Oleh :
Raysella Khaulla Miandi
201810401011089
Pembimbing :
dr. Monique Noorvitry, Sp.A
Auskultasi • BU + normal
Genitalia
• Phimosis (-)
Status Gizi
•
BB/U : -2 SD sampai
dengan 2 SD
Kesimpulan :
BB normal
BMI/U : -2 SD sampai
dengan 2 SD
Kesimpulan : baik
TB/U : -2 SD sampai
dengan 2 SD
Kesimpulan : normal
Pemeriksaan Penunjang
18/06/2019 • Diff count
• Darah Lengkap – Eosinofil : 0,1%
▫ Hb : 10,5 g/dL – Basofil : 0,3%
▫ Leukosit : 15.700 /mm3 – Neutrofil : 59 %
▫ Hematokrit : 34,4 % – Limfosit : 28,7 %
▫ Trombosit : 418.000 /mm3 – Monosit : 11,9 %
• Kimia klinik • Immunoserologi
▫ GDA Stik : 150 mg/dl – CRP kuantitatif : 39,2 (duplo)
• K/Na/Cl mg/dl
▫ Kalium : 4,8 mmol/L
• Blood Gas
▫ Natrium : 144 mmol/L
– Pco2 : 43,7 mmHg
– Po2 : 198,1 mmHg
▫ Chlorida : 110 mmol/L
– Ph : 7,217
• Foto Thorax
– Kesimpulan : bronchopneumonia
Resume
• An.ANP, laki-laki usia 10 bulan 8 hari, BB 9 kg
• Anamnesis : demam, batuk disertai dahak namun tidak bisa keluar,
pilek 1 hari SMRS, kejang (-), sesak napas semakin memberat saat
demam, Muntah 1x berisi dahak, rewel, nafsu makan menurun,
suara serak, suara grok – grok, BAB dan BAK dalam batas normal.
RPD : batuk (-), alergi (-), sesak (-), kejang (-)
RPSos: ayah an. ANP perokok (+)
• Pemeriksaan fisik : tampak sakit berat , kesadaran compos mentis,
takipneu
• K/L : Dispneu (+)
• Thorax :
• Pulmo : napas cuping hidung (+), retraksi dinding dada (+), Stridor (+)
inspirasi, rh+/-, bronkial +/+
• Cor dbn
• Abdomen dbn Diff count
• Ekstremitas dbn Eosinofil : 0,1%
• Genitalia dbn Basofil : 0,3%
Neutrofil : 59 %
• Pemeriksaan neurologis dbn
Limfosit : 28,7 %
18/06/2019 Monosit : 11,9 %
• Darah Lengkap Immunoserologi
▫ Hb : 10,5 g/dL CRP kuantitatif : 39,2 (duplo) mg/dl
▫ Leukosit : 15.700 /mm3 Blood Gas
▫ Hematokrit : 34,4 % Pco2 : 43,7 mmHg
▫ Trombosit : 418.000 /mm3 Po2 : 198,1 mmHg
Ph : 7,217
• Kimia klinik
Foto Thorax
▫ GDA Stik : 150 mg/dl Kesimpulan : bronchopneumonia
• K/Na/Cl
▫ Kalium : 4,8 mmol/L
▫ Natrium : 144 mmol/L
▫ Chlorida : 110 mmol/L
Daftar Masalah
• Dispneu
• Demam, batuk, pilek
• Suara serak
• Takipneu
• Suara bronkial
• Retraksi dinding dada
• Stridor inspirasi dan ronki basah kasar
• Napas cuping hidung
• CRP meningkat
Diagnosis Kerja
• Croup et bronkopneumonia
Diagnosis Banding
• Bronkiolitis
Pembahasan
Croup
Teori Pasien
- suara serak, batuk menggonggong dan stridor Pada pasien gejala yang muncul terdapat suara serak, stridor
inspiratoir, coryza, demam yang tidak begitu tinggi inspirasi, pernapasan cuping hidung, demam, batuk
selama 12-17 jam,hidung berair, nyeri menelan, dan berdahak, hidung berair. Namun pada pasien tidak temukan
batuk ringan dapat disertai malaise. nyeri menelan. Pasien hanya mengalami pernapasan cuping
- terjadi obstruksi napas yang makin berat, ditandai hidung dan ditemukan retraksi dinding dada. Hal ini sesuai
dengan takipneu, takikardia, sianosis dan dengan teori croup. Pemeriksaan penunjang foto leher belum
pernapasan cuping hidung. dilakukan untuk melihat terdapat steeple sign dan untuk
- Pemeriksaan thoraks ditemukan retraksi mendiagnosis banding gejala stridor pada anak seperti
20 juni 2019 Pada anamnesis pasien sesak (-), panas (-), batuk (+), Pemberian oksigen dihentikan karena dari anamnesis tidak terdapat
pilek (+) keluhan sesak dan kondisi pasien sudah menunjukkan perbaikan.
21 juni 2019 Pada anamnesis pasien sesak (-), panas (-), batuk (+), Terapi tetap
Pada pemeriksaan fisik rhonki +/+ Antipiretik sudah tidak diberikan, karena pasien sudah tidak demam,
22 juni 2019 Pada anamnesis pasien sesak (-), panas (-), batuk (+), ACC KRS
Pemeriksaan laboratorium: pada bayi karena bayi belum mempunyai reflek batuk yang baik sehingga
CRP 2,5 mg/dL bila tetap diberikan mucus akan mengalir ke alveoli dan memperberat
derajat penyakit.
Prognosis
• Prognosis pasien ini adalah dubia ad bonam.
Edukasi
• Memberikan penjelasan pada pasien dan keluarga pasien
mengenai penyakit yang diderita pasien yaitu
bronkopneumonia dan croup.
• Memberikan penjelasan tentang terapi yang akan diberikan.
• Memberikan edukasi mengenai asupan kalori dan cairan
yang adekuat
• Memberikan edukasi pada orang tua pasien untuk menjaga
kesehatan anaknya agar daya tahan tubuh baik
• Edukasikan tentang komplikasi yang mungkin terjadi serta
prognosisnya.
Kesimpulan
• Pada kasus di atas, kecurigaan pertama penulis pasien
mengalami croup, karena pada pasien ini terdapat
gejala yang muncul antara lain suara parau, stridor
inspirasi dengan diawali sebelumnya pasien
mengalami demam, pilek dan batuk. Pemeriksaan fisik
didapatkan retraksi dinding dada dan napas cuping
hidung. Untuk pemeriksaan foto rontgen leher belum
dilakukan. Croup biasanya tampak gambaran steeple
sign. Sebaiknya untuk menunjang diagnosis croup
pasien ini dilakukan pemeriksaan foto rontgen leher.
• Kecurigaan kedua, pasien mengalami bronkopneumonia karena
dari anamnesis didapatkan infeksi saluran napas atas. Kemudian
dari pemeriksaan fisik didapatkan rhonki, suara bronkial, retraksi
dinding dada dan pernapasan cuping hidung. Hal ini sangat
khas pada bronkopneumonia yaitu suara ronki basah halus yang
nyaring. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan normal.
Secara teori pemeriksaan laboratorium ditemukan leukositosis
predominan PMN. Pemeriksaan foto thoraks ditemukan
bronkopneumonia. Hal ini sudah mendukung diagnosis dari
bronkopneumonia.
• Diagnosis banding pada pasien ini antara lain bronkiolitis.
Kecurigaan pada bronkiolitis dikarenakan pasien mengalami
keluhan yang sama yaitu diawali dengan infeksi saluran napas
atas. Terdapat suara mengi yang khas pada bronkiolitis.
Sedangkan pasien tidak terdapat mengi. Pada pemeriksaan tidak
tampak ekspirasi memanjang sampai wheezing. Bronkiolitis
biasanya ditemukan ekpirasi memanjang sampai wheezing.
TERIMAKASIH