Nomor kasus: 3
Keluhan utama:
Pasien datang dengan keluhan sulit BAK sejak satu hari SMRS.
Riwayat kebiasaan :-
Riwayat sosial ekonomi :-
Riwayat diet (pola makan) : -
Riwayat penyakit keluarga : -
G. Keluhan lain-lain
Keluhan alat motoris :-
Keluhan kelenjar endokrin :
1. Haid :-
2. Diabetes :-
3. Tiroid :-
4. Keluhan kel. limfe :-
FIFE (feeling-idea-function-expectation)
Perasaan hati : Tidak dievaluasi
Ide sakit : Tidak dievaluasi
Fungsi : Tidak dievaluasi
Ekspektasi : Tidak dievaluasi
PEMERIKSAAN FISIK
KESAN UMUM
Keadaan Umum
Kesan sakit :-
Kesadaran :-
GCS E V M
Gizi :-
Tinggi Badan :-
Berat Badan :-
Keadaan sirkulasi
Tekanan darah : -
Nadi : -
Suhu : -
SpO2 :-
Keadaan pernafasan
Frekuensi : -
Corak pernafasan :-
Bau nafas :-
PEMERIKSAAN KHUSUS
Kepala
1. Tengkorak :
2. Muka :
3. Mata :
a. Palpebra :
b. Kornea :
c. Pupil :
d. Sklera : sklera ikterik (-/-)
e. Konjungtiva : konjungtiva anemis (-/-)
4. Telinga :
5. Hidung :
a. Pernafasan cuping hidung :
6. Bibir :
7. Gigi :
8. Lidah :
9. Rongga mulut :
10. Rongga leher :
a. Faring :
b. Tonsil :
11. Kelenjar parotis :
Leher
● Inspeksi
Kelenjar tiroid :
Tekanan vena jugularis :
Pulsasi vena :
Refleks hepatojugular :
● Palpasi
Kaku kuduk :
Kelenjar tiroid :
Kelenjar getah bening :
Massa :
● Ketiak :
PEMERIKSAAN THORAX
Paru
● Inspeksi :
● Palpasi :
● Perkusi :
● Auskultasi : vesikuler (+/+), ronchi (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
● Inspeksi :
● Palpasi :
● Perkusi :
● Auskultasi : S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
● Inspeksi :
● Palpasi :
● Perkusi :
● Auskultasi : Bising usus (+), nyeri tekan epigastrium (-), datar
Pemeriksaan Laboratorium
Differential Count
Basophil 0 % 0–1
Eosinophil 0 % 1–3
Segment Neutrophil 86 % 50 - 70
Lymphocyte 3 % 25 - 40
Monocyte 8 % 2–8
ESR 95 mm/hours 0 - 15
Pemeriksaan Stool Test: warna BAB hitam dengan stool occult blood (+).
Pemeriksaan EKG: -
Pemeriksaan Radiologi: -
Resume
Pasien datang dengan keluhan sulit BAK sejak satu hari SMRS. Pasien menyatakan
adanya keperluan mengedan ketika BAK dan merasa tidak puas setelah BAK. Pancaran BAK
pasien lemah. Pasien juga mengalami BAB hitam sebanyak 1x pada saat di UGD. Pasien
memiliki riwayat hipertensi, BPH, MBD dan OA. Pada pemeriksaann laboratorium yang tidak
normal pada Hb menurun 9.9 g/dL, Ht menurun 28.9%, eritrosit menurun 3.84 10 6/uL, leukosit
meningkat 16.6 103/uL, hitung jenis eosinofil menurun 0%, segment neutrophil meingkat 86%,
limfosit menurun 3%, trombosit meningkat 353.000 103/uL, ESR meningkat 95 mm/hours, MCV
menurun 75.3 fL, MCH menurun 25.8 pg, Na 135 mmol/L dan Cl 97 mmol/L. Pada pemeriksaan
stool test ditemukan adanya warna BAB hitam dengan stool occult blood (+).
Daftar Masalah
1. BPH
2. Anemia Hyopocytic Hypochrom
3. Hematemesis melena
4. Hipertensi
5. MBD
6. OA
Pengkajian
1. Benign Prostate Hyperplasia
a/d Anamesis Retensi urin
Mengedan saat BAK
Pancaran lemah (+)
Riwayat BPH
a/d PF -
a/d PP Leukosit meningkat 16.6 103/uL
Eosinofil menurun 0%
Segment neutrophil meingkat 86%
Limfosit menurun 3%
Dipikirkan Pasien mengalami BPH atas dasar anamnesis keluhan retensi
urin, keperluan mengedan ketika BAK, merasa tidak puas
setelah BAK dan pancaran lemah. Hal tersebut dikuatkan
dengan adanya riwayat BPH. Diagnosis banding Ca Prostate
belum dapat disingkirkan dengan adanya leukositosis,
penurunan eosinofil, peningkatan segment neutrophil, dan
penurunan limfosit pada pemeriksaan penunjang. Diagnosis
tersebut perlu ditegakkan dengan pengecekan kadar PSA.
r/Dx Pemeriksaan fisik status urologis
Rectal Touche
Lab PSA
Uroflowmetry
USG
r/Tx Pemasangan kateter urin
Watchful waiting dan edukasi
Urinter 400 mg BD PO
Harnal Ocas 0.4 mg OD PO
Avodart 0.5 mg OD PO
4. Hipertensi
a/d Anamesis Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat hipertensi
terkontrol dengan mengonsumsi obat amlodipin.
a/d PF
a/d PP EKG: 1st degree AV Block dengan STEMI inferior dan LAE
Dipikirkan Dipikirkan pasien memiliki hipertensi primer yang didukung
dengan timbulnya hipertensi pada usia tua. Diagnosa hipertensi
sekunder dapat disingkirkan dengan tidak timbulnya hipertensi
emergensi pada usia muda maupun hipertensi refrakter.
r/Dx
r/Tx Observasi TTV
Lanjutkan konsumsi Amlodipin 10 mg OD PO
Prognosis
Ad vitam : dubia ad malam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanationam : dubia ad malam