Anda di halaman 1dari 2

Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di SDN Mluweh

Latarbelakang

Imunisasi yang telah diperoleh dari bayi belum cukup untuk melindungi terhadap penyakit,
sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan terhadap tingkat kekebalan
yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi, pada usia sekolah anak-anak mulai berinteraksi
dengan lingkungan baru dan bertemu dengan lebih banyak orang sehingga beresiko tertular
atau menularkan penyakit, maka pemerintah melalui kementerian kesehatan republik
indonesia sejak tahun 1984 telah mulai melaksanakan program imunisasi pada anak sekolah.
Program ini kemudian dikenal dengan istilah Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Bulan
Imunisasi Anak Sekolah atau juga disebut BIAS adalah bentuk kegiatan operasional dari
imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahunyaa
dengan sasaran anak anak usia Sekolah Dasar (SD), atau sederajat (MI/SDLB) kelas 1, 2 dan
5 di seluruh Indonesia.

Imunisasi yang diberikan yaitu vaksin Difteri Tetanus (DT) dan vaksin Tetanus difteri (Td)
adalah dua jenis vaksin yang berbeda. Kandungan dalam vaksin DT memiliki toksoid difteri
yang lebih tinggi yaitu 20 Lf dan kandungan toxoid tetanus murni 7,5 Lf. Sedangkan Vaksin
Td memiliki kandungan toksoid difteri dengan dosis lebih rendah sepersepuluh dari vaksin
DT yaitu 2 Lf, sedangkan kandungan toksoid tetanus berjumlah sama 7,5 Lf, dengan ukuran
tiap dosis sama 0,5 ml.

Permasalahan

Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional merupakan salah satu intervensi kesehatan
masyarakat yang paling efektif dalam upaya mencegah morbiditas dan mortalitas pada anak.
Imunisasi lanjutan ini sangat perlu diberikan pada anak karena gangguan kesehatan yang
terjadi pada masa anak yang dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang, kecacatan dan
kematian.

Perencanaan dan pemilihan intervensi

Kegiatan BIAS yang dilakukan pada bulan November ini, mencakup anak kelas 1 ,2 dan 5
SD. Imunisasi yang diberikan adalah DT pada anak kelas 1 SD dan Td pada anak kelas 2 SD
dan 5 SD

Tatalaksana

Kegiatan imunisasi ini memberikan kekebalan terhadap penyakit Difteri dan campak
terutama pada anak usia sekolah dasar. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN Mluweh,
Kalongan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang pada tanggal 19 November dimulai pukul
09.00 s/d 10.30. Total Siswa 86 dan partisipasi yang hadir sebanyak 76 siswa, sehingga ada
10 siswa yang belum mendapatkan imunisasi.
Monitoring dan Evaluasi

Terdapat kendala di dalam menjalankan kegiatan Imunisasi ini yaitu masih ada siswa
yang tidak mau di imunisasi dengan cara menangis, beberapa siswa juga tidak datang
dikarenakan sakit. Bagi siswa yang belum mendapatkan imunisasi akan dilakukan sweeping.
Diharapkan kedepannya kegiatan BIAS dapat dijlankan secara kesinambungan guna
mencegah penyakit dan mengurangi angka kematian akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi ( PD31).

Anda mungkin juga menyukai