BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Saiffudin, bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama
satu jam kelahiran. Menurut Donna L Wong, Bayi baru lahir adalah bayi baru lahir
sampai usia 4 minggu. Menurut Dep.Kes.RI, bayi baru lahir normal adalah bayi
yang lahir dengan umur adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 grqm sampai 4000 gram
gizinya dengan ASI, tetapi banyak Ibu mengahdapi masalah untuk memberikan
kehamilan bagi ibu. Selain untuk menekan kematian ibu dan anak, ASI eksklusif
juga biaya kesehatan yang ditimbulkan akibat risiko morbiditas pada anak.
bayi menderita gizi kurang dan gizi buruk. Padahal kekurangan gizi pada bayi
akan berdampak pada gangguan psikomotor, kognitif dan social serta secara
sebesar 45,7%, Provinsi yang paling tinggi angka kegagalannya adalah Provinsi
record di Puskesmas Kotaraja periode bulan Januari 2014 sampai dengan bulan
penulis tertarik untuk melakukan asuhan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah
B. RUMUSAN MASALAH
yaitu :
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
a. Penulis
eksklusif.
pada bayi dengan usia 0-6 bulan dengan kegagalan ASI eksklusif.
7) Melakukan evaluasi hasil tindakan pada bayi usia 0-6 bulan dengan
D. MANFAAT PENULISAN
3. Bagi Penulis
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif
dengan rancangan studi kasus melalui pendekatan proses kebidanan pada klien
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti
a. Wawancara
yang aktual demi kelengkapan dan terselesainya karya tulis ilmiah ini.
b. Anamnesa
langsung.
6
c. Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisik terhadap klien secara head to toe atau dari
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
d. Observasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
1. Definisi
8
Menurut Saiffudin, bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir selama satu jam
kelahiran. Menurut Donna L Wong, Bayi baru lahir adalah bayi baru lahir sampai
usia 4 minggu. Menurut Dep.Kes.RI, bayi baru lahir normal adalah bayi yang
lahir dengan umur adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 grqm sampai 4000 gram ( Raharjo dan
Marni, 2012 : 4)
faktor yang lain. Faktor Herediter meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan
suku bangsa.
2) Faktor Lingkungan
a) Lingkungan prenatal
b) Lingkungan mekanis
d) Hormonal
e) Lingkungan Postnatal
sehat.
ekonomi rendah.
(3) Nutrisi
dan perkembangannya.
f) Faktor Hormonal
g) Faktor Perilaku
berikut :
1. Faktor kesehatan
Faktor kesehatan ini merupakan faktor utama yang dapat menentukan status
2. Faktor kebudayaan
dianggap dapat menambah nyeri yang ada pada luka bekas operasi (nyeri
atau ada anggapan lain bahwa luka, tersebut menjadi sulit sembuh),
kebisaan memberikan pisang pada bayi baru lahir dengan anggapan anak
cepat besar dan bekembang, atau anak tidak boleh makan daging dan telur
3. Faktor keluarga
sangat besar melalui pola hubungan anak dan keluarga serta nilai – nilai
Peningkatan status kesehatan anak juga terkait langsung dengan peran dan
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulasi lemak dalam larutan protein
payudara Ibu, yang berguna sebagai makanan utama bagi bayi. Eksklusif
adalah terpisah dari yang lain, atau di sebut khusus. Menurut pengertian
lainnya, ASI Eksklusif adalah pemberian Asi saja tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, dan nasi tim.
bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI mulai di
2. Manfaat ASI
untuk menyusui bayi secara eksklusif selama enam bulan dan tetap
melanjutkan menyusui sampai anak dua tahun. Bayi yang di beri ASI akan
lebih sehat dibandingkan dengan bayi yang di beri susu formula. Pemberian
susu formula pada bayi dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih,
saluran napas, dan telinga. Bayi juga bisa mengalami diare, sakit perut
saraf serta perkembangan otak bayi. Manfaat ASI esklusif sudah tidak di
15
ragukan lagi karena kandungan di dalam ASI yang luar biasa dan tidak
terdapat pada jenis susu manapun. Menurut Depkes RI (2001) manfaat Asi
Eksklusif bagi bayi dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain :
a. Aspek Gizi
tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu
pertama kelahiran
pencernaan.
salmonella dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih
4) Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih di 1.000 sel
c. Aspek Psikologi
sentuhan kulit (skin to skin contact). Bayi akan merasa aman dan puas
jantung ibu yang sudah di kenal sejak bayi masih di dalam Rahim.
d. Aspek Kecerdasaan
17
e. Aspek Neuorologis
dan bernafas yang terjadi pada bayi dapat lebih sempurna. Berikut ini
tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Hampir semua vitamin
dan mineral dalam ASI akan diserap oleh tubuh bayi. Zat makanan
efesien adalah jumlah zat-zat ini akan berubah secara otomatis sesuai
1. Macam-macam ASI
a. Kolostrum
Komposisi Kepentingan
Kaya Antibodi Perlindungan terhadap infeksi dan alergi
Banyak Lekosit Perlindungan tehadap Infeksi
Puragif Pengeluaran meconium (kotoran bayi) dan
kuning).
intoleransi.
Kaya Vitamin A Menurunkan keparahan infeksi dan mencegah
penyakit mata.
hari 4-10, berisi karbohidrat dan lemak serta volume ASI meningkat.
2. Kandungan ASI
ASI merupakan cairan nutrisi yang unik, spesifik dan kompleks dengan
mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu bayi yang
Selain itu, berbagai komponen yang terkandung dalam ASI antara lain :
a. Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh, kualitas protein sangat penting
bayi paling cepat. Air susu Ibu mengandung protein khusus yang
protein lebih rendah tapi lebih banyak protein yang halus, lembut, dan
b. Lemak ASI
untuk bayi yang sedang tumbuh. ASI yang pertama kali keluar di sebut
susu mula (foremilk). Cairan ini kira-kira mengandung 1-2% lemak dan
c. Karbohidrat
20
d. Mineral
rendah tetapi cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Kadar kalsium,
natrium, fosfor, dan klorida yang lebih rendah dibandingkan dengan susu
sapi, tetapi dengan jumlah itu sudah cukup unuk memenuhi kebutuhan
bayi.
e. Vitamin
Produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung dari stimulasi pada
jumlah ASI dan akhirnya produksi ASI berhenti. Hal ini disebabkan pada
masa kehamilan jumlah pangan dan gizi yang dikonsumsi ibu tidak
yang kelak akan digunakan sebagai salah satu komponen ASI dan
susu (alveoli) untuk memproduksi ASI. Isapan bayi tidak sempurna atau
putting susu ibu yang sangat kecil akan membuat produksi hormon
oksitosin dan hormon prolactin akan terus menurun dan ASI akan
terhenti.
c. Frekuensi Penyusuan
22
d. Riwayat Penyakit
Penyakit infeksi baik yang kronik maupun akut yang mengganggu proses
e. Faktor Psikologis
Berat bayi pada hari kedua dan usia 1 bulan sangat erat berhubungan
g. Perawatan payudara
h. Jenis persalinan
23
j. Konsumsi rokok
k. Konsumsi alcohol
Meskipun minuman alcohol dosis rendah disatu sisi dapat membuat ibu
m. Rawat gabung
Bila ibu dekat dengan bayinya, maka bayi akan segera disusui dan
alami, dimana bayi mendapatkan nutrisi alami yang paling sesuai dan
baik.
kontrasepsi.
Bayi usia 0 – 6 bulan dapat dinilai dengan mendapat kecukupan ASI bila
2. Bayi cukup ASI adalah kenaikan 400 gram hingga 1 kg setiap bulannya
Salah satu tanda bayi cukup ASI adalah banyaknya air seni yang ia
Bayi yang meminum ASI esklusif memiliki BAB berwarna kuning cerah dan
lebih encer. Tanda bayi cukup asi adalah minimal BAB 1 kali dalam sehari.
Ini adalah salah satu cara instan untuk mengetahui apakah si bayi
beberapa kali turun naik, dagu akan terlihat turun lebih jauh ke bawah.
Beberapa saat sebelum kembali lagi ke posisi semula. Jeda inilah yang
Cara ini dilakukan untuk mengetes apakah ASI keluar ketika si bayi sedang
yang sedang menyusu. Bila ia tidak terlihat terganggu, berarti tidak ada
semburan ASI. Cara ini juga dapat dilakukan untuk membangunkan bayi
Tidak semua ibu menyusui memiliki aliran ASI yang deras, sehingga cara
ini tidak tentu berlaku untuk semua orang. Terkadang, dapat melihat ASI
26
pada sudut bibir bayi ketikaia sedang menyusu. Itulah tandanya ASI keluar
saat ia menghisapnya.
tetap saja penuh, berarti si bayi tidak meminum ASI.Bila payudara terlalu
11. Kulit bayi merona sehat dan pipinya kencang saat ibu mencubitnya
1. Faktor Ibu
Puting susu datar atau tertarik kedalam, puting susu lecet akibat teknik
Ibu yang menderita HIV/AIDS dan hepatitis serta TBC paru, diabetes
2011 : 41)
agar ASI dapat diproduksi dengan jumlah dan kualitas yang baik
3) Beranggapan bahwa susu formula lebih baik dan lebih praktis dari
ASI
28
baik dari pada ASI. Padahal tidak ada satu alasan pun bagi ibu
2. Faktor Bayi
Bayi dengan berat badan lahir rendah, bayi premature maupun bayi
lemah.
c. Bayi kembar
Posisi yang dapat digunakan pada saat menyusui bayi kembar adalah
berikanlah ASI peras dan susuilah bayi yang ada dirumah. Agar ibu
d. Bayi sakit
makanan per oral, tetapi pada saat kondisi bayi sudah memungkinkan
penghubung lidah dan dasar mulut) yang pendek dan tebal serta kaku
tak elastis, sehingga membatasi gerak lidah dan bayi tidak dapat
Pada saat bayi sakit dan memerlukan perawatan, padahal bayi masih
Bagi ibu yang putingnya datar dapat melakukan pengurutan puting susu,
putting susu lecet dan memberikan ASI dengan teknik menyusui yang
dan bayi disusui lebih sering, sedangkan ibu dengan abses payudara
kelenjarnya. Otot –otot payudara terdiri dari otot - otot polos. Dengan
Ibu yang bekerja bukan menjadi alasan tidak dapat menyusui bayinya.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut, antara lain
bawalah bayi anda jika tempat kerja ibu memungkinkan, menyusui sebelum
3 – 4 jam, ASI perah dapat disimpan di lemari es, pada saat ibu di rumah,
makan makanan yang bergizi serta cukup istirahat selama bekerja dan
telah direbus
3) Bentuk jari telunjuk dan ibu jari seperti membentuk huruf C dan
letakkan di batas areola mamae. Tekan jari telunjuk dan ibu jari
33
kearah dada ibu kemudian perah dan lepas. Gerakan perah dan
8 jam.
di air panas.
MENURUT VARNEY
1. Definisi
2. Tujuan
berdasarkan pada ibu hamil ini, kebutuhan dan respon ibu serta
(Carolus, 2004)
individual.
2002)
uraikan lagi menjadi langkah-langkah yang lebih rinci dan bisa berubah
lengkap, yaitu:
1) Riwayat kesehatan
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua
dasar awal yang lengkap. Bila klien mengajukan komplikasi yang perlu
dilakukan pencegahan.
ini informasi data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana
asuhan yang meneyeluruh tidak hanya meliputi apa saja yang sudah
dibutuhkan penyuluhan, konseling dan bia perlu merujuk klien bila ada
aman. Perencanaan bisa dilakukan oleh bidan dan sebagian oleh klien
kebidanan.
39
catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis dan singkat. Prinsip dari
kebidanan. (Thomas, 1994, Mufdilah, dkk 2001 dan Muslihatun dkk, 2009)
a. S (Data Subjektif)
b. O (Data Objektif)
data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dan pemeriksaan
Catatan medic dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
dimasukkan dalam data objektif ini. Data ini akan memberikan bukti
c. A (Assesment)
40
d. P (Planning)
Jika criteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi ini dapat menjadi
BAB III
Bagian kesatu
Umum
Pasal 6
Pasal 7
hal terdapat :
a. Indikasi medis;
Pasal 8
(3) Dalam hal di daerah tertentu tidak terdapat dokter, penentuan ada
dilakukan
spontan.
ASI eksklusif
44
TINJAUAN KASUS
DI PUSKESMAS KOTARAJA
A. LANGKAH I : PENGKAJIAN
1. DATA SUBJEKTIF
a. Biodata Anak
Identitas Psien : By.E
Nama Lengkap :-
Umur/Tanggal Lahir : 3 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke :1
e. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan sekarang
2. Riwayat Kesehatan masa lalu
a) Prenatal care
Pemeriksaan kehamilan
Penyakit penyerta kehamilan
Imunisasi tetanus toxoid
b) Natal
f. Riwayat Kesehatan
a. : Sehat
b. :
1) :
: 4x di Puskemas Kotaraja
: Tidak ada
: 2x (Lengkap)
2) Natal
Penolong : Bidan
3) Neonatal
Panjang badan : 49 cm
g. Riwayat Imunisasi
a. Pertumbuhan Fisik
2) Panjang badan : 58 cm
4) Lingkar perut : 36 cm
5) Lingkar dada : 35 cm
6) Lingkar kepala : 37 cm
b. Perkembangan
i. Riwayat Nutrisi
j. Riwayat Psikologi
a. Anak ke : Pertama
kandung
k. Riwayat Spiritual
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
c. Penampilan : Normal
d. Tanda-tanda vital
e. Antropometri
2) Panjang badan : 58 cm
4) Lingkar perut : 36 cm
5) Lingkar dada : 35 cm
6) Lingkar kepala : 37 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
b. Telinga
1) Bentuk : Simetris
2) Kebersihan : Bersih
c. Mata
1) Konjungtiva : Pucat
d. Mulut
1) Kebersihan : Bersih
e. Leher
f. Dada
1) Bentuk : Simetris
3) Paru : Normal
atau wheezing
50
g. Abdomen
1) Bentuk : Simetris
h. Kulit
1) Warna : Pucat
2) Turgor : Baik
j. Punggung
Pergerakan : Normal
3. Data Penunjang
Diagnosa : Ibu menyusui pada bayi 3 bulan dengan kegaglan ASI Eksklusif
Dasar
DS :
Eksklusif
51
Tidak ada
8. Beritahu Ibu tentang tindakan yang akan dilakukan dan efek dari imunisasi
10. Beri penyuluhan pada ibu tentang tanda –tanda infeksi pada bayinya
14. Tulis hasil tindakan di dalam KMS dan naikkan grafik hasil penimbangan
LANGKAH VI : IMPLEMENTASI
Tanggal :
Pertumbuhan :
- BB : 5800 gram
- TB : 58 cm
Perkembangan :
pegang
3. Berikan konseling tentang manfaat ASI eksklusif saja bahwa kekebalan dan
lebih sering
5. Memberikan penyuluhan gizi pada Ibu agar Ibu makan dengan menu
seimbang seperti nasi, sayur, lauk – pauk, buah serta susu bil ada dan upaya
a. Dapat terjadi diare pada bayi, terutama bila dalam penyiapan dan
botol susu yang tidak disterilkan dengan air panas dan susu yang terlalu
8. Memberitahukan ibu tentang tindakan yang akan dilakukan dan efek dari
10. Memberikan penyuluhan pada ibu tentang tanda – tanda bahaya pada
bayinya, seperti suhu badan meninggi, tidak mau menyusu serta rewel
bayi, memandikan 2 kali sehari dengan air hangat dan mengganti popok bila
basah
14. Menulis hasil tindakan didalam KMS dan naikkan grafik hasil penimbangan
Tanggal
5. Ibu mengatakan makan dengan menu gizi seimbang dan akan makan sayur
CATATAN PERKEMBANGAN
S:
O:
3. Penampilan : Normal
4. Tanda-tanda vital
5. Antropomerti
2) Panjang badan : 58 cm
4) Lingkar perut : 36 cm
5) Lingkar dada : 35 cm
6) Lingkar kepala : 37 cm
6. Konjungtiva : Pucat
8. Perkembangan
dan kontak
A :
57
ASI Eksklusif
DO :
Pertumbuhan
Perkembangan
mengangkat kepala
dipegangnya
mengoceh
P:
Tanggal :
bayinya dalam keadaan sehat dan tumbuh kembang normal dan ibu telah
ASI
dibersihkan dengan menggunakan air hangat dan ibu telah melakukan apa
mengelus atau menempuk punggung bayi secara perlahan – lahan dan ibu
8. Menjelaskan pada ibu penanganan bayi bila muntah, yakni memiringkan bayi,
9. Menganjurkan ibu agar menyusui bayi ASI Eksklusif enam bulan dan
BAB IV
PEMBAHASAN
sedangkan berdasarkan data objektif berat badan 5800 gram dan panjang 58 cm,
gerak kasar : belajar mengangkat kepala. Gerak halus bereaksi tehadap suara atau
60
Diagnosa yang ditegakkan adalah Ibu menyusui pada bayi 3 bulan dengan
keadaan umum bayi dan tumbuh kembang bayi normal. Namun, mengingat manfaat
ASI yang begitu besar pada bayi dibandingkan dengan susu formula terhadap
payudara Ibu yang bengkak dan kurang pengetahuan ibu tentang teknik menyusui
ASI dan teknik menyusui yang baik dan benar selain itu memberikan imunisasi pada
bayinya serta konseling lainnya berupa pengetahuan tanda – tanda bahaya pada
bayi, tanda –tanda bayi cukup ASI, kekurangan dari susu formula dan menjaga
kebersihan bayi serta menganjurkan agar bayi ditimbang pada bulan berikutnya
tanggal..
yang baik dan benar pada bayinya. Asuhan tetap diberkan denan memotivasi Ibu
agar tetap memberikan ASI saja tanpa tambahan lain serta mengajarkan Ibu cara
61
banyaknya ASI.
Keberhasilan asuhan ini bukan hanya dari bina hubungan saling percaya,
masalah kegagalan ASI eksklusif, sehingga Ibu kembali memberikan ASI eksklusif.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
kurangnya pengetahuan tentang bagaimana agar bayi tetap diberikan ASI eksklusif.
mengatasi payudara yang bengkak, teknik memberikan ASI yang baik dan benar,
sehingga ibu bisa mengatasi masalah dan memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
dengan pengetahuan yang diberikan dan respon positif dari ibu kembali memberikan
ASI eksklusif dengan hasil evaluasi ibu telah memberikan ASI pada bayinya secara
eksklusif.
SARAN
Bagi Puskesmas
dengan menyediakan media leaflet yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh ibu
menyusui tentang pemberian ASI eksklusif apalagi buat ibu yang baru punya anak.
Bagi Bidan
63
bukan hanya tindakan, namun bagaimana meningkatkan pengetahuan klien atau ibu
dapat dicegah.
64
65
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI DAN TINJAUAN KASUS
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
kesehatan ibu dan anak yaitu Ibu hamil umur ≤ 17 tahun dengan res
kehamilan.
pada wanita hamil, kebutuhan dasar ibu hamil, faktor yang memp
5.2 Saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pelayanan, tujuannya:
keluarga.
b. Masa bayi.
c. Masa balita,
Keluarga adalah unit kecil masyarakat, terdiri atas dua orang atau
lebih, adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu
rumah tangga dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga, berinteraksi
diantara sesama anggota keluarga setiap anggota keluarga mempunyai
peran masing-masing menciptakan dan mempertahankan suatu kebudayaan
(Depkes RI, 2012).
1. Patrilineal
1. Keluarga inti (nuklear Familly) adalah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu
dan anak
3. Keluarga berantai (Serial Familly) adalah keluarga yang terjadi dari satu
wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
kelompoknya.
a. Tujuan umum
yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya
2.3.1. Pengertian
1. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1.000 gram bila berakhir
disebut keguguran.
prematuritas.
postdatism (serotinus).
1. Tujuan Utama
75
2. Tujuan Khusus
c. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan bidan dalam rangka
mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik, emosional serta logis
untuk menghadapi kelahiran dan kemungkinan adanya komplikasi
(Romauli, 2012 : 7).
1. Pengertian Standar
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta
keluarga pada trimester ke-3 untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik. Disamping itu persiapan transportasi dan
biaya untuk merujuk juga harus direncanakan bila tiba-tiba terjadi
keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya melakukan kunjungan
rumah.
morning sickness.
12 minggu kemudian.
c. Ngidam
e. Payudara tegang :
hamil pertama.
f. Gangguan kencing :
h. Pigmentasi kulit
mempunyai bakat.
a. Pembesaran abdomen
positif palsu.
c. Kista ovarium
d. Hematometra
kehamilan.
positif.
1. Uterus
83
Usia Kehamilan
2. Serviks
7. Sistem Gastrointestinal
8. Sistem Endrokin
85
dan vitamin D.
9. Sistem Metabolik
maternal.
akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamii agak
berubah
11. Sistem Urinaria
1. Trimester I (Penyesuaian)
kehamilannya.
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon
yang tinggi.
e. Libido meningkat.
dirinya.
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan
tidak menarik.
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
1. Faktor Fisik
a. Status kesehatan
dalamnya adalah:
b) Pre-eklamsia / eklamsia
c) Kehamilan ektopik
d) Gemeli
90
kehamilan:
pembekuan darah.
gondok.
b. Status gizi
2) Energi
Diet pada ibu hamil tidak hanya difokuskan pada tinggi protein saja
tetapi pada susunan gizi seimbang energi dan juga protein.Hal ini
perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses
3) Protein
Bagi ibu hamil protein berguna untuk menambah jaringan tubuh ibu.
Seperti jaringan dalam payudara dan rahim. Protein digunakan
juaga untuk pembuatan cairan ketuban. Protein bagi ibu hamil
diperoleh antara lain susu, telur, dan keju sebagai sumber protein
terlengkap.
4) Zat besi (Fe)
6) Vitamin D
9) Vitamin A
2) Aktivitas seksual
3) Aktivitas sehari-hari
d. Substance abuse
2. faktor Psikologis
a. Stressor internal
Pemicu stessor ekternal berasal dari luar diri ibu seperti: status
sosial, kasih sayang, suport mental, broken home, respon negatif dari
lingkungan.
c. Dukungan keluarga
1. Oksigen
2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai
gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang mahal
harganya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori
95
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah
memenuhi kriteria berikut ini:
a. Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada
daerah perut.
5. Eliminasi
7. Mobilisasi
1. Perdarahan vagina
terganggu.
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-
6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur, gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali
dalam periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam yaitu
sebanyak 10 kali.
5. Ketuban pecah dini
e. Lidah kering.
7. Demam
8. Anemia
Pembagian anemia:
a. Anemia ringan: 9-10 gr%
dibawah 20 tahun masih memiliki organ reproduksi yang belum siap dan
beresiko tinggi mengalami kondisi kesehatan yang buruk saat dirinya sedang
hamil. Bahkan kondisi sel telur pun belum dapat sempurna sehingga
dikhawatirkan akan menggangu perkembangan janinnya.
1. Usia
a. Remaja yang berusia di bawah 15 tahun
b. Nulipara yang usianya sudah 35 tahun atau lebih dan multipara yang
ini:
a. Dua atau lebih kehamilan prematur atau abortus spontan.
hamil.
e. Rongga pelvis yang tidak adekuat atau bentuk pelvis yang abnormal.
1) Penyakit jantung
plasenta.
3) Diabetes melitus..
5. Riwayat keluarga
serius seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang
3. Mudah terjadi infeksi. Keadaan gizi yang buruk, tingkat sosial ekonomi
rendah, dan stres memudahkan terjadi infeksi saat hamil, terlebih pada
kala nifas.
4. Anemia kehamilan.
menyebabkan kematian.
2.5.1 Pengertian
2.5.2 Tujuan
1) Kebiasaan tidur
2) Kebiasaan Makan
3) Pola eliminasi
7) Rekreasi keluarga
1) Rumah milik
2) Jenis rumah
3) Atap rumah
4) Lantai rumah
5) Ventilasi
9) Jamban
1) Riwayat perkawinan
f. Riwayat KB
g. Fungsi keluarga
7. Prioritas masalah
d. Rencana tindakan
Pasal 127