STROKE ISKEMIK
ABI PUWIRA DANI 102123051
ABDILLAH MAJID 102123008
DIANTY AULIANNISA 102122008
Nama Tn. I
Jenis kelamin Laki laki
Usia 50 tahun
Suku Bangsa Jawa
Agama Islam
Pekerjaan Karyawan Swasta
Alamat Ruli Eden Park
Pasien, laki laki berusia 50 tahun datang ke IGD RSHBH dengan keluhan
kelemahan anggota gerak sebelah kanan sejak 4 jam SMRS secara tiba tiba saat
pasien baru bangun tidur pada sore hari. K eluhan disertai mulut kanan
tangan dan kaki kanannya, namun terasa lemah dan tidak seperti biasanya. Pasien
menyangkal pasien memiliki tekanan darah tinggi. Pasien mengaku belum pernah
berobat untuk keluhan tersebut. Keluhan demam, muntah, penurunan kesadaran dan
nyeri kepala hebat disangkal pasien dan keluarga. Riwayat jatuh dan trauma disangkal.
Pasien mengaku sulit menelan (makanan padat, lunak, maupun cair), BAK dan BAB
• KU Sedang
• TD 168/86 mmHg
• HR 79 x/m
• RR 20 x/m
• Suhu 36,3 °C
• SpO2 97%
• TB 165 cm
• BB 60 kg
1. Kulit : Warna kulit sawo matang, tidak ikterik, tidak sianosis, turgor kulit cukup,
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RCL +/+, RCTL +/+, pupil isokor 3mm/3mm
• Hidung : deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi septum (-), sekret (-/-)
• Tenggorokan : trismus (-); arkus faring simetris, hiperemis (-); uvula di tengah.
3. Leher :
Inspeksi : jejas (-), massa (-)
Palpasi : pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), deviasi trakea (-)
4. Thorax Jantung :
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba di intercostal 5 linea midclavicularis sinistra
Perkusi :
Batas atas kiri : ICS II garis parasternal sinsitra dengan bunyi redup
Batas atas kanan : ICS II garis parasternal dekstra dengan bunyi redup
Batas bawah kiri : ICS V ± 1cm medial garis midklavikula sinistra dengan bunyi redup
Batas bawah kanan : ICS IV garis parasternal dextra dengan bunyi redup
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
Paru dan Abdomen
Paru Rongga Abdomen
Inspeksi Simetris (+/+) Simetris
Perkusi Sonor (+/+) Timpani
Palpasi Vokal Fremitus Ka=Ki Soepel (+), Nyeri Tekan (-)
Auskultasi Suara Nafas Vesikuler (+), Suara Tambahan Bising Usus (+) normal
Ronkhi (-), dan Wheezing (-)
Ekstremitas :
Tidak terdapat jejas, bekas trauma, massa, dan sianosis (-/-)
Akral hangat (+/+), edema (-/-) ekstremitas atas dan ekstremitas bawah
Pemeriksaan Neurologis
Sensorium
GCS : E4M6Vx (afasia), Compos Mentis
Rangsang meningeal
Kaku kuduk : tidak ada tahanan pada tengkuk
Kernig Sign : terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum sudut 135 derajat.
Lasegue Test : terdapat tahanan dan rasa nyeri sebelum sudut 70 derajat
Bruzinski II : tidak diikuti fleksi involunter pada sendi panggul dan lutut kontralateral.
a. Laseque :-
b. Cross laseque :-
c. Tes Patrick :-
d. Tes Lhermitte :- Gejala ekstrapiramidal
e. Tes Naffziger :-
a. Tremor :-
b. Rigiditas :-
c. Bradykinesia :-
Gejala Serebral
a. Ataksia :-
b. Disartria :+
c. Tremor :-
d. Nystagmus :-
e. Vertigo :-
ALGORITMA STROKE GADJAH MADA
Algoritma Stroke Gadjah Mada (ASGM)
Penurunan kesadaran(-) Nyeri kepala (-) Refleks Babinski (-)
Stroke Infark
● Usulan :
- CT scan kepala tanpa kontras
- MRI
- Darah rutin
- Gula Darah Sewaktu (GDS)
- Rontgen thorax
- Profil lipid (kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL)
- EKG dan Ekokardiografi
- Kadar elektrolit serum
- Fungsi hepar (AST, ALT) dan fungsi ginjal (ureum, kreatinin)
Pemeriksaan darah rutin tanggal 3 Sept 2023
GDS tanggal 3 Sept 2023
EKG tanggal 3 Sept 2023
Rontgen thoraks tanggal 3 Sept 2023
Kesan :
Suspect bronchitis
Kesan :
Stroke Iskemik
Diagnosia kerja
Penatalaksanaan
5. Edukasi tentang mengurangi kebiasaan makanan berlemak dan santan, perbanyak makan makanan yang berserat dan
protein.
Subjective Pasien lemah (+), Bicara masih pelo (+), Anggota gerak sebelah kanan
masih sulit untuk digerakkan (+)
Stroke Iskemik
Stroke iskemik merupakan gangguan pada fungsi otak yang
terjadi secara tiba-tiba, yang dapat menyebabkan penurunan
kesadaran ataupun penurunan fungsi neurologi lainnya, yang
terjadi lebih dari 24 jam dimana penyebabnya adalah gangguan
sirkulasi aliran darah ke otak
ETIOLOG
Trombosis
I
serebri menunjukkan oklusi trombotik arteri karotis atau
cabangnya, biasanya
karena ateroskeloris yang mendasari. Proses ini sering timbul selama tidur dan bisa
menyebabkan stroke mendadak dan lengkap. Defisit neurologi bisa timbul progresif dalam
beberapa jam atau intermiten dalam beberapa jam atau hari.
Emboli serebri terjadi akibat oklusi arteri karotis atau vertebralis atau cabangnya oleh trombus
atau embolisasi materi lain dari sumber proksimal, seperti bifurkasio arteri karotis atau
jantung. Emboli dari bifurkasio karotis biasanya akibat perdarahan ke dalam plak atau ulserasi
diatasnya disertai trombus yang tumpang tindih atau pelepasan materi ateromatosa dari
plak sendiri. Embolisme serebri sering dimulai mendadak, tanpa tanda-tanda disertai nyeri
kepala berdenyut.
EPIDEMIOLOG
Menurut RISKESDAS 2013,Iprevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 8,3 per 1.000
penduduk pada tahun 2007 menjadi 12,1 per 1000 penduduk pada tahun 2013. Terdapat
perbedaan prevalensi di berbagai provinsi dengan posisi 3 besar secara berurutan yakni
Sulawesi Selatan (17,9), Daerah Istimewa Yogyakarta (16,9), dan Sulawesi Tengah (16,6),
dan Jawa Timur (16) per 1000 penduduk. Berdasarkan data stroke registry tahun 2012-2014,
sebanyak 67% dari total stroke adalah iskemik, dan 33% lainnya adalah stroke hemoragik.
FAKTOR RISIKO
1. Riwayat keluarga
2. Penyakit kardiovaskular
3. Hipertensi
4. Diabetes mellitus
5. Merokok
6. Dislipidemia
7. Usia
8. Jenis kelamin
KLASIFIKASI
EMBOLI SEREBRI
Lesi aterosklerosis pada arteri katoris interna: (A) Plak; (B) Plak
disertai emboli trombosit dan fibrin; (C) Plak dengan oklusif
thrombus; (D) infark serebri akut akibat embolisasi thrombus
yang berasal dari arteri karotis interna
TROMBOSIS SEREBRI
Penyumbatan aliran darah karena proses oklusi lokal dalam satu atau
lebih pembuluh darah otak
Penyakit didapat
Atherosclerosis Penyakit autoimun
Infark Perdarahan
area hipodens fokal diikuti gambaran hiperdens dengan
atau tanpa terkenanya
oleh teritoral vascular,
permukaan kortikal
distribusi ’watershed’
TATALAKSANA
A. TATALAKSANA ETIOLOGI
• Onset : < 3 – 4,5 jam (bukan wake up • Thrombus (+) pada echo : antikoagulan
stroke) dengan antagonis vitamin K
• Memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi direkomendasikan > 3 bulan
• Dosis : 0,6-0,9 mg/kg BB (maksimum • Jika disertai kardiomiopati dilatasi atau
90 mg) restriktif (EF < 35%) dan thrombus (-) :
efektivitas antikoagulan dibanding antiplatelet
masih belum jelas
• AF (+) : antagonis vitamin K (target INR 2,5)
• Infark miokard akut + thrombus :
antikoagulan oral min. 3 bulan
• Warfarin lini pertama pada stroke
kardioemboli
TATALAKSANA ETIOLOGI
(STROKE INFARK)
Trombektomi
Indikasi:
Kontraindikasi:
1. Pre-stroke modified Rankin scale <2
1. Hemoragik intrakranial
2. Skor NIH ≥ 6; skor Alberta stroke program
2. Inti infark besar dengan penumbra minimal
early CT ≥6
3. Small vessel occlusion
3. Onset dilakukan tindakan dalam waktu 6 jam
4. Koagulopati yang tidak dapat dikoreksi
setelah timbulnya gejala
5. Peningkatan tekanan darah (>180/110 mmHg)
4. Penyebab okluasi berasal dari arteri karotis
yang tidak dapat dikoreksi.
interna atau arteri serebri media proksimal
(M1)
5. Usia > 18 tahun
TATALAKSANA
FAKTOR RISIKO