Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN KASUS

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


Tarsisius Ryang Toby, S. ked
(2008020004)

Pembibing :
Dr. Elsye R.F. Thene, Sp. Rad
PENDAHULUAN
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit
yang banyak ditemukan di wilayah tropis dan subtropics,
Host dari DBD adalah manusia dan agentnya adalah
virus,dengan Vektornya nyamuk Aedes aegypti.
Jumah kasus dan angka kematian DBD di Indonesia
di tahun 2008-2012
TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi DBD
• DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue tipe 1-4 dengan manifestasi klinis
demam mendadak 2-7 hari disertai perdarahan,
ruam, limfadenopati, trombositopenia dan
ditesis hemoragik.
Etiologi
• Virus dengue termasuk genus Flavirus, keluarga
flaviridae terdapat 4 serotipe virus dengan DEN-1,
DEN-2, DEN-3 dan DEN-4, keempatnya ditemukan
di Indonesia dengan den-3 serotype terbanyak
Patofisiologi Dengue Infection
Manifestasi Klinis

• demam tinggi (40 ° C)


• nyeri epigastrik, mual,muntah
• nyeri di daerah subcostal kanan
• nyeri abdomen difus
• Manifestasi perdarahan uji ternuquet yang
positif, petekie spontan . Epiktaksis ,perdarahan
gusi dan hematuria
• Hepatomegali
• Edema dinding kantung empedu.
• kebocoran plasma yang secara klinis berbentuk
efusi plura, apabila kebocoran plasma lebih
berat dapat ditemukan asites
Derajat DHF berdasarakan WHO dibagi menjadi 4
yaitu :

• a.Derajat I : Demam ,tourniquet positif,


trombositopenia. hemokonsentrasi.
• b.Derajat II : Derajat I + perdarahan spontan.
• c.Derajat III : Derajat II + kegagalan sirkulasi
• d.Derajat IV : Derajat III + Pernapasan kussmaul
dan Profound Syok (Nadi dan TD tidak terukur).
Pemeriksaa radiologi
Kelainan yang bisa didapatkan antara lain 1:
1.Dilatasi pembuluh darah paru
2.Efusi pleura
3.Kardiomegali atau efusi perikard
4.Hepatomegali
5.Cairan dalam rongga peritoneum
6.Penebalan dinding vesika felea
Gambaran Foto Rotgen Thoraks dada anak
dengan DHF

Foto RLD (Right Lateral


Decubitus) tampak cairan
efusi di sisi dada sebelah
kanan (panah merah).
Tanpak banyak cairan efusi di
rongga dada sisi Kanan (panah
merah) yang mendesak jantung
dan paru sisi kiri (panah
kuning).
Cara mengukur Pleura Effusion Index

• Pleural effusion index


= Tebal Efusi Pleura /
Lebar Hemithoraks x
100

Interpretasi
Ringan : <10 %, Sedang 10%-50%, berat
>50%
Tujuan pengukuran PEI

• Penemuan derajat keparahan DBD.

• DHF gr I & II (PEI < 10 %) ringan , DHF gr III &


IV ( PEI 10-50% & > 50 %) Sedang sampai berat.

• Nilai rerataPEI pada SSD 18,29% dan 4,75% pada


non SSD.
Gambaran USG
• Pemeriksaan USG pasien DHF yang ditemukan
pada abdomen adalah hepatosplenomegali,
edema dinding GB, efusi pleura sisi kanan atau
bilateral, dan asites pada pasien yang
menunjukkan tanda dan gejala DF
• edema dinding • efusi pleura kanan.
kandung empedu
• Efusi pleura Bilateral • Asites
Variasi distribusi penemuan di USG pada
pasien DHF

Sumber : Chandak, S., & Kumar, A.Can Radiology Play a Role in Early Diagnosis of
Dengue Fever?. North American journal of medical sciences. (2016).
Gambaran CT-Scan
• Pasien demam berdarah dapat dinilai juga
dengan data citra CT-scan. Gambaran berupa
hematoma, asites, efusi perirenal dan sebagainya
• Hematoma di
rectus abdominis

• CT abdomen Normal

• ascites
• Patchy exudation • Efusi pleura kanan
sedang.
Laporan Kasus
IDENTITAS

• Nama : An. MA
• Umur : 4 tahun
• Tanggal lahir :11-08-2016
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• No. RM :0840515
• Ruangan :Kenanga
• MRS :06-01-2021
• Tanggal Pemeriksaan :07-01-2021
Anamnesis :07 Januari 2021
• Keluhan utama :
Demam sejak hari jumat tanggal 01/01/2021
• Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengeluhkan demam yang memberat sejak 5 hari SMRS.
Demam naik turun (bifasik) tidak tentu waktu siang dan malam .
Demam disertai nyeri perut, sesak nafas dan badan terasa
lemas.Mual (-), Muntah (-) . Batuk kering juga kadang-kadang
muncul. Penurunan nafsu makan, Sulit BAB dan BAK dalam
batas normal. Pasien dirujukan dari RSU Muder Ignacia , Soe
dengan diferensial diagnosis Dengue Hemorraghic Fever gr I,
Efusi pleura, Asites, Tromositopenia berat.
• Riwayat penyakit terdahulu :
Belum pernah menderita penyakit yang seperti ini sebelumnya.
• Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan yang sama
• Riwayat Pengobatan :
Pasien dirujuk dari RSU Muder Ignacia , Soe dengan tatalaksana:
 Ivfd RL 3 ml/kg/jam
 Inj. Ceftriaxone 400 mg/12jam
 Inj. Paracetamol 150 mg
 Inj. Ranitidine 25 mg/12 jam
• Riwayat sosial :
Tidak dijumpai kasus DBD dilingkungan rumah atau sekitarnya
Pemeriksaan Fisik-Status Generalis
• Keadaan umum :
Tampak sakit sedang Status internus :
• Kesadaran : Kulit : Petekie (-)
Compos Mentis ( GCS 15) Mata : konjungtiva anemis (-/-),
• TTV : Sklera ikterik (-/-)
▫ Nadi 115x/ Menit Telinga: Otorea (-/-)
▫ RR: 40x/ Menit Hidung : Rinore (-/-)
Mulut : Pucat (-), sianosis (-)
▫ TD: 100/70 mmHg
Leher : Pembesaran KGB (-/-)
▫ S: 35.7 C
▫ pO2:96%
Pemeriksaan Fisik
• Thoraks
▫ Pulmo : • Abdomen : distensi (+),
 Inspeksi : pengembangan dada BU(+) kesan normal, nyeri
berkurang, pernapsan Kussmaul. tekan (+),Hepar 2-3 cm
 Palpasi : vocal fremitus berkurang BAC
 Perkusi : redup di paru kanan
bawah • Ekstremitas : Dingin, CTR
 Auskultasi : suara vesikuler < 2 detik
menurun di paru kanan bawah.

▫ Cor :
Auskultasi : S1S2 tunggal,
regular,murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Laboratorium (06/01/2021)

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai rujukan


Hemoglobin 14.7 g/dL 10.7-14.7
Jumlah Eritrosit 5.43 10^6/uL 3.70-5.70
Hematokrit 43.3 % 31.0-43.0
Jumlah leukosit 7.73 10^3/uL 5.00-14.50
Jumlah trombosit 7.00 10^3/uL 229.00-553.00
Glukosa sewaktu 93.00 mg/dL 70.00-150.00
Albumin 2.30 mg/L 3.50-5.20
Anti Dengue IgG Positif    
Anti Dengue IgM Negatif    
Chest Radiology (06/01/2021)

• Kesan :
Efusi pleura (moderate) dextra
disertai kecurigaan adanya
infiltrate bronkopneuonia paru
kanan.
• Diagnosis Terapi :
DHF gr IV • Oksigen 2-4 lpm
• Infus asering 1000 cc/ 24 jam
• Inj Omz 2 x 6 mg
• Inj Pct 150 mg k/p demam
• Po sucralfat 3 cth 1
• Iv dobutamin 5
mikrogram/kg/menit 1:5000
• Furosemide 8 mg
• Albumin 20 % 50 cc
• Balance cairan
Pembahasan
Kasus Teori
Pasien ditegakan DHF gr IV
Berdasarkan WHO
• Pasien Anak laki-laki 4 tahun
• DHF Derajat IV : Kegagalan
• Demam 5 hari SMRS
• Nyeri kepala
sirkulasi,HR &RR↑, Hipotensi,
• Takikardi Pernapasan kussmaul, akral
• Akral dingin lembab dan dingin,Profound
• Trombisit 7 x 10^3/UL Syok :nadi tidak teraba dan
• Ig G (+) tekanan darah tidak Terukur
• Hipoalbuminemia
• HR&RR ↑
• Pernapasan kussmaul
• Akral Dingin dan lembab.
• adanya bukti perembesan plasma dengan
ditemukanya efusi pleura diikuti
hipoalbuminemia.
Foto Thoraks Foto Thoraks
Normal anak Kasus
KASUS Teori
Pemeriksaan radiologi
• Pada pemeriksaan radiologi, • Kebocoran plasma pada jaringan
didapat Efusi pleura paru berupa efusi pleura baru
(moderate) dextra dengan dapat terlihat apabila kebocoran
PEI 31,25 % (sedang). pasien plasma telah mencapai 20% atau
mengalami DHF gr IV Lebih. Dengan nilai PEI (sedang )
menandakan pasiean sudah
mengalami DHF gr 3 atau 4
KASUS Teori
• Pemeriksaan fisik yang Hepatomegali yang sering
diperoleh didapatkan ditemukan pada Pasien
pembesaran hepar 2-3 DBD dengan syok
( sindrom syok dengue),
cm di bawah arcus
namun untuk
costa memastikanya bisa
dilakukan USG abdomen .
• USG Hepar Normal • USG Hepatomegali
KASUS Teori

• Pada pemeriksaan Salah satu akibat dari


fisik pasien juga perembesan plasma yang
progresif adalah Asites
ditemukan adanya
.Gambaran radiologi yang dapat
distensi abdomen digunakan adalah -Plain X-
curiga adanya asites ray ,USG dan CT scan
• Foto polos • USG • CT abdomen
abdomen abdomen
• Diagnosis DHF ditegakkan berdasarkan gejala
klinis dan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Radiologi tidak dapat menegakan
diagnosis DHF, namun hanya digunakan sebagai
penentu derajat keparahan dari DHF yaitu :

Kebocoraan Plasma
X ray dada Efusi Pleura

Tanda adanya syok


USG abdomen Hepatomegali

BOF,USG& CT Kebocoran Plasma Progresif


Asites
abdomen
Kesimpulan
• Telah dilaporkan Pasien An. Ma usia 4 tahun, berdasarkan
gejala klinis dan pemeriksaan laboratorium didapatkan
diagnosis DHF gr IV.Pemeriksaan radiologi berperan
menentukan derajat keparahan DHF melalui gambaran
efusi pleura dengan nilai PEI 3125 % (Sedang) menunjukan
derajat DHF gr IV dan juga mampu mengevaluasi
pengobatan dengan menilai pengurangan PEI.  
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai