Anda di halaman 1dari 3

F5 Upaya Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

“Screening Rapid Test Petugas Bawaslu dan KPPS Wilayah Puskesmas


Kalongan”

Latar Belakang
Pada Desember 2019, kasus pneumonia misterius pertama kali dilaporkan di
Wuhan, Provinsi Hubei. Tanggal 18 Desember hingga 29 Desember 2019,
terdapat lima pasien yang dirawat dengan Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS). Tidak sampai satu bulan, penyakit ini telah menyebar di berbagai
provinsi lain di China, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan. Virus ini dapat
ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan
lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020, WHO
mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. COVID-19 pertama dilaporkan di
Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 sejumlah dua kasus. Hingga tanggal 16
Desember 2020 pasien positif COVID-19 di Indonesia total menjadi 636.154,
total 521.984 pasien dinyatakan sembuh, dan meninggal dunia 19.248 orang.
Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for Disease Control
and Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk tinggal satu rumah dengan
pasien COVID-19 dan riwayat perjalanan ke area terjangkit. Berada dalam satu
lingkungan namun tidak kontak dekat (dalam radius 2 meter) dianggap sebagai
risiko rendah. Tenaga medis merupakan salah satu populasi yang berisiko tinggi
tertular.
Rapid Test adalah pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui apakah
seseorang terinfeksi COVID-19 melalui antibodinya. Umumnya, cara kerja tubuh
manusia adalah menciptakan antibodi ketika tubunya sudah terinfeksi virus.
Kehadiran antibodi bisa dilihat dengan melakukan tes darah. Hanya saja,
terbentuknya antibodi baru bisa diketahui setelah terduga Corona melewati masa
inkubasinya. IgM dan IgA dilaporkan terdeteksi mulai hari 3-6 setelah onset
gejala, sementara IgG mulai hari 10-18 setelah onset gejala. Tingkat kepercayaan
Rapid Test berada pada angka 7%, tidak seperti ketepatan PCR yang berkisar
antara 95% hingga 100%. Adanya Rapid Test tidak berarti menggantikan fungsi
PCR, karena Rapid Test fungsinya sebagai screening. Ada pun nanti hasil Rapid
Test akan dikonfirmasi ulang dengan PCR.
Permasalahan di Masyarakat
Pemeriksaan screening di perlukan karena adanya faktor risiko pada
masyarakat. Pasien dengan hasil rapid test negatif serologi masih perlu observasi
dan diperiksa ulang bila dianggap ada faktor risiko tertular, dan apabila hasilnya
positif serologi akan di konfirmasi ulang dengan PCR. Pemeriksaan screening di
harapkan dapat membantu dalam proses mendiagnosis dan memutus rantai
penyebaran virus ini.
Perencanaan dan Pemilihan Intervensi
Dilakukan Screening rapid test kepada petugas Bawaslu dan KPPS di wilayah
kerja Puskesmas Kalongan. Apabila hasil reaktif kemudian dilanjutkan
pemeriksaan SWAB PCR.
Pelaksanaan
Pemeriksaan Rapid test dilaksanakan tanggal 27 November 2020,
pelaksanaan dilakukan di Puskesmas Kalongan. Jumlah peserta Bawaslu dan
KPPS yang hadir untuk screening rapid test adalah 109 orang, dengan hasil reaktif
sebanyak 5 orang. Kemudian dilakukan pemeriksaan SWAB PCR kepada peserta
dengan hasil rapid test reaktif.
Pemeriksaan Rapid test dilaksanakan tanggal 1 Desember 2020,
pelaksanaan dilakukan di Puskesmas Kalongan. Jumlah peserta Bawaslu dan
KPPS yang hadir untuk screening rapid test adalah 109 orang, dengan hasil reaktif
sebanyak 6 orang. Kemudian dilakukan pemeriksaan SWAB PCR kepada peserta
dengan hasil rapid test reaktif.
Pemeriksaan Rapid test dilaksanakan tanggal 5 Desember 2020,
pelaksanaan dilakukan di Puskesmas Kalongan. Jumlah peserta Bawaslu dan
KPPS yang hadir untuk screening rapid test adalah 5 orang, dengan hasil reaktif
sebanyak 1 orang. Kemudian dilakukan pemeriksaan SWAB PCR kepada peserta
dengan hasil rapid test reaktif.

Monitoring dan Evaluasi


Pada saat pelaksanaan didapatkan adanya beberapa kendala, diantaranya peserta
Bawaslu dan KPPS beberapa hadir tidak tepat waktu, ada beberapa peserta yang
tidak hadir pada jadwal rapid test yang telah ditentukan, dan peserta saling tidak
menjaga jarak. Pemeriksaan rapid test diharapkan dapat membantu screening
dalam mendiagnosis kasus Covid19.

Anda mungkin juga menyukai