Anda di halaman 1dari 29

Diskusi Sentral :

LAPORAN KASUS
COMMUNITY ACQUIRED PNEUMONIA
LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIEN
• Nama : FD
• Tanggal Lahir : 11-03-2018
• Usia : 1 bulan
• No.Rekam Medis : 839851
• Masuk RS : 10/04/2018
• Tgl. Pemeriksaan : 10/04/2018
LAPORAN KASUS
B. ANAMNESIS
• Keluhan Utama:
Sesak
• Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien dirujuk dari RSUD Takalar dengan diagnosis
bronchopneumoni. Sesak dialami sejak 6 hari sebelum masuk
rumah sakit, tidak biru. Ada batuk sejak 7 hari sebelum masuk
rumah sakit. Ada lendir. Tidak demam. Ada riwayat demam 14
hari sebelum masuk rumah sakit. Demam tidak terus
menerus. Tidak kejang. Tidak muntah. Anak minum ASI dan
susu formula. Buang air kecil lancar kuning. Buang air besar
biasa kuning. Ada riwayat kontak dengan penderita sakit paru-
paru namun tidak berobat 6 bulan.
LAPORAN KASUS
C. PEMERIKSAAN FISIK
Status Antropometri
• Tinggi Badan : 50 cm
• Berat Badan : 3.9 kg
• BB/TB : berada di garis 1 SD (gizi baik)
• BB/U : berada diantara 0 dan -2 SD
• TB/U : berada di garis -2SD
• LLA : 9.5 cm
LAPORAN KASUS
C. PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum
• Sakit berat/gizi baik/GCS 15 (E4M6V5)

• Tanda-tanda Vital
• Tekanan darah : - mmHg
• Frekuensi nadi : 136 kali/menit, reguler
• Frekuensi napas: 64 kali/menit
• Suhu (aksilla) : 37.0oC
• Spo2 : 92% (dengan nasal kanul)
LAPORAN KASUS

Kepala Mata
• Deformitas : Tidak ada • Cekung : tidak ada
• Wajah : Simetris • Konjungtiva : pucat tidak ada
• Rambut : Sukar dicabut • Sklera : Ikterus (-)
• Ukuran : Normocephal
• Bentuk : Mesocephal
LAPORAN KASUS
Mulut
Telinga • Bibir : Kering tidak ada
• Otorrhea : Tidak ada Lidah : Kotor
Hidung (-), stomatitis tidak ada
• Rhinorrhea : Tidak ada • Tonsil : T1-T1 Tidak Hiperemis
Faring : Tidak
• Pernafasan cuping hidung : ada
Hiperemis  
Leher
• KGB : Tidak ada pembesaran
• Kaku kuduk : Tidak Ada
LAPORAN KASUS
Pulmo
• Inspeksi : Simetris kiri = kanan. Ada retraksi subcosta
• Palpasi : Sela iga kiri sama dengan kanan
• Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru
• Auskultasi : Bunyi Pernapasan : bronchovesikuler
Bunyi Tambahan : Ronkhi (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba, thrill (-)
• Perkusi : Tidak ada pelebaran batas jantung
• Auskultasi : BJ I/II murni reguler, Bising jantung (-)
LAPORAN KASUS
• Abdomen
• Inspeksi : Datar, ikut gerak napas
• Palpasi : Hepar dan Lien tidak teraba
• Massa tumor (-), Nyeri tekan (-)
• Perkusi : Timpani (+)
• Auskultasi : Peristaltik ada, kesan normal

• Ekstremitas
• Hangat, udem tidak ada
Score TB
• Riwayat kontak : 1
• Batuk : 1
• Demam : 1
• Gizi : 0
• Limfadenopati : 0
• Mantoux test : belum
• Pembengkakan sendi : 0

Nilai total : 3
LABORATORIUM
TEST RESULT NORMAL VALUE TEST RESULT NORMAL VALUE
HEMATOLOGI KIMIA DARAH
WBC 24.0 4.5 – 13.5 x 103
Elektrolit
4.83
RBC 4.0 – 5.2 x 106
Natrium 134 136-145
HGB 14.2 10.2-15.2
42.9 Kalium 5.3 3.5-5.1
HCT 35-49
704 Clorida 93 97-114
PLT 150 – 400 x 103
Glukosa
GDS 86 140
Fungsi Hati
Albumin 3.5 3.5 – 5.0
SGOT 80 <38
SGPT 84 <41
Fungsi Ginjal
Ureum 22 10-50
Kreatinin 0.36 <1.1
RADIOLOGI

Foto thoraks AP

Kesan :
bronchopneumoni
bilateral
terpasang gastric tube
ASSESMENT

 Community Acquired Pneumoni


 Peningkatan enzim transaminase
 Imbalance elektrolit
Tatalaksana
Planning :
• Jamin oksigenasi
• Jamin hidrasi
• Atas infeksi
• Bilas lambung
Tatalaksana :
• Infus dextrose 5% 7 TPM
• Ceftriaxone 200 mg/12jam/intravena
• Gentamicin 70mg/24jam/intravena
• Nebul Nacl 0.9% 3ml/8jam/inhalasi
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• Peradangan parenkim paru disebabkan oleh


mikroorganisme (bakteri, virus, jamur, parasit)
• Penyakit respiratorik yang ditandai dengan
batuk, sesak napas, demam, ronkhi basah
dengan gambaran infiltrat pada foto roentgen
thoraks.
ETIOLOGI
• S. pneumoniae (tersering)
• Virus sering pada anak 5 tahun kebawah
-Repiratory Syncytial Virys (RSV) –kurang 3tahun
-Adenovirus, parainfluenza, -anak lebih muda
• Mycoplasma pneumonia, Chlamydia
pneumonia-anak lebih 10 tahun
•Merokok
FAKTOR RISIKO
•Defek anatomi bawaan
•Defisit imunologi
•GER
•Aspirasi
•BBLR
•Tidak mendapatkan asi
•Imunisasi tidak lengkap
•ISPA
•Alkohol
•Terapi corticosteroid lama,
•Faktor lingkungan


PATOGENESIS
• Pneumonia timbul melalui mekanisme aspirasi kuman
atau penyebaran langsung kuman dari saluran
respiratorik atas.
• Mikroorganisme masuk bersamaan dengan sekret
bronkus ke dalam alveoli menyebabkan radang yaitu
edema pada alveoli disusul dengan infiltrasi sel-sel
PMN dan diapedesis eritrosit sehingga terjadi
permulaan fagositosis sebelum terbentuknya antibodi.
• Sel-sel PMN mendesak mikroorganisme ke permukaan
alveoli dan dengan bantuan lekosit mengelilingi lekosit
dan memakannya.
ZONA
• Zona kongesti-Alveoli terisi dengan bakteri dan
cairan edema.
• Zona hepatisisasi merah- terdiri dari PMN dan
beberapa eksudasi sel darah merah
• Zona hepatisisasi abu-abu-daerah tempat terjadi
fagositosis yang aktif dengan jumlah PMN yang
banyak,perbaikan dalam pertukaran gas
• Zona resolusi- terjadi resolusi dengan banyak
bakteri mati, lekosit dan alveolar makrofag
MANIFESTASI KLINIS
• Sesak
• Sianosis
• Demam
• Menggigil
• Sefalgia
• Gangguan gastrointestinal
DIAGNOSIS
• Anamnesis
-batuk kering awalnya, kemudian produktif dahak
purulen dan ada darah.
-Sesak napas, demam, sulit makan dan
minum,lemah,

• Pemeriksaan fisik
-penilaian keadaan umum anak, frekuensi napas dan
nadi
-distres pernafasan,demam dan sianosis
• Pemeriksaan penunjang
-foto thoraks dada
-pemeriksaan darah rutin
-pelacakan TB dengan kultur
PENGOBATAN
• Pasien datang dengan saturasi oksigen <91%
dengan udara kamar-nasal kanul >92%
• Pneumonia berat atau asupan per oral kurang,
diberikan cairan intravena dan dilakukan
balans cairan ketat
• Antipiretik dan analgetik
• Nebulisasi
ANTIBIOTIK
• Neonatus-2 bulan=Ampisilin+ Gentamisin
• >2 bulan=
-Lini 1-Ampisilin(+ kloramfenikol jika tidak
membaik dalam 3 hari)
-Lini 2- Seftriakson
UKK Respirologi
Rawat Inap
• Bayi-
-Saturasi oksigen <91%, sianosis
-Frekuensi napas >60 x/menit
-Distres pernapasan,apnea intermitten, grunting
-Tidak mau menetek/makan
-Keluarga tidak bisa rawat di rumah

• Anak-
-Saturasi oksigen <91%, sianosis
-Frekuensi napas >50 x/menit
-Distre pernapasan
-Grunting
-Tanda dehidrasi
Keluarga tidak biasa rawat di rumah
Pulang
• Gejala dan tanda pneumonia hilang
• Asupan per oral adekuat
• Pemberian antibiotik dapat diteruskan di
rumah (oral)
• Keluarga mengerti dan bersetuju untuk
pemberian terapi dan rencana komtrol
• Kondisi rumah memungkikan untuk perawatan
lanjutan di rumah
Thank You 

dh-906

Anda mungkin juga menyukai