PERSONAL HYGIENE
Disusun Oleh :
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
dengan ini kami ucapkan puji syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan
rahmatnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan
ini.
ii
Kelompok 1
DAFTAR ISI
iii
M. Intervensi Keperawatan ................................................................................. 8
N. Pathway ......................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ................................................................................................... 29
B. Saran .............................................................................................................. 29
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan
psikis.
Tidak jarang masalah kebersihan dianggap masalah sepele, padahal jika hal
tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Oleh karena itu
personal hygine sangat penting bagi setiap orang sekalipun orang itu sedang sakit.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan yang dimaksud personal hygiene?
2. Apa saja macam-macam personal hygiene?
3. Jelaskan tujuan personal hygiene?
4. Jelaskan proses perjalanan penyakit klien yang berhubungan dengan
kebutuhan dasar manusia yaitu kebersihan diri?
C. Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas matakuliah KDM. Selain itu dengan disusunnya makalah ini kami sebagai
mahasiswa keperawatan dapat menambah pengetahuan tentang konsep personal
hygiene.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarrti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
2
C. Tujuan Personal Hygiene
1. Body image
2. Praktik sosial
3. Status sosial – ekonomi
4. Pengetahuan
5. Budaya
6. Kebiasaan seseorang
7. Kondisi fisik
1. Dampak Fisik
3
2. Gangguan Psikososial
Lapisan dermis yang terdiri atas jaringan otot,saraf folikel rambut dan
kelenjar. Pada kulit terdapat 2 kelenjar yaitu :
4
B. Kelenjar serumen yang terdapat dalam telinga yang berfungsi sebagai
pelumas dan berwarna coklat.
H. Fokus Pengkajian
Riwayat keperawatan
1. Keluhan utama
2. Riwayat kesehatan sekarang
Apa yang dirasakan sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu
Apakah Kemungkinan pasien belum pernah sakit seperti ini atau sudah
pernah.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Meliputi penyakit yang turun temurun atau penyakit tidak menular.
5
Pola pemenuhan KDM menurut
1. Pola oksigenasi : Pola nafas,bersihkan jalan nafas, keluhan sesak
2. Pola nutrisi : Asupan nutrisi,pola makan,kecukupan gizi
3. Pola eliminasi : Pola BAK dan BAB,konsistensi feses,warna
urine,volume output
4. Pola aktivitas : Meliputi gerakan ( mobilitas ) pasien,aktivitas/
pekerjaan pasien yang dapat mengendorkan otot.
5. Pola aktivitas : Meliputi kebiasaan tidur / istirahat pasien kebiasaan
dalam istirahat,waktu istirahat.
6. Pola pakaian : Meliputi memilih baju yang sesuai,berpakaian dan
melepas pakaian
7. Pola lingkungan dan mempertahankan temperatur tubuh : Meliputi suhu
tubuh,kaji akral ( dingin / hangat ),warna ( kaji adanya
sianosis,kemerahan)
8. Pola personal hygiene : Meliputi kebiasaan menjaga kebersihan tubuh dari
penampilan yang baik serta melindungi kulit,kebiasaan mandi,gosok gigi,
membersihkan genetalia, dll untuk menjaga kesehatan.
9. Pola menghindari bahaya lingkungan dan kebutuhan rasa nyaman
10. Pola komunikasi : Bagaimana berinteraksi dengan orang lain
I. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum
Kesadaran
TD
N
RR
6
J. Pemerikasaan Fisik
1. Rambut
Keadaan kesuburan rambut
Keadaan rambut yang mudah rontok
Keadaan rambut yang kusam
Keadaan tekstur
2. Kepala
Botak atau alopesia,ketombe,berkutu,adakah eritemia,kebersihan
3. Mata
Apakah sklera ikterik
Apakah konjungtiva pucat
Kebersihan mata
Apakah gatal atau mata merah
4. Hidung
Adakah pilek
Adakah alergi
Adakah perubahan penciuman
Kebersihan hidung
Keadaan membran mukosa
Adakah septum deviasi
5. Mulut
Keadaan mukosa mulut,kelembapan,adanya lesi,kebersihan.
6. Gigi
Adakah karang gigi,adakah karies,kelengkapan
gigi,pertumbuhan,kebersihan.
7. Telinga
Adakah kotoran,adakah lesi,bentuk telinga,adakah infeksi.
7
8. Kulit
Kebersihan,adakah lesi,keadaan turgor,warna
kulit,suhu,tekstur,pertumbuhan bulu
9. Kuku
Bentuk,warna,adanya lesi,pertumbuhan
10. Genetalia
Kebersihan genetalia
Pertumbuhan rambut pubis
Keadaan kulit
Keadaan lubang urethra
Keadaan skrotum.
11. Tubuh secara umum
Kebersihan,normal dan keadaan postur.
K. Fokus Intervensi
Intervensi Prioritas NIC
Mandi : Membersihkan tubuh yang berguna untuk relaksasi,kebersihan dan
penyembuhan
Bantuan perawatan diri,mandi/higyene: membantu pasien untuk memenuhi
higiene pribadi.
L. Diagnosa Keperawatan
Defisit perawatan diri ( makan,mandi / hygiene dan toileting ) b.d
keterbatasan Mobilitas fisik
M. Intervensi Keperawatan
a. Kaji kembali pola kebersihan
Rasional : untuk mengetahui pola kebersihan diri pasien normal
b. Jaga kebersihan tempat tidur,selimut bersih dan kencang
8
Rasional : untuk memberikan rasa nyaman pada pasien
c. Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit pasien dengan cara
membantu pasien mandi
Rasional : untuk mengetahui ada inflamasi yang terjadi
d. Bantu klien dalam kebersihan badan,mulut,rambut dan kuku
Rasional : Untuk mengetahui keadaan mulut bersih,rambut bersih,kuku
panjang dan badan bersih/tidak bau.
e. Lakukan pendidikan kesehatan tentang kebersihan mulut,keadaan
badan,rambut dan kuku bersih,pentingnya kebersihan.
f. Libatkankan keluarga
9
N. Pathway
10
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
Ruang/Kelas : Bougenville / -
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggungjawab :
Nama : Ny. R Nama : Ny. L
Umur : 87 tahun Umur : 39 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pekerjaan : IRT
Gol. Darah :O Alamat : Way Tenong
Alamat : Pekon Penantian Hub. dg pasien : Anak
11
Pasien didiagnosa oleh dokter dengan hasil pasien mengalami stroke infark.
12
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien mempunyai riwayat
keturunan hipertensi.
5. Riwayat Pekerjaan
6. Riwayat Psikososial
a. Pola Konsep Diri
Ideal diri : Pasien berekspresi ingin cepat sembuh dan bisa
berkumpul bersama keluarga.
Identitatas diri : Pasien adalah seorang ibu rumah tangga.
Harga diri : Pasien merasa pasrah dengan penyakit yang
dialaminya.
Gambaran diri : Keluarga pasien mengatakan penyakit yang diderita si
pasien adalah sebuah cobaan dari Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Pola Koping
Pasien nampak lemas dan nampak pasrah dengan penyakitnya.
c. Pola Kognitif
Daya piker dan daya ingat pasien kurang baik.
d. Pola Interaksi
Pasien tidak ada interaksi apapun dengan perawat.
7. Riwayat Sosial
Sebelum sakit, pasien senang bersosialisasi dengan siapapun.
8. Riwayat Spiritual
a. Ketaatan beribadah pasien :
Sebelum masuk RS pasien rajin beribadah dan mengikuti pengajian.
b. Kegiatan ibadah :
Pasien rajin mengikuti kegiatan ibadah di lingkungannya.
13
9. Riwayat Pola Pemeriksaan Kesehatan Pasien
a. Pola Persepsi dan Pemeliharaan
Status kesehatan pasien terganggu dengan adanya penyakitnya.
Pasien dibawa ke RS karena ingin cepat sembuh dari penyakitnya, pasien
berusaha semakin baik demi kesehatannya dengan mengikuti anjuran
dokter.
b. Pola Nutrisi dan Metabolisme
Di rumah : Selera makan pasien baik, habis 1 porsi. Makan 3x sehari dan
minum 4-5gelas/hari air putih, tidak ada pantangan makanan.
Di RS : Pasien hanya di beri minum susu 3x sehari dan 4-5gelas/hari
air putih melalui selang NGT karena pasen sulit menelan.
c. Pola Elimanasi
BAK
Di Rumah : Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien BAK 5-8
x/hari. Warna urine kuning jernih. Bau amoniak tidak
terlalu menyengat.
BAB
14
ekstremitas kanan tidak bisa digerakkan. Warna urine
kuning kecoklatan. Bau amoniak sangat menyengat.
15
Pasien tidak berkomunikasi dengan baik.
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum
Pasien nampak sakit berat
Pasien nampak kurang bersih’
Terdapat bau amoniak
2. Pemerikasaan TTV
Saat Pengkajian :
TD : 160/80 mmHg
HR : 88 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 36,2℃
3. Status Generalis
Kepala : Normocephal
Mata : Konjungtiva anemis (+/+)
Sklera ikterik (-/-)
Edema palpebral (-/-)
Telinga : Epistaksis (-)
Otorhea (-)
Deformitas (-)
Mulut : DBN
Leher : Distensi JVP (-)
Pembesaran KGB (-)
Thorax :
I : Perkembangan dinding dada simetris
P : Fremitus taktil sama
16
P : Sonor
A : Vesikuler
Abdomen :
I : Cembung (+)
A : Bising usus meningkat
P : Nyeri tekan (-)
P : Hipertimpani
Ekstremitas : Superior : Edema
Inferior : Edema
Status neurologis :
Meningeal sign : Kaku kuduk : (-)
Brudzinsky : (-)
Kering : (-)
Laseque : (-)
BAK : (+)
BAB : (+)
Keringat : (+)
Fungsi motorik :
Sup Inf
Gerak +/+ -/+
Kekuatan 0/3 0/3
Tonus -/- -/-
Trofi -/- +/+
RF / /
RP -/- +/+
Klonus -/- -/-
17
VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Pemeriksaan Hematologi
18
1 Warna Kuning Kekuningan
2 Kejernihan Jernih Jernih
3 Berat jenis 1,005 1,005-1,030
4 pH 8,0 5,0-8,0
5 Leukosit / lesis 75 Negative (10 Leuko / μL) Leuko / μL
6 Nitrit Negative Negative (¿ 30 mg/dL) mg/dL
7 Protein Negative Negative (¿ 50 mg/dL) mg/dL
8 Glukosa Negative Negative (¿ 1 mg/dL) mg/dL
9 Keton Negative Negative (¿ 2 mg/dL) mg/dL
10 Urobilinogen Negative Negative (¿ 10 Ery /μ L) Ery/μL
Kesan :
CT-Scan Thorax :
Cardionegaly disertai elongation aorta.
Pulmo dalam batas normal.
19
Corakan brochovascular normal.
20
1 Amiparen Per hari Hipoproteinema Pasien penderita
Parenteral Malnutrisi gg. Fungsi ginjal
500ml/hari Pra operasi dan Hipernatremia
pasca operasi Koma hepatik
21
6 Pletaal 100mg Mengurangi nyeri Hipersensitif
1x1 dan kram yang Anak-anak
terjadi selama olah
raga
Memperlancar
aliran darah
7 N. acetil sistein 200mg Bronkopulmonari Hipersensitif atau
3x1 tablet TBC alergi obat
Pneumonia
Bronchitis
Asma bronchitis
kronis
22
aktifitas dibantu oleh
keluraga.
Do:
1. Pasien terlihat kesulitan
dalam pergerakan.
2. Pasien tidak bisa
menggerakkan
ekstremitas kanannya.
3. Keluhan otot 0/3
0/3
4. Fisik lemah
5. Rentang gerak menurun
6. Miring kanan dan miring
kiri selama 2jam sekali
7. Terpasang IUFD RL 20
Tpm
8. Terpasang oksigen nasal
kanul 2l/menit
9. Terpasang kateter
10. Terpasang NGT
11. GCS:
E: 4, V: 1, M : 5
12. TD: 170/90 mmHg
HR: 85x/menit
RR: 22x/menit
S: 36,9 ^C
13. SPO2: 111
23
Keluarga pasien nutrisi fungsi nervus
mengatakan pasien sulit vagus
menelan.
Do :
1. Pasien mengalami
disfagia
2. Pasien minum susu 3x
sehari ¼ porsi melalui
selang NGT
3. Terpasang NGT
4. BB turun 10kg
24
HR : 85x/mnt
RR: 22x/mnt
S: 36,9^C
SPO2: 111
Badan lemas
Pasien tidak mampu
mandi
Kekuatan otot 0/3
0/3
Badan pasien
mengeluarkan bau yang
tidak sedap
X. RENCANA KEPERAWATAN
No Tujuan Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi TTV 1. Menentukan
keperawatan selama 2. Kaji tingkat intervensi yang tepat
3x24jam mobilitas pasien mobilisasi fisik 2. Meningkatkan
meningkat dengsn criteria pasien kenyamanan pasien
hasil : 3. Ubah posisi dan cegah dekubitus
1. Pasien mampu secara periodic 3. Melancarkan sirkulasi
melakukan 4. Lakukan ROM 4. Mencegah kontraktur
aktifitas dibantu aktif/pasif 5. Menentukan program
25
dengan keluarga 5. Dukung terapi yang tepat
2. Kekuatan otot ekstremitas pada
meningkat posisi
3. Tidak terjadi ekstremitas
kontraktur 6. Kolaborasi
dengan ahli
fisioterapi
2 Kebutuhan nutrisi 1. Observasi TTV 1. Menentukan
terpenuhi setelah 2. Kaji kebiasaan intervensi yang tepat
dilakukan tindakan makanana yang agar kebutuhan nutrisi
asuhan keperawatan disukai pasien terpenuhi
selama 3x24 jam dengan 3. Anjurkan pasien 2. Menentukan diit yang
criteria hasil: makan sedikit sesuai
1. Asupan nutrisi tapi sering
adekuat 4. Berikan
2. Berat badan makanan sesuai
meningkat diit Rs abdoel
3. Porsi makan yang moeloek
disediakan habis 5. Kolaborasi
4. Konjungtiva tidak dengan ahli gizi
anemis
3 Setelah dilakukan asuhan 1. Kontrol TTV 1. Mengidentifikasi
keperawatan dalam 2. Kaji kondisi masalah
pemenuhan kebutuhan awal pasien 2. Memudahkan
perawatan diri selama terutama fisik intervensi
3x24jam, pasien dan kebersihan 3. Mengkaji kemampuan
diharapkan mampu 3. Kaji kemampuan pasien untuk
merawat diri dengan pasien untuk melakukan perawatan
criteria hasil : melakukan diri dengan
26
1. Pasien mampu perawatan diri memudahkan
mempertahankan 4. Mandikan pasien intervensi selanjutnya
kebersihan diri 5. Ganti pakaian 4. Meningkatkan rasa
2. Mampu yang kotor nyaman pada pasien
memenuhi 6. Keluarga pasien 5. Membuat pasien
kebutuhsn ADL ikut membantu tersanjung dengan
3. Pasien tampak kebersihan diri cara memberikan
bersih dan segar pasien dan tetap pujian atas kebersihan
4. Kulit tidak kaji kemampuan dirinya
lengket keluarga pasien. 6. Membiarkan keluarga
5. Badan menjadi 7. Berikan pujian menolong pasien
harum kepada pasien dalam proses
tentang perawatan diri si
kebersihannya pasien untuk
kebersihan pasien
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah
suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. personal hygine dilakukan dengan tujuan :
27
Memperbaiki personal hyiene yang kurang
Mencagah penyakit
Menciptakan keindahan
Meningkatkan rasa percaya diri
Macam-macam personal hygiene diantaranya merapikan tempat tidur,
memandikan pasien di atas tempat tidur, merawat rambut. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi personal yygiene yaitu body image, praktik social,
kondisi fisik, pengetahuan, budaya, kebiasaan seseorangdan status sosial-
ekonomi.
B. Saran
Personal hygine merupakan tindakan yang sangat penting untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan.Untuk itu setiap orang diharapkan dapat
menjaga personal hygine, guna meningkatkan derajat kesehatan,memelihara
kebersihan,mencegah penyakit serta meningkatkan rasa percaya diri.
DAFTAR PUSTAKA
(http://www.undip.ac.id)
http://akhlisnurse.blogspot.com/2012/01/laporan-pendahuluan-personal-hygiene.html
28