Diagnostic Approach
DISEASES
Scintigraphy Imaging
dr. Ryan Yudistiro, SpKN(K), M.Kes, FANMB, Ph.D
Dr. dr. Theo Audi Yanto, SpPD
Pendahuluan
Thyroid uptake and scan adalah alat diagnostik radiologis yang digunakan untuk
menentukan fungsi dan patologi tiroid.
Prosedur diagnostik ini bekerja berdasarkan prinsip nuklida atom yang tidak stabil,
yang mencoba mencapai stabilitas dengan melepaskan sinar alfa, beta, dan gamma
dan digunakan untuk tujuan diagnostik dan pengobatan.
Pengujian menggunakan pelacak radioaktif, yaitu protein atau molekul yang melekat
pada bahan radioaktif.
Yodium I-123 dan I-131 dan 99m-technetium pertechnetate merupakan agen yang
biasa digunakan dalam tes ini.
Prosedur Tindakan
Konsumsi anti-tiroid seperti methimazole dan propylthiouracil perlu diberhentikan min. 5 hari
sebelum tindakan
Pengecekan kadar baseline TSH dan free T4 diperlukan sebelum tindakan
Pada pasien kanker tiroid, kadar thyroglobulin dan antibodi thyroglobulin juga perlu diperiksa
terlebih dahulu
Pasien diminta untuk meminum radiotracer oral 24 jam sebelum pemindaian, atau disuntik
dengan radiotracer 30 menit sebelum pemindaian.
Simporter natrium iodida yang terletak di sel-sel kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk
mengambil yodium radioaktif.
Pasien kemudian akan berbaring di meja pemeriksaan yang dapat digerakkan, dan kamera gamma
mengambil gambar serial kelenjar tiroid dari tiga sudut yang berbeda.
Riwayat klinis, pemeriksaan tiroid, dan tes fungsi tiroid perlu dipertimbangkan saat menafsirkan
hasil tes.
Diagnosis Potensial
Pengambilan dan pemindaian tiroid telah terbukti membantu mendiagnosis
penyakit berikut.
Graves disease
Toxic nodular goiter
Toxic adenoma
Tiroiditis
Defek kongenital sintesis hormon tiroid
Kekurangan yodium
Pemulihan dari tiroiditis subakut, silent, atau postpartum
Tiroiditis destruktif subakut, silent, postpartum
Penemuan normal dan kritikal
Nilai normal serapan radiotracer oleh tiroid adalah 3 hingga 16% pada 6 jam dan 8
hingga 25% pada 24 jam.
Pengambilan yodium radioaktif ↑ dari normal (tiroid hiperaktif): hipertiroid (karena
graves disease, multinodular goiter atau thyroid adenoma), goiter, defisiensi iodine,
kehamilan, terapi lithium karbonat, fase awal hashimoto thyroiditis, fase penyembuhan
thyroiditis, withdrawal medikasi anti-tiroid, rebound supresi thyrotropin, defek kongenital
sintesis hormon tiroid
Pengambilan yang ↓ dari normal (tiroid hipoaktif/gangguan pada pengambilan):
hipotiroid (primer, sentral, maupun dekstruktif), kelebihan iodin, kontras radiologi,
medikasi (amiodarone, anti-tiroid, perchlorate, sulphonylurea, dll), post tiroidektomi,
radiasi leher esterna
Interfering Factors
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dokter sebelum melakukan pengambilan dan
pemindaian tiroid adalah sebagai berikut :
Diare yang dapat menurunkan penyerapan zat warna jika diberikan secara oral
CT kepala dengan kontras oral atau intravena dalam dua minggu terakhir
Jumlah yodium yang tidak dapat diterima dalam makanan
Hipokloremia yang dapat meningkatkan absorpsi radiotracer
Obat yang mengandung yodium (amiodaron)
Penggantian hormon tiroid dan obat antitiroid
Gagal ginjal kronis yang mengganggu pembersihan iodida, memperluas kolam iodida,
dan menurunkan %RAIU
Edukasi pasien pre tindakan
Kehamilan harus disingkirkan dan kehamilan selama enam bulan setelah pemberian
yodium radioaktif perlu dihindari.
Pasien harus menghindari menyusui setelah melakukan tes
Tes ini harus dilakukan oleh seorang profesional yang terlatih.
Pasien harus mendapatkan konseling mengenai langkah-langkah keamanan kontak fisik
dengan menghindari paparan urin, tinja, air liur, muntah, darah, dan cairan tubuh serta
keringat selama 48 jam.
Pasien juga harus menghindari transportasi umum dan duduk berdekatan dengan orang
lain.
Pasien harus membawa dokumen yang menunjukkan tanggal, informasi penyedia, dan
radionuklida yang digunakan saat bepergian melalui pelabuhan masuk dalam waktu empat
bulan setelah prosedur.
Pasien harus menerima konseling tentang pembilasan dua kali setelah buang air kecil atau
besar selama 24 sampai 48 jam setelah prosedur.
Pendahuluan
Kelenjar tiroid memiliki kemampuan unik untuk mengambil iodine yang merupakan komponen
penting dalam pembentukan hormon
Akumulasi iodine di kelenjar tiroid membuat isotope iodine dapat digunakan untuk mendiagnosis
penyakit tiroid
Dengan menggunakan radioaktif iodine dapat menjadi terapi pada pasien yang mengalami
hipertiroid dan keganasan pada tiroid
Saat ini diketahui bahwa penyerapan iodine pada kelenjar tiroid terjadi di sodium-iodine simporter
(NIS)
Pengukuran Penyerapan Iodine
Pengukuran penyerapan iodine Biasanya dilakukan pada pasien yang akan dilakukan tatalaksana
radioiodine karena hipertiroid.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kamera gamma atau gamma probe yang diposisikan
pada jarak tertentu dari leher pasien.
Pada beberapa pusat penelitian, pengukuran dilakukan pada interval tertentu setelah administrate
secara oral dari 1–3.7 MBq (30–100 mCi) 131I.
Pengukuran biasanya dilakukan pada 3-6 jam dan 24 jam setelah pemberian dosis diagnostik dari
I131.
Pada pusat penelitian yang menggunakan teknologi terkini, pengukuran dilakukan pada beberapa
hari berturut-turut.
Pengukuran Penyerapan Iodine
Dimana :
IU >> Penyerapan Iodine
Ct >> Jumlah yang tersedia pada kelenjar tiroid.
Cbkg >> Jumlah latar belakang ukuran yang ada di dalam tiroid.
C0 >> Jumlah yang terdapat pada dosis diagnostik sebelum diberikan melalui oral.
Pengukuran Penyerapan Iodine
Penyerapan iodine merupakan parameter yang memiliki variabilitas yang tinggi dan dapat
meningkat pada keadaan hipertiroid dan berkurang pada keadaan hipotiroid.
Selain dari status fungsional tiroid, faktor lain yang berpengaruh, terdapat faktor lain yang
mempengaruhi penyerapan iodine yang biasanya adalah faktor iatrogenik.
Pengukuran Penyerapan Technetium
Pada beberapa pusat penelitan,perhatian terletak pada penyerapan technetium-99m pada tiroid.
Konsep utama pada pengukuran ini didasarkan pada pemikiran bahwa penyerapan 99mTc oleh
tirosit memiliki mekanisme yang sama dengan iodine.
Sama seperti penyerapan iodine, persentasi penyerapan Tc juga berkurang pada keadaan
hipotiroid dan meningkat pada keadaan Graves's disease dan defisiensi iodine.
pengukuran ini sederhana dan digunakan sebagai tambahan dari thyroid scintigraphy dengan
membandingkan angka dari daerah yang diinginkan dari tiroid dengan angka pada jarum suntuk
yang mengandung Tc-pertchenetate sebelum dilakukannya injeksi.
Thyroid Scintigraphy
Thyroid scintigraphy dapat memvisualisasikan distribusi dari jaringan tiroid yang masih aktif.
dengan demikian, indikasi untuk dilakukannya scintigraphy mencakup nodul soliter dari tiroid dan
multinodular goitre.
Pemeriksaan ini juga dapat mengevaluasi seberapa luas retrosternal goitre ketika USG tidak dapat
memvisualisasikan batas bawah dari kelenjar tiroid dan juga dapat digunakan pada kasus suspek
tiroid ektopik.
Thyroid scintigraphy harus dilakukan pada semua pasien dengan nodular goitre yang
menggunakan tatalaksana radioiodine, karena dapat menilai distribusi anatomi dari jaringan tiroid
yang aktif.
Pada tempat dengan USG dan biopsi yang sangat back, indikasi untuk dilakukannya thyroid
scintigraphy ini menjadi terbatas yaitu hanya untuk pasien dengan nodul >1 cm dengan
konsentrasi TSH subnormal. Hal ini berguna untuk membedakan apakah nodule tersebut berisfat
hot, warm, atau cold nodule.
Thyroid Scintigraphy
Gambaran planar direkam ketika pasien dalam posisi duduk atau berbaring.
Referensi anatomical didapatkan dengan membuat penanda di bagian atas dari sternal notch.
Pencitraan dari kelenjar tiroid dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa radionuclides :
99mTc, 131I dan 123I.
Technetium-99m dimasukkan secara intravena dalam bentuk pertechnetate.
99mTc-pertechnettate merupakan analog dari iodine yang dipindahkan ke dalam sel tiroid dengan
cara yang mirip dengan isotop dari iodine (contoh dengan menggunakan NIS).
Akumulasi maksimal dari 99mTc-pertechnatate yaitu diambil 15-20 menit setelah pemberian IV.
I131 merupakan radioaktif isotope yang paling sering digunakan untuk iodine.
Waktu paruh 8,1 hari
Energi gamma ray 364
Keuntungan penggunaan 99mT Keuntungan penggunaan I123 dan I131
c gamma photon berenergi render (159
Tingkat ketersediaan tinggi. keV)
Energi gamma photon yang Waktu paruh pendek (13 jam)
digunakan render (140 keV). Spesifisitas tinggi dan mental ketika
Waktu paruh pendek (6 jam) dibutuhkan adanya penumpukan
Thyroid Scintigraphy
Hasil pelaporan dari thyroid scan harus meliputi:
Lokasi pada jaringan tiroid (normal, ektopik,retrosternal goitre)
Struktur dan ukuran dari kelenjar (simetris dari lobusnya, lobus piramidalis),
Menentukan warm/hot/cold nodules.
Penilaian terhadap penyerapan tiroid penting dilakukan terutama pada keganasan dan perawatan
risiko.
Adanya penyerapan tracer pada lesi fokal tidak mengeksklusi adanya keganasan tiroid, tetapi
memiliki negative predictive value yang tinggi pada hot nodule.
Akan tetapi, perubahan kecil menunjukkan tidak adanya penyerapan tracer yang dapat
divisualisasikan, terutama ketika mereka dikelilingi oleh lapisan tebal dari jaringan normal (warm
nodules)
Adanya diagnosis Graves' disease tidak mengeksklusi adanya nodul tiroid. Jika ada keganasan tiroid
bersamaan dengan Graves' disease >> biasanya lebih agresif.
Pada fase awal dari de Quervaine thyroiditis, hasil penciteraan tiroidnya distribusi tracernya sangat
inhomogen, terutama pada daerah yang mengalami proses inflamasi.
Suppression Thyroid Scintigraphy
Tujuan dari suppression scan adalah untuk visualisasi jaringan tiroid otonom, yaitu berfungsi
secara independen dari aksis hipotalamus-pituitari-tiroid.
Hal ini melibatkan kinerja dari thyroid scintigraphy dengan pengukuran penyerapan radiiodine
sebelum dan sesudah pemberian triiodothyronine atau persiapan thyroxine untuk 7-14 hari.
Rekomendasi dosis harian adalah 80 mcg L-triidothyronine atau 150 mcg levothyroxine.
Pada kelenjar normal, hormone tiroid menurunkan akumulasi radioaktif iodine setidaknya 50%.
Tidak adanya perubahan atau pengurangan penyerapan iodine < 30 % mengindikasikan proses
autoimun.
Potassium Perchlorate Test
Digunakan untuk evaluasi gangguan organifikasi iodine
Pada kondisi normal, setelah masuk ke sel melalui NIS maka ion iodide secara cepat dioksidasi oleh
thyroid peroxidase dan kemudian tergabung ke dalam residu tyrosyl dari thyroglobulin. Proses ini
tidak lebih dari 2-3 jam
Pada kondisi kerusakan organifikasi (kerusakan peroxidase pada Pendred syndrome), iodine bebas
yang tidak di organified dikeluarkan dari sel. Potassium perchlorate menghambat aktivitas NIS,
menurunkan aliran iodide ke dalam sel.
Pada kasus peroxidase defisien kandungan iodine di dalam kelenjar tiroid berkurang setelah
pemberian perchlorate karena iodine dikeluarkan.
Pemeriskaan terdiri dari pengukuran penyerapan iodine 2-3 jam setelah injeksi intravena atau
pemberian oral diikuti dengan pengukuran beriktunya 2 jam setelah pemberian potassium atau
sodium perchlorate ;penurunan penyerapan iodine dengan nilai sebesar 20% mengkonfirmasi
kerusakan organifikasi
Positron Emission Tomography (PET)
PET menggunakan F-FDG secara luas digunakan untuk mendiagnosis diagnosis banding dari
karsinoma tiroid
Diagnosis dari penyakit tiroid jinak menggunaka PET tidak direkomendasikan
Di bidang onkologi, penggunaan PET/CT mengunakan F-FDG digunakan untuk membedakan lesi
jinak atau ganas contohnya pada kasus single pulmonary nodule
Pada prakteknya, merupakan masalah yang umum terjadi adalah untuk menentukan indikasi
operasi pada kasus inconclusive biopsy atau pada kasus keganasan folikular. pada situasi seperti
ni peran PET masih belum jelas
Nilai prediktif negatif mendekati 100% disebakan oleh hasil negatif palsu yang sangat rendah,
contoh: keganasan tiroid memang hampir selalu menunjukkan aktivitas metabolik >> peran PET
untuk mengurangi jumlah tiroidektomi pada pasien dengan hasil biopsi yang inkonklusif.
Masalah lain yaitu munculnya aktivitas F-FDG abnormal pada tiroid pada pasien yang
menggunakan PET/CT untuk alasan yang lain. Tiroid normal tidak menggunakan glukosa.
Penyerapan F-FDG pada kelenjar tiroid ditemukan pada 2% gambaran PET.
Kesimpulan
Deteksi insidental dari nodul tiroid diikuti dengan biopsi untuk mengeksklusi keganasan tiroid yang
mana kalan F-FDG harus dilanjutkan dengan biopsi untuk mengeksklusi karsinoma tiroid.
Pada beberapa pusat penelitian, 124I tersedia
Memiliki waktu paruh 4,2 hari.
Gambaran yang dihasilkan lebih presisi dibandingkan dengan 131I scintigraphy
Tidak ada efek pada thyroid stunning.
Tetapi metode ini hanya berguna ketika sudah dilakukan diagnosis karsinoma tiroid
terdiferensiasi.
Thyroid Scintigraphy in Veterinary Patients
01
Perbedaan pengambilan gambar
tumor tiroid dengan radioiodine dan
pertechnetate
Terdapat karakteristik;
↑ uptake pertechnetate
↓ uptake radioiodine
SCINTIGRAPHY
02 Hal tersebut dikarenakan tumor dapat
mempertahankan kemampuannya dalam
mengkonsentrasi secara aktif radionuclide
yang masuk ke dalam tubuh, namun
kehilangan fungsi organification
364 keV
Energy 140 keV 159 keV
(inefficient)
(Photon)
Pemeriksaan :
Riwayat Klinis Hipertiroid
USG Leher
Scintigraphy Thyroid
Analasis Biokimia : Kadar TSH
Analisa Statistik :
Analisa Statistik menggunakan SPSS
Pembandingan hasil ketiga tes menggunakan Proportion Correctly Specified
Persetujuan antara diagnosis pasca-scintigraphy dan temuan USG dianalisa
menggunakan Statistik Kappa
Hasil
Terdapat
kesepakatan yang baik keseluruhan
antara diagnosis skintigrafi tiroid dan
AS dengan skor kappa 0.812 (P < 0
0001), 95% CI (0 77–0 85).
Juga, dalam banyak kasus skintigrafi
memberikan fungsi yang jauh lebih
banyak dan detail anatomi daripada
ultrasound.
Diskusi
Hipertiroidism: Terdiagnosis dengan kombinasi hasil Anamnesis, Pemeriksaan Fisik
dan Pemeriksaan Laboratorium
Hingga saat ini pemeriksaan penunjang lini pertama masih merupakan USG dan
pemeriksaan kadar TSH, Pemeriksaan Nuklir Scintigrafi masih bersifat adjuvant
Kesimpulan
Dengan menggabungkan Informasi fungsional dan anatomi dalam satu langkah, SC
tiroid memiliki potensi untuk memberikan keunggulan informasi mengenai
hipertiroidisme dan potensi untuk mengganti profil tiroid dan US dalam
penyelidikan hipertiroidisme.
Contoh Kasus
Nama Pasien : Tju Se Moi, Ny
No MR : MRCCC.00-27-33-05
Tanggal Pemeriksaan : 20 Juli 2020
Tanggal Lahir : 5 Desember 1951
Pemeriksaan : Sidik Tiroid + uptake thyroid (RF : Tc-99m , 4
mCi)
Klinis : Limfadenopati servikal kanan; suspek ca
tiroid /struma multinodosa toksik
Deskripsi :
Berdasarkan hasil laboratorium tanggal 9 Juli 2020 kadar TSHs < 0.05 uIU/mL dan T4
bebas 58.46 ng/dL
Pencitraan dilakukan secara statik 10 menit pasca-penyuntikan radiofarmaka Tc-99m
pertechnetate.
Dari pencitraan, tampak kedua lobi membesar dengan penangkapan radioaktivitas
yang relatif difus homogen. Nodul pada pole atas lobus kanan kelenjar tiroid
menangkap radioaktivitas tinggi (hot nodule). Karena keterbatasan resolusi, multipel
nodul subsentimeter di lobus kiri kelenjar tiroid tidak dapat dinilai.
Nilai uji tangkap dengan Tc-99m : 5.72 % (normal: 0.5 – 4.5 %).
Kesan :
Struma multinodosa (hot nodul pada nodul di lobus kanan) toksik dengan nilai uji tangkap
tiroid yang tinggi.