Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM

PONEK RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG


TAHUN 2018

RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG


JL. RAYA TEMBELANG, KEC. TEMBELANG
JOMBANG
PROGRAM KERJA
PONEK RUMAH SAKIT AL-AZIZ JOMBANG
TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Penurunan kematian dan peningkatan kualitas hidup ibu dan anak tidak
terlepas dari penanganan kasus emergency di fasilitas pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan. Sehingga Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar
(PONED) Di Puskesmas dan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (PONEK) di rumah sakit sebagai suatu kesatuan sistim rujukan
mempunyai peran yang sangat penting. Upaya peningkatan PONEK di rumah
sakit dilakukan melalaui berbagai upaya antara lain peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan tim dalam menyelenggarakan PONEK, pemenuhan tenaga
kesehatan, pemenuhan ketersediaan peralatan, obat dan bahan habis pakai,
terlaksananya manajemen pelayanan keperawatan dan pelayanan darah yang
aman, serta bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh multidisipliner dalam
penyelenggaraan RS PONEK.

B. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu(AKI) dan Angka Kematian Bayi(AKB) yang
menjadi indikator kualitas kesehatan masyarakat di suatu negara masih
tergolong tinggi di Indonesia.Upaya untuk mengatasi penyebab utama kematian
tersebut yang didukung kebijakan dan system yang efektif dalam mengatasi
berbagai kendala yang timbul selama ini.Dua pertiga dari AKB didominasi oleh
AKN,penyebab dari AKN di Negara berkembang maupun di Indonesia kurang
lebih sama.Berdasarkan data Riskedas 2007 penyebab AKN terbanyak di usia
0-6 hari antara lain gangguan atau kelainan pernafasan (35,9%),prematuritas
(32,4%),sepsis (20%).Ketiga hal tersebut di atas seharusnya dapat
dihindari.Kendala yang dihadapi masih berkisar antara keterlambatan
pengambilan keputusan,merujuk dan mengobati,sedangkan kematian ibu
umumnya disebabkan perdarahan (27%),eklampsi (23%),infeksi (11%),dan
abortus (5%).Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan
mutu penanganan ibu,maka proses persalinan dan perawatan bayi harus
dilakukan dalam system terpadu di tingkat nasional dan regional.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi secara terpadu
dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi (AKB) di Rumah Sakit Al Aziz.

2. Tujuan Khusus
1. Melaksanakan dan mengembangkan standar pelayanan perlindungan
ibu dan bayi secara terpadu dan paripurna
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi termasuk
kepedulian terhadap ibu dan bayi
3. Meningkatkan kesiapan rumah sakit dalam melaksanakan fungsi
pelayanan obstetric dan neonatus termasuk pelayanan
kegawatdaruratan (PONEK 24 jam)
4. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai pusat rujukan pelayanan
kesehatan ibudan bayi bagi sarana pelayanan kesehatan lainnya
5. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai model dan Pembina teknis
dalam pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini,Rawat Gabung dan
Pemberian ASI Eksklusif
6. Meningkatkan fungsi Rumah Sakit dalam Perawatan Metode
Kanguru(PMK) pada BBLR
7. Melaksanakan sistem monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
RSSIB
D. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN
A. Kegiatan Pokok
1.Mengembangkan perlindungan terhadap ibu dan bayi
2.Menatalaksanakan IMD
3.Menatalaksanakan rawat gabung dan ASI Eksklusif
4.Bayi-bayi yang kurang dari 2500 gr akan dirawat dengan metode
kangguru
5.Membuat rujukan untuk bayi-bayi sakit
B. Rincian Kegiatan
1. Mengembangkan perlindungan terhadap ibu dan bayi
- Jika terdapat keadaan gawat darurat ketika persalinan,dokter SPOG
yang terjadwal dalam PONEK akan dipanggil on call untuk
membantu penanganan persalinan tersebut.
- Dikembangkannya SPO yang ada sehingga sesuai standar terbaru
- Ketika terdeteksi bayi yang di dalam kandungan fetal distress,maka
penolong bayi didampingi oleh dokter spesialis anak
2. Menatalaksanakan IMD
- Ketika bayi lahir secara spontan ataupun secara SC,maka akan
dilakukan IMD oleh bidan yang menolong
3. Menatalaksanakan Rawat Gabung dan ASI Eksklusif
- Bayi yang sudah dilahirkan akan berada satu kamar dengan ibunya
sehingga ibu bisa melakukan ASI Eksklusif
- Ruangan Rawat Gabung hanya boleh didatangi saat jam
berkunjung,dan di dalamnya hanya ada satu orang yang menemani
ibu yang melahirkan yaitu ibu kandung atau suami.
- Memberikan edukasi kepada ibu “pentingnya ASI Eksklusif”.Dan
ketika di RS akan diajarkan bagaimana memberikan ASI yang
benar.Disertai dengan pemberian leaflet kepada keluarga.
- Ditempelkan di dinding mengenai fungsi ASI Eksklusif,bagaimana
cara memberikan ASI yang benar.
4. Bayi kurang dari 2500 gr akan dirawat dengan metode kangguru
- Akan dicatat bayi yang beratnya kurang dari 2500 gr
- Jika bayi yang kurang dari 2500 gr tidak ada keluhan,maka akan
dirawat gabung dengan ibu
- Akan diajarkan kepada ibu bagaimana cara metode kangguru
tersebut
- Jika bayi yang sakit maka akan dirawat di ruang bayi dengan tetap
diberikan ASI Eksklusif kepada bayi tersebut
5. Membuat rujukan untuk bayi sakit
- Jika bayi yang baru lahir mengalami gangguan pernafasan,maka
bayi tersebut akan dirujuk ke RS rujukan.

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


Pasien yaitu ibu hamil,pertama kali masuk ke RS melalui 2 jalan yaitu melalui
pendaftaran ke poli kebidanan dan kandungan apabila tidak ada keluhan kegawat
daruratan atau melalui instalasi gawat darurat (IGD) bila disertai dengan keluhan
kegawatdaruratan.Keluhan kegawatdaruratan ini seperti ketuban pecah dini,partus
tidak maju,dll.
Di poli kebidanan dan kandungan ibu hamil dapat memeriksakan kondisi
kandungannya dan berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kebidanan dan
kandungan dan merencanakan proses terbaik untuk melahirkan bayinya baik berupa
partus spontan maupun melalui tindakan operasi Caesar.Apabila sudah tiba saatnya
untuk melahirkan pasien akan dibawa ke ruang VK untuk observasi lebih
lanjut.Begitu pula halnya bila pasien masuk melalui IGD,pasien akan dibawa ke
ruang VK untuk observasi lebih lanjut.
Di ruangan VK ibu hamil akan diobservasi hingga saatnya melahirkan.Apabila
ibu hamil setelah diobservasi di VK dan ditemukan adanya penyulit dan memerlukan
tindakan operasi,maka ibu hamil akan dibawa ke ruangan OK untuk dilakukan
tindakan operasi.Bila tidak ada penyulit,maka ibu hamil akan melahirkan di ruangan
VK dan setelah melahirkan akan dibawa ke ruang pemulihan sebelum dirawat di
ruang rawat inap.
Setelah melahirkan dan kondisi ibu dalam keadaan baik maka bayi akan dibawa
kepada ibunya agar segera mendapatkan ASI secara eksklusif.Hal ini dilakukan
sesegera mungkin dan sesering mungkin untuk memicu produksi ASI dari ibu dan
juga agar bayi dapat merasakan kehangatan dari ibu sehingga dapat meningkatkan
daya tahan bayi.
Untuk ibu dan bayi yang sehat dan kondisi baik akan segera dilakukan rawat
gabung,sedangkan bagi ibu dan bayi yang tidak dalam kondisi sehat maka akan
dilakukan tindakan sesuai advis dokter dan bila perlu dilakukan rujukan ke RS
Rujukan.

F. SASARAN
Tercatatnya dan terpantaunya semua pasien-pasien hamil ketika antenatal dan
dilakukannya tatalaksana yang sesuai dan tepat terhadap pasien tersebut.Bayi yang
dilahirkannya mendapatkan penanganan yang optimal dan sesuai SOP sehingga
menurunkan angka kematian bayi dan ibu.Dapat menangani pasien-pasien kebidanan
dan ginekologi yang gawat darurat.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Pencatatan
jumlah pasien
melahirkan,Bayi
baru lahir
2 Penatalaksanaan
IMD
3 Penatalaksanaan
ASI eksklusif
dan edukasi
4 Penatalaksanaan
metode
kangguru pada
bayi BBLR
5 Pencatatan
jumlah pasien
hamil yang
gawat darurat
6 Pencatatan
pasien yang
dirujuk
7 Evaluasi

H. EVALUASI DAN PELAPORAN KEGIATAN


Pelaporan merupakan system atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait pembenahan pelayanan pasien kebidanan dan
bayi baru lahir.Laporan yang dibuat oleh anggota tim PONEK terdiri dari:
- Laporan Harian
Laporan harian dibuat oleh perawat bayi dan perawat dalam tertulis setiap
harinya dan disimpan oleh tim PONEK
- Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat tim PONEK yang berisi jumlah pasien hamil dan
ginekologi serta jumlah bayi yang ditatalaksana.
Evaluasi akan diadakan setiap 2 bulan sekali untuk mengetahui kendala-
kendala apa saja yang terjadi ketika menjalankan program tersebut.

I. ANGGARAN
Pembiayaan kegiatan melalui RAB yang sudah ditetapkan.

J. PENUTUP
Jombang, Januari 2018
Mengetahui,
Direktur RS AL-AZIZ Jombang Ketua Komite KMKP

dr. Juliastuti dr. Rasyid Abudan

Anda mungkin juga menyukai