Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM KERJA PONEK

RSUD KABUPATEN MELAWI

A. PENDAHULUAN
Penurunan kematian dan peningkatan kualitas hidup ibu dan anak tidak
terlepas dari penanganan kasus emergensi di fasilitas pelayanan kesehatan dasar
dan rujukan. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas
dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit
sebagai suatu kesatuan sistem rujukan mempunyai peran yang sangat penting.
Pelayanan kasus emergensi maternal dan neonatal dasar (PONED) di Puskesmas
dan Pelayanan kasus emergensi maternal dan neonatal komprehensif(PONEK) di
rumah sakit harus dilaksanakan secara selaras dan melibatkan semua pihak terkait
agar hasilnya maksimal. Penanganan yang cepat dan tepat tidak saja
menyelematkan nyawa ibu dan neonatal namun juga menghindari terjadinya squele
yang akan memengaruhi kehidupan mereka nantinya. Rumah sakit PONEK juga
mampu memberikan intervensi promotif dan preventif. Upaya peningkatan PONEK
di Rumah Sakit dilakukan melalui berbagai upaya antara lain peningkatan
pengetahuan dan keterampilan tim dalam menyelenggarakan PONEK, pemenuhan
tenaga kesehatan, pemenuhan ketersediaan peralatan, obat dan bahan habis pakai,
terlaksananya manajemen pelayanan keperawatan dan pelayanan darah yang aman,
serta bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh multidisipliner dalam
penyelenggaraan RS PONEK.

B. LATAR BELAKANG

Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) lebih


mengutamakan kepada upaya peningkatan mutu pelayanan, pencegahan dan
deteksi dini untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) serta menurunkan Angka
Kematian Bayi (AKB). Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian bayi di
Indonesia masih tinggi yaitu 3-6 kali dari angka kematian di ASEAN (Badan Pusat
Statistik 2005).
Angka Kematian Ibu (AKI) di Kalimantan barat dilihat dari hasil sensus
penduduk pada tahun 2010 sebesar 240 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut
Kemenkes tahun 2013, kematian ibu sebagian besar disebabkan karena perdarahan
(28%), Eklampsia (24%), dan Infeksi (11%). Menurut SDKI tahun 2012 AKI di tingkat
1
Nasional sebanyak 359 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun 2015 target
MDG’s menurunkan angka kematian ibu sebanyak 102 per 100.000 kelahiran
hidup.
Sedangkan jika di lihat berdasarkan kasus kematian maternal yang terjadi
pada tahun 2017 di Kalimantan barat, tercatat sebanyak 98 kasus kematian
ibu.Sehingga jika di hitung angka kematian ibu maternal dengan jumlah kelahiran
hidup sebanyak 86.572,maka kematian ibu maternal di kalimantan barat pada
tahun 2016 adalah sebesar 113 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan tahun
2012 AKB menurut SDKI sebesar 31 per 1000 kelahiran hidup. MDG’s
menargetkan pada tahun 2015 AKB menurun menjadi 17 bayi per 1000 kelahiran.
Dalam berbagai studi ditemukan keadaan yang melatar belakangi kematian
ibu, yang dikategorikan dalam tiga jenis, yaitu:
1. Terlambat mengenali tanda bahaya dan pengambilan keputusan di tingkat
keluarga untukmencari pertolongan tenaga profesional.
2. Terlambat dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan/ terlambat merujuk
3. Terlambat mendapatkan pertolongan yang adekuat di fasilitas kesehatan/
terlambat mengobati.
Sedangkan penyebab terbanyak kematian neonatus usia 0-6 hari yaitu
gangguan pernafasan 35,9%, prematuritas 32,4% dan sepsis 20%.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan
pelayanan bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit. Dimana pelayanan
PONEK yang bermutu ditentukan oleh faktor input proses dari pelayanan itu
sendiri. Faktor input dari pelayanan itu sendiri meliputi kebijakan, tenaga yang
melayani, sarana dan prasarana, standar asuhan kebidanan, standar atau pedoman
lain yang tesedia serta metoda yang di sepakati.
Sedangkan faktor proses adalah suatu kinerja dalam mendayagunakan input
yang ada dalam interaksi antara bidan yang ada dengan pasien, meliputi
penampilan kerja sesuai dengan standar, hubungan interpersonal dan penerapan
etika dan kode etik kebidanan.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam
pelayanan kedaruratan dalam maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam
menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK
adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai kompetensi, sarana prasarana
dan manajemen yang handal.

2
Untuk mencapai kompetensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan
memerlukan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan perubahan perilaku dalam memberikan pelayanan kepada pasien

C. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Meningkatkan pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia.

2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya manajemen pelayanan maternal dan perinatal dari aspek
administrasi dan manajemen, kompetensi SDM, fasilitas dan sarana serta
prosedur pelayanan di Rumah Sakit
b. Terlaksananya sistem rujukan pelayanan maternal dan perinatal
c. Pembinaan dan pengawasan pelayanan maternal dan perinatal di Rumah
Sakit

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1 Meningkatkan sarana dan  Tersedianya sarana dan prasarana untuk
prasarana menunjang pelaksanaan PONEK
2 Mengikuti pelatihan PONEK  TIM PONEK mengikuti pelatihan2 untuk
oleh tim meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan
3 Melakukan pencatatan  Setiap ibu yang melahirkan akan dicatat di
jumlah pasien melahirkan register persalinan
dan bayi baru lahir  Bayi yang baru lahir dicatat dalam register
dibawah nama ibu
4 Menatalaksanakan IMD  Ketika bayi lahir secara spontan/sc maka
akan dilakukan IMD oleh bidan yang
menolong.
5 Menatalaksanakan ASI  Bayi yang telah lahir akan berada satu
eksklusif kamar dengan ibunya sehingga ibu bisa

3
melakukan ASI eksklusif.
 Ruangan rawat gabung hanya boleh
didatangi saat jam berkunjung dan
didalamnya hanya satu orang yang
menemani ibu yang melahirkan , yaitu
suami atau ibu kandung.
 Memberikan edukasi kepada ibu
“pentingnya ASI eksklusif” dan ketika di
rumah sakit akan diajarkan bagaimana
memberikan ASI yang benar.
6 Bayi-bayi yang kurang dari  Pencatatan bayi yang beratnya kurang dari
2500 gr akan dirawat 2500 gr .
dengan metode kangguru  Jika bayi yang kurang dari 2500 gr tidak
ada keluhan, maka akan dirawat gabung
dengan ibu.
 Akan diajarkan kepada ibu cara metode
kangguru.
 Jika bayi yang sakit, maka akan dirawat
diruang bayi dengan tetap diberikan ASI
eksklusif kepada bayi tersebut.
7 Melakuan pencatatan pasien  Setiap pasien yang dirujuk akan dicatat
yang dirujuk didalam register
8 Melakukan evaluasi  Evaluasi kegiatan akan dilakukan setiap 3
bulan sekali dan dilaporkan kepada
direktur

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pertemuan pembahasan penambahan sarana dan prasaranan untuk ruang
ponek
2. Mengikuti pelatihan atau seminar mengenai ponek atau penanganan
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
3. Melakukan pencatatan ibu bersalin dan bayi baru lahir di register
4. Pembuatan form pencatatan dan edukasi penatalaksanaan IMD
5. Pembuatan form pencatatan dan edukasi penatalaksanaan ASI eksklusif

4
6. Pembuatan form pencatatan dan edukasi penatalaksanaan metode kangguru
7. Pembuatan form pencatatan pasien rujukan
8. Pembuatan form untuk evaluasi program kerja

F. SASARAN

Tercatatnya dan terpantaunya semua pasien-pasien yang datang ke PONEK dan


dilakukannya tatalaksana yang sesuai terhadap pasien tersebut. Bayi yang
dilahirkan mendapatkan penanganan yang optimal dan sesuai SOP sehingga
menurunkan angka kematian bayi dan ibu. Dapat menangani pasien-pasien
kebidanan dan gynecology yang gawat darurat.

G. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan/Tahun
No Kegiatan ( 2022 / 2023 )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
1 Rapat tim √ √ √ √
2 Pelatihan tim √
3 Pencatatan jumlah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
pasien melahirkan dan
bayi baru lahir

4 Menatalaksanakan IMD √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
5 Menatalaksanakan ASI √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
eksklusif
6 Pencatatan Bayi-bayi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang kurang dari 2500
gr yang dirawat dengan
metode kangguru
7 Pencatatan pasien yang √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
dirujuk
8 Evaluasi √ √ √ √ √

5
G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan :

Jadwal Evaluasi

Bulan/Tahun
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
1 Rapat tim
2 Pelatihan tim
3 Pencatatan jumlah
pasien melahirkan dan
bayi baru lahir

4 Menatalaksanakan
IMD
5 Menatalaksanakan
ASI eksklusif
6 Pencatatan Bayi-bayi
yang kurang dari 2500
gr yang dirawat dengan
metode kangguru
7 Pencatatan pasien yang
dirujuk
8 Evaluasi

2. Pelaporan
Setelah evaluasi kegiatan dilakukan akan dibuat pelaporan dalam periode
1 tahun yang kemudian akan diserahkan kepada Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Melawi.

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan pelayanan PONEK 24 jam RSUD Melawi dilaporkan secara berkala
ke Direktur RSUD Melawi. Pencatatan dan pelaporan pelayanan poonek rsud melawi

6
mengikuti sistem informasi rumah sakit (SIMRS) yang terdiri dari pencatatan dalam
rekam medik pasien.
Evaluasi dari kegiatan pelayanan poinek 24 jam dilakukan secara berjenjang dan
dilaksanakan setiap 3 bulan sekali dan dilaporkan kepada direktur rsud melawi.
Kegiatan evaluasi dilakukan melalaui pertemuan pemantapan sistem rujukan
kepada pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral untuk dapat
dilakuakn penyelesaian masalah dan rencana tindak lanjut.
Beberapa aspek yang dievaluasi antara lain :
1. Masukan (input)
a. Tenaga
b. Dana
c. Sarana
d. Obat dan alat
e. Format pencatatan dan pelaporan
f. Prosedur tata PONEK
g. Jumlah dan kualitas pengelolaan yang telah dilakukan termasuk case fatality
rate
2. Proses
a. Kualitas pelayanan yang diberikan
b. Kemampuan keterampilan dan kepatuhan tenaga pelaksana pelayanan
terhadap prosedur tetap PONEK
c. Frekuensi pertemuan audit maternal di kabupaten dalam satu tahun
3. Keluaran
a. Kuantitas
1. Jumlah dan jenis kasus PONEK yang dilayani
2. Proporsi kasus terdaftar dan rujukan baru kasus PONEK di tingkat rumah
sakit
b. Kualitas
1. Case fatality rate
2. Proporsi jenis morbiditas dan mortilitas ibu dan bayi
3. Respond time

Anda mungkin juga menyukai