Persentasi Kasus Kepaniteraan THT Koja

Koas periode 3 September – 6 Oktober 2018

Hari : Senin
Tanggal : 24-09-2018
Topik : Polip nasal dextra dengan sinusitis
Pembimbing : dr. Arroyan Wardhana Sp.THT-KL

Ringkasan :

1. Polip hidung adalah Massa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam rongga
hidung, berwarna putih keabu-abuan, yang terjadi akibat inflamasi kronik. Polip
merupakan penyakit multifaktorial, mulai dari infeksi, inflamasi non infeksi, kelainan
anatomis, serta abnormalitas genetik.

2. Polip hidung biasanya terbentuk sebagai akibat reaksi hipersensitif atau reaksi alergi pada
mukosa hidung. Yang dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya polip antara lain:
alergi terutama rinitis alergi, sinusitis kronik, Iritasi, Sumbatan hidung oleh kelainan
anatomi seperti deviasi septum dan hipertrofi konka.

3. Pembentukan polip sering diasosiasikan dengan inflamasi kronik, disfungsi saraf otonom
serta predisposisi genetik. Terjadi perubahan mukosa hidung akibat peradangan atau
aliran udara yang berturbulensi, terutama di daerah sempit di kompleks osteomeatal.
Teori lain mengatakan karena ketidakseimbangan saraf vasomotor terjadi peningkatan
permeabilitas kapiler dan gangguan regulasi vascular yang mengakibatkan dilepasnya
sitokin-sitokin dari sel mast, yang akan menyebabkan edema dan lama-kelamaan menjadi
polip.

4. Dari beberapa faktor penyebab dapat timbul beberapa gejala diantaranya hidung
tersumbat, cairan, gangguan penciuman, masa bertangkai, permukaan licin, bentuk bulat
atau lonjong, berwarna putih keabu-abuan agak bening, lobular, tunggal atau multipel,
ditekan/ditusuk tidak sakit.

5. Secara umum penatalaksanaan dari polip hidung yaitu melalui penatalaksanaan

medis dan operatif. Pengobatan dengan tindakan medis ialah polipektomi
medikamentosa (Kortikosteroid dan Antibiotik) dan tindakan operatif yaitu ekstraksi
polip, etmoidektomi operasi Caldwell-Luc, bedah Sinus Endoskopi Fungsional (BSEF).
 Absen :

Nama: Tanda tangan:

Rachmad Kurniawan

Devina Hendriyana Gunawan

Cesil Raras Pambajeng