Menyebabkan
Respons terhadap kelainan klinis
Peradangan kulit
pengaruh faktor berupa efloresensi
(epidermis dan
eksogen dan atau polimorfik atau
dermis)
faktor endogen oligomorfik +
keluhan Gatal
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
2
Etiologi
Penyebab yang tidak
Eksogen (luar tubuh) Endogen (dalam tubuh)
diketahui secara pasti
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
3
Gejala Klinis
Gatal (Keluhan pada umumnya)
Kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit, dapat sirkumskrip, dapat pula difus,
dengan penyebaran setempat, generalisata, dan universalis.
• Eritema
• Lesi kering
• Edema
• Eritema & Edema • Berbentuk skuama
• Vesikel/bula
Akut
• Erosi Subakut
• Eksudat mongering Kronis
• Hiperpigmentasi
menjadi krusta • Papul
• Eksudasi • Likenifikasi
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
4
Histologi
• Epidermis: spongiosis, vesikel atau bula, edema intrasel, dan eksositosis terutama terdiri atas sel
mononuklear
• Dermis: Sembab, pembuluh darah melebar, sebukan sel radang terutama sel mononuclear,
Std Akut eosinophil juga dapat ditemukan
• Epidermis: Spongiosis, jumlah vesikel berkurang, epidermis mulai menebal, tertutup krusta,
stratum korneum mengalami parakeratosis, eksositosis berkurang
Std • Dermis: Edema berkurang, vasodilatasi masih tampak jelas, masih terdapat sebukan sel radang,
Subakut dan jumlah fibroblast mulai meningkat
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
5
Dermatiti
s Kontak
Neurodermatiti Dermatiti
s Sirkumskripta s Atopik
DERMATITI
S
Dermatiti
Dermatiti
s
s Statis
Numularis
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
6
1
Dermatitis Kontak
Dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi
yang menempel pada kulit
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
Dermatitis
Kontak
Dermatitis
Dermatitis
Kontak
Kontak Iritan
Alergi
Reaksi peradangan
Terdapat proses
non-imunologik
sensitisasi terhadap
(tanpa proses
alergen
sensitisasi)
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
8
Dermatitis Kontak Iritan
Epidemiologi
• Dapat terkena pada semua
orang, berbagai golongan
umur, ras, dan jenis
kelamin
Etiologi
• Bahan bersifat iritan
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
9
Patogenesis
PG dan LT ->
Melepaskan AA, DAG, Vasodilatasi,
Bahan Iritan merusak PAF, dan IP3. Meningkatkan Kontak Iritan
lap. Tanduk
AA -> PG dan LT permeabilitas
vaskular
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
11
Reaksi Iritan
• DKI subklinis pada seseorang yang terpajan dengan pekerjaan basah dalam beberapa
bulan pertama, misalnya: penata rambut dan pekerja logam
• Kelainan kulit bersifat monomorf, dapat berupa skuama, eritema, vesikel, pustul,
dan erosi
DKI Traumatik
• Kelainan kulit berkembang lambat setelah trauma panas /laserasi
• Gejala klinis mirip dermatitis numularis, lokasi tersering di tangan
KHUSUS
Topikal : - Kortikosteroid: Hidrokortison 2,5%
- Emolien / pelembab
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
14
Prognosis
Bila bahan iritan tidak dapat disingkirkan -> prognosis kurang baik
Sering terjadi pada DKI kronis dengan penyebab multi factor dan pada pasien atopik
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
15
Dermatitis Kontak Alergi
Epidemiologi
• Dapat terkena pada
semua orang,
mengenai orang
dengan keadaan
kulit sangat peka
(hipersensitif)
Etiologi
• Bahan kimia
sederhana 16
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
17
Dermatitis Kontak Alergik
GEJALA KLINIS
DKA
Subjektif: GATAL
Objektif
Akut : bercak eritem, batas tegas, kemudian diikuti
edema, papulo-vesikel, vesikel, bula pecah erosi
dan eksudasi (basah)
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
19
20
DKA
21
DKA
22
DKA
23
Pengobatan
UMUM
Pajanan ulang dgn bahan kontak alergen/iritan dihindari
KHUSUS
Topikal : - Kortikosteroid: Hidrokortison 2,5%
- Kompres dengan larutan garam fisiologis
• Sistemik : Kortikosteroid : Prednison 30 mg/hari (DKA Akut)
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
25
DKI DKA
26
UJI TEMPEL
RX IRITAN RX ALERGI
Oligomorfik Polimorfik
Bentuk ~ unit Bentuk lebih menyebar
Batas tegas Batas tidak tegas
Bahan dilepas : reaksi (-) Bahan dilepas : reaksi menetap
Rasa nyeri / terbakar Rasa gatal
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
27
UJI TEMPEL
INTERPRETASI
Eritema : meragukan
Eritema + papul : +1
Eritema + papul + vesikel : +2
Eritema + bula/ulkus : +3
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
Contoh Hasil Uji Tempel
2
Dermatitis
Numularis
Peradangan kulit yang bersifat kronis, ditandai dengan lesi berbentuk koin atau
agak lonjong, berbatas tegas, dengan efloresensi berupa papulovesikel
yang biasanya mudah pecah sehingga membasah (oozing)
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
DERMATITIS NUMULARIS
Sinonim :
Ekzem numular
Ekzem diskoid
Etiopatogenesis
Tidak diketahui : Multi Faktor
Peningkatan koloni Staphylococcus & Micrococcus
Defisisensi nutrisi serta konflik emosional diduga berperan
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
Gejala Klinis
Laki-laki > Perempuan
Awitan 55 th – 65 th
Pada perempuan terdapat usia puncak kedua yaitu
:15 th – 25 th
Objektif
Lesi awal: vesikel / papulovesikel
bergabung : Coin berbatas tegas, edematosa &
eritematosa
vesikel pecah : krusta kekuningan melebar : ukuran ± 5
cm
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
OBJEKTIF
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
Pengobatan
UMUM
36
3. DERMATITIS
ATOPIK
Peradangan kulit berupa dermatitis yang kronis residif, disertai rasa gatal, dan
diwajah pada bayi
mengenai bagain tubuh tertentu terutama (fase infantile) dan
bagian fleksular ekstremitas (pada fase anak)
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
GAMBARAN KLINIS
Fase Infant lahir - 2 thn (60%)
Predileksi Utama: Wajah diikuti kedua pipi dan tersebar
simetris.
Lesi dapat meluas ke dahi, kulit kepala, telinga, leher, pergelangan tangan,
dan tungkai terutama bagian volar
Muka terutama pipi tanpa mengenai paranasal dan perioral (perioral
pallor) eritema, kering dan berskuama.
Bila berlanjut dapat mengenai perioral dan paranasal plak, krusta, basah,
skuama. 50% menghilang pada usia 18 bulan, sisanya masuk ke DA anak
Fase anak 2 -10 thn
Daerah fleksural fossa antecubitus, fossa poplitea, leher,
pergelangan tangan, pergelangan kaki papul, plak, pucat atau sedikit
inflamasi digaruk eritema, skuama, erosi garukan kronis
likenifikasi (akibat ekskoriasi dan inflamasi yang terus menerus). PERIORAL
Akibat garukan melanosit rusak hipopigmentasi
PALLOR
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
39
Plak eritema
40
ERITEMA,
LIKENIFIKASI
EROSI,
SKUAMA
41
GAMBARAN KLINIS
Fase remaja dan dewasa
Bisa remisi pada usia sekitar 30 thn atau menetap dengan rekurensi
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
42
GAMBARAN KLINIS LAIN
Keadaan yang menyertai DA : xerosis cutis, keratosis pilaris, pt. Alba,
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
43
XEROSIS
CUTIS
44
KERATOSIS
PILARIS
45
HIPERLINEAR PALMAR CREASES 46
DENNIE MORGAN FOLD
47
WHITE DERMOGRAPHISM 48
HERTOGHE’S SIGN 49
Hanifin - Rajka 3 MAYOR + 3 MINOR
KRITERIA MAYOR
Pruritus
50
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
KRITERIA MINOR
Xerosis Katarak subskapular anterior
Infeksi kulit (khususnya s.aureus dan virus Periorbital darkening
herpes simpleks
Dermatitis non spesifik pada ekstremitas Eritema pada wajah
superior dan inferior
Iktiosis, Hiperlinear telapak tangan dan Gatal bila berkeringat
kaki, keratosis pilaris
Pityriasis alba Intoleransi terhadap wol atau pelarut
lemak
Dermatitis di papila mame Perifollicular accentuation
white dermatographism dan delayed Hipersensitif terhadap makanan
blanch response
Keilitis Dipengaruhi oleh faktor lingkungan atau
stres
Lipatan infraorbital/Morgan-Dennie lines Skin test (+)
Konjungtivitis berulang Peningkatan IgE serum
Keratokonus Onset pada usia muda
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
51
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Peningkatan serum IgE mayoritas pada pasien DA
basofil
Prick Test
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
52
Algoritma Sumber
Penetalaksanaan Dermatitis
: Sularsito S. Dermatitis. Atopik
In: Ilmu Penyakit Kulit (International
dan Kelamin. 7th ed. Concensus
Jakarta: Fakultas Conference on Atopic
Kedokteran Universitas Indonesia;Dermatitis
2019. II) 2002 53
Terapi topikal
Kortikosteroid: Bayi & anak kecil KS potensi rendah (hidrokortison
Emolien (pelembab)
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
54
Terapi Sistemik
Antihistamin
Kortikosteroid
Antibiotik
Siklosporin
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
55
EDUKASI
Atur suhu dan kelembaban kamar suhu kamar sejuk, suhu panas
gatal
Hindari pakaian kasar, tebal atau wol iritasi kulit
Kontrol stress
Kuku dipotong pendek cegah garukan
Kurangi gatal: emolien, kompres basah, antiinflamasi topikal
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
56
4. NEURODERMATITIS
SIRKUMKRIPTA
Definisi
Peradangan kulit kronis
Gatal >>> akibat garukan /
Sirkumskrip gosokan berulang
Likenifikasi
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
57
58
PENGOBATAN
UMUM
Garukan / -
KHUSUS :
Antipruritus berupa Antihistamin efek sedatif
(hidroksizin, difenhidramin, prometazin), dapat pula diberikan
topikal krim doxepin 5% dlm jangka pendek (maks 8 hari)
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
59
5. DERMATITIS STASIS
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
60
Tata laksana
Predileksi : daerah yang ada varisesnya
Topikal : Jika basah, kompres dengan larutan
KMnO4 1/5000 atau larutan asam borat 3%. Jika
sudah kering, diberi kortikosteroid potensi
sedang
Sumber : Sularsito S. Dermatitis. In: Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2019.
61
THANK YOU
62