Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEBUTUHAN DASAR NEONATUS BAYI BALITA DAN ANAK PRA SEKOLAH

DISUSUN OLEH :

Vonyke Masye Dapar

NIM 711530120046

PRODI D-IV ALIH JENJANG KEBIDANAN


POLTEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2020-2021
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat, hidayat-Nya, suatu
kebahagian yang tiada terkira, suatu keagungan dari sang pencipta melalui tangan dan pikiran
penulis semoga dengan izinnya penulis dapat menyelesaikan serta  menyajikan makalah Asuhan
Kebidanan Neonatal, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah yang membahas tentang ”Kebutuhan
Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah” walaupun masih sangat sederhana.
            Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah, ini demi pengembangan kreatifitas penulis
dan kesempurnaan makalah ini, penulis menunggu kritik dan saran dari pembaca, baik dari segi
isi serta pemaparannya. Harapan penulis semoga pada  makalah yang akan datang dapat
diperbaiki.
            Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada para pembaca, amin.

Manado, 22 Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang.......................................................................................................................
1.2  Tujuan Masalah......................................................................................................................
1.3  Rumusan Masalah..................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1  Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene.........................................................
2.2  Kebutuhan Kesehatan Dasar meliputi pakaian,perumahan,sanitasi lingkungan yang
baik.........................................................................................................................................
2.3 Kebutuhan Psikososial meliputi Rasa Aman Kasih Sayang, Harga Diri, Rasa Memiliki
Kebutuhan Mendapat Pengalaman, Kebutuhan Stimulasi
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................................
3.2 Saran........................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal
ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup
asah, asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi
berada dalam kandungan.
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi,
sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan
ibu mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan
dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi yang baik dan benar
berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah kebutuhan fisik bagi neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah?
2. Bagaimanakah kebutuhan tindakan dasar bagi neonatus, bayi, balita dan anak pra
sekolah?
3. Bagaimanakah kebutuhan psikososial bagi neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah?

1.3 Tujuan
1. Untuk  mengetahui kebutuhan fisik bagi neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah
2. Untuk mengetahui  kebutuhan tindakan dasar bagi neonatus, bayi, balita dan anak pra
sekolah.
3. Untuk mengetahui kebutuhan psikososial bagi neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi, Cairan dan Personal Hygiene


1. Pemberian minum
a. Pengertian  ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on
demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah
itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai
usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI
sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera
setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut
membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup
areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar,
bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk
mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke
bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
2. Menolong BAB pada Bayi
BAB hari 1-3 disebut mekoneum yaitu feces berwana kehitaman, hari 3-6 feces tarnsisi
yaitu warna coklat sampai kehijauan karena masih bercampur mekoneum, selanjutnya
feces akan berwarna kekuningan. Segera bersihkan bayi setiap selesai BAB agarbtidak
terjadi iritasi didaerah genetalia.
3. Menolong BAK pada bayi
Bayi baru lahir akan berkemih paling lambat 12-24 jam pertama kelahirannya, BAK lebih
dari 8 kali sehari salah satu tanda bayi cukup nutrisi. Setiap habis BAK segera ganti
popok supaya tidak terjadi ritasi didaerah genetalia.
4. Kebutuhan Istirahat/ tidur
Dalam 2 minggu pertama bayi sering tidur rata-rata 16 jam sehari. Pada umumnya bayi
mengenal malam setelah usia 3 bulan. Jaga kehangatan bayi dengan suhu kamar yang
hangat dan selimut bayi.
5. Menjaga kebersihan kulit
Bayi sebaiknya mandi minimal 6 jam setelah kelahiran, sebelum mandi sebaiknya periksa
suhu tubuh bayi. Jika terjadi hipotermi lakukan skin to skin dan tutpi kepala bayi dengan
ibu minimal 1 jam. Sebaiknya bayi mandi minimal 2 kali sehari, mandikan dengan air
hangat dan di tempat yang hangat.
6. Menjaga keamanan bayi
Hindari memberikan makanan selain ASI, jangan tinggalkan bayi sendirian, jangan
menggunakan alat penghangat buatan.
7. Mendeteksi tanda-tanda bahaya pada bayi
a. Sulit bernafas
b. Hipotermi atau hipertermi
c. Kulit bayi kering, biru, pucat, atau memar
d. Hisapan melemah, rewel, muntah, mengnatuk
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk, berdara
f. Tanda-tanda infeksi: suhu meningkat, merah, bengkak, bau busuk, keluar cairan, sulit
bernafas
g. Tidak BAB dalam 3 hari atau tidak BAK selama 24 jam
h. Diare
i. Menggigil, rewel, lemas, ngantuk, kejang
8. Penyuluhan sebelum bayi pulang
a. Perawatan tali pusat
b. Pemberian ASI
c. Refleks laktasi
d. Memulai pemberian ASI
e. Posisi menyusui
f. Jaga kehangatan bayi
g. Mencegah kehilangan panas
h. Tempatkan dilingkungan yang hangat
i. Tanda-tanda bahaya
j. Imunisasi
k. Perawatan harian

2.2 Kebutuhan  Kesehatan Dasar meliputi pakaian, perumahan, sanitasi lingkungan yang


Baik
1. Bounding attachment
a. Definisi : proses interaksi terusmenerus antara bayi dan orang tua yang bersifat
saling mencintai memberikan keduanya pemenuhan emosional dan saling
membutuhkan.
b. Manfaat : bayi merasa dicintai, diperhatikan, merasa aman, berani mengadakan
eksplorasi; hambatan kurangnya support system, ibu dengan risiko, bayi dengan
risiko, kehadiran bayi tidak diinginkan.
c. Cara melakukan bounding
1) IMD
2) ASI eksklusive
3) Rawat gabung
4) Kontak mata
5) Suara
6) Aroma
7) Entertainment
8) Bioritme
d. kondisi yang mempengaruhi bounding attactment
1) kesehatan emosional orang tua
2) tingkat kemampuan, komunikasi dan ketrampilan untuk merawat anak
3) dukungan social seperti keluarga, teman, dan pasangan
4) kedekatan orang tua ke anak
5) Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin)
2.3 Kebutuhan Psikososial meliputi Rasa Aman, Kasih Sayang, Harga Diri, Rasa Memiliki,
Kebutuhan mendapat Pengalaman, Kebutuhan Stimulasi
Pemantauan Tumbuh Kembang neonatus, bayi dan anak balita
1. Pertumbuhan dan Perkembangan
a. Konsep dasar
Pertumbuhan adalah bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur.
Perkembangan adalah suatu proses menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai
bertambahnya kemampuan dan ketrampilan yang menyangkut struktur tubuh yang
berkaitan dengan aspek non fisik. Pertumbuhan dan perkembangan termasuk suatau
proses yang saling berkaitan dan sulit dipisahkan.
Definisi pertumbuhan dan perkembangan : suatu proses pertumbuhan fisik yang
ditandai bertambahnya ukuran organ tubuh karena pertumbuhan sel dan suatu proses
aspek non fisik menuju terciptanya kedewasaan yang ditandai dengan bertambahnya
kemampuan/ ketrampilan yang menyangkut struktur dan fungsi tubuh.
b. Tujuan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan
Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi yang normal, untuk mengetahui kelainan
dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi sedini mungkin, untuk mengarahkan
agar pertumbuhan dan perkembangan bayi langsung selaras sesuai dengan usia.
c. Tahap/fase tumbuh kembang anak
1) Fase neonatus lahir-28 hari
2) Fase bayi 28 hari-1 tahun
3) Fase prasekolah 1-5 tahun
4) Fase anak sekolah 6-12 tahun
5) Fase remaja 12-18 tahun
d. Pola tahapan perkembangan, pada masa ini dibagi menjadi:
Pola ini mencerminkan ciri khusus dalam setiap tahapan perkembangan yang dapat
digunakan untuk medeteksi dini perkembangan selanjutnya
1) Masa pra lahir terjadi pertumbuhan yang cepat pada alat dan jaringan tubuh
2) Masa neonatus terjadi proses penyesuaian dengan kehidupan diluar rahim dan
hampir sedikit aspek pertumbuhan fisik dalam perubahan
3) Masa bayi terjadi perkembangan sesuai dengna lingkungan yang
mempengaruhinya dan mempunyai kemampuan untuk melindungi dan
menghindari dari hal mengancam dirinya
4) Masa anak terjadi perkembangan yang cepat dalam aspek sifat, sikap, minat dan
cara penyesuaian d\engan lingkungan.
e. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak
1) Faktor herediter merupakan factor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu
suku, ras, dan jenis kelamin.
2) Faktor lingkungan
a. Lingkungan pra natal adalah kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus
dalam uterus yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan
janin.
b. Lingkunagn pot natal adalah lingkungan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan setealh bayi lahir.
3) Nutrisi adalah salah satu komponen yang penting dalam menunjang
keberlangsungan proses pertumbuhan dan perkembangan.
4) Lingkungan dan budaya, budaya keluarga atau ,masyarakat akan
mempengaruhi  bagaimana mereka mempersepsikan dan memahami kesehatan
dan perilaku hidup sehat, termasuk perilaku ibu hamil.
5) Status social dan ekonomi keluarga, anak yang dibesarkan dalam ke;uarga
dengan ekonomi tinggi akan tercukupi kebutuhan gizinya, selain itu pendidikan
rang tua juga mendukung pola pemenuhan nutrisi anak dalam suatu negara.
6) Iklim/cuaca, iklim tertentu dapat ,mempengaruhi kesehatan anak, misalnya
musin penghujan.
7) Olahraga/latihan fisik, manfaat oalhraga adalah dapat membantu meningkatkan
sirkulasi darah sehingga meningkatkan supali oksigen keseluruh tubuh,
menigkatkan aktifitas fisik dan  memstimulasi perkembangan otot dan jaringan
sel.
8) Posisi anak dalam keluarga posisi anak dalam keluarga sebagai anak tunggal,
anak sulung, anak bungsu, atau anak angkat akan mempengaruhi pola asuh anak
dalam suatu keluarga.
9) Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian pertumbuhan dan
perkembangan,hal ini dapat dilihat apabila anak dalam kondidi sehat dan
sejahtera maka percepatan pertumbuhan dan perkembangan akan lebih mudah
dibandingkan dengan anak dalam kondisi sakit.
10) Faktor hormonal
a. Somatotropin adalah hormone yang mempengaruhi pertumbuhan tinggi
badan
b. Glukokortikoroid adalah hormon yang menstimulasi pertumbuhan sel
interstisial dari testis untuk memproduksi estrogen selanjutnya hormone
tersebut akan menstimulasi perkembangan seks baik pada anak laki-laki
maupun perempuan sesuai peran hormonnnya.
c. Ciri-ciri tumbuh kembang anak
Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak konsepsi sampai dewasa
itu mempunyai cirri-ciri tersendiri, yaitu tumbuh kembang adalah proses
yang kontinyu sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang
dipengaruhi oleh factor bawaan dan lingkungan.
d. Tumbuh kembang neonatus
Pertumbuhan janin intrauterine adalah pertumbuhan pada masa janin
merupakan yang paling pesat yang dialami seseorang dalam hidupnya
e. Perubahan-perubahan kemampuan
1) Perkembangan penglihatan bayi selama 6 minggu pertama bayi belum
dapat melihat dengan baik ketika baru lahir bayi hanya mampu melihat
sejauh 20-25cm
2) Perkembangan pendengaran bayi selama 6 mingu pertama bayi telah
mendengar kan suara-suara semenjak dalam kandungan, bayi sangat
mengenali suara ibunya meskipun baru lahir, bayi akan menunjukkan
ekspresi berbeda jika mendenga suara.
3) Perkembangan sentuhan selama 6 minggu pertama sentuhan ibu sangat
penting baginya, bayi sangat menikmati pijatan dan sentuhan lembut
ibunya, dengan pelukan bayi selalu merasa terlindungi.
4) Bergerak (motorik kasar) pada bayi 6 minggu pertama bayi mulai bisa
mengendalikan ototnya, selama 6 minggu pertama masih membutuhkan
dukungan anda untuk menahan kepalanya, jagalah kepala bayi agar
tidak terguncang.
2. Denver Development Stress Test (DDST)
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes
ini bukan tes diagnostic atau tes IQ. DDST mengemukakan 4 parameter perkembangan
yang dipakai dalam penilaian perkembangan anak balita yaitu :
a. Personal social
b. Fine motor adaptive
c. Language
d. Gross motor
Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:
a. Tahap I
Secara periodic dilakukan pada semua anak yang berusia 3-6 bulan, 9-12 bulan, 18-
24 bulan, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun
b. Tahap II
c. Dilaukan pada mereka yang dicuriagai adanya hambatan perkembangan pada tahap
I, kemudian dilanjutkan pada evaluasi diagnostic yang lengkap.
BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
            Kebutuhan asuh yaitu kebutuhan neonatus memerlukan nutrisi yang meliputi ASI, susu
formula, dan makanan pendamping ASI sebagai kebutuhan bayi. Ketiganya digunakan untuk
pertumbuhan dan aktivitas seiring dengan makin bertambahnya usia anak. Produksi ASI relative
tetap, dengan pengaturan makanan untuk bayi dan anak sehat, kebutuhan nutrisi pada usia
toddler, kebutuhan nutrisi pada balita serta kebutuhan imunisasi. Kebutuhan asah yaitu pada
kebutuhan ini diperlukan stimulasi serta deteksi untuk mengetahui tingkat pertumbuhan dan
perkembangan dari neonatus, bayi, balita, serta masa pra sekolah.

3.2 Saran
            Semoga makalah ini dapat diterima bagi semua pembaca dan dapat memberikan kritik
untuk perbaikan makalah selanjutnya. 
DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Vivian Nanny Lia. 2010. Asuhan Kebidanan Bayi dan Anak Balita. Jakarta :  Salemba Medika.
Linda V. Walsh. 2003. Midwifery Chapter 23. W. B. Saunders. San Fransisco California. Hal. 330-335
Hidayat, Azis Alimul. 2009. Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta : Salemba MedikaHasni.(2012). asuhan kebidanan neonatus, bayi dan balita
“imunisasi” .<http://www. asuhan-kebidanan-neonatus-bayi-dan.html>[ 12 Novemver 2012].
Purnamasari, Dewi, 2011. Panduan Pijat Praktis Balita Anda agar Cerdas dan Sehat. Yogyakarta:
Pustaka Salomon

Powered by Blogger | Cupcake theme designed by SimplyWP


Brought to Blogger by ChicaBlogger
CONTOH KASUS

Seorang ibu datang ke posyandu dengan anaknya yang berusia 1 tahun 6 bulan. Untuk
melakukan penimbangan dan imunisasi lanjutan.. Setelah di data oleh petugas posyandu dan di
lakukan penimbangan di dapatkan hasil dari penimbangan berat badan adalah 8,5 kg.

A. Data Subjektif (S)


1. Ibu mengatakan anaknya berusia 1 tahun 6 bulan
2. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat

B. Data Objektif (O)


Pertumbuhan anak
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 100 x/menit
Pernafasan : 40 x/menit
Suhu : 36,7 0C
Berat Badan : 8,5 kg
Tinggi Badan : 79 cm

C. Analisa Data (A)


Diagnosa : Anak a.n usia 1 tahun 6 bulan dengan gizi kurang
DS : Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat tetapi nafsu makan
berkurang
DO : Pemeriksaan tanda-tanda vital normal,
1. Nadi : 100 x/menit
2. Pernafasan : 40 x/menit
3. Suhu : 36,50c
4. Berat badan : 8,5 kg
5. Tinggi Badan : 79 cm
Masalah : Potensial Gizi Buruk,
Kurangnya pengetahuan ibu terhadap nutrisi anak
D. Penatalaksanaan (P)
1. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik pada Anak A.N
Ibu bersedia anaknya dilakukan pemeriksaan
2. Memberitahu orang tua bahwa Anak A.N. dari hasil pemeriksaan, mulai dari
tanda-tanda vital dalam batas normal, suhu 36,5 0C, pernafasan 24x/menit, nadi
100 x/menit, pemeriksaan fisik tidak ada kelainan BB: 8,5 kg PB 79.
Ibu sudah mengerti dengan kondisi anaknya
3. Memberitahu kepada ibu bahwa berat badan anak saat ini termasuk dalam
gangguan pertumbuhan gizi kurang.
Ibu sudah mengerti akan kondisi anaknya sekarang
4. Melakukan pendekatan kepada keluarga seperti memberikan pengetahuan tentang
pentingnya asupan nutrisi untuk anaknya
Ibu dan keluarga bersedia
5. Menjelaskan kepada ibu penyebab dari gizi kurang di tingkat pengetahuan, yakni
rendahnya ekonomi, kebersihan rumah, dan perilaku pola asuh kepada anak.
Ibu sudah mengerti tentang penyebab gizi kurang
6. Memberitahu kepada ibu tentang efek dari kurangnya gizi pada balita ialah
menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan, kekurangan energy.
Ibu sudah mengerti dengan efek samping dari balita yng mengalami gizi kurang.
7. Menganjurka ibu untuk menyajikan makan dengan tampilan yang menarik
Ibu akan melakukan anjuran yang di berikan bidan
8. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa biskuit untuk anak A.N
Ibu menerima makan tambahan yang diberikan.

Anda mungkin juga menyukai