Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

ANEMIA
Oleh : dr. Grasia Angger Ayu Wilujeng
Pembimbing : dr. Tri Prabowo Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Nn. M
 Usia : 27 tahun
 Jenis Kelamin : laki laki
 Pekerjaan : Tidak bekerja
 Status Pernikahan : Belum Menikah
 Agama : Islam
 Tanggal Pemeriksaan : 2 juli 2021
TRIASE (18.16)
 Airway : Clear Circulation : CRT < 2’’ akral hangat
 Breathing : Reguler Disability : GCS 15

◦ Keluhan : Badan lemas


◦ Tanda vital :
◦ TD 100/60 mmHg
◦ HR 97 x/menit
◦ RR 20 x/m
◦ T 36,3 C
◦ SpO2 97% room air
EARLY WARNING SCORE
ANAMNESIS ()
◦ Keluhan Utama
Badan lemas
◦ Keluhan Tambahan
◦ mengigil
◦ sulit tidur
◦ BB turun
◦ kram dan kesemutan
◦ nafsu makan turun
◦ Pusing
◦ Mudah lelah
ANAMNESIS
◦ Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke IGD RSPB dengan badan lemas sejak +- 2 bulan SMRS. Badan lemas dirasakan semakin
bertambah parah karena diikuti penurunan nafsu makan, pasien mengaku tidak ada mual dan muntah namun tidak
memiliki selera untuk makan. Pasien mengaku dalam satu bulan terakhir BB nya turun sebanyak sekitar 4-5kg. Selain
nafsu makan menurun, pasien mengatakan semakin lemas karena sulit tidur pada malam hari, pasien sulit untuk
memulai tidur dan sering terbangun dari tidurnya. Pasien juga mengaku sering merasa lelah walaupun hanya
melakukan kegiatan sehari hari sehingga pasien dalam beberapa bulan terakhir hanya beristirahat di tempat tidur,
selain itu pasien juga merasakan badannya menggigil dan terasa kram serta kesemutan di telapak kakinya dan juga
mengeluhkan kepala terasa pusing, riwayat demam dan batuk lama disangkal oleh pasien. Keluarga pasien juga
mengatakan pasien terlihat pucat. pasien mengaku tidak pernah bepergian dan hanya tinggal dirumahnya di daerah
balikpapan kota.
. Riwayat Penyakit Dahulu : keluhan sama (-) HT (-) DM(-) Asma (-)
◦ Riwayat Penyakit Keluarga : keluhan sama (-) HT (-) DM(-) Asma (-) Jantung (-)
◦ Riwayat Penggunaan Obat : tidak ada
◦ Riwayat alergi (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis ( E4M6V5 )
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 100/60 mmhg
Nadi : 97 kali/menit, irama reguler, teraba kuat, penuh
Napas : 20 kali/menit, SpO2 = 97%
Suhu : 36,4oC
Status Antropometrik :
Berat badan : 52 kg
Tinggi badan : 169 cm
STATUS GENERALIS
➢Kepala/ Leher
• Konjungtiva : anemis +/+, ikterik -/-, hiperemis -/-
• Sianosis -, dispneu -, pembesaran KGB (-).

➢Thorax
• Inspeksi : Besar dan bentuk dada simetris
• Palpasi : Gerakan napas simetris D=S, fremitus raba pada paru bagian D/S bawah menurun
• Perkusi : Redup pada paru bagian bawah D/S
• Auskultasi : Jantung : S1S2 tunggal reguler, takikardi
• Paru : Suara nafas menurun pada paru bagian bawah D/S, wheezing (-), rhonki (-)
➢Abdomen
• Inspeksi : Flat (+), Distended (-)
• Auskultasi : BU (+)
• Palpasi : nyeri tekan (-)
• Perkusi : timpani
STATUS GENERALIS
Ekstremitas
• Atas : Akral hangat, udem (-/-), ujung kuku terlihat pucat
• Bawah : Akral hangat, udem (-/-), ujung kuku terlihat pucat
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi
Hemoglobin 7.7 • g/dl 14.0-18.0
Kesan: Anemia mikrositik
Hematokrit 24.0 • % 42.0-52.0 hipokromik, trombositosis ringan
Eritrosit 3.41 • 10^6/uL 4.70 - 6.10
Lekosit 6.12 10^3/uL 4.80 - 10.80
Trombosit 456 • 10^3/uL 150 - 450
Pemeriksaan rapid antigen (-)
MCV 70 • fL 81- 99
MCHC 32 • g/dL 33 - 37
MCH 23 • Pg 27 - 31
DIFF COUNT
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 0-7
Neutrofil 75 • % 40 - 47
Limfosit 10 • % 19 - 48
Monosit 14 • % 3-9
Pemeriksaan Penunjang
Foto thorax
• Cor : Bentuk dan posisi normal, CTR
<50%
• Pulmo : Tampak bercak paru
bilateral, sinus costofrenikus dextra
sinistra tumpul
• Kesan : TB paru dengan pneumoni
efusi pleura bilateral terutama dextra
DIAGNOSIS KERJA

obs Anemia susp anemia penyakit kronik ec TB paru dd covid 19


Usulan Pemeriksaan Penunjang

• PCR
• S p u t u m B TA S P
• I G G A n ti b o d i T B
• A n ti H I V r a p i d
• LFT
• RFT
• CRP
• GDS
• MDT
• Studi besi darah
TATALAKSANA
Konsul dokter spesialis penyakit dalam

• RL 10 tpm
• PRC 2 kolf (sebelum PRC cek MDT)
• cek LFT RFT GDS Elektrolit
• PCR
TINJAUAN PUSTAKA

ANEMIA PENYAKIT KRONIK


Definisi
• Anemia merupakan suatu kondisi dimana jumlah sel darah merah tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan fisiologis tubuh
• Sindroma klinis yang disebabkan penurunan masa eritrosit total didalam
tubuh
• Penurunan kadar normal Hb, hitum eritrosit, dan hematokrit
Definisi
Klasifikasi dan Etiologi
Klasifikasi dan Etiologi
Patofisiologi
• Penurunan produksi sel darah merah : RBC memiliki umur 90-120 hari sehingga
hematopoesis harus menjadi proses yang berkelanjutan untuk mengimbangi hal ini.
Gangguan pada hepatopoesis akan mengakibatkan terjadinya anemia
• Peningkatan penghancuran sel darah merah : Proses penghancuran sel darah yang
meningkat akan mengakibatkan pemendekan umur dari RBC
• Blood loss
• Penyakit genetik seperti pada thalasemia, G6PD
• Paparan obat dan bahan kimia
• Penyakit auto imun
• Anemia of inflamation and infection
Anemia of inflamation and infection

• Anemia akibat inflamasi ataupun infeksi merupakan salah satu anemia yang umum
ditemui selain ADB. Patofisiologi dari AI sangat kompleks dan multi faktorial seperti
gangguan metabolisme besi dan distribusi besi akibat peningkatan dari hepsidin,
hemolisis, ataupun bloodloss tergantung dari penyakit apa yang mendasari. Pada pasien
dengan tuberkolosis anemia dapat terjadi akibat peningkatan kehilangan darah dari
hemoptisis, penurunan produksi sel darah merah, asupan makanan yang buruk sehingga
mengakibatkan status gizi buruk dan gangguan metabolisme besi akibat proses infeksi
Diagnosis
Diagnosis
Tatalaksana
• Manajemen anemia tergantung dari penyebab anemi itu sendiri sehingga tatalaksana
yang diberikan berupa tatalaksana yang bersifar komprehensif. Transfusi produk darah
yang diberikan tergantung dari kebutuhan pasien. Produk yang umum diberikan adalah
PRC dimana satu unit PRC dapat meningkatkan hemoglobin sebesar 1 g/dL. Transfusi ini
tidak bersifat untuk mengobati anemia namun untuk meningkatkan pengiriman oksigen
ke jaringan. indikasi transfusi sel darah merah adalah kehilangan darah akut lebih dari
1500ml atau ketika kadar hemoglobin kurang dari 7 g/dl.
Anamnesis

Teori Kasus
• Badan lemas
• Badan Lemas
• Nafsu makan turun
• mudah lelah
• Pucat • Berat badan turun

• Pusing • Sulit tidur


• Pusing
• Pingsan
• Keram dan Kesemutan
• Badan menggigil
• Pucat
• Mudah lelah
Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
• Kepala/ Leher
• Temuan klinis yang umum ditemukan terhadap Konjungtiva: anemis +/+, ikterik -/-, hiperemis -/-
pemeriksaan fisik pasien dengan anemia adalah pucat Sianosis -, dispneu -, pembesaran KGB (-).
dan konjungtiva anemis. • Thorax
• Pemeriksaan fisik lainya yang ditemui sesuai dengan Inspeksi : Besar dan bentuk dada simetris
etiologi yang mendasari anemia tersebut. Palpasi : Gerakan napas simetris D=S, fremitus raba pada paru bagian D/S bawah menurun
• Pada pasien dicurigai anemia yang terjadi akibat Perkusi : Redup pada paru bagian bawah D/S
penyakit kronis yaitu TB. Pada TB pemeriksaan fisik yang Auskultasi: Jantung : S1S2 tunggal reguler, takikardi
ditemukan cukup bervariasi namun pada inspeksi akan Paru: Suara nafas menurun pada paru bagian bawah D/S, wheezing (-), rhonki (-)
tampak badan kurus sehingga bentuk dada terlihat • Abdomen
adanya penurunan proporsi diameter antero posterior Inspeksi : Flat (+), Distended (-)
dibanding diameter lateral pada palpasi dan perkusi Auskultasi : BU (+)
pada TB paru dengan komplikasi efusi pleura adalah Palpasi : nyeri tekan (-)
penurunan fremitus raba dan redup pada bagian efusi. Perkusi : timpani
Pada auskultasi dapat ditemui bunyi vesikular melemah • Ekstremitas
(pada efusi pleura atau suara nafas tambahan seperti Atas : Akral hangat, udem (-/-), ujung kuku terlihat pucat
ronki pada sisi yang sakit). Bawah : Akral hangat, udem (-/-), ujung kuku terlihat pucat
Pemeriksaan Penunjang
Teori Kasus

Hematologi
Hemoglobin 7.7 • g/dl 14.0-18.0
Hematokrit 24.0 • % 42.0-52.0
Eritrosit 3.41 • 10^6/uL 4.70 - 6.10
Lekosit 6.12 10^3/uL 4.80 - 10.80
Trombosit 456 • 10^3/uL 150 - 450
MCV 70 • fL 81- 99
MCHC 32 • g/dL 33 - 37
MCH 23 • Pg 27 - 31
DIFF COUNT
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 0-7
Neutrofil 75 • % 40 - 47
Limfosit 10 • % 19 - 48
Monosit 14 • % 3-9

Kesan: Anemia mikrositik hipokromik,


trombositosis ringan Kesan : TB paru dengan pneumoni efusi
pleura bilateral terutama dextra

• Penegakan diagnosa penyakit yang mendasari anemia dalam kasus Usulan pemeriksaan penunjang :
ini adalah TB dapat dilakukan pemeriksaan BTA SP, foto dada atau PCR, Sputum BTA SP, IGG Antibodi TB, Anti
TCM. HIV rapid , LFT, RFT, CRP, GDS, MDT, Studi besi
darah
Tatalaksana
Teori Kasus

• Tatalaksana anemia dapat diberikan sesuai penyebab


dari anemia itu sendiri sehingga tatalaksana yang Konsul dokter spesialis penyakit dalam
diberikan bersifat komprehensif. Tatalaksana awal yang
dapat diberikan kepada pasien adalah transfusi produk • RL 10 tpm
darah yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. • PRC 2 kolf (sebelum PRC cek MDT)
Produk yang umum diberikan adalah PRC dimana salah • cek LFT RFT GDS Elektrolit
satu indikasi transfusi adalah apabila kadar hemoglobin
kurang dari sama dengan 7g/dl . • PCR
Kesimpulan

Pada kasus Tn.M usia 27 tahun dengan diagnosis obs Anemia susp anemia penyakit
kronik ec TB paru dd covid 19. Secara umum pasien dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosi. Diagnosis yang diberikan telah
sesuai dengan alur diagnosis sesuai literatur yang ada. Pasien merupakan suspect AI
sehingga pemeriksaan yang dilakukan bersifat untuk menegakan diagnosis penyebab anemia
dan untuk memberikan tatalaksana secara komprehensif. Tatalaksana yang diberikan adalah
tranfusi pcr 2 kolf dan maintenance kebutuhan cairan dengan RL 10tpm. Secara garis besar
penegakan diagnosis dan tatalaksana yang diberikan telah sesuai dengan litelatur yang ada
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai