1
Penyakit parasit yang tersering muncul :
Pedikulosis
Skabies
Creeping disease
2
PEDIKULOSIS
3
Pedikulosis
kapitis
Pedikulosi Pedikulosis
s korporis
Pedikulosis
pubis
4
PEDIKULOSIS KAPITIS
Patogenesis dan Gejala
Definisi Epidemiologi dan etiologi Klinis
5
6
7
Diagosis Differensial
Tinea Kapitis
Pioderma
Dermatitis seboroik
8
Pengobatan
Topical :
1. Malathion 0,5% atau 1% dalam bentuk losio
atau spray.( pengobatan dapat diulang lagi
seminggu kemudian)
2. Krim gama benzen heksa klorida
(gameksan=gamemexane ) 1%
3. Obat lain : emulsi benzoat 25%
4. Permetrin
5. Ivermectin 250 microgam/kg dalam 7-10 hari
6. Keadaan inf sekunder rambut sebaiknya
dicukur, obat inf sekunder dengan antibiotik
sistemik dan topikal lalu disusul dengan
sampo.
9
PROGNOSIS
Jika tidak di terapi maka kutu di kepala mungkin akan bertahan sampai
beberapa tahun.
10
PENCEGAHAN
11
PEDIKULOSIS KORPORIS
Terapi
1. Krim gameksan 1% oleskan tipis di seluruh tubuh &
diamkan selama 24 jam mandi jika belum sembuh
diulangi 4 hari kemudian.
2. Emulsi benzil benzoat 25% & bubuk malathion 2%
3. Pakaian direbus & disetrika agar kutu dan telur mati
4. Permetrin 5%
4. Infeksi sekunder antibiotik topikal & sistemik
14
PROGNOSIS DAN PENCEGAHAN
15
PEDIKULOSIS PUBIS
Definisi dan epidemiologi
Infeksi rambut di daerah pubis dan sekitarnya oleh phthirus
pubis.Sering menyerang orang dewasa dan tergolong dalam
penyakit akibat hubungan seksual. Pada anak biasanya pada akis
dan bulu mata.
Gejala klinik
Gatal di daerah pubis dan sekitarnya, dapat meluas sampe
abdomen dan dada, dan dijumpai bercak berwarna abu-abu
atau kebruan yang disebut makula serulae. Adapun black dot,
yaitu adanya bercak warna hitam, pada celana dalam warna putih
yang merupakan krusta berasal
16 dari darah.
17
Membantu diagnosis dengan mencari telur atau bentuk dewasa kutu.
DD : 1. Dermatitis seboroik
2. Dermatomikosis
Pengobatan :
18
SCABIES
Definisi
• penyakit kulit karena infestasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei
var hominis dan produknya. ditandai dengan gatal di malam hari,
mengenai sekelompok orang
• predileksi : lipatan kulit yg tipis, hangat dan lembab.
Epidemiologi
• Dijumpai pada hampir semua negara didunia, insiden tertinggi pada anak
usia sekolah dan remaja.
• Faktor yg menunjang perkembangannya : sosial ekonomi rendah, higiene
buruk
19
Cara Penularan Etiologi Patogenesis
• kontak langsung : jabat • sarcoptes scabiei var • tungau betina yg sudah
tangan, tidur bersama, hominis. dibuahi menggali
hub. seksual. • -tungau jantan dan terowongan dilap.
• kontak tak langsung : betina – kopulasi tanduk, meletakkan
pakaian, handuk, sprei, dipermukaan kulit, yg telur disana.
bantal. jantan biasanya mati. • tungau mengsekresi dan
• penularan biasanya oleh yg betina membuat mengekskresi bahan2
sarcoptes scabiei betina terowongan pd lap. yg bisa mensensitisasi
yg sudah dibuahi atau tanduk – bertelur 2-4 host. rasa gatal baru
kadang2 bentuk larva. butir sehari – 40 – 50 timbul setelah6-8
butir. Dalam 3 – 10 hr – minggu.
menetas – larva –- 2 – 3 • kelainan kulit berupa
hr jadi nimfa yg punya papula, vesikula, urtika,
bentuk jantan dan sedangkan erosi,
betina. waktu dr ekskoreasi, krusta dan
menetasnya telur – sekunder infeksi krn
dewasa 8 - 17 hr. diluar garukan
host tungau hanya
dapat hidup 2 – 3 hr pd
suhu kamar.
20
DIAGNOSIS
21
22
Penunjang Diagnosis
Cari terowong, pada ujungnya akan terlihat papul atau vesikel, congkel
dengan jarum dan diletakkan di atas kaca obyek, ditutup dan dilihat
dibawah mikroskop
Cara menyikat dengan sikat dan ditampung dibawah selembar kertas
putih, lihat dengan loop
Cara biopsi irisan. Lesi dijepit dengan 2 jari, buat irisan dengan pisau,
periksa dibawah mikroskop
Cara biopsi eksisional dengan pewarnaan H.E
23
BENTUK-BENTUK KHUSUS SKABIES.
1. skabies noduler
dapat berbentuk nodular bila lama tidak mendapat terapi,
sering terjadi pada bayi dan anak dan pasien imunocompremised
2. skabies krustosa (norwegian scabies)
gambaran eritrodermi, krusta banyak sekali.
Terdapat pada pasien dengan retardasi mental, kelemahan fisik,
gangguan imunologik dan psikosis.
24
Terapi
1. Belerang endap/sulfur presipitatum 4-20% (krim/salap)
2. Emulsi benzil benzoas (20-25%)
3. Gameksan 1% dalam krim/losio
4. Krotamiton 10% dalam krim/losio
5. Permetrin 5% dalam krim. (kurang toksik jika
dibandingkan dengan gameksan, efektifitasnya sama,
dihapus setelah 10 jam) Bila belum sembuh, diulangi
setelah seminggu.
6. Ivermectin 200ug/kg PO jika resisten permetrin &
crusta.
25
CREEPING ERUPTION
26
Creeping Eruption
27
Predileksi : tungkai, plantar, tangan, anus, bokong, paha, dan
bagian tubuh mana saja yang berkontak dengan tempat larva
berada.
Banyak terdapat di daerah tropis atau subtropis yang hangat
dan lembab termasuk di Indonesia.
28
Faktor Risiko Etiopatogenesis
Kontak dengan tanah atau pasir Larva cacing tambang :
yang terkontaminasi feses binatang - Ancylostoma braziliense
seperti bermain di pasir, berjalan
- Ancylostoma caninum
tanpa alas kaki, duduk di pantai,
tukang kebun, petani. Telur di kotoran
binatang(anjing/kucing)larvape
Anak-anak yang sering berjalan
netrasi ke kulittinggal dikulit dan
tanpa alas kaki atau yang bermain
berjalan-jalan sepanjang
di tanah/ pasir.
demoepidermaltimbul gejala di
kulit
29
Gejala Klinis
Masuknya larva ke kulit biasanya
disertai rasa gatal dan panas.
Awalnya timbul papul eritem,
diikuti bentuk yang khas yaitu lesi
berbentuk linear/berkelok-kelok,
menimbul dengan diameter 2-3 mm.
Papul eritem menunjukkan larva
sudah berada di kulit beberapa
jam/hari.
Papul eritem akan menjalar seperti
benang berkelok-kelok, menimbul,
membentuk terowongan (burrow)
yang panjangnya mencapai beberapa
cm.
Rasa gatal biasanya lebih hebat
pada malam hari.
30
Diagnosis
berdasarkan bentuk khas yakni
terdapat kelainan seperti benang
yang lurus atau berkelok-kelok,
menimbul, dan terdapat papul atau
vesikel di atasnya.
31
Pencegahan Penatalaksanaan
Mencegah kontak kulit secara Tiabendazol 50 mg/kg BB/hari 2x
langsung pada tanah yang sehari selama 2 hari.
terkontaminasi feses.
Albendazol 400 mg/hari dosis
Sedapat mungkin hindari anak- tunggal, diberi 3 hari berturut-turut
anak duduk di pasir, tanah,
Ivermectin PO 200 ug/kg dosis
rerumputan.
tunggal dan di ulang setelah 1-2
Mencuci tangan-kaki dengan minggu.
sabun.
32
TERIMA KASIH
33