BAB 1
PENDAHULUAN
Indarso, 2006), di Indonesia 13,5 – 85% (Rumah sakit pusat Jakarta) (Ali.
U, 2006).
Dari catatan rekam medis Rumah Sakit dr. Abdoer Rahem Situbondo
mulai bulan Januari - Desember 2015 jumlah bayi yang dirawat di ruang
perinatologi 801 bayi dengan ikterus neonatorum sebanyak 281 bayi atau
35%. Ikterus neonatorum merupakan suatu gejala yang sering timbul pada
bayi baru lahir. Ikterus fisiologik dijumpai pada sekitar 60% bayi aterm.
Bilirubin serum mencapai maksimal sebesar 6mg/dl antara hari kedua
dan hari keempat pada bayi aterm. Konsentrasi pigmen menurun secara
bertahab, mencapai normal dalam 2 minggu pada bayi aterm (Rudolph,
2007). Ikterus neonatorum fisiologis ialah ikterus yang timbul pada hari
kedua dan ketiga yang tidak mempunyai dasar patologis, kadarnya tidak
melewati kadar yang membahayakan atau mempunyai potensi menjadi
kern-ikterus dan tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi. Ikterus
ini biasanya akan menghilang pada akhir minggu pertama atau selambat-
lambatnya 10 hari pertama (Hanifa W, 2007).
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat