Disusun Oleh:
Florence / 01073190091
Pembimbing:
TANGERANG
DAFTAR ISI
1
LAPORAN KASUS...............................................................................................2
1.1 Identitas Pasien...........................................................................................2
1.2 Anamnesis...................................................................................................2
1.2.1 Keluhan Utama....................................................................................3
1.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang.................................................................3
1.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu....................................................................3
1.2.4 Riwayat Tindakan dan Operasi............................................................3
1.2.5 Riwayat Terapi dan Konsumsi Obat-Obatan.......................................4
1.2.6 Riwayat Penyakit Keluarga..................................................................4
1.2.7 Riwayat Alergi.....................................................................................4
1.2.8 Riwayat Kebiasaan...............................................................................4
1.3 Pemeriksaan Fisik......................................................................................4
1.3.1. Kesan Umum...........................................................................................4
1.3.2. Pemeriksaan Khusus...............................................................................5
1.4 Pemeriksaan Penunjang............................................................................6
1.5 Resume........................................................................................................9
1.6 Daftar Masalah.........................................................................................10
1.7 Pengkajian................................................................................................10
1.8 Prognosis...................................................................................................13
2
LAPORAN KASUS
1.2 Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 30
Maret 2021 pukul 14.30 WIB di bangsal lantai 3 Rumah Sakit Umum Siloam.
3
dalam 5 bulan SMRS dan bersifat hilang timbul serta tingkat nyeri 5 dari 10.
Pasien juga merasakan begah di daerah ulu hati yang hilang timbul, dipicu
oleh telat makan dan makanan pedas. Penurunan nafsu makan sejak 2 tahun
yang lalu dan penurunan berat badan terjadi dalam 5 bulan terakhir sebesar 10
kg. Pasien sudah mencoba untuk berobat di klinik dan rumah sakit berkali-
kali, namun perbaikan yang dialami hanya bersifat sementara.
4
tahun dan berhenti saat berusia 30 tahun. Pasien tidak mengonsumsi obat-
obatan terlarang.
5
Hidung : Napas cuping hidung (-).
Bibir : Tidak diketahui.
Gigi : Tidak diketahui.
Lidah : Tidak diketahui.
Rongga mulut : Tidak diketahui.
Rongga leher : Tidak diketahui.
Faring : Tidak diketahui.
Tonsil : Tidak diketahui.
Kelenjar parotis : Tidak diketahui.
Leher
Inspeksi
Kelenjar tiroid : Tidak diketahui.
Tekanan vena jugularis: 5+2 cmH20.
Pulsasi vena : Tidak diketahui.
Refleks hepatojugular : Tidak diketahui.
Palpasi
Kaku kuduk : Tidak diketahui.
Kelenjar tiroid : Tidak diketahui.
Kelenjar getah bening : Tidak ada pembesaran.
Massa : Tidak ada massa.
Pemeriksaan thorax
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, retraksi (-).
Palpasi : Pengembangan dada dan tactile
vocal fremitus simetris.
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru.
Auskultasi : Vesikular (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (-/-).
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat.
6
Palpasi : Iktus cordis teraba.
Perkusi : batas jantung dalam batas normal.
Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop
(-).
Abdomen
Inspeksi : Supel.
Palpasi : Nyeri tekan epigastrik.
Perkusi : Timpani (+).
Auskultasi : Bising usus (+).
Kaki dan tangan : CRT < 2 detik, akral hangat +/+,
pitting edema -/-.
Status lokalis :-
Differential Count
Basophil 0 % 0-1
Eosinophil 0 % 1-3
Lymphocyte 25 % 25-40
Monocyte 6 % 2-8
7
Platelet Count 324 10^3/µL 150 - 440
BIOCHEMISTRY
SGOT-SGPT
Creatinine
IMMUNOLOGY/SEROLOGY
8
EKG (29/03/2021)
Ritme : Sinus.
Axis : Normoaxis.
HR : 300/5 = 60 bpm.
P wave : 0.12 s.
PR interval : 1,6 s.
QRS complex : 1 s.
QT interval : 4.4 s.
T wave : T inversi di V3-V4.
ST segment : elevasi (-), depresi (-).
9
Kesan:
- Tidak tampak ground glass opacity / crazy paving pattern maupun
konsolidasi pada kedua paru saat ini yang mencurigakan gambaran viral
pneumonia
- Konsolidasi fibroinfiltrat pada kedua lapang paru -> TB paru lama.
- Reticulation pleura pada kedua lapangan paru.
- Cardiomegaly, corakan bronkovaskular meningkat ke kranial ->
bendungan paru.
- Lymphadenopathy berkalsifikasi multiple pada paratrakea dan paraaorta
diameter ± 0,5-1 cm.
1.5 Resume
Pasien Tn. S, laki-laki, 45 tahun datang dengan keluhan sesak napas yang
memburuk 5 bulan SMRS, terutama saat beraktivitas, sudah berlangsung selama 2
tahun, disertai batuk berdahak bening, nyeri dada terbakar khususnya pada saat
inspirasi dan batuk di daerah tengah dada, hilang timbul dengan tingkat nyeri
5/10, rasa begah di ulu hati, hilang timbul, dipicu stres, telat makan dan makanan
pedas, penurunan berat badan sekitar 10 kg dalam 5 bulan terakhir serta
penurunan nafsu makan sejak 2 tahun terakhir. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan
nyeri tekan epigastrik. Pada pemeriksaan EKG, didapatkan inversi gelombang T
pada V1-V4. Pada pemeriksaan laboratorium, ditemukan Hb ↓ (12), Ht ↓ (37.2),
10
ESR ↑ (70), MCV ↓ (68.9), MCH ↓ (22.2), Na ↓ (134), Cl ↓ (94), CRP-Hs ↑
(14.45). Pada pemeriksaan CT scan thorax non-kontras ditemukan konsolidasi
fibroinfiltrat pada kedua lapang paru, reticulation pleura pada kedua lapangan
paru, kardiomegali, corakan bronkovaskular meningkat ke kranial, limfadenopati
berkalsifikasi multipel pada paratrakea dan paraaorta diameter ± 0.5-1 cm.
1.7 Pengkajian
1. Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis
Atas dasar:
- Anamnesis: sesak berulang sejak 2 tahun SMRS, memberat saat
aktivitas, batuk berdahak bening, riwayat TB (2015) dan
merokok 1 bungkus/hari selama 30 tahun.
- CT scan thorax non-kontras: konsolidasi fibroinfiltrat dan
reticulation pada kedua lapang paru, corakan bronkovaskular
meningkat ke kranial, limfadenopati berkalsifikasi multipel pada
paratrakea dan paraaorta diameter ± 0.5-1 cm.
Dipikirikan: Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis
Kondisi pada pasien ini mengarah kepada Sindrom Obstruksi Pasca
Tuberkulosis dikarenakan pasien sesak berulang sejak 2 tahun SMRS,
memberat saat aktivitas disertai batuk dengan dahak bening, riwayat TB
(2015) dan merokok sebanyak 1 bungkus/hari selama 30 tahun. Pada CT
scan thorax non-kontras, didapatkan hasil konsolidasi fibroinfiltrat dan
reticulation pada kedua lapang paru, corakan bronkovaskular meningkat
11
ke kranial, limfadenopati berkalsifikasi multipel pada paratrakea dan
paraaorta diameter ± 0.5-1 cm.
Rencana diagnosis:
- Spirometri.
- Pemeriksaan sputum.
Rencana tata laksana:
- Oksigen: nasal cannul 3 lpm.
- Fisioterapi.
- Edukasi untuk vaksin PCV, Influenza.
- Dexamethasone 3x5 mg IV.
- Ipatropium bromide + Salbutamol 3x1 resp nebu.
2. Dispepsia
Atas dasar:
- Anamnesis: begah, daerah ulu hati, hilang timbul, dipicu oleh
makanan pedas, telat makan dan stres, disertai mual.
- Pemeriksaan fisik: nyeri tekan epigastrium.
Dipikirkan:
Kondisi pada pasien ini mengarah kepada dispepsia dikarenakan
adanya rasa begah daerah ulu hati, hilang timbul, dipicu oleh makanan
pedas, telat makan dan stres, disertai mual.
Rencana diagnosis:
- Urea breath test.
- Endoskopi.
Rencana tata laksana:
- Edukasi diet yang teratur dan cukup.
- Omeprazole 2x40 mg IV.
- Ondansentron 3x4 mg IV.
3. Suspek perikarditis
Atas dasar:
- Anamnesis: nyeri dada substernal, pleuritik, hilang timbul, VAS
5/10, menjalar ke punggung.
12
- CT scan thorax non-kontras: kardiomegali.
- EKG: T inversi di V1-V4.
Dipikirkan: Suspek perikarditis
Kondisi pasien ini mengarah kepada perikarditis karena keluhan
berupa nyeri dada daerah substernal, pleuritik, hilang timbul, VAS 5/10
dan menjalar ke punggung. Lalu, CT scan thorax non-kontras
menunjukkan gambaran kardiomegali serta EKG dididapatkan T inversi
pada V1-V4.
Rencana diagnosis:
- Ekokardiografi.
Rencana tata laksana:
- Edukasi restriksi olahraga.
- Aspirin 3x750 mg PO.
- Colchicine 1x0.5 mg PO.
4. Anemia mikrositik hipokrom
Atas dasar:
- Laboratorium:
o Hb (12 ↓)
o MCV (68.9 ↓)
Dipikirkan: Anemia mikrositik hipokrom
Anemia yang dialami pasien adalah anemia mikrositik hipokrom,
yang dapat disebabkan oleh intake yang kurang dan penyakit kronik
yang diderita pasien,
Rencana diagnosis:
- Iron profile: TIBC, ferritin, transferrin.
- Apusan darah tepi.
Rencana tata laksana:
- Edukasi diet yang teratur dan cukup.
- Tata laksana penyakit yang mendasari.
5. Hiponatremia derajat ringan
Atas dasar:
13
- Laboratorium: Hiponatremia (Na 134 ↓)
Dipikirkan: Hiponatremia
Hiponatremia pada pasien ini dipikirkan akibat intake yang
menurun.
Rencana diagnosis:
- Cek elektrolit ulang.
Rencana tata laksana:
- Edukasi diet yang teratur dan cukup.
- Tata laksana penyakit yang mendasari.
6. Hipokloremia
Atas dasar:
- Laboratorium: Hipokloremia (Cl 94↓)
Dipikirkan: Hiperkloremia
Pada pasien ini, dipikirkan hipokloremia yang terjadi akibat
hipoventilasi akibat penyakit yang mendasari (SOPT) pada pasien atau
intake yang menurun.
Rencana diagnosis:
- Cek elektrolit ulang
Rencana tata laksana:
- Edukasi diet yang teratur dan cukup.
- Tata lakasana penyakit yang mendasari.
1.8 Prognosis
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
14