Disusun Oleh :
Icha Ervina Agustin
210106077
Mengetahui,
(...................................................) (...................................................)
1) Anamnesis
a. Identitas
1) Identitas Pasien
Nama : An. A
Tanggal lahir ` : 24/11/2015
No. CM : 166464
Umur : 8 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Jawa
Status perkawinan` : Belum Menikah
Alamat : Dukuh Salam, 01/06
Tanggal MRS : 06 Januari 2024, Pukul 09.00 WIB
Tanggal pengkajian : 06 Januari 2024, Pukul 15.00 WIB
2) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. T
Umur : 36 Th
Jeniskelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : wiraswasta
Suku Bangsa : Jawa
Hubungan dg Klien : Ibu
Alamat : Dukuh Salam, 01/06
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Pasien An. A mengatakan sakit ditenggorokaan dan nyeri saat menelan.
a) Allergies :
b) Medications:
1) Keadaan Umum
2) Pemeriksaan B6
1. B1 (BREATH)
Neck mobility :
Bentuk Leher : Simetris
• Mobilitas Leher : Maksimal
• Leher pendek : Tidak
• Dapatkah pasien menggerakkan rahang ke depan? Ya
• Dapatkah pasien melakukan ekstensi leher dan kepala? Ya
• Apakah pasien menggunakan collar? Tidak
- Thorax:
• Bentuk thorax : Simetris
• Pola napas : Normopnea
• Retraksi otot bantu napas : Tidak ada
• Perkusi paru : Sonor
• Suara napas : Vesikuler
• RO Thorax : Apex tenang, corakan bronchovaskuler normal,
Cor CTR > 0,5. KESAN : Cardiomegali
2. B2 (BLOOD)
- Konjungtiva : tidak tidak
3. B3 ( BRAIN )
- Kejang : tidak
- Tremor : tidak
- Parese : tidak
- Plegi : tidak
4. B4 (BLADDER)
5. B4 ( BOWEL )
- Muntah : tidak
6. B6 ( BONE )
b) Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris), Jejas :tidak
Deformitas : Tidak
fraktur : Tidak,
Atropi otot : Tidak,
IV line: terpasang di tangan kanan , ukuran abocatch 20
ROM ,
Lainnya:…………….
- Ekstremitas Bawah :
Otot antar sisi kanan dan kiri (simetris / asimetris),Jejas
Deformitas : Tidak
Fraktur : Tidak,
Atropi otot : Tidak,
IV line: terpasang di...................., ukuran abocatch.............
ROM ,
Lainnya:…………….
5
- Edema - uji kekuatan otot
5 5
5 5
5
5 5 5
3. Data Penunjang Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI
RUJUKAN
HEMATOLOGI
Hemoglobin 12,1 % 10.0 – 16.0
Leukosit 7.180 /cmm 4.000 – 10.000
Hematokrit 35 % 33 – 38
Trombosit 338.000 150.000 – 400.000
Eritrosit 4.6 juta/cmm 4.0 – 5.0
Diff Count
Basofil 0% 0–1
Eosinofil 7% 1–3
Neutrofil 49 % 50 – 70
Limfosit 36 % 20 – 40
Monosit 6% 2–8
Netrofil limfosit ratio 1.36 % < 3.13
Sero Immunologi
HbsAg rapid Negatif Negatif
b. Pemeriksaan Radiologi :
RO Thorax : -
c. Lain-lain :
DO:
- Terdapat pembengkakan pada
tonsil
- Terdapat kemerahan pada
tonsil
- Paseien tambak kesulitan saat
berbicara
- TD : 100/65
RR : 20x/menit
HR : 104x/menit
Suhu : 36,6 O C
Spo2 : 99%
DO :
- pasien tampak khawatir
- TD : 100/60
- Nadi : 20x/menit
- HR : 105x/menit
- Suhu : 36,6O C
Intra anestesi
1. DS : Dampak sekunder obat
- (pasien tertidur) pelumpuh otot pernafapan
DO:
- pasien diberikan obat muscle Disfungsi neuromuscular
relaksan
- pasien dilakukan general
anestesi Resiko pola napas tidak efektif
Tonsilektomi
Luka insisi
Resiko perdarahan
Alasan prioritas : resiko napas tidak efektif adalah kondisi aktual yang dapat
mengancam keselamatan apabila apabila tidak segera diatasi. Oleh karena itu lebih
diutamakan daripada resiko aspirasi
c. PASCA ANESTESi
1. Resiko perdarahan
2. Resiko jatuh
Alasan prioritas : resiko perdarahan adalah kondisi aktual yang dapat mengancam
keselamatan apabila apabila tidak segera diatasi. Oleh karena itu lebih diutamakan
daripada resiko jatuh.
IV. Rencana Intervensi
1. Pra Anestesi
Tujuan Intervensi
1. Ansietas Setelah dilakukan tindakan selama 1x10 menit • Orientasikan klien pada lingkungan dengann
masalah cemas teratasi dengan kriteria hasil : menggunakan penjelasan yang sederhana.
1. Pasien tampak rileks • Bicara secara perlahan dan tenang
2. Pasien tidak tegang dan kooperatif dalam • Motivasi klien untuk mengekspresikan
menjalani prosedur tindakan perasaan
3. Tanda-tanda vital dalam batas normal (Tekanan • Ciptakan suasana yang tidak mengancam
darah 100-130/70-90 mmHg, respirasi rate : 16- secara emosional.
20X/mnt, nadi 60-100X/menit). • Observasi TTV
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan Tindakan selama 1x10 menit Manajemen nyeri akut (NIC)
masalah nyeri akut teratasi dengan kriteria hasil : 1. Pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi
Tingkat nyeri (NOC) lokasi, karakteristik, onset atau durasi, frekuensi
1. Nyeri yang dilaporkan berkurang dan kualitas intensitas serta apa yang mengurangi
2. Panjang episode nyeri berkuang nyeri dan faktor yang memicu
2. Beri posisi nyaman
3. Ajarkan teknik relaksasi
4. Kolaborasi dengan dokter pemberian terapi
farmakologi
ASSESMEN PRA INDUKSI/ RE – ASSESMEN
Tanggal : 06 Januari 2024
Kesadaran : Composmentis Pemasangan IV line : 1 buah
Tekanan darah : 100/65 mmHg, Nadi : 104 x/mnt. Kesiapan mesin anestesi : Siap/baik
RR : 20 x/mnt Suhu : 36,60C Kesiapan Sumber gas medik : Siap/baik
Saturasi O2 : 100% Kesiapan volatile agent : Siap/baik
Gambaran EKG : Normal sinus rythm Kesiapan obat anestesi parenteral : Siap/baik
Kesiapan obat emergensi : Siap/baik
Penyakit yang diderita : Tidak ada
Penggunaan obat sebelumnya : Tidak ada
Gigi palsu : Tidak ada
Alergi : Tidak ada
Kontak lensa : Tidak ada.
Asesoris: Tidak ada
CATATAN LAINNYA : Makan minum terakhir/puasa pukul 09.00 WIB
2. Intra Anestesi
Tujuan Intervensi
1. Resiko pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan a) Menjaga jalan napas pasien dan kecukupan
kepenataan anestesi oksigenasi
diharapkan kebebasan jalan nafas baik dengan b) Pastikan ETT terpasang dengan baik
kriteria hasil :
c) Monitor pola napas
1. SPO2: 95-100%
3. Pengembangan dada simetris d) Monitor frekuensi, irama dan kedalaman dan
e) Observasi TTV
2. Resiko aspirasi Setelah dilakukan Tindakan keperawatan a. Kaji risiko aspirasi dan
anestesi diharapkan klien menunjukan kriteria : kedalaman anestesi
a. Tidak terjadi aspirasi b. Melakukan pemasangan ETT
b. Tidak terjadi hipoksia untuk pasien ukuran 7
c. Pertahanan kepatenan jalan
napas Kelola pemberian
fentanyl, propofol, atracurium
3. Pasca Anestesi
2. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan kepenataan anestesi 1. Pastikan pengaman tempat tidur terpasang
diharapkan resiko jatuh tidak terjadi dengan kriteria 2. Monitor keadaan pasien
hasil :
3. Monitor TTV pasien
1. pasien tidak jatuh dari tempat tidur
2. Pasien tidak mengalami cedera
V. Implementasi
a. Pra anestesi
Nama : An. A No. CM : 166464
Umur : 8 tahun Dx : tonsilitis
kelamin: Perempuan Ruang : IBS
Masalah
Tanggal
Kesehatan Implementasi Respons Nama & Paraf
/Jam
Anestesi
06 Januari Ansietas 1. Menjelaskan tentang prosedur S : pasien sudah paham tentang prosedur
2024 pembedahan dan anestesi pembedahan dan anestesi
2. Menciptakan suasana tenang
3. Membantu pasien O : pasien tampak tenang
mengekspresikan perasaan
4. Mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam setiap 3 menit sekali
5. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian premedikasi
(Midazolam)
06 Januari Nyeri Akut 1. Melakukan pengkajian nyeri S : pasien mengatakan nyeri berkurang
2024 komprehensif yang meliputi O: diberikan analgetic ketorolac 30 mg
lokasi, karakteristik, onset atau
durasi, frekuensi dan kualitas
intensitas serta apa yang
mengurangi nyeri dan faktor yang
memicu
2. Memberi posisi nyaman
3. Mengajarkan teknik relaksasi
4. Kolaborasi dengan dokter
pemberian terapi farmakologi
b. Intra anestesi
Nama : An. A No. CM : 166464
Umur : 8 tahun Dx : tonsilitis
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
5. Observasi TTV
2. memantau tanda - tanda dan gejala O : tidak ada tanda tanda perdarahan post
perdarahan secara persisten operasi
TD : 105/60
3. Monitor TTV
NADI :104x/menit
4. Instruksi pasien untuk membatasi RR ; 20 kali/menit
aktivitas pasien
• Nadi 105x/menit).
• RR : 20x/menit
• Sevo maintancae : 3
• O2: 2% N2O: 2%
A: masalah teratasi
SC SC SCORE
Frekuensinapas
Tekanandarah
SKALANYERI OR OR
Frekuensinadi
STEWARDSCORE
ALDRETTESCORE BROMAGESCORE
(Lingkar) E E
28 220 Gerakanpenuhdari
Pergerakan
20 200 0 SaturasiO2 tungkai
26 180 1
12 160 2 Takmampu
3 Pernafasan
8 180 140 Pernapasan ekstensitungkai
160 120 4
5
140 100 Takmampufleksi
6 Kesadaran
120 80 Sirkulasi lutut
7
100 60
8
80 40 Takmampufleksi
9 Aktifitasmoto
60 20 10 rik pergelangnkaki
0
Kesadaran
VII. Hand Over recovery Room ke Ruang Rawat Inap
Nama : An. A No. CM : 166464
Umur : 8 tahun Dx : Tonsilitis
Jenis kelamin : Perempuan Ruang : IBS
S (Situation)
Klien An. A 8 tahun, tanda-tanda vital TD : 105 /60 mmHg, N:
104 x/mnt, RR : 20 x/mnt, SpO2 : 99%, S: 36℃