ANEMIA
Oleh : dr. Grasia Angger Ayu Wilujeng
Pembimbing : dr. Tri Prabowo Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. M
Usia : 27 tahun
Jenis Kelamin : laki laki
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status Pernikahan : Belum Menikah
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 2 juli 2021
TRIASE (18.16)
Airway : Clear Circulation : CRT < 2’’ akral hangat
Breathing : Reguler Disability : GCS 15
➢Thorax
• Inspeksi : Besar dan bentuk dada simetris
• Palpasi : Gerakan napas simetris D=S, fremitus raba pada paru bagian D/S bawah menurun
• Perkusi : Redup pada paru bagian bawah D/S
• Auskultasi : Jantung : S1S2 tunggal reguler, takikardi
• Paru : Suara nafas menurun pada paru bagian bawah D/S, wheezing (-), rhonki (-)
➢Abdomen
• Inspeksi : Flat (+), Distended (-)
• Auskultasi : BU (+)
• Palpasi : nyeri tekan (-)
• Perkusi : timpani
STATUS GENERALIS
Ekstremitas
• Atas : Akral hangat, udem (-/-), ujung kuku terlihat pucat
• Bawah : Akral hangat, udem (-/-), ujung kuku terlihat pucat
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Hemoglobin 7.7 • g/dl 14.0-18.0
Kesan: Anemia mikrositik
Hematokrit 24.0 • % 42.0-52.0 hipokromik, trombositosis ringan
Eritrosit 3.41 • 10^6/uL 4.70 - 6.10
Lekosit 6.12 10^3/uL 4.80 - 10.80
Trombosit 456 • 10^3/uL 150 - 450
Pemeriksaan rapid antigen (-)
MCV 70 • fL 81- 99
MCHC 32 • g/dL 33 - 37
MCH 23 • Pg 27 - 31
DIFF COUNT
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 0-7
Neutrofil 75 • % 40 - 47
Limfosit 10 • % 19 - 48
Monosit 14 • % 3-9
Pemeriksaan Penunjang
Foto thorax
• Cor : Bentuk dan posisi normal, CTR
<50%
• Pulmo : Tampak bercak paru
bilateral, sinus costofrenikus dextra
sinistra tumpul
• Kesan : TB paru dengan pneumoni
efusi pleura bilateral terutama dextra
DIAGNOSIS KERJA
• PCR
• S p u t u m B TA S P
• I G G A n ti b o d i T B
• A n ti H I V r a p i d
• LFT
• RFT
• CRP
• GDS
• MDT
• Studi besi darah
TATALAKSANA
Konsul dokter spesialis penyakit dalam
• RL 10 tpm
• PRC 2 kolf (sebelum PRC cek MDT)
• cek LFT RFT GDS Elektrolit
• PCR
TINJAUAN PUSTAKA
• Anemia akibat inflamasi ataupun infeksi merupakan salah satu anemia yang umum
ditemui selain ADB. Patofisiologi dari AI sangat kompleks dan multi faktorial seperti
gangguan metabolisme besi dan distribusi besi akibat peningkatan dari hepsidin,
hemolisis, ataupun bloodloss tergantung dari penyakit apa yang mendasari. Pada pasien
dengan tuberkolosis anemia dapat terjadi akibat peningkatan kehilangan darah dari
hemoptisis, penurunan produksi sel darah merah, asupan makanan yang buruk sehingga
mengakibatkan status gizi buruk dan gangguan metabolisme besi akibat proses infeksi
Diagnosis
Diagnosis
Tatalaksana
• Manajemen anemia tergantung dari penyebab anemi itu sendiri sehingga tatalaksana
yang diberikan berupa tatalaksana yang bersifar komprehensif. Transfusi produk darah
yang diberikan tergantung dari kebutuhan pasien. Produk yang umum diberikan adalah
PRC dimana satu unit PRC dapat meningkatkan hemoglobin sebesar 1 g/dL. Transfusi ini
tidak bersifat untuk mengobati anemia namun untuk meningkatkan pengiriman oksigen
ke jaringan. indikasi transfusi sel darah merah adalah kehilangan darah akut lebih dari
1500ml atau ketika kadar hemoglobin kurang dari 7 g/dl.
Anamnesis
Teori Kasus
• Badan lemas
• Badan Lemas
• Nafsu makan turun
• mudah lelah
• Pucat • Berat badan turun
Hematologi
Hemoglobin 7.7 • g/dl 14.0-18.0
Hematokrit 24.0 • % 42.0-52.0
Eritrosit 3.41 • 10^6/uL 4.70 - 6.10
Lekosit 6.12 10^3/uL 4.80 - 10.80
Trombosit 456 • 10^3/uL 150 - 450
MCV 70 • fL 81- 99
MCHC 32 • g/dL 33 - 37
MCH 23 • Pg 27 - 31
DIFF COUNT
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 0-7
Neutrofil 75 • % 40 - 47
Limfosit 10 • % 19 - 48
Monosit 14 • % 3-9
• Penegakan diagnosa penyakit yang mendasari anemia dalam kasus Usulan pemeriksaan penunjang :
ini adalah TB dapat dilakukan pemeriksaan BTA SP, foto dada atau PCR, Sputum BTA SP, IGG Antibodi TB, Anti
TCM. HIV rapid , LFT, RFT, CRP, GDS, MDT, Studi besi
darah
Tatalaksana
Teori Kasus
Pada kasus Tn.M usia 27 tahun dengan diagnosis obs Anemia susp anemia penyakit
kronik ec TB paru dd covid 19. Secara umum pasien dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosi. Diagnosis yang diberikan telah
sesuai dengan alur diagnosis sesuai literatur yang ada. Pasien merupakan suspect AI
sehingga pemeriksaan yang dilakukan bersifat untuk menegakan diagnosis penyebab anemia
dan untuk memberikan tatalaksana secara komprehensif. Tatalaksana yang diberikan adalah
tranfusi pcr 2 kolf dan maintenance kebutuhan cairan dengan RL 10tpm. Secara garis besar
penegakan diagnosis dan tatalaksana yang diberikan telah sesuai dengan litelatur yang ada
TERIMAKASIH