pasien mengalami sakit sudah dari hari selasa
• Tanyakan alasan yang membuat klien tidaksegera pergi ke pelayanan
kesehatan.
pasien mengatakan langsung membawa ke RSUD Wonosari untuk
periksa dan disarankan untuk ranap tetapi orang tua belum
menyetujui karena masih mengurus BPJS terlebih dahulu
 Faktor pencetus
Di kalangan keluarga pasien terdapat perokok aktif
 Sifat serangan (kronis atau akut)
( - ) Bertahap
( ) Mendadak
 Faktor yang memperberat
Keluarga mengatakan dianjurkan untuk ranap di RSUD Wonosari tetapi belum
menyetujui karena harus mengurus bpjs terlebih dahulu
 Pengobatan yang telah diperoleh
keluarga pasien mengatakan langsung dibawa ke RSUD Wonosari tetapi
tidak rawat inap

b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu


▪ Penyakit yang pernah dialami :
Keluarga Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat sakit yang sama
dengan pasien
a) Kanak kanak : keluarga pasien mengatakan tidak ada
b) Kecelakaan :. keluarga pasien mengatakan tidak ada
c) Pernah dirawat :. keluarga pasien mengatakan tidak ada
d) Operasi :. keluarga pasien mengatakan tidak ada
▪ Alergi (tanyakan apakah pasien mempunyai riwayat terhadap alergi:
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki alergi udara dingin.
▪ Kebiasaan : merokok/kopi/alkohol/lain lain tidak ada
▪ Obat obatan Tidak ada

2. Riwayat Immunisasi (Sesuaikan dengan usia anak)


Hepatitis B : I II III

Polio : I II III

DPT : I II III

BCG : I II III
Campak :

Lain-lain : -

3. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan (menggunakan instrumen Denver)


▪ Pemeriksaan antropometri (BB,= 5,4 kg TB,= 60 cm LK= 38cm)
▪ Penghitungan Z score :
Aspek perkembangan (secara singkat)
▪ Personal sosial
Jika diajak berbicara bayi senyum

▪ Motorik halus
Mampu menggerakkan ektremitasnya

▪ Motorik kasar

▪ Bahasa
Berbicara dengan bahasa bayi

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak ada

GENOGRAM

Keterangan
= Laki laki

= Perempuan

= Sakit
C. PENGKAJIAN PERSISTEM
1. PERNAPASAN
Spontan : (  ) ya ( - ) tidak
R.R : 45 x/menit ( - ) teratur (  ) tidak teratur
Sesak : (  ) ya ( - ) tidak (  ) retraksi
( - ) sinosis ( - ) wheezing (  ) ronkhi ( - ) rales
(  ) batuk ( - ) lendir, Konsistensi -
Warna -
Oksigen : 3 l/menit, Sa. O2 97 %
Metode : (  ) nasal ( - ) head box ( - ) lain-lain -
Alat Bantu napas :
( - ) ETT ( - ) Vantilator
Hasil analisa gas darah :
( - ) Asidosis respiratorik ( - ) asidosis metabolik
( - ) alkalosis respiratorik ( - ) alkalosis metabolic
Lain-lain :
..Tidak ada..........
Masalah keperawatan :
.Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Sekresi yang tertahan ....

2. KARDIOVASKULER
Bunyi jantung : (  ) normal ( - ) tidak normal
( - ) takikardi ( - ) bradikardi Nadi : - x/menit
TD : - / - mmHg
Pengisian kembali kapiler > 3 detik
Denyut arteri femoralis:
- Kanan : (  ) kuat ( - ) lemah
- Kiri : (  ) kuat ( - ) lemah
Perdarahan: (  ) tidak ( - ) ya, - cc
Ekstremitas : (  ) hangat ( - ) dingin ( - ) sianosis
( - ) edema ( - ) lemah ( - ) pucat
Pemasangan infus :
( - ) sentral (  ) long line
Perifer : Intravena : (  ) ya ( - ) tidak
Intra arteri : ( - ) ya ( - ) tidak
Jenis cairan : D5 ¼ Ns
Jumlah tetesan : 22 tpm
Hasil Laboratorium :
(  ) Anemia ( - ) Trombositopenia
( - ) Lekositosis ( - ) Hipoproteinemia
Lain-lain -

3. GASTROINTESTINAL
BB saat ini = 5,5.kg
Diit : Asi
(  ) ASI ( - ) susu formula ( - ) lain-lain.............
Puasa : ( - ) ya ( - ) tidak
Cara minum: ( - ) oral (  ) NGT/OGT/Gastrostomi
Jumlah minum : 1.200 cc
Cara makan : (  ) disuapi ( - ) makan sendiri
Frekuensi makan : ( - ) kurang ( - ) cukup
(  ) baik ( - ) anoreksia
Mukosa mulut : (  ) lembab ( - ) kering
( - ) kotor
( - ) Labio schizis ( - ) Palato schizis ( - ) LPG schizis
Lidah : (  ) lembab ( - ) kering ( - ) kotor
Abdomen :
Inspeksi : Perut datar, warna kulit merata, tidak ada lesi
Auskultasi : tidak ada suara bruitz, bising usus 11 x/menit
Perkusi : timpany
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
( - ) mual (  ) muntah ( - ) residu 20 ml, warna Putih
(  ) NGT
Turgor : (  ) elastis ( - ) tidak elastis
Bisisng usus: 11 x/menit
Hasil Laboratorium :
( - ) Hipoproteinemia ( - ) Hipoalbuminemia
( - ) asidosis metabolik ( - ) alkalosis metabolik
( - ) Hipokalemia ( - ) Hipokalsemia
( - ) Hipoglikemia
Lain-lain -

4. NEUROSENSORI
Tingkat kesadaran : 15
Respon terhadap nyeri : ( - ) ya (  ) tidak
Tangisan : ( - ) merintih ( - ) kurang kuat
(  ) kuat ( - ) melengking
Glasgow coma scale : 15
Kepala :
( - ) Cephal hematoma ( - ) Caput succadeneum
( - ) Hidrosefalus, lingkar kepala 32 cm
( - ) an-encephal ( - ) sakit kepala ( - ) vertigo
Pupil : (  ) isokor ( - ) anisokor ( - ) dilatasi
Reaksi terhadap cahaya : (  ) ada ( - ) tidak ada
Gerakan : (  ) aktif ( - ) lemah ( - ) paralise
Kejang : (  ) tidak ( - ) ada. Subtle/tonik klonik
Lain-lain :
5. INTEGUMEN
Warna kulit : (  ) kemerahan ( - ) pucat ( - ) ikterus
Suhu : ( ) panas (  ) hangat ( - ) dingin
Turgor : (  ) elastis ( - ) tidak elastis
Kebersihan : (  ) bersih ( - ) kotor
Integritas : (  ) utuh ( - ) kering ( - ) rash
( - ) bullae ( - ) pustula ( - ) ptechiae
( - ) plebitis ( - ) lesi ( - ) nekrosis
( - ) dekubitus
Kepala : (  ) bersih ( - ) kotor ( - ) bau
Mata : Sekret ( - ) ya (  ) tidak
Lain-lain :-

6. REPRODUKSI
Perempuan
Vagina : ( - ) bersih ( - ) kotor
Menstruasi : ( - ) ya ( - ) tidak
Pemasangan kateter : ( - ) ya ( - ) tidak
Lain-lain :............................................................................

Laki-laki
Preputium : (  ) bersih ( ) kotor
Hipospadia : ( ) ya ( ) tidak
Scrotum : Testis (  ) ada ( ) tidak ada
Lain-lain.....................................................................................

D. PENGKAJIAN ASPEK FISIK-BIOLOGIS


 Pola Nutrisi
Frekwensi makan : 50 cc / 2 jam
Berat badan/tinggi badan : BB= 5,5 kg, TB=58cm
BB dalam 1 bln terakhir : ( ) menetap
( ) meningkat : . . .kg, alasan : .
( ) menurun : . . .kg, Alasan : . .
Jenis makanan : ASI eksklusif
Makanan yang disukai ; ASI
Makanan pantangan : makanan yang keras dan pedas
Alergi makanan : tidak ada
Nafsu makan : ( ) baik
(  ) Kurang, alasan : terdapat perubahan nafsu ketika
sakit
Masalah pencernaan : ( - ) mual
(  ) muntah
( - ) kesulitan menelan
( - ) sariawan
Riwayat Operasi/trauma gastrointestinal : Tidak ada
Diit RS : . Asi
(  ) habis
( - ) ½ porsi
( - ) ¾ porsi
( - ) tidak habis, alasan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kebutuhan pemenuhan ADL makan : Mandiri / Tergantun / dg bantuan

 Pola Eliminasi
a. Eliminasi Bowel
Frekuensi : 1 kali Penggunaan pencahar : Tidak
Waktu : pagi / siang / sore / malam
Warna : kuning kecoklatan Darah : tidak ada Konsistensi : lunak
Gangguan eliminasi bowel : ( - ) Konstipasi
( - ) Diare
( - ) Inkontinensia Bowel
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bowel : Mandiri / Tergantung / dg bantuan.

b. Eliminasi Bladder
Frekuensi :
Warna : Kuning Darah : tidak ada
Ggn. Eliminasi Bladder : ( - ) Nyeri saat BAK
( - ) Burning sensation
( -) Bladder terasa penuh setelah BAK
( - ) Inkontinensia Bladder
Riwayat dahulu : ( - ) Penyakit ginjal
( - ) Batu Ginjal
( - ) Injury/trauma
Penggunaan kateter : ya ,tanggal,ukuran/ Tidak
Kebutuhan Pemenuhan ADL Bladder : Mandiri / Tergantung / Dg
Bantuan

 Pola Aktifitas dan latihan


Pekerjaan : Tidak ada
Olah raga rutin : Tidak ada Frekuensi : Tidak ada
Alat bantu : ( - ) walker
( - ) krek
( - ) kursi roda
( - ) tongkat
Terapi : ( - ) traksi, di . . . . . . . . . .
( - ) gips, di . . . . . . . . . . . . . .
Kemampuan melakukan ROM : Pasif / Aktif
Kemampuan Ambulasi : Mandiri / tergantung / dengan bantuan

 Pola Tidur dan istirahat


Lama tidur : 8 jam Tidur siang : Ya / Tidak
Kesulitan tidur di RS : Ya / Tidak
Alasan : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kesulitan tidur : ( - ) menjelang tidur
( - ) mudah sering terbangun
( - ) merasa tidak segar saat bangun

 Pola Kebersihan Diri


(Diisi kebiasaan mandi, gosok gigi, kerama, meliputi frekuensi, kapan,
dibantu atau mandiri baik sebelum maupun selama sakit.
• Sebelum sakit : 2 x / 1 hari
• Selama sakit : -

1. Aspek Intelektual-Psikososial-Spiritual
 Aspek mental
-

 Aspek Intelektual
Kurangnya informasi keluarganya tentang pencegahan pneumonia dan
pemberian Asi

 Aspek Sosial
Hubungan keluarga dan lingkungan pasien sangat baik

 Aspek Spiritual
Agama islam
2. Aspek Lingkungan Fisik
Di lingkungan pasien bersih, asri dan nyaman. Namun dikalangan masyarakat
dan keluarganya masih ada perokok aktif

Pengkajian Resiko Jatuh:


Score Humpty Dumpty : 14
Kesimpulan : risiko jatuh sedang

Dukungan Keluarga terhadap Klien

Keluarga mempercayakan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan yang terbaik


kepada anaknya, agar cepat sembuh dan bisa berkumpul dengan keluarga di rumah
A. Terapi Medis

Nama Obat Dosis Indikasi

PCT 80 mg/6jam Obat sebagai Pereda


demam

Salbutamol 0,6mg 3x1 Obat yang digunakan


untuk membuka saluran
nafas di paru-paru

Ambroxol 3 mg 3x1 Obat yang digunakan


utuk memecah dahak
atau mengencerkan
dahak
Dexamethasone 1/8 Tablet Obat umtuk meredakan
peradangan

Ventolin 1 Ampul / 6 jam Obat untuk mengatasi


penyakit saluran
pernapasan dengan cara
diuap
Inj. ondansntron 0,8 mg/ 8 jam Digunakan untuk
mengatasi mual dan
muntah

Ceftriaxone 250 mg / 8 jam Antibiotic untuk


mengatasi penyakit
akibat infeksi

Infus Ds ¼ Ns 22 tpm Digunakan untuk infus


vena perifer sebagai
sumber kalori dimna
penggantian cairan dan
kalori di butuhkan

B. Hasil Lab Darah


Hasil Nilai Normal

HB 9,7 14 - 18

Leukosit ( 5.85 ) 4.7 – 10

Eritrosit ( 3.66 ) 4-5

Trombosit (550) 150 – 450

Hematokrit ( 64 ) 2.7 – 6.3

NEU % (30) 25 – 40

LYM % (6) 3–7

MON % (0) 2-4

EOS % (0) 0-1

GDS ( 127) 80 - 140

NATRIUM (141) 135 - 155

KALIUM ( 5.2 ) 3.4 – 5.3

CHLORIDA (103) 95 - 108

C. Hasil Lab urine/feses (tanggal)

TIDAK ADA
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi :
1. Sistema tulang intact
2. Tampak opasitas ground glass di lobus superior pulmo dekstra
3. Mediastinum tidak melebar
4. Trachea ditengah
5. Sinus costofrenius dekstra lancip, sinistra lancip
6. Diafragma dekstra et sinistra licin, tak melebar
7. CTR < 0,5
Kesan :
Pneumonia lobus superior pulmo dekstra
Besar col normal

E. Analisa Data
Tanggal Analisa Data Diagnosa Masalah
Senin 17 DS : Bersihan jalan sekresi yang tertahan
oktober 2022 - Ibu pasien napas tidak efektif
mengatakan anaknya
nafasnya sesak, batuk
grok grok kadang
sampai muntah
DO :
- tampak otot bantu
napas
- terdapat suara
ronkhi
N : 116
S : 37,2
RR : 45
Spo2 : 97 %

DS : Gangguan Pneumonia
- ibu klien pertukaran gas
mengatakan napasnya
cepat

DO :
- Pola napas pasien
abnormal dan terlihat
gelisah
N : 116
S : 37
RR : 45
Spo2 : 97 %

Ds : Hipertermia Proses penyakit


- ibu pasien
mengatakan anaknya
badannya hangat

Do
- Akral teraba hangat
- minum asi kurang
N : 116
S : 37
RR : 45
Spo2 : 97 %

Ds Defisit pengetahuan Kurang terpapar


- ibu pasien informasi
mengatakan tidak
mengetahui sama
sekali informasi
tentang seputar
penyakit
bronkopneumonia

Do :
- keluarga pasien
tidak menjawab
ketika ditanya
mengenai penyakit
yang dialami oleh
anaknya
F. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
2. Gangguan pertukaran gas b.d pneumonia
3. Hipertermia b.d proses penyakit
4. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

G. Rencana Tindakan Keperawatan

No Diagnosa SLKI SIKI


DX Keperawatan

1 Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen Jalan


napas tidak keperawatan 3 x 24 jam Napas (I. 01011)
bersihan jalan napas tidak – Monitor pola
efektif b.d napas
efektif pada pasien dapat
sekresi yang teratasi dengan kriteria hasil : – Monitor bunyi
napas tambahan
tertahan Bersihan Jalan Napas
– Posisikan semi
(L.01001) fowler
– Produksi sputum dari – Berikan oksigen
meningkat skor 1 – Anjurkan asupan
menjadi cukup cairan sesuai
menurun skor 4 kebutuhan pasien
– Mengi dari meningkat – Kolaborasi
skor 1 menjadi cukup pemberian
menurun skor 4 bronkodilator
– Wheezing dari
meningkat skor 1
menjadi cukup
menurun skor 4
– Gelisah dari
memburuk skor 1
menjadi cukup
membaik skor 4
– Frekuensi napas dari
memburuk skor 1
menjadi cukup
membaik skor 4
– Pola napas dari
memburuk skor 1
menjadi cukup
membaik skor 4
2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan 1. Pemantauan
pertukaran gas selama 3 x 24 jam Respirasi (I.
b.d pneumonia diharapkan masalah 01014)
gangguan pertukaran – Monitor
gaspada pasien dapat frekuensi,
teratasi dengan kriteria hasil irama,
: kedalaman
Pertukaran Gas ( L.01003) napas, upaya
- Tingkat kesadaran dari napas
sedang skor 3 menjadi – Monitor pola
cukup meningkat skor 4 napas
- Po2 dari memburuk skor – Auskultasi
1 menjadi cukup bunyi napas
membaik skor 4 – Monitor
- Bunyi napas tambahan saturasi oksigen
dari meningkat skor 1
menjadi cukup menurun
skor 4
- Sianosis dari memburuk
skor 1 menjadi cukup
membaik skor 4
- Pola napas dari
memburuk skor 1
menjadi cukup membaik
skor 4

Hipertermia b.d Setelah dilakukan tindakan


proses infeksi keperawatan 3 x 24 jam Manajemen hipertermia
diharapkan pasien dengan I.15506
masalah Hipertermia b.d a. Identifikasi
proses infeksi dapat teratasi penyebab
dengan kriteria: hipertermia
b. Monitor suhu
1. Termoregulasi
tubuh
L.14134
c. Monitor kadar
a. Suhu tubuh dari
elektrolit
kriteria 1
d. Monitor
memburuk menjadi
komplikasi akibat
4 cukup baik
hipertermia
b. Suhu kulit 1
e. Berikan cairan
memburuk menjadi
oral
4 cukup baik
f. Anjurkan tirah
c. Ventilasi 1
baring
memburuk menjadi
g. Kolaborasi dengan
4 cukup baik
pemberian cairan
d. Tekanan darah 1
dan elektrolit
memburuk menjadi
intravena jika
4 cukup baik
2. Status neurologis perlu
L06053
a. Hipertermia dari Edukasi termoregulasi
kriteria 1 I.12458
meningkat menjadi
a. Anjurkan kompres
4 cukup membaik
dingin
b. Pola nafas dari
b. Anjurkan pakaian
kriteria 1
yang dapat
memburuk menjadi
menyerap keringat
4 cukup baik
c. Anjurkan
perbanyak minum
d. Anjurkan
pemeriksaan darah
lengkap jika
demam lebih dari
3 hari

Defisit Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan


Pengetahuan b.d selama 3 x 24 jam diharapkan (I.12384)
kurang terpapar
masalah Defisit Pengetahuan a. mengajarkan
informasi
b.d Manajemen Pneumonia pengolahan faktor
dapat teratasi dengan kriteria : risiko penyakit
Tingkat Pengetahuan (L. dan perilaku hidup
12111) bersih dan sehat
a. Kemampuan b. identifikasi
menjelaskan kesiapan dan
pengetahuan tentang kemampuan
suatu topik dari skala 1 menerima
menurun menjadi skala informasi
4 cukup meningkat c. sediakan materi
b. perilaku dan media
menggambarkan pendidikan
pengalaman kesehatan
sebelumnya yang d. jadwalkan penkes
sesuai dengan topik sesuai kesepakatan
dari skala 1 menurun e. berikan
menjadi skala 4 cukup kesempatan untuk
meningkat bertanya
c. perilaku sesuai dengan f. ajarkan strategi
pengetahuan dari skala yang dapat
1 menurun menjadi digunakan untuk
skala 4 cukup meningkatkan
meningkat perilaku hidup
d. Persepsi yang keliru bersih dan sehat.
terhadap masalah dari
skala 1 meningkat
menjadi skala 4 cukup
menurun
e. perilaku dari skala 1
memburuk menjadi
skala 4 cukup
membaik

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO TGL/ IMPLEMENTASI EVALUASI


DX JAM

1 17-10-2022 – Menganjurkan kepada S:


ibu pasien untuk - ibu klien mengatakan
memposisikan anaknya masih batuk sampai
semi fowler
muntah, nafas masih
– Mengkolaborasi
pemberian bronkodilator cepat, dan badannya
dengan Ventolin 1 A / 6 panas
jam
– Memonitor frekuensi, O:
irama, kedalaman napas, - tampak retraksi
upaya napas dinding dada
– Memonitor pola napas
N : 116
– Memonitor suhu tubuh
– Menganjurkan kepada S : 37,2
ibu pasien untuk
RR : 45
perbanyak minum ASI
– Mengkolaborasi Spo2 : 97 %
pemberian terapi
farmakologi PCT 80 mg
/ 6 jam, salbutamol 0,5 A: masalah bersihan
mg, ambroxol 215 mg, jalan nafas, gangguan
dexamethasone 1/8
tablet pertukaran gass, dan
hipertermia belum
teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Manajemen Jalan
Napas
- Pemantauan
Respirasi
- Manajemen
hipertermia

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 3
x 24 jam diharapkan
masalah pasien
terselesaikan sesuai
dengan kriteria hasil
2 18-10-2022 – Menganjurkan kepada
ibu pasien untuk S:
memposisikan anaknya - ibu klien mengatakan
semi fowler
anaknya masih batuk,
– Mengkolaborasi
pemberian bronkodilator sesak berkurang, minum
dengan Ventolin 1 A / 6 ASI cuma sedikit
jam
– Memonitor frekuensi,
irama, kedalaman napas, O:
upaya napas - Akral teraba hangat
– Memonitor pola napas
- masih tampak retraksi
– Menganjurkan kepada
ibu pasien untuk dinding dada
melakukan kompres - terpasang NGT
dingin atau - terpasang oksigen 3
menggunakan baby liter/menit
fever S : 37,9
– Memonitor suhu tubuh N : 120 x/ menit
– Menganjurkan kepada
RR : 55 x/menit
ibu pasien untuk
perbanyak minum ASI Spo2 : 97 %
– Mengkolaborasi A : masalah bersihan
pemberian terapi jalan nafas, gangguan
farmakologi PCT 80 mg pertukaran gass, dan
/ 6 jam, salbutamol 0,5 hipertermia belum
mg, ambroxol 215 mg,
teratasi
dexamethasone 1/8
tablet
P : : Lanjutkan
Intervensi
- Manajemen Jalan
Napas
- Pemantauan
Respirasi
- Manajemen
hipertermia
- Penkes terhadap
keluarga pasien

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 3
x 24 jam diharapkan
masalah pasien
terselesaikan sesuai
dengan kriteria hasil
3 19-10-2022 – Menganjurkan kepada S:
ibu pasien untuk - ibu pasien mengatakan
memposisikan anaknya batuknya berkurang,
semi fowler
sesak berkurang, sudah
– Mengkolaborasi
pemberian bronkodilator tidak demam
dengan Ventolin 1 A / 6
jam O:
– Memonitor frekuensi, - Akral teraba hangat
irama, kedalaman napas, - masih tampak retraksi
upaya napas dinding dada
– Memonitor pola napas
- oksigen 3 liter / menit
– Memonitor suhu tubuh
– Menganjurkan kepada S : 37,2
ibu pasien untuk N : 113 x/ menit
perbanyak minum ASI RR : 42 x/menit
– Melakukan Penkes Spo2 : 100 %
Bronkopneumonia
terhadap keluarga A : masalah bersihan
– Mengkolaborasi
pemberian terapi jalan nafas, gangguan
farmakologi PCT 80 mg pertukaran gass, dan
/ 6 jam, salbutamol 0,5
mg, ambroxol 215 mg, hipertermia belum
dexamethasone 1/8 teratasi
tablet

P : Lanjutkan Intervensi
- Manajemen Jalan
Napas
- Pemantauan
Respirasi
- Manajemen
hipertermia

Setelah dilakukan
tindakan keperawatan 3
x 24 jam diharapkan
masalah pasien
terselesaikan sesuai
dengan kriteria hasil

Anda mungkin juga menyukai