Anda di halaman 1dari 52

THYROID

Diagnostic Approach

DISEASES

Scintigraphy Imaging
dr. Ryan Yudistiro, SpKN(K), M.Kes, FANMB, Ph.D
Dr. dr. Theo Audi Yanto, SpPD
Pendahuluan
Thyroid uptake and scan adalah alat diagnostik radiologis yang digunakan untuk
menentukan fungsi dan patologi tiroid.
Prosedur diagnostik ini bekerja berdasarkan prinsip nuklida atom yang tidak stabil,
yang mencoba mencapai stabilitas dengan melepaskan sinar alfa, beta, dan gamma
dan digunakan untuk tujuan diagnostik dan pengobatan.
Pengujian menggunakan pelacak radioaktif, yaitu protein atau molekul yang melekat
pada bahan radioaktif.
Yodium I-123 dan I-131 dan 99m-technetium pertechnetate merupakan agen yang
biasa digunakan dalam tes ini.
Prosedur Tindakan
Konsumsi anti-tiroid seperti methimazole dan propylthiouracil perlu diberhentikan min. 5 hari
sebelum tindakan
Pengecekan kadar baseline TSH dan free T4 diperlukan sebelum tindakan
Pada pasien kanker tiroid, kadar thyroglobulin dan antibodi thyroglobulin juga perlu diperiksa
terlebih dahulu
Pasien diminta untuk meminum radiotracer oral 24 jam sebelum pemindaian, atau disuntik
dengan radiotracer 30 menit sebelum pemindaian.
Simporter natrium iodida yang terletak di sel-sel kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk
mengambil yodium radioaktif.
Pasien kemudian akan berbaring di meja pemeriksaan yang dapat digerakkan, dan kamera gamma
mengambil gambar serial kelenjar tiroid dari tiga sudut yang berbeda.
Riwayat klinis, pemeriksaan tiroid, dan tes fungsi tiroid perlu dipertimbangkan saat menafsirkan
hasil tes.
Diagnosis Potensial
Pengambilan dan pemindaian tiroid telah terbukti membantu mendiagnosis
penyakit berikut.
Graves disease
Toxic nodular goiter
Toxic adenoma
Tiroiditis
Defek kongenital sintesis hormon tiroid
Kekurangan yodium
Pemulihan dari tiroiditis subakut, silent, atau postpartum
Tiroiditis destruktif subakut, silent, postpartum
Penemuan normal dan kritikal
Nilai normal serapan radiotracer oleh tiroid adalah 3 hingga 16% pada 6 jam dan 8
hingga 25% pada 24 jam.
Pengambilan yodium radioaktif ↑ dari normal (tiroid hiperaktif): hipertiroid (karena
graves disease, multinodular goiter atau thyroid adenoma), goiter, defisiensi iodine,
kehamilan, terapi lithium karbonat, fase awal hashimoto thyroiditis, fase penyembuhan
thyroiditis, withdrawal medikasi anti-tiroid, rebound supresi thyrotropin, defek kongenital
sintesis hormon tiroid
Pengambilan yang ↓ dari normal (tiroid hipoaktif/gangguan pada pengambilan):
hipotiroid (primer, sentral, maupun dekstruktif), kelebihan iodin, kontras radiologi,
medikasi (amiodarone, anti-tiroid, perchlorate, sulphonylurea, dll), post tiroidektomi,
radiasi leher esterna
Interfering Factors
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dokter sebelum melakukan pengambilan dan
pemindaian tiroid adalah sebagai berikut :
Diare yang dapat menurunkan penyerapan zat warna jika diberikan secara oral
CT kepala dengan kontras oral atau intravena dalam dua minggu terakhir
Jumlah yodium yang tidak dapat diterima dalam makanan
Hipokloremia yang dapat meningkatkan absorpsi radiotracer
Obat yang mengandung yodium (amiodaron)
Penggantian hormon tiroid dan obat antitiroid
Gagal ginjal kronis yang mengganggu pembersihan iodida, memperluas kolam iodida,
dan menurunkan %RAIU
Edukasi pasien pre tindakan
Kehamilan harus disingkirkan dan kehamilan selama enam bulan setelah pemberian
yodium radioaktif perlu dihindari.
Pasien harus menghindari menyusui setelah melakukan tes
Tes ini harus dilakukan oleh seorang profesional yang terlatih.
Pasien harus mendapatkan konseling mengenai langkah-langkah keamanan kontak fisik
dengan menghindari paparan urin, tinja, air liur, muntah, darah, dan cairan tubuh serta
keringat selama 48 jam.
Pasien juga harus menghindari transportasi umum dan duduk berdekatan dengan orang
lain.
Pasien harus membawa dokumen yang menunjukkan tanggal, informasi penyedia, dan
radionuklida yang digunakan saat bepergian melalui pelabuhan masuk dalam waktu empat
bulan setelah prosedur.
Pasien harus menerima konseling tentang pembilasan dua kali setelah buang air kecil atau
besar selama 24 sampai 48 jam setelah prosedur.
Pendahuluan
Kelenjar tiroid memiliki kemampuan unik untuk mengambil iodine yang merupakan komponen
penting dalam pembentukan hormon
Akumulasi iodine di kelenjar tiroid membuat isotope iodine dapat digunakan untuk mendiagnosis
penyakit tiroid
Dengan menggunakan radioaktif iodine dapat menjadi terapi pada pasien yang mengalami
hipertiroid dan keganasan pada tiroid
Saat ini diketahui bahwa penyerapan iodine pada kelenjar tiroid terjadi di sodium-iodine simporter
(NIS)
Pengukuran Penyerapan Iodine

Pengukuran penyerapan iodine Biasanya dilakukan pada pasien yang akan dilakukan tatalaksana
radioiodine karena hipertiroid.
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kamera gamma atau gamma probe yang diposisikan
pada jarak tertentu dari leher pasien.
Pada beberapa pusat penelitian, pengukuran dilakukan pada interval tertentu setelah administrate
secara oral dari 1–3.7 MBq (30–100 mCi) 131I.
Pengukuran biasanya dilakukan pada 3-6 jam dan 24 jam setelah pemberian dosis diagnostik dari
I131.
Pada pusat penelitian yang menggunakan teknologi terkini, pengukuran dilakukan pada beberapa
hari berturut-turut.
Pengukuran Penyerapan Iodine

Penyerapan I131 dihitung dengan menggunakan rumus :

Dimana :
IU >> Penyerapan Iodine
Ct >> Jumlah yang tersedia pada kelenjar tiroid.
Cbkg >> Jumlah latar belakang ukuran yang ada di dalam tiroid.
C0 >> Jumlah yang terdapat pada dosis diagnostik sebelum diberikan melalui oral.
Pengukuran Penyerapan Iodine
Penyerapan iodine merupakan parameter yang memiliki variabilitas yang tinggi dan dapat
meningkat pada keadaan hipertiroid dan berkurang pada keadaan hipotiroid.
Selain dari status fungsional tiroid, faktor lain yang berpengaruh, terdapat faktor lain yang
mempengaruhi penyerapan iodine yang biasanya adalah faktor iatrogenik.
Pengukuran Penyerapan Technetium
Pada beberapa pusat penelitan,perhatian terletak pada penyerapan technetium-99m pada tiroid.
Konsep utama pada pengukuran ini didasarkan pada pemikiran bahwa penyerapan 99mTc oleh
tirosit memiliki mekanisme yang sama dengan iodine.
Sama seperti penyerapan iodine, persentasi penyerapan Tc juga berkurang pada keadaan
hipotiroid dan meningkat pada keadaan Graves's disease dan defisiensi iodine.
pengukuran ini sederhana dan digunakan sebagai tambahan dari thyroid scintigraphy dengan
membandingkan angka dari daerah yang diinginkan dari tiroid dengan angka pada jarum suntuk
yang mengandung Tc-pertchenetate sebelum dilakukannya injeksi.
Thyroid Scintigraphy
Thyroid scintigraphy dapat memvisualisasikan distribusi dari jaringan tiroid yang masih aktif.
dengan demikian, indikasi untuk dilakukannya scintigraphy mencakup nodul soliter dari tiroid dan
multinodular goitre.
Pemeriksaan ini juga dapat mengevaluasi seberapa luas retrosternal goitre ketika USG tidak dapat
memvisualisasikan batas bawah dari kelenjar tiroid dan juga dapat digunakan pada kasus suspek
tiroid ektopik.
Thyroid scintigraphy harus dilakukan pada semua pasien dengan nodular goitre yang
menggunakan tatalaksana radioiodine, karena dapat menilai distribusi anatomi dari jaringan tiroid
yang aktif.
Pada tempat dengan USG dan biopsi yang sangat back, indikasi untuk dilakukannya thyroid
scintigraphy ini menjadi terbatas yaitu hanya untuk pasien dengan nodul >1 cm dengan
konsentrasi TSH subnormal. Hal ini berguna untuk membedakan apakah nodule tersebut berisfat
hot, warm, atau cold nodule.
Thyroid Scintigraphy
Gambaran planar direkam ketika pasien dalam posisi duduk atau berbaring.
Referensi anatomical didapatkan dengan membuat penanda di bagian atas dari sternal notch.
Pencitraan dari kelenjar tiroid dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa radionuclides :
99mTc, 131I dan 123I.
Technetium-99m dimasukkan secara intravena dalam bentuk pertechnetate.
99mTc-pertechnettate merupakan analog dari iodine yang dipindahkan ke dalam sel tiroid dengan
cara yang mirip dengan isotop dari iodine (contoh dengan menggunakan NIS).
Akumulasi maksimal dari 99mTc-pertechnatate yaitu diambil 15-20 menit setelah pemberian IV.
I131 merupakan radioaktif isotope yang paling sering digunakan untuk iodine.
Waktu paruh 8,1 hari
Energi gamma ray 364
Keuntungan penggunaan 99mT Keuntungan penggunaan I123 dan I131
c gamma photon berenergi render (159
Tingkat ketersediaan tinggi. keV)
Energi gamma photon yang Waktu paruh pendek (13 jam)
digunakan render (140 keV). Spesifisitas tinggi dan mental ketika
Waktu paruh pendek (6 jam) dibutuhkan adanya penumpukan
Thyroid Scintigraphy
Hasil pelaporan dari thyroid scan harus meliputi:
Lokasi pada jaringan tiroid (normal, ektopik,retrosternal goitre)
Struktur dan ukuran dari kelenjar (simetris dari lobusnya, lobus piramidalis),
Menentukan warm/hot/cold nodules.
Penilaian terhadap penyerapan tiroid penting dilakukan terutama pada keganasan dan perawatan
risiko.
Adanya penyerapan tracer pada lesi fokal tidak mengeksklusi adanya keganasan tiroid, tetapi
memiliki negative predictive value yang tinggi pada hot nodule.
Akan tetapi, perubahan kecil menunjukkan tidak adanya penyerapan tracer yang dapat
divisualisasikan, terutama ketika mereka dikelilingi oleh lapisan tebal dari jaringan normal (warm
nodules)
Adanya diagnosis Graves' disease tidak mengeksklusi adanya nodul tiroid. Jika ada keganasan tiroid
bersamaan dengan Graves' disease >> biasanya lebih agresif.
Pada fase awal dari de Quervaine thyroiditis, hasil penciteraan tiroidnya distribusi tracernya sangat
inhomogen, terutama pada daerah yang mengalami proses inflamasi.
Suppression Thyroid Scintigraphy
Tujuan dari suppression scan adalah untuk visualisasi jaringan tiroid otonom, yaitu berfungsi
secara independen dari aksis hipotalamus-pituitari-tiroid.
Hal ini melibatkan kinerja dari thyroid scintigraphy dengan pengukuran penyerapan radiiodine
sebelum dan sesudah pemberian triiodothyronine atau persiapan thyroxine untuk 7-14 hari.
Rekomendasi dosis harian adalah 80 mcg L-triidothyronine atau 150 mcg levothyroxine.
Pada kelenjar normal, hormone tiroid menurunkan akumulasi radioaktif iodine setidaknya 50%.
Tidak adanya perubahan atau pengurangan penyerapan iodine < 30 % mengindikasikan proses
autoimun.
Potassium Perchlorate Test
Digunakan untuk evaluasi gangguan organifikasi iodine
Pada kondisi normal, setelah masuk ke sel melalui NIS maka ion iodide secara cepat dioksidasi oleh
thyroid peroxidase dan kemudian tergabung ke dalam residu tyrosyl dari thyroglobulin. Proses ini
tidak lebih dari 2-3 jam
Pada kondisi kerusakan organifikasi (kerusakan peroxidase pada Pendred syndrome), iodine bebas
yang tidak di organified dikeluarkan dari sel. Potassium perchlorate menghambat aktivitas NIS,
menurunkan aliran iodide ke dalam sel.
Pada kasus peroxidase defisien kandungan iodine di dalam kelenjar tiroid berkurang setelah
pemberian perchlorate karena iodine dikeluarkan.
Pemeriskaan terdiri dari pengukuran penyerapan iodine 2-3 jam setelah injeksi intravena atau
pemberian oral diikuti dengan pengukuran beriktunya 2 jam setelah pemberian potassium atau
sodium perchlorate ;penurunan penyerapan iodine dengan nilai sebesar 20% mengkonfirmasi
kerusakan organifikasi
Positron Emission Tomography (PET)
PET menggunakan F-FDG secara luas digunakan untuk mendiagnosis diagnosis banding dari
karsinoma tiroid
Diagnosis dari penyakit tiroid jinak menggunaka PET tidak direkomendasikan
Di bidang onkologi, penggunaan PET/CT mengunakan F-FDG digunakan untuk membedakan lesi
jinak atau ganas contohnya pada kasus single pulmonary nodule
Pada prakteknya, merupakan masalah yang umum terjadi adalah untuk menentukan indikasi
operasi pada kasus inconclusive biopsy atau pada kasus keganasan folikular. pada situasi seperti
ni peran PET masih belum jelas
Nilai prediktif negatif mendekati 100% disebakan oleh hasil negatif palsu yang sangat rendah,
contoh: keganasan tiroid memang hampir selalu menunjukkan aktivitas metabolik >> peran PET
untuk mengurangi jumlah tiroidektomi pada pasien dengan hasil biopsi yang inkonklusif.
Masalah lain yaitu munculnya aktivitas F-FDG abnormal pada tiroid pada pasien yang
menggunakan PET/CT untuk alasan yang lain. Tiroid normal tidak menggunakan glukosa.
Penyerapan F-FDG pada kelenjar tiroid ditemukan pada 2% gambaran PET.
Kesimpulan
Deteksi insidental dari nodul tiroid diikuti dengan biopsi untuk mengeksklusi keganasan tiroid yang
mana kalan F-FDG harus dilanjutkan dengan biopsi untuk mengeksklusi karsinoma tiroid.
Pada beberapa pusat penelitian, 124I tersedia
Memiliki waktu paruh 4,2 hari.
Gambaran yang dihasilkan lebih presisi dibandingkan dengan 131I scintigraphy
Tidak ada efek pada thyroid stunning.
Tetapi metode ini hanya berguna ketika sudah dilakukan diagnosis karsinoma tiroid
terdiferensiasi.
Thyroid Scintigraphy in Veterinary Patients
01
Perbedaan pengambilan gambar
tumor tiroid dengan radioiodine dan
pertechnetate
Terdapat karakteristik;
↑ uptake pertechnetate
↓ uptake radioiodine

SCINTIGRAPHY
02 Hal tersebut dikarenakan tumor dapat
mempertahankan kemampuannya dalam
mengkonsentrasi secara aktif radionuclide
yang masuk ke dalam tubuh, namun
kehilangan fungsi organification

Secara kualitas, tehnik pertechnetate scan


lebih superior dibandingkan radioiodine
Pertechnetate I-123 I-131

Half-life short (6 hours) short (13.3 hours) long (8.1 days)

364 keV
Energy 140 keV 159 keV
(inefficient)
(Photon)

Beta emission No No Yes

Note lowest radiation- expensive Inexpensive


absorbed dose More available
IODINE OR
PERTECHNETATE?

Pada sebagian besar kasus, pertechnetate dan I-123 telah


menggantikan I-131 dalam prosedur pencitraan
Namun, I-131 tetap menjadi isotop pilihan untuk mendeteksi
differentiated thyroid metastases pada karsinoma tiroid
Pertechnetate telah dilaporkan less sensitive dibandingkan
radioiodine untuk mendeteksi metastasis karsinoma tiroid.
Pertechnetate dianggap sebagai radionuklida pilihan untuk pencitraan tiroid
rutin karena:
Paparan radiasi lebih rendah yang terkait dengan pertechnetate, dosis
yang lebih tinggi (diukur)
Pemberian dengan dosis lebih tinggi (measured in mCi) cenderung lebih
aman
Pencitraan tiroid dapat diselesaikan lebih cepat
Pertechnetate 20 menit
I-123 4 jam
I-131 24 jam
Obat antitiroid
(methimazole, carbimazole
atau propylthiouracil) dapat
mengganggu proses
pencitraan radioidodine,
Maka, pengobatan harus
diberhentikan sebelum
Pre-Prosedur prosedur tersebut.
Pencitraan
Radioiodine Suplementasi triiodothyronine
(T3) dan thyroxine (T4)
diberhentikan selama 2-4
minggu masing-masing
sebelum prosedur
Hal ini bertujuan untuk
thyrotropin secretion
recovery
Tumor tiroid tanpa hipertiroid: pertechnetate
Menentukan perluasan penyakit
Imaging menggunakan scintillation camera dengan converging collimator
1-2 mCi pertechnetate secara IV selama 20 menit, lalu dikumpulkan 20,000-
100,000 counts
Akuisisi 200,000-300,000 counts diperlukan untuk visualisasi lesi hipofungsional
secara adekuat
Perbandingan uptake tiroid dengan kelenjar ludah bervariasi berdasarkan status
fungsional tumor
Tumor yang memiliki minimal hingga tidak ada uptake dari isotope (lesi "cold")
biasanya adalah tumor tiroid anaplastik

Dengan hipertiroid: radio uptake


Menentukan kemungkinan terapi radioiodine dan dosis terapi I-131
50-100 μCi radioiodine IV selama 4-24 jam
Thyroid imaging memiliki nilai prognostik yang signifikan untuk mendeteksi
jaringan tumor ektopik, regio fungsional, dan metastasis, serta digunakan
untuk konfirmasi keterlibatan dari paru-paru yang tidak terlihat melalui
gambaran radiografi toraks.
Congenital Hypothroidism in Dogs
and Cats
disgenesis tiroid dan gangguan iodinasi yang diturunkan --> menyebabkan
hipotiroidism kongenital pada anjing dan kucing
Pencitraan tiroid dengan pertechnetate dapat membedakan kedua
penyebab hipotiroidisme pada hewan ini
Hewan dengan disgenesis tiroid akan menggambarkan serapan minimal
dari isotop pertechnetate pada area kelenjar tiroid
Sedangkan, scintigraphy pada hewan dengan gangguan iodinasi akan
menggambarkan lobus tiroid yang besar dengan akumulasi radionuklide
normal atau meningkat
Tes perchlorate discharge dapat digunakan untuk mengkonfirmasi
diagnosis dari gangguan organifikasi iodide.
Adult-onset hypothyroidism pada
anjing
Pencitraan tiroid pada anjing dengan hipotiroid pada umumnya menunjukkan
berkurangnya atau absen dari serapan tracer
sedangkan pada anjing dengan gangguan non-tiroid atau konsentrasi serum hormon
tiroid yang rendah yang diakibatkan oleh obat-obatan akan menunjukkan gambaran
normal.
Scintigraphy -> pemeriksaan yang berguna untuk mengevaluasi HPA axis pada
anjing dengan hipotiroidisme
pemberian tirotropin selama 3 hari tidak akan mengubah gambaran tiroid
pada anjing dengan hipertiroid primer tetapi pada hipertiroid sekunder
atau tersier akan menghasilkan gambaran normal tiroid
Terapi Radioaktif Iodin untuk
Penyakit Tiroid
Radioiodine untuk Hipertiroid pada
kucing
Radioiodine merupakan metode yang simpel, efektif, dan aman untuk kucing dengan hipertiroid
Radioisotop yang digunakan pada hipertiroid = Iodine-133
Waktu paruh: 8 hari
menyebabrkan radiasi beta dan gamma
partikel beta --> menyebabkan 80% kerusakan jaringan, memiliki jarak tempul 2mm pada jaringan
dan rata-rata panjang 4um
partikel beta masuk jaringan lokal namun tidak merusak jaringan-jaringan tiroid hipoplastik, kelenjar
paratiroud, dan stuktur-struktur di daerah servikal sekitarnya
Tujuan dari pengobatan: mengembalikan fungsi tiroid menjadi eutiroid dengan dosis tunggal radiasi
tanpa menyebabkan hipotiroid
Tumor Tiroid pada anjing
1-2% dari seluruh kasus
neoplasma
10-15% tumor primer pada
bagian kepala dan leher
Merupakan tumor besar
Karisinoma invasif dan
metastasis
prognosis: buruk
Radioiodin untukTumor Tiroid pada
anjing
Diperlukan dosis yang tinggi --> diberikan berulang
Tidak begitu aktif
diperlukan rawat inap dan dosis iodine yang tinggi
Terapi alternatif tumor tiroid pada
anjing

Terapi surgikal Kemoterapi terapi radiasi coblat


Pendahuluan

Produksi dan Sekresi Hormon Thyroid yang berlebihan merupakan penyabab


dari Hipertiroidism. Hormon thyroid dapat meningkatkan tingkat metabolisme
basal dan termogenesis jaringan, dan penurunan sistemik resistensi pembuluh
darah dan kadar serum kolesterol
Komplikasi dari hyperthyroid : disfungsi kardiovaskular, kejadian emboli,
atrial,fibrilasi, patah tulang, osteoporosis, dan penurunan berat badan
Prevalensi:
0,2 - 1,6% (Overt)
0,7 - 1.0% (Subklinik
Di Saudi Arabia, Prevalensi di kedua Gender 2,8% dan tertinggi di Wanita
Pendahuluan

Modalitas Radiologis Thyroid bisa dilakukan seperti:


Ultrasound (US)
Magnetic resonance imaging (MRI),
Computed tomography (CT)
Scintigraphy (SC)
Regimen diagnostik menggunakan pencitraan yang berbeda metode serta
spesifisitas dan sensitivitasnya bervariasi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kegunaan SC tiroid
dibandingkan dengan TSH dan US pada pasien yang didiagnosis hipertiroidisme.
Materi dan Metode
Kriteria Ekslusi
Desain Studi: Cross Sectional Pengobatan yodium
radioaktif dan obat
imunomodulator
Kriteria Inklusi sebelumnya
Usia 20 - 50 tahun Komorbiditas utama,
Hipertiroid Primer di KFSH pengobatan obat anti-tiroid
dan RC (Klinik Endokrinologi berkelanjutan selama> 2
Lab analysis, US and bulan
Pemeriksaan Kedokteran Tiroidektomi parsial/penuh
Nuklir Hamil atau Menyusui.
Materi dan Metode

Pemeriksaan :
Riwayat Klinis Hipertiroid
USG Leher
Scintigraphy Thyroid
Analasis Biokimia : Kadar TSH
Analisa Statistik :
Analisa Statistik menggunakan SPSS
Pembandingan hasil ketiga tes menggunakan Proportion Correctly Specified
Persetujuan antara diagnosis pasca-scintigraphy dan temuan USG dianalisa
menggunakan Statistik Kappa
Hasil
Terdapat
kesepakatan yang baik keseluruhan
antara diagnosis skintigrafi tiroid dan
AS dengan skor kappa 0.812 (P < 0
0001), 95% CI (0 77–0 85).
Juga, dalam banyak kasus skintigrafi
memberikan fungsi yang jauh lebih
banyak dan detail anatomi daripada
ultrasound.
Diskusi
Hipertiroidism: Terdiagnosis dengan kombinasi hasil Anamnesis, Pemeriksaan Fisik
dan Pemeriksaan Laboratorium

Hingga saat ini pemeriksaan penunjang lini pertama masih merupakan USG dan
pemeriksaan kadar TSH, Pemeriksaan Nuklir Scintigrafi masih bersifat adjuvant

Meskipun pemeriksaan ini memberikan informasi yang lebih baik mengenai


anatomi dan fungsional tiroid, Hanya beberapa studi yang membahas isu ini

Dengan demikian Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan Scintigrafi


dalam diagnosis differesnial hipertiroid dibandingkan dengan pemeriksaan TSH dan
USG
Diskusi Sampai saat ini The American and
European thyroid associations guidelines
hanya mengrekomendasi pemeriksaan
radionuclide setelah penurunan Hasil
TSH vs SC
TSH
Kadar serum rendah TSH terdeteksi Pada pasien dengan Nodul tiroid dan
hanya pada 56% pasien dengan kadar TSH normal terdapat resiko
hipertiroidisme. dilakukan fine needle aspiration cytology
Sebaliknya, yodium radioaktif (FNAC) pada pasein autonomously
pemindaian serapan berhasil functioning thyroid nodules (AFTN)
mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid 70% dari pasien AFTN memiliki kadar
dalam 48/50 (96%) pasien TSH normal
hipertiroidisme bahkan pasien dengan
kadar serum TSH normal.
Diskusi
Tiroid SC memvisualisasikan distribusi
jaringan tiroid yang aktif
Ketika USG tidak dapat
memvisualisasikan kelenjar Tiroid sisi
USG vs SC inferior, skintigrafi juga digunakan untuk
mengevaluasi luas Gondok retrosternal
Pada studi ini ditemukan SC lebih
(Dhingra, 2017).
superior dalam identifikasi autekologi
Banyak penelitian merekomendasikan
hipertiroidisme (90 % vs 84%)
bahwa SC dapat diindikasikan dalam
Ada kesepakatan keseluruhan yang
diferensiasi penyakit Graves dari gondok
sangat bagus antara diagnosis SC dan
nodular toksik dan dalam diagnosis
USG (kappa = 0,812, P < 0,0001).
tiroiditis (Meier dan Kaplan, 2001;
Skintigrafi memberikan banyaklebih
Okosieme dkk., 2010).
berfungsi dan detail anatomis daripada
Namun pemeriksaan SC masih belum
ultrasound.
dibenarkan secara rutin dalam praktek
klinis
Keterbatasan
Studi pusat tungga (Singe-center study) l
Validitas eksternal diperlukan untuk mendukung penyebaran perubahan dalam
praktik.
Ukuran sampel yang kecil dapat mempengaruhi kekuatan statistik studi.

Kesimpulan
Dengan menggabungkan Informasi fungsional dan anatomi dalam satu langkah, SC
tiroid memiliki potensi untuk memberikan keunggulan informasi mengenai
hipertiroidisme dan potensi untuk mengganti profil tiroid dan US dalam
penyelidikan hipertiroidisme.
Contoh Kasus
Nama Pasien : Tju Se Moi, Ny
No MR : MRCCC.00-27-33-05
Tanggal Pemeriksaan : 20 Juli 2020
Tanggal Lahir : 5 Desember 1951
Pemeriksaan : Sidik Tiroid + uptake thyroid (RF : Tc-99m , 4
mCi)
Klinis : Limfadenopati servikal kanan; suspek ca
tiroid /struma multinodosa toksik
Deskripsi :
Berdasarkan hasil laboratorium tanggal 9 Juli 2020 kadar TSHs < 0.05 uIU/mL dan T4
bebas 58.46 ng/dL
Pencitraan dilakukan secara statik 10 menit pasca-penyuntikan radiofarmaka Tc-99m
pertechnetate.
Dari pencitraan, tampak kedua lobi membesar dengan penangkapan radioaktivitas
yang relatif difus homogen. Nodul pada pole atas lobus kanan kelenjar tiroid
menangkap radioaktivitas tinggi (hot nodule). Karena keterbatasan resolusi, multipel
nodul subsentimeter di lobus kiri kelenjar tiroid tidak dapat dinilai.
Nilai uji tangkap dengan Tc-99m : 5.72 % (normal: 0.5 – 4.5 %).

Kesan :
Struma multinodosa (hot nodul pada nodul di lobus kanan) toksik dengan nilai uji tangkap
tiroid yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai