Asma adalah
penyakit saluran respiratori dengan dasar inflamasi kronik yang
mengakibatkan obstruksi dan hiperreaktivitas saluran respiratori
dengan derajat bervariasi. Manifestasi klinis asma dapat berupa
batuk, wheezing, sesak napas, dada tertekan yang timbul secara
kronik dan atau berulang, reversibel, cenderung memberat pada
malam atau dini hari, dan biasanya timbul jika ada pencetus
From: Papadopoulos et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. International consensus
on (icon) pediatric asthma. Allergy 2012John Wiley & Sons A/S
Definisi Asma
• Asma adalah penyakit saluran respiratori dengan dasar
inflamasi kronik yang mengakibatkan obstruksi dan
hiperreaktivitas saluran respiratori dengan derajat
bervariasi
• Gejala asma adalah batuk, mengi, sesak napas, dada
tertekan yang timbul secara kronik dan atau berulang,
reversibel, cenderung memberat pada malam atau
dinihari, dan biasanya timbul jika ada pencetus.
• Chronic recurrent cough (batuk kronik berulang, BKB)
dapat menjadi petunjuk awal untuk membantu diagnosis
asma
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan dan munculan asma
• Faktor host
• Genetik
• Obesitas
• Sex
• Faktor lingkungan
- Alergen
- Infeksi : virus, bakteri,
fungi, parasit Banyak klasifikasi asma
- Asap rokok
- Polutan (indoor & outdoor)
- Diet : in utero, Sulit pada praktek sehari hari
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisis
• Pemeriksaan Penunjang
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
Anamnesis (2)
• Riwayat alergi pada pasien atau riwayat asma dalam keluarga
• Faktor pencetus
• Iritan: asap rokok, asap bakaran sampah, asap obat nyamuk,
suhu dingin, udara kering, makanan minuman dingin, penyedap
rasa, pengawet makanan, pewarna makanan
• Alergen: debu, tungau debu rumah, rontokan hewan, serbuk
sari
• Infeksi respiratori akut karena virus, selesma, common cold,
rinofaringitis
• Aktivitas fisis: berlarian, berteriak, menangis, atau tertawa
berlebihan
Pemeriksaan Fisis
• Gejala relevan asma:
• Tanpa gejala
• Ada gejala: batuk, sesak,
wheezing, ekspirasi memanjang
Allergic shiner
• Tanda alergi:
• Dermatitis atopik, rinitis alergi
• Allergic shiners, geographic
tongue
Geographic tongue
Pemeriksaan Penunjang
(1)
Mendukung diagnosis asma:
• Uji fungsi paru
• Spirometri
• Peak flow meter
Spirometri
• Uji cukit kulit (skin prick test), eosinofil
total darah, pemeriksaan IgE spesifik
• Uji inflamasi respiratori: FeNO
(fractional exhaled nitric oxide),
eosinofil sputum
• Uji provokasi bronkus dengan exercise, Peak flow meter
Pemeriksaan Penunjang (2)
Gejala Karakteristik
Wheezing , batuk , Biasanya lebih dari 1 gejala respiratori
sesak napas, dada Gejala berfluktuasi intensitasnya seiring
tertekan, produksi waktu
sputum Gejala memberat pada malam atau
dinihari
Gejala timbul bila ada pencetus
Konfirmasi adanya limitasi aliran udara ekspirasi
Gambaran obstruksi FEV1 rendah (<80% nilai prediksi)
saluran respiratori FEV1 / FVC ≤ 90%
Uji reversibilitas
(pasca-bronkodilator) Peningkatan FEV1 >12%
Variabilitas Perbedaan PEFR harian >13%
Uji provokasi Penurunan FEV1 >20%, atau PEFR >15%
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Alur Diagnosis Asma (1)
• Outline :
Alur Diagnosis Asma (2)
Alur Diagnosis Asma (3)
Diagnosis Banding (1)
Gejala klinis tidak sesuai dengan karakteristik asma sehingga
perlu dipertimbangkan kemungkinan diagnosis banding 1,2 :
• Batuk psikogen
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
Klasifikasi (3)
Berdasarkan kekerapan timbulnya gejala 1,4
• Asma intermiten
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-56.
Klasifikasi (5)
• Ada gejala
• Serangan ringan-sedang
• Serangan berat
• Asma
Dalam pedoman
tidakini, klasifikasi derajat
terkendali kendali dipakai untuk menilai
(uncontrolled)
keberhasilan tatalaksana yang tengah dijalankan dan untuk penentuan
naik jenjang (step-up), pemeliharaan (maintenance) atau
turun jenjang (step-down) tatalaksana yang akan diberikan.
1. Papadopoulus NG, Arakawa H, Carlsen KH, Custovic A, Gern J, Lemanske R et al. International consensus on (ICON) pediatric asthma. Allergy 2012.
2. The Global Initiative for Asthma (GINA). Global strategy for asthma management and prevention 2014. Available from: www.ginasthma.org
4. Hamasaki Y, Kohno Y, Ebisawa M, Kondo N, Nishima S, Nishimuta T et al. Japanese Guideline for Childhood Asthma 2014. Allergol Inter 2014; 63:335-
Tahapan diagnosis dan manajemen asma berdasarkan kunjungan pasien
(PNAA 2015)
3 klasifikasi
Alur 4 klasifikasi
( evaluasi dan
diagnosis terapi)