Anda di halaman 1dari 31

Kurikulum vite

• dr Finny Fitry Yani SpA(K)

• Staf Respirologi Anak FK Unand RS M Djamil Padang

• Sp1 Anak 2004

• Fellowship Respi Anak FKUI RSCM

• Konsultan Respirologi Anak : 2011

• Shortcourse Pediatric TB : Capetown, South Africa 2011

• Organisasi : Komite CPD IDAI Sumbar

• Anggota dan Pengurus UKK Respirologi Anak IDAI 2008 sd 2011


dan 2014 sd 2017

• Anggota Tim revisi PNAA 2015


Asma pada Anak
Finny Fitry Yani

Bagian Ilmu Kesehatan Anak


FK Unand RS M Djamil
2019
Asma : a highly heterogeneous disease

Asma adalah
penyakit saluran respiratori dengan dasar inflamasi kronik yang
mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajat bervariasi. Manifestasi klinis asma dapat berupa
batuk, wheezing, sesak napas, dada tertekan yang timbul secara
kronik dan atau berulang, reversibel, cenderung memberat pada
malam atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus

From: Papadopoulos et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. International consensus
on (icon) pediatric asthma. Allergy 2012John Wiley & Sons A/S
Definisi Asma
• Asma adalah penyakit saluran respiratori dengan dasar
inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan
hiperreaktivitas saluran respiratori dengan derajat
bervariasi
• Gejala asma adalah batuk, mengi, sesak napas, dada
tertekan yang timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam atau
dinihari, dan biasanya timbul jika ada pencetus.
• Chronic recurrent cough (batuk kronik berulang, BKB)
dapat menjadi petunjuk awal untuk membantu diagnosis
asma
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan munculan asma
• Faktor host
• Genetik
• Obesitas
• Sex
• Faktor lingkungan
- Alergen
- Infeksi : virus, bakteri,
fungi, parasit Banyak klasifikasi asma
- Asap rokok
- Polutan (indoor & outdoor)
- Diet : in utero, Sulit pada praktek sehari hari
Diagnosis
• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisis

• Pemeriksaan Penunjang

Dasar utama diagnosis adalah anamnesis untuk


menggali manifestasi klinis dengan karakteristik
yang khas mengarah ke asma
Anamnesis (1)
Karakteristik yang mengarah ke asma adalah1:
• Episodisitas : gejala timbul episodik/berulang

• Variabilitas: intensitas gejala bervariasi dari waktu


ke waktu, bahkan dalam 24 jam. Biasanya malam
hari lebih berat (nokturnal)
• Reversibilitas: gejala dapat membaik secara
spontan atau pemberian obat pereda asma

1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
Anamnesis (2)
• Riwayat alergi pada pasien atau riwayat asma dalam keluarga

• Faktor pencetus
• Iritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk,
suhu dingin, udara kering, makanan minuman dingin, penyedap
rasa, pengawet makanan, pewarna makanan
• Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuk
sari
• Infeksi respiratori akut karena virus, selesma, common cold,
rinofaringitis
• Aktivitas fisis: berlarian, berteriak, menangis, atau tertawa
berlebihan
Pemeriksaan Fisis
• Gejala relevan asma:
• Tanpa gejala
• Ada gejala: batuk, sesak,
wheezing, ekspirasi memanjang
Allergic shiner

• Tanda alergi:
• Dermatitis atopik, rinitis alergi
• Allergic shiners, geographic
tongue

Geographic tongue
Pemeriksaan Penunjang
(1)
Mendukung diagnosis asma:
• Uji fungsi paru
• Spirometri
• Peak flow meter
Spirometri
• Uji cukit kulit (skin prick test), eosinofil
total darah, pemeriksaan IgE spesifik
• Uji inflamasi respiratori: FeNO
(fractional exhaled nitric oxide),
eosinofil sputum
• Uji provokasi bronkus dengan exercise, Peak flow meter
Pemeriksaan Penunjang (2)

Mencari diagnosis banding:


• Uji tuberkulin • Uji defisiensi imun
• CT-scan toraks
• Foto sinus paranasalis
• Endoskopi
• Foto toraks respiratori
• Uji refluks gastroesofagus (rinoskopi,
laringoskopi,
• Uji keringat bronkoskopi)
• Uji gerakan silia
Tahapan Penegakan
Diagnosis Asma
1. Diagnosis kerja : Asma
• Dibuat sesuai alur diagnosis asma anak
• Tatalaksana umum : penghindaran pencetus, pereda, dan
tatalaksana penyakit penyulit

2. Diagnosis klasifikasi kekerapan


• Dibuat dalam waktu 6 minggu, dapat kurang dari 6
minggu bila informasi klinis sudah kuat

3. Diagnosis derajat kendali


• Dibuat setelah 6 minggu menjalani tatalaksana jangka
panjang awal sesuai klasifikasi kekerapan
Kriteria Diagnosis Asma2
(usia > 5 tahun)

Gejala Karakteristik
Wheezing , batuk ,  Biasanya lebih dari 1 gejala respiratori
sesak napas, dada  Gejala berfluktuasi intensitasnya seiring
tertekan, produksi waktu
sputum  Gejala memberat pada malam atau
dinihari
 Gejala timbul bila ada pencetus
Konfirmasi adanya limitasi aliran udara ekspirasi
Gambaran obstruksi FEV1 rendah (<80% nilai prediksi)
saluran respiratori FEV1 / FVC ≤ 90%
Uji reversibilitas
(pasca-bronkodilator) Peningkatan FEV1 >12%
Variabilitas Perbedaan PEFR harian >13% 
Uji provokasi Penurunan FEV1 >20%, atau PEFR >15%
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Alur Diagnosis Asma (1)

• Outline :
Alur Diagnosis Asma (2)
Alur Diagnosis Asma (3)
Diagnosis Banding (1)
Gejala klinis tidak sesuai dengan karakteristik asma sehingga
perlu dipertimbangkan kemungkinan diagnosis banding 1,2 :

Inflamasi: infeksi, alergi Obstruksi mekanis

• Rinitis, rinosinusitis • Laringomalasia, trakeomalasia

• Chronic upper airway cough • Hipertrofi timus


syndrom
• Pembesaran KGB
• Infeksi respiratori berulang
• Aspirasi benda asing
• Bronkiolitis
• Vascular ring, laryngeal web
• Aspirasi berulang • Disfungsi pita suara
• Defisiensi imun • Malforasi kongenital saluran respiratori
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
• Tuberkulosis
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Diagnosis Banding (2)

Patologi bronkus Kelainan sistem organ lain

• Bronkopulmonari • Penyakit refluks gastro-


displasia esofagus (GERD)

• Bronkiektasis • Penyakit jantung


bawaan
• Diskinesia silia primer
• Gangguan
• Fibrosis kistik neuromuskular

• Batuk psikogen

1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Klasifikasi (3)
Berdasarkan kekerapan timbulnya gejala 1,4
• Asma intermiten

• Asma persisten ringan

• Asma persisten sedang

• Asma persisten berat


Dalam pedoman ini, klasifikasi berdasarkan kekerapan gejala
dipakai sebagai dasar penilaian awal pasien. Ini berubah dari
PNAA sebelumnya yang membagi asma menjadi asma episodik
jarang, asma episodik sering, dan asma persisten.
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Klasifikasi Derajat Berat Asma
(PNAA 2015)
Klasifikasi kekerapan dibuat pada kunjungan-
kunjungan awal dan dibuat berdasarkan anamnesis :
Kekerapan Uraian kekerapan gejala asma
Intermiten <6x/tahun atau jarak antar gejala ≥6 minggu
Persisten
>1x/bulan, <1x/minggu
ringan
Persisten
>1x/minggu, namun tidak setiap hari
sedang
Persisten
Gejala asma terjadi hampir tiap hari
berat

1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Klasifikasi (5)

Keterangan untuk membuat klasifikasi kekerapan:


1. Klasifikasi berdasarkan kekerapan gejala dibuat setelah
dibuat diagnosis kerja asma dan dilakukan tatalaksana
umum (penghindaran pencetus) selama 6 minggu
2. Jika sudah yakin diagnosis asma dan klasifikasi sejak
kunjungan awal, tatalaksana dapat dilakukan sesuai
klasifikasi
3. Klasifikasi kekerapan ditujukan sebagai acuan awal
penetapan jenjang tatalaksana jangka panjang
4. Jika ada keraguan dalam menentukan klasifikasi
kekerapan, masukkan ke dalam klasifikasi lebih berat.
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Persisten Sedang
Persisten
Persisten Berat
Klasifikasi baru serangan asma :
PNAA 2015
Tabel 6.1. Derajat keparahan serangan asma
Asma serangan Serangan asma dengan
Asma serangan berat
ringan sedang ancaman henti napas

K Bicara dalam kalimat K Bicara dalam kata K Mengantuk


K Lebih senang duduk K Duduk bertopang lengan K Letargi
daripada berbaring K Gelisah K Suara napas tak terdengar
K Tidak gelisah Asma serangan ringan sedang
K Frekuensi napas meningkat
K Frekuensi napas K Frekuensi nadi meningkat
meningkat K Retraksi jelas
K Frekuensi nadi meningkat K SpO 2 (udara kamar) < 90%
K Retraksi minimal Asma serangan berat
K PEF < 50% prediksi atau
K SpO 2 (udara kamar): 90 – terbaik
95%
K PEF > 50% prediksi atau
terbaik
Serangan asma ancaman henti
nafas
Dalam pedoman ini klasifikasi derajat serangan
digunakan sebagai dasar penentuan tatalaksana akut.
Klasifikasi (9)
Berdasarkan keadaan saat ini:
• Tanpa gejala

• Ada gejala

• Serangan ringan-sedang

• Serangan berat

• Ancaman gagal napas


Serangan asma adalah episode perburukan yang
progresif akut dari gejala-gejala batuk, sesak nafas,
Indikator derajat kendali
• Gejala harian
• Terbangun malam karena gejala asma
• Kebutuhan obat pereda
• Keterbatasan aktifitas
• Faktor risiko untuk lebih berat
• dll
Klasifikasi Derajat kendali
PNAA
Tabel 5.3. Derajat kendali penyakit asma
2015
A. Penilaian Klinis (Dalam 6-8 minggu)
Terkendali Terkendali
dengan/ tanpa obat sebagian
Manifestasi Klinis pengendali (Minimal satu Tidak terkendali
(Bila semua kriteria kriteria
terpenuhi) terpenuhi)
Tidak pernah
Gejala Siang Hari >2 kali/ minggu
(< 2 kali/ minggu)
Aktivitas Terbatas Tidak ada Ada Tiga atau lebih
kriteria terkendali
Gejala Malam Hari Tidak ada Ada sebagian*†
Tidak ada
Pemakaian Pereda >2 kali/ minggu
(< 2 kali/ minggu)

B. Penilaian risiko perjalanan asma (risiko eksaserbasi, ketidakstabilan, penurunan


fungsi paru, efek samping)
Asma yang tidak terkendali, sering eksaserbasi, pernah masuk ICU karena asma, FEV yang
1
rendah, paparan terhadap asap rokok, mendapat pengobatan dosis tinggi
Klasifikasi (8)
Berdasarkan derajat kendali 1,2,4
• Asma terkendali penuh (well controlled)
• Tanpa obat pengendali : pada asma intermiten
• Dengan obat pengendali : pada asma persisten
(ringan/sedang/berat)

• Asma terkendali sebagian (partly controlled)

• Asma
Dalam pedoman
tidakini, klasifikasi derajat
terkendali kendali dipakai untuk menilai
(uncontrolled)
keberhasilan tatalaksana yang tengah dijalankan dan untuk penentuan
naik jenjang (step-up), pemeliharaan (maintenance) atau
turun jenjang (step-down) tatalaksana yang akan diberikan.
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-
Tahapan diagnosis dan manajemen asma berdasarkan kunjungan pasien
(PNAA 2015)

3 klasifikasi
Alur 4 klasifikasi
( evaluasi dan
diagnosis terapi)

WD : 1st Klasifikasi 2nd Derajat


Observas Observas
Asma ? awal kendali
i i
6 weeks 6 weeks

1st 2nd 3nd


visit visit visit

Penghindaran, pereda, komorbid, Kepatuhan, Teknik, Kontroler/tidak


Frekuensi gejala asma dan serangan
Labelisasi Pasien Asma
Kekerapan Keadaan saat ini Derajat kendali

Intermiten Tanpa gejala Tidak terkendali


Persisten ringan Gejala Terkendali sebagian
Persisten sedang Serangan ringan
Terkendali penuh dengan obat
Persisten berat Serangan sedang pengendali
Serangan berat Terkendali penuh tanpa obat
Ancaman gagal napas pengendali
For further
details
Ringkasan
• Diagnosis asma : harus pertimbangkan usia > 5tahun (asma
anak) dan < 5 tahun (asma balita) secara khusus dihubungkan
dengan infeksi virus sal nafas
• Kita harus melakukan 3 urutan langkah untuk diagnosis dan
manajemen asma : diagnosis kerja, diagnosis klasifikasi awal dan
diagnosis klasifikasi derajat kendali.
• Klasifikasi derajat penyakit : intermiten, mild, moderate, severe
persisten setelah diobervasi setelah 4-6 minggu
• Derajat kendali : penuh, sebagian, tidak terkontrol

• Serangan asma : ringan – sedang, berat, ancaman gagal nafas


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai