Anda di halaman 1dari 28

Case Report Session

Asma Persisten Berat dalam Serangan


Akut Sedang + CAP
Larassati Dwi Ananda
Widia Febrina
Aminah Citrasari
PRESEPTOR:
dr. Irvan Medison, Sp.P(K) FISR
Asma adalah penyakit obstruksi saluran
pernapasan akibat penyempitan yang
bersifat reversible (penyempitan dapat
hilang dengan sendirinya) yang ditandai
oleh episode obstruksi pernapasan
PENDAHULUA diantara dua interval asimtomatik.

N Eksaserbasi (serangan) asma adalah


episode perburukan gejala-gejala asma
secara progresif. Gejala yang dimaksud
adalah sesak napas, batuk, mengi, dada
rasa tertekan, atau berbagai kombinasi
gejala tersebut
Mekanisme terjadinya Asma

Faktor Risiko Asma


Identitas Pasien
• Nama: Ny. W
• Usia: 68 tahun
LAPORAN • Ttl: 31/12/1950
KASUS • Jenis kelamin: perempuan
• Pekerjaan: Ibu rumah tangga
• RM: 00.94.37.91
• Alamat: Padang
KELUHAN • Sesak napas meningkat ± 4 hari SMRS
UTAMA
• Sesak napas meningkat ± 4 hari SMRS, sesak menciut,
dipengaruhi oleh makanan dan pikiran, dan tidak
dipengaruhi oleh cuaca. Pasien merupakan rujukan dari
RS Siti Rahmah. Pasien memiliki riwayat asma sejak 10
tahun yll, mengonsumsi obat Seretide Diskus. Pasien
riwayat menggunakan kompor tungku.

RIWAYAT • Batuk meningkat sejak 4 hari SMRS, berdahak dengan


warna putih.

PENYAKIT • Batuk darah (-)


• Nyeri dada (-)
SEKARANG • Demam (+) sejak 4 hari SMRS
• Keringat malam (-)
• Penurunan nafsu makan (+)
• Mual (+), Muntah (+)
• BAK tidak ada keluhan, BAB tidak bisa (terakhir kali BAB
hari selasa di RS Siti Rahmah)
• Riwayat TB paru (-)
RIWAYAT • Riwayat DM (-)
PENYAKIT • Riwayat HT (-)

DAHULU • Riwayat keganasan di payudara,


dilakukan mastektomi 20 Maret 2019.
RIWAYAT •

Riwayat TB paru (-)
Riwayat DM (-)
PENYAKIT • Riwayat HT (-)
KELUARGA • Riwayat keganasan (-)
RIWAYAT • Pasien seorang ibu rumah tangga.

KEBIASAAN, • Pasien riwayat memasak menggunakan


tungku.
SOSIAL, DAN • Pasien tidak merokok.

PEKERJAAN • Pasien terpapar asap rokok.


PEMERIKSAAN
FISIK
• KU : Sakit sedang
• Kesadaran : CMC
• Suhu : 36,5 C
• Tekanan Darah : 131/35
VITAL SIGN • RR : 26 x/menit
• HR : 119 x/menit
• TB : 160 cm
• BB : 50 kg
• Kepala: normosefal
• Mata: konjungtiva anemis -/- , sklera
ikterik -/-
• Leher: JVP: 5+2 cmH2O, trakea tidak ada
deviasi, KGB tidak ada pembesaran
• Jantung
• Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat
• Palpasi: iktus kordis tidak teraba
• Perkusi: batas atas RIC II, batas kiri 1
jari lateral LMCS RIC VI, batas kanan
RIC V linea parasternalis dekstra
• Auskultasi: S1 S2 Reguler, m (-), g (-)
• Paru:
• Inspeksi: simetris dinding dada kanan dan kiri,
pergerakan dinding dada sama kanan dan kiri
• Palpasi: fremitus kanan sama dengan kiri
• Perkusi: sonor
• Auskultasi: SN ekspirasi memanjang Rh +/+, Wh +/
+
• Abdomen:
• Inspeksi: distensi (+)
• Palpasi: supel, hepar dan lien tidak teraba
• Perkusi: timpani
• Auskultasi: BU (+) Normal
• Genitalia: tidak diperiksa
• Ektremitas: edema (-), clubbing finger (-)
• Hb: 11,2
• Leukosit: 12560
• Trombosit: 625000
PEMERIKSAA • Ht: 25%
N • GDS: 111
LABORATORI • Na/K/Cl: 139/3.8/99
• Ur/Cr: 54/0,8
UM • Bil. Total/direct/indirect: 0.4/0.2/0.2
• SGOT/SGPT: 30/33
• Total protein/alb/glo
FOTO
TORAKS

• Tampak infiltrat di kedua lapangan paru, jantung


membesar (CTR >50%), pinggang jantung menghilang,
apeks jantung tertanam
• Kesan: pneumonia + kardiomegali
DIAGNOSIS • Asma persisten berat dalam serangan
KERJA akut sedang + CAP
• IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit
• Nebu combivent 1x1 amp

RENCANA •
Nebu Fulmicort 2 resp.
Drip Aminofilin 15 cc + D5% 35 cc, kec.
PENGOBATA 4.2 cc/jam

N DAN •

Inj. Dexametasone 20 mg
Inj. Ampicilin Sulbactam 3x3 g
TERAPI • Inf. Levofloxacin 1x750 mg
• Cek labor lengkap, AGD
FOLLOW UP

• S/ sesak berkurang
• batuk (+) hilang timbul, kering
• Batuk darah (-)
• Demam (-)
• Nyeri di perut bawah kiri
• O/ KU: Sakit sedang
• Kes: CMC
• TD: 109/99 mmHg
• HR: 107 x/menit
• RR: 28 x/menit
• Paru: SN ekspirasi memanjang Rh +/+, Wh +/+
FOLLOW UP

• A/ suspek asma persisten berat + CAP


• P/ IVFD NaCl 0,9% 20 tetes/menit
• Nebu combivent 1x1 amp
• Nebu Fulmicort 2 resp.
• Drip Aminofilin 15 cc + D5% 35 cc, kec. 4.2 cc/jam
• Inj. Dexametasone 20 mg
• Cek labor lengkap
DISKUSI
Anamnesis

Seorang pasien wanita usia 68 tahun datang pada tanggal 1 Agustus 2019 ke
IGD RSUP Dr. M. Djamil dengan keluhan utama sesak napas yang meningkat
sejak 4 hari SMRS. Sesak napas menciut dan dipengaruhi makanan dan
pikiran. Sesak telah dirasakan kurang lebih 10 tahun yang lalu, kontrol teratur
ke klinik dan mendapat obat seretide diskus. Pasien juga mengeluhkan batuk
dengan dahak berwarna putih yang susah dikeluarkan, batuk sudah dirasakan
sejak 4hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan demam sejak 4 hari SMRS
tidak tinggi dan hilang timbul. BAB pasien sulit dan BAK tidak ada kelainan.
Pemeriksaan fisik umum

• Peningkatan frekuensi nafas karena sesak, obstruksi saluran pernapasan


akibat penyempitan
• Takikardia, kompensasi untuk mencukup O2 dalam jaringan
• Auskultasi paru : ditemukan suara nafas ekspirasi memanjang yang disertai
dengan wheezing dan ronkhi pada kedua lapangan paru.
Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis.

Menandakan adanya infeksi


Diagnosis

Asma persisten berat dalam serangan akut sedang + CAP


Pengobatan

• Terapi berupa O2 8L/menit (NRM)


• Combivent nebu
• Fulmicort nebu
• drip aminofilin
• injeksi deksametasone
• injeksi ampisilin sulbactam
• injeksi levofloxacin
• sukralfat.
• Asma merupakan penyakit yang heterogen,
dengan karakteristik adanya inflamasi kronis
saluran napas.
• Penyakit ini ditandai dengan adanya riwayat
KESIMPULA gejala respirasi berupa whizing, sesak napas,
dada terasa berat dan batuk yang bervariasi
N dari waktu kewaktu serta intensitasnya,
disertai dengan adanya keterbatasan aliran
udara ekspirasi yang bervariasi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai