Alamat : Gg. Teluk Keramat, Siantan Alamat : Gg. Teluk Keramat, Alamat : Gg. Teluk Keramat,
Hilir Siantan Hilir Siantan Hilir
Tanggal Masuk RS : 10 April 2017 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Karyawan swasta
2 01/12/2017
Anamnesis
Keluhan Utama : Nyeri Kepala di bagian belakang
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala di bagian belakang sejak 2 hari SMRS. Nyeri dirasakan seperti tertimpa
beban berat. Nyeri kepala dirasakan terus menerus. Nyeri kepala berkurang ketika pasien mengkonsumsi obat penghilang
nyeri dengan dosis setengah tablet. Nyeri berkurang beberapa jam kemudian muncul kembali. Menurut pengakuan ibu
pasien, nyeri kepala disertai dengan munculnya pembengkakan pada wajah. Bengkak pada wajah muncul di pagi hari
ketika pasien baru bangun tidur. Bengkak pada wajah mulai sedikit berkurang pada siang hari. Pada 4 jam SMRS
pasien dibawa ke puskesmas. Di puskesmas pasien diperiksa tekanan darah, dan cek darah rutin. Menurut ibu pasien, ketika
di Puskesmas tekanan darah pasien mencapai 170 pada sistolnya. Pasien sempat dipasangkan infus dan diberi obat anti
hipertensi. Setelah hasil laboratorium darah rutin keluar, maka dokter puskesmas langsung merujuk pasien ke RS SSMA.
Pasien juga mengeluhkan BAK sering tetapi hanya sedikit-sedikit dan sejak 1 minggu yang lalu. BAK lebih sering
berwarna kuning pekat. Pasien juga mengeluhkan batuk sejak 2 hari yang lalu, batuk kering, belum pernah diobati
01/12/2017
karena hanya muncul sesekali saja. Demam tidak ada, mual muntah tidak ada, nyeri saat BAK tidak ada, BAB normal.
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada keluhan serupa sebelumnya, satu bulan yang lalu cek darah rutin
dan didiagnosis pembengkakan pada amandel tetapi tidak dioperasi
Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada riwayat keluhan serupa pada keluarga
Riwayat obstetri :Pasien merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara. Pasien lahir spontan, langsung menangis,
cukup bulan, ditolong dukun beranak di kampung tempat tinggal pasien. Berat badan lahir 3200 gram.
Riwayat nutrisi : Pasien diberi ASI eksklusif selama 6 bulan. Setelah itu ASI ditambah susu formula
sampai usia 3 tahun. Saat ini pasien mengkonsumsi makanan keluarga. Pasien terkesan pilih-pilih makanan
dan kurang suka makan sayur.
Riwayat tumbuh kembang : Tumbuh kembang pasien berlangsung baik. Berat badan pasien selalu
bertambah setiap bulan.
Riwayat lingkungan : Lingkungan rumah pasien cukup bersih, jarak antar rumah kurang lebih 1,5 meter.
Satu
4 rumah dihuni oleh 7 orang anggota keluarga. 01/12/2017
Pemeriksaan Fisik (10 April 2017)
Leukosit 15,4x103
Eritrosit 3,63x106 Kesan :
Hemoglobin 10,3 Leukositosis
Anemia
Hematokrit 29,0 Hipoalbumin
MCV 79,9
MCH 28,4
MCHC 35,5
Trombosit 508x103
Urea 22,9 mg/dL
Kreatinin 0,84 mg/dL
Albumin 2,71 g/dL
6 01/12/2017
Kolesterol 111 mg/dL
Pemeriksaan Urin Hasil
Warna Kuning muda
Kekeruhan Keruh
Glukosa -
Keton -
Kesan :
Berat Jenis 1,015
Hematuria
Darah 3+
Proteinuria
pH 6,5
Protein 1+
Leukosit Trace
Sedimen
Lekosit 2-3
Eritrosit Penuh
Silinder + granuler, + hialin
7 01/12/2017
Irama sinus
HR : 98 x/menit
Elongated ST interval et causa susp. electrolite imbalance
8 01/12/2017
Pemeriksaan Radiologi
Rontgent Thorax
10 01/12/2017
Tatalaksana
12 01/12/2017
EDEMA
13 01/12/2017
Glomerulonefritis Akut Pasca
Streptococcus
Peradangan glomerulus yang secara histopatologi menunjukkan proliferasi &
inflamasi glomeruli yang didahului oleh infeksi group A -hemolytic
streptococci dan ditandai dengan gejala nefritik seperti hematuria, edema,
hipertensi, oliguria yang terjadi secara akut.
GNAPS lebih sering terjadi pada anak usia 6 sampai 15 tahun dan jarang pada usia di
bawah 2 tahun.1,2 GNAPS didahului oleh infeksi GABHS melalui infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) atau infeksi kulit (piodermi) dengan periode laten 1-2 minggu
pada ISPA atau 3 minggu pada pioderma.
14 01/12/2017
PATOFISIOLOGI
Infeksi streptokokus Infeksi saluran pernapasan Muncul Antibodi (Ab)
hemolitikus grup A Infeksi Kult
15 01/12/2017
Cairan ekstraseluler Hipertensi
meningkat
Manifestasi Klinis GNAPS
Periode Laten periode antara infeksi streptokokus dan timbulnya gejala klinik
Edema (pitting) paling sering terjadi di daerah periorbital (edema palpebra), disusul
daerah tungkai
Reaksi serologis
Infeksi streptokokus pada GNA menyebabkan reaksi
serologis terhadap produk-produk ekstraselular
streptokokus, sehingga timbul antibodi yang titernya
dapat diukur, seperti antistreptolisin O (ASO)
Aktivitas komplemen
Kadar C3 mulai menurun selama fase akut atau dalam
minggu pertama perjalanan penyakit, kemudian menjadi
normal sesudah 4-8 minggu timbulnya gejala-gejala
penyakit
17 01/12/2017
Diagnosis
Secara klinik diagnosis GNAPS dapat ditegakkan bila dijumpai full blown case dengan
gejala-gejala hematuria, hipertensi, edema, oliguria yang merupakan gejala-gejala khas
GNAPS.
Diagnosis pasti ditegakkan bila biakan positif untuk streptokokus hemolitikus grup A.
Pada GNAPS asimtomatik, diagnosis berdasarkan atas kelainan sedimen urin (hematuria
mikroskopik), proteinuria dan adanya epidemi/kontak dengan penderita GNAPS.
18 01/12/2017
Tatalaksana GNAPS
Antibiotik Amoksisilin 50 mg/kgbb dibagi dalam 3 dosis selama 10 hari.
Jika terdapat alergi terhadap golongan penisilin, dapat diberi eritromisin dosis 30
mg/kgbb/hari.
Diet Jumlah garam yang diberikan perlu diperhatikan. Bila edema berat,
diberikan makanan tanpa garam, bila edema ringan, pemberian garam dibatasi
sebanyak 1-2 g/hari. Diet protein normal sesuai dengan RDA (recommended
daily allowances) yaitu 1,5-2 g/kgbb/hari. Protein dibatasi bila kadar ureum
meninggi,
19
yaitu sebanyak 0,5-1 g/kgbb/hari. 01/12/2017
Prognosis
Penyakit ini dapat sembuh sempurna dalam waktu 1-2 minggu bila tidak ada
komplikasi, sehingga sering digolongkan ke dalam self limiting disease.
Walaupun sangat jarang, GNAPS dapat kambuh kembali.
Pada anak 85-95% kasus GNAPS sembuh sempurna, sedangkan pada orang
dewasa 50-75% GNAPS dapat berlangsung kronis
20 01/12/2017
HIPERTENSI
Tekanan darah normal pada anak adalah tekanan darah sistolik (TDS) dan tekanan
darah diastolik (TDD) di bawah persentil 90 berdasarkan jenis kelamin, usia dan
tinggi badan.
21 01/12/2017
Klasifikasi
23 01/12/2017
Terapi Hipertensi
Terapi non-farmakologis pengurangan berat badan, aktivitas fisik yang reguler,
dan modifikasi diet
24 01/12/2017
25 01/12/2017