Anda di halaman 1dari 4

Berbagai penyakit dapat terjadi pada kelenjar tiroid, diantaranya adalah gangguan produksi

hormon tiroid dan benjolan di kelenjar tiroid. Pada gangguan produksi hormon tiroid dapat
terjadi hipotiroid (kekurangan hormon tiroid) dan juga sebaliknya hipertiroid (kelebihan
hormon tiroid). Pada benjolan di kelenjar tiroid dapat terjadi tunggal ataupun multipel serta
dapat jinak ataupun ganas. Pada penyakit tiroid ini juga akan terjadi perubahan dalam
metabolisme iodium di kelenjar tiroid, sehingga penggunaan iodium radioaktif (NaI-131)
yang memiliki sinar gamma dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya penyakit tiroid.

Iodida merupakan bahan baku pembentukan hormon tiroid yang dalam proses
pembentukannya akan menjalani 2 tahapan penting, yaitu trapping (pengumpulan) dan
organifikasi. Berbeda dengan iodida, pertechnetate walaupun bukan bahan baku hormon,
juga akan ditangkap oleh kelenjar tiroid tetapi hanya sampai pada tahap trapping.
Kemampuan kelenjar tiroid menangkap (mengambil, ~ uptake) iodida dan pertechnetat akan
menggambarkan kinetika kedua senyawa tersebut dalam kelenjar. Berdasarkan kemampuan
penangkapan tersebut dapat dilakukan pencitraan morfologi fungsional kelenjar tiroid (sidik
kelenjar tiroid) dan secara tidak langsung fungsi kelenjar tiroid yaitu dengan mengukur
persentase penangkapan pada waktu-waktu tertentu (uji tangkap tiroid, uji ambilan tiroid,
~thyroid uptake test).

Sidik kelenjar tiroid ini dapat dilakukan untuk menilai aktivitas fungsional dari benjolan
maupun pembesaran dari kelenjar tiroid serta dapat juga digunakan untuk mendeteksi
jaringan tiroid ektopik dan sisa jaringan tiroid pasca-operasi. Selain itu juga dapat digunakan
untuk evaluasi tirotoksikosis/hipertiroid apakah aktif atau tidak aktif.
Obat radioaktif yang rutin digunakan untuk pemeriksaan sidik kelenjar tiroid ini adalah I-131,
I-123, dan Tc-99m pertechnetate. Untuk I-131 dan I-123 diberikan secara ditelan, sedangkan
Tc-99m pertechnetate diberikan secara disuntik melalui intravena. Obat radioanuklida yang
paling ideal untuk sidik kelenjar tiroid adalah NaI-123, karena energi dari sinar gammanya
yang cukup optimal untuk dilakukan pengambilan gambar dengan kamera gamma atau
SPECT, sayangnya obat radioaktif ini belum dapat tersedia di Indonesia.
Bagaimana persiapan yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan thyroid scan ?
Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien dipuasakan selama paling kurang 6 jam (bila obat
radioaktif yang digunakan adalah NaI-131 atau NaI-123). Bila obat radioaktif yang
digunakan adalah Tc-99m pertechnetate, pasien tidak perlu puasa. Obat-obatan dan makanan
yang mengandung iodium atau hormon tiroid dihentikan selama beberapa waktu (lihat tabel 1
dan 2).

Apa yang akan dilakukan selama pelaksanaan thyroid scan ?


Pengambilan gambar (pencitraan) dilakukan 10 15 menit setelah penyuntikan Tc-99m
pertechnetate secara intravena, atau 6 jam setelah pemberian NaI-123 secara ditelan, atau 24
jam setelah pemberian NaI-131 secara ditelan. Pasien tidur terlentang di bawah kamera
gamma atau SPECT dengan leher dalam keadaan menegadah ke atas. Pengambilan gambar
dilakukan dari posisi depan dan bila perlu dari samping. Lama pengambilan gambar 5 10
menit.
Bagaimana dokter spesialis kedokteran nuklir menilai hasil gambar thyroid scan ?
Dalam keadaan normal kelenjar tiroid tampak seperti gambaran kupu-kupu, terdiri dari lobus
kanan dan kiri masing-masing sebesar ibu jari tangan orang dewasa. Distribusi obat radioaktif
di kedua lobi rata. Bila kedua lobi membesar rata disebut sebagai struma difusa (pembesaran
yang merata). Sedangkan, bila ada benjolan (tunggal atau multipel), disebut struma nodosa
atau multinodosa (pembesaran dengan benjolan tunggal atau multipel). Benjolan yang
menangkap obat radioaktif lebih tinggi dari jaringan sekitarnya disebut nodul/benjolan panas
(hot nodule) atau nodul/benjolan hiperfungsional, dan nodul/benjolan yang kurang atau tidak
menangkap radioaktivitas disebut nodul/benjolan dingin (cold nodule) atau nodul/benjolan
hipofungsional. Sedangkan benjolan yang menangkap radioaktivitas sama dengan jaringan
sekitarnya disebut nodul/benjolan hangat (warm nodule). Nodul/benjolan panas pada
umumnya identik dengan nodul tiroid otonom; sekitar 10-30% nodul/benjolan dingin
ditemukan pada proses keganasan tiroid sedangkan sisanya kista tiroid; nodul hangat tidak
mempunyai arti klinis yang berarti. Selain itu, juga dapat dinilai persentase penangkapan obat
radioaktif oleh kelenjar tiroid yang dapat digunakan untuk menilai fungsi kelenjar tiroid.
Nilai normal uji tangkap tiroid bervariasi tergantung dari asupan iodium dalam makanan,
yang dipengaruhi pula oleh keadaan geografis setempat. Nilai normal angka penangkapan
tiroid di Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Nuklir RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung adalah :
- Angka penangkapan iodium 2 jam : 2 - 15% ; 24 jam 20 45%
- Angka penangkapan Tc-99m pertechnetate 15 menit : 0.5 5.0%
Kebutuhan protein pada pasien luka bakar

Anda mungkin juga menyukai