Anda di halaman 1dari 15

Soal Epidemiologi penyakit tidak menular

1. Karakteristik dari PTM (penyakit tidak menular) adalah:…

a) Masa inkubasi yang panjang

b) Masa inkubasi cepat

c) Penyakit berlangsung cepat

d) Disebabkan oleh bakteri atau parasit

Jawaban: A. Masa inkubasi panjang

Pembahasan:

Karakteristik PTM

a. Penularan penyakit tidak melalui suatu rantai penularan tertentu.

b. Masa inkubasi yang panjang

c. Perlangsungan penyakit yang berlarut-larut (kronik)

d. Banyak menghadapi kesulitan diagnosis

e. Mempunyai variasi yang luas

f. Memerlukan biaya yang tinggi dalam upaya pencegahan maupun penanggulangannya.

g. Factor penyebabnya multi kausal, bahkan tidak jelas

2. berikut ini perbedaan penyakit menular dan tidak menular yang benar adalah:…

Penyakit tidak menular Penyakit menular

a) No single necessary agent Single necessary agent

b) Specific agent disease One on one correspondence


relationship between agent and disease very
rare

c) Usually produce acute disease Usually produce acute disease

d) Acquired immunity possible Acquired immunity unlikely


Jawaban: A.

Pembahasan

3. Berikut adalah daftar penyakit menular dan tidak menular

1) Diabetes melitus

2) Cancer

3) Sirosis

4) TBC

5) Diare

6) difteri

Dari data diatas manakah yang termasuk penyakit tidak menular:…

a) 1,2,3

b) 2,3,4

c) 3,4,5

d) 4,5,6

Jawban: A

Pembahasan;
Penyakit menular: TBC,Diare,Difteri,infeksi parasit cacing, small pox, ISPA, IMS, rabies, flu.
Batuk, dsb.

PTM: Gondok, Diabetes Melitus, Jantung, Tipes, Penyakit Hati, anemia, leukimia, gagal
ginjal, dsb.

4. Insiden Ca paru-paru disebabkan oleh !

a. Kebiasaan merokok
b. Kelelahan beraktivitas
c. Fisik yang lemah
d. Lingkungan yang tidak sehat
Jawaban : A
Pembahasan:

Faktor penyebab kanker paru-paru yang umum terjadi


Ada banyak faktor risiko umum untuk kanker paru-paru. Walaupun merokok adalah hal yang
sangat penting, sangat disayangkan bahwa banyak orang yang melupakan faktor risiko
signifikan lainnya.

 Merokok
Merokok adalah penyebab nomor satu kanker paru-paru. Risiko seseorang yang
merokok terkena kanker paru-paru adalah 13-23 kali lebih besar daripada yang bukan
perokok. Tidak seperti risiko penyakit jantung yang turun secara dramatis ketika
seseorang menghentikan kebiasaan merokok, risiko kanker paru-paru tetap ada
selama beberapa tahun atau bahkan beberapa dekade setelah seseorang berhenti
merokok. Faktanya, mayoritas orang yang menderita kanker paru-paru saat ini
bukanlah perokok tetapi mantan perokok. Ada beberapa kanker yang berhubungan
dengan merokok selain kanker paru-paru, dan bagi mereka yang sudah menderita
kanker, berhenti merokok dapat meningkatkan usia harapan hidup.

 Usia
Usia adalah faktor risiko penting untuk kanker paru-paru, karena penyakit ini menjadi
lebih umum seiring bertambahnya usia. Namun orang dewasa muda dan bahkan
anak-anak dapat terkena kanker paru-paru juga.

 Perokok pasif
Sejumlah besar penelitian telah menemukan bahwa asap rokok meningkatkan risiko
kanker paru-paru untuk perokok pasif sebesar 20% hingga 30% dan bertanggung
jawab atas sekitar 7.000 kasus kanker paru-paru setiap tahun di Amerika Serikat. Di
sisi lain, sebuah studi kohort prospektif besar terhadap lebih dari 76.000 wanita, yang
diterbitkan dalam Journal of National Cancer Institute, mengkonfirmasi hubungan
yang kuat antara merokok dan kanker paru-paru, tetapi tidak menemukan hubungan
antara penyakit kanker paru dan perokok pasif.
 Polusi udara
Polusi udara luar mungkin tampak sebagai penyebab yang jelas, tetapi polusi udara
dalam ruangan dari penggunaan batubara untuk memasak dan memanaskan makanan
juga merupakan faktor risiko penting untuk kanker paru-paru. Meskipun lebih banyak
terjadi di negara-negara berkembang, asap dari kompor kayu dan dari memasak di
dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk adalah penyebab penting kanker paru-
paru di seluruh dunia.

 Paparan Kimia
Paparan bahan kimia dan zat, seperti formaldehyde dan asbestos, silica, chromium,
merupakan faktor risiko penting untuk kanker paru-paru — terutama jika
dikombinasikan dengan merokok. Anda dapat terpapar zat-zat ini di dalam rumah,
tetapi paparan di tempat kerja terhadap bahan kimia dan zat ini dianggap sebagai
penyebab signifikan kanker paru-paru.

Beberapa bahan kimia industri yang terkait dengan kanker paru-paru meliputi:

 Asbes
 Arsen
 Senyawa kromium
 Senyawa nikel
 PAH (hidrokarbon aromatik polisiklik)
 Vinyl klorida
 Debu kayu
 Silika kristal (debu silika)

 Radiasi
Radiasi, radiasi sinar X dan radiasi gamma dalam bentuk radioterapi, radiasi
diagnostik, dan radiasi lingkungan, merupakan faktor risiko kanker paru-paru.
Orang yang menjalani terapi radiasi di dada untuk kanker seperti penyakit
Hodgkin (sejenis limfoma) atau radiasi post-mastektomi untuk kanker payudara
memiliki peningkatan risiko terkena kanker paru-paru. Terapi radiasi setelah
lumpektomi untuk kanker payudara tampaknya tidak meningkatkan risiko.
Risiko lebih tinggi ketika radiasi diterima pada usia yang lebih muda dan dapat
bervariasi tergantung pada dosis radiasi yang diterima.

5. Faktor-faktor resiko yang telah diketahui ada kaitannya dengan penyakit tidak menular
yang bersifat kronis antara lain :...

a) Genetik

b) Obesitas
c) Hubungan seksual

d) Jarum suntik

Jawaban: B. Obesitas

pembahasan: Diabetes melitus

Pada obesitas, terjadi proses peradangan kronis yang berperan dalam menyebabkan resistensi
insulin. Insulin merupakan hormon yang diperlukan untuk mengatur kadar gula darah agar
tidak berlebihan. Resistensi insulin merupakan faktor determinan terjadinya sindrom
metabolik. Obesitas menyebabkan penurunan respons sel beta pankreas terhadap peningkatan
glukosa darah, serta jumlah reseptor insulin berkurang dan resptor yang ada juga menjadi
kurang sensitif sehingga glukosa dalam darah meningkat.

Soal Epidemiologi HIV


1. AIDS tidak dapat ditularkan melalui ....
a. air susu ibu penderita HIV
b. hubungan seks dengans ejenis
c. berenang bersama dengan penderita ODHA
d. menggunakan jarum tato
e. tranfusi darah yang tercemar HIV
Telah beredar informasi di media sosial yang mengatakan bahwa HIV
dapat menular melalui air kolamr enang. Dalam postingan tersebut
dijelaskan bahwa jika ada orang penderita HIV sedang berenang di
kolam renang, maka penyakit itu akan menular ke orang yang
berenang bersamanya.

Setelah ditelusuri lebih lanjut, faktanya klaim tersebut tidak benar.


Virus HIV akan langsung mati ketika keluar dari tubuh penderitanya.
Oleh karena itu, penyakit ini tidak akan bisa menular melalu iudara
ataupun air. Hal ini pun berlaku ketika Anda berenang bersama
pengidap HIV. Walaupun Anda dan pengidap HIV sama-sama
berdarah ketika berada di kolam yang sama, penyakit ini tidak akan
langsung menjangkiti Anda.

2. Sarana penularan HIV/AIDS adalah ....


a. fasilitas umum
b. keringat
c. jarum suntik
d. gigitan serangga
e. senggolan
HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik yang terkontaminasi dengan
darah yang terinfeksi. Berbagi pakai jarum suntik atau menggunakan
jarum suntik bekas, membuat seseorang memiliki risiko sanga ttinggi
tertular penyakit, termasuk HIV.

3. Sistem organ tubuh manusia yang diserang oleh HIV adalah....


a. system penglihatan
b. system syaraf
c. system pernafasan
d. system kekebalan tubuh
e. system pencernaan
HIV tidak akan langsung merusak organ tubuh kita, penyakit ini
akan menyerang system kekebalan tubuh sehingga bisa
mengakibatkan berbagai penyakit lainnya, terutama infeksi. Gejala
pertamadari HIV mirip dengan infeksi virus lainnya, seperti
demam, saki tkepala, merasa kelelahan, nyeri otot, kehilangan berat
badan dan pembengkakan kelenjar getah bening di tenggorokan,
ketiak, ataupangkalpaha. Jika HIV dibiarkan, kondisi ini bisa
mengarah pada AIDS dengan gejala yang lebih parah seperti luka
pada lidah atau mulut yang disebabkan oleh infeksi jamur, infeksi
jamur vagina yang parah atau berulang, penyakit radang panggul
kronis, sering demam dan berkeringat di malam hari, batuk keringt
erus-menerus, perdarahan pada kulit, mulut, hidung, anus, atau
vagina tanpa penyebab yang pasti, maupun mati rasa parah atau
nyeri pada tangan dan kaki.

4. Berapa lama virus HIV / AIDS akan menampakkan gejala secara


klinis?
a. 2-3 tahun
b. 1-2 tahun
c. 11-12 tahun
d. 7-10 tahun
e. 4-6 tahun
Virus HIV/AIDS akan menampakkan gejala secara klinis sekitar 7–10
tahun kemudian.

5. Salah satutandaawalgejala AIDS adalah ....


a. pilek
b. demam 104 F
c. demam 30 F
d. demam 104 C
e. batuk
Pada tahap awal, gejala HIV biasanya baru mulai muncul paling
lambat 1 sampai 2 bulan setelah virus masuk ke dalam tubuh. Bahkan
menurut US Department of Health and Human Services, gejala awal
HIV sudah dapat mungkin terlihat sedini dua minggu pasca-paparan.
Biasanya di tandai dengan demam(biasanya lebih tinggi dari demam
biasa;
bahkan mungkin disertai dengan sensasi meriang yang hebat)

Soal Epidemiologi menular


1. yang merupakan virulensi pada karakteristik agent di bawah ini adalah ?

a.Kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologis dalam host.

b.Kesanggupaan organisme untuk menimbulkansuatu reaksi klinik khusus yang


patologis setelah terjadinya infeksi pada host yang di serang

c.Kesanggupan organisme yang memproduksi reaksi patologis berat yang mungkin


dapat menyebabkan kematian.

d.Sifat yang erat hubungan manusia denga manusia sebagai mahluk biologis

e.Kesanggupan organisme tertentu untuk menimbulkan reaksi parologis yang


berat mungkin dapat meyebabkan kematian

perbedaan pengertian antara patogenesis dan virulensi pada karakteritik agent?

Jawaban:

-Patogenesis adalah Kesanggupaan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik


khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada host yang di serang

-Virulensi adalah Kesanggupan organisme tertentu untuk menimbulkan reaksi


parologis yang berat mungkin dapat meyebabkan kematian.

2. Manakah yang TIDAK termasuk penyakit tular vektor dan binatang


pembawa penyakit menurut UU No.82 tahun 2014:

A.Tetanus

B.Chikungunya

C.Toxoplasma
D.West nile

Pembahasan menurut UU No.84 tahun 2014 termasuk penyakit tular vektor dan
binatang pembawa penyakit adalah a. Malaria; b. Demam Berdarah; c. Chikungunya;
d. Filariasis dan Kecacingan; e. Schistosomiasis; f. Japanese Enchepalitis; g. Rabies;
h. Antraks i. Pes; j. Toxoplasma; k. Leptospirosis; l. Flu Burung (Avian Influenza);
dan m. West Nile.

3. Menurut UU No.82 tahun 2014, penyakit menular dapat dibedakan menurut cara
penularannya. Mana yang bukan termasuk klasifikasi penyakit menurut undang-
undang tersebut:

A.Penyakit menular oportunis

B.Penyakit menular langsung

C.Penyakit tular vektor dan binatang pembawa penyakit

D.Penyakit menular yang sedang berkembang

4. Tindakan health promotion dan specific protection merupakan upaya kesehatan


pada:

A.Pencegahan primordial

B.Pencegahan sekunder

C.Pencegahan primer

D.Pencegahan tersier

Pembahasan

Dalam 5 level prevention terbagi 3

1. pencegahan primer : Health promotion dan spesifik protection

2. pencegahan sekunder : Early diagnose and disability limitation

3. pencegatersier : rehabilitation

5. Menurut UU No. 82 tahun 2014, penyakit menular adalah penyakit yang


dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh ... antara lain virus, bakteri, jamur,
dan parasit

A.Agen fisika

B.Agen biologi

C.Agen fisiologi
D.Agen kimia

Pembahasan Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Penyakit Menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia

yang disebabkan oleh agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur,

dan parasit.

Epidemiologi Pelabuhan
1. berikut yang bukan termasuk isi UU no 1 tahun 1962, Pasal 20,….

a. Tiap kapal yang datang dari luar negeri berada dalam karantina

b. Tiap kapal yang datang dari suatu pelabuhan dan /atau daerah wilayah Indonesia
yang ditetapkan terjangkit suatu penyakit karantina berada dalam karantina.

c. Tiap kapal yang mengambil penumpang dan/atau muatan dari kapal yang disebut
dalam ayat (1) dan (2) berada dalam karantina.

d. Dalam hal-hal yang dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), nakhoda dilarang
menurunkan atau menaikkan orang, barang, hewan, tanaman dan lain-lain
benda sebelum mendapat izin karantina.

Berdasarkan UU no 1 tahun 1962, Pasal 20.

(1) Tiap kapal yang datang dari luar negeri berada dalam karantina.
(2) Tiap kapal yang datang dari suatu pelabuhan dan /atau daerah wilayah Indonesia
yang ditetapkan terjangkit suatu penyakit karantina berada dalam karantina.
(3) Tiap kapal yang mengambil penumpang dan/atau muatan dari kapal yang disebut
dalam ayat (1) dan (2) berada dalam karantina.
(4) Kapal yang disebut pada ayat (1), (2) dan (3) baru bebas dari karantina, bila telah
mendapat surat izin karantina.

2. Objek pengamatan surveilans epidemiologi di kantor kesehatan pelabuhan yaitu,


kecuali….
a.Orang
b.Objek
c. Tempat pengamatan
d. waktu pengamatan
pembahasan:
OBJEK PENGAMATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KANTOR
KESEHATAN PELABUHAN YAITU
a) Orang (Person)
v ABK/Crew dan “barang bawaannya” mobile
v Penumpang dan “barang bawaannya” mobile
v Masyarakat Pelabuhan/Bandara menetap & mobile
b) Tempat pengamatan (Place)
v Kapal atau Pesawat termasuk kontainer mobile
v Lingkungan dalam pelabuhan/bandara menetap
v Lingkungan sekitar pelabuhan/bandara menetap
c) Waktu pengamatan (Time)
A. Setiap hari
B. Mingguan
C. Bulanan
D. Tertentu (khusus)

3.Instrumen yang digunakan untuk surveilans epidemiologi yang dilakukan di


pelabuhan, kecuali
a.MDH
b.emergency call
c. Buku Kesehatan awak pesawat
d.WER
Pembahasan
Penyakit menular, Potensial KLB dan masalah kesehatan (PHEIC). Menggunakan
instrumen antara lain : MDH, list Port of Call, WER, emergency call, Kru list, vacc
list, register pasien pelayanan klinik kapal, register pasien pelayanan klinik KKP dan
Klinik yang berada di wilayah Pelabuhan, register ijin angkut orang sakit, jenasah dan
abu serta kerangka jenazah, W1 & W2.
4. Apa yang perlu diperhatikan untuk mengendalikan kondisi kesehatan di daerah
pelabuhan:…(kecuali)

a) Jenis data untuk kepentingan surveliens

b) Vaksinasi

c) Objek pengamatan

d) Pelaporan dan diseminasi

Pembahasan:

   DEFINISI SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PELABUHAN

Sistem surveilans epidemiologi di pelabuhan adalah kegiatan analisa


secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit karantina, penyakit menular
tertentu yang potensial menjadi wabah dan masalah kesehatan pelabuhan serta
kondisi pelabuhan yang memperbesar resiko terjadinya peningkatan dan penularan
penyakit serta masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada penyeleggara program
kesehatan.

Surveilans di KKP mempunyai karakteristik yang khas jika dibandingkan


dengan surveilans yang ada di dinas kesehatan maupun pelayanan kesehatan
lainnya.  Manajemen Surveilans di KKP terbagi menjadi 2 yaitu:

1)    Manajemen berbasis Surveilans Faktor Risiko

2)    Manajemen berbasis Surveilans Penyakit

B.    OBJEK PENGAMATAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DI KANTOR


KESEHATAN PELABUHAN YAITU

a)    Orang (Person)

v  ABK/Crew dan “barang bawaannya”     mobile

v  Penumpang dan “barang bawaannya”    mobile

v  Masyarakat Pelabuhan/Bandara            menetap & mobile

b)    Tempat pengamatan (Place)

v  Kapal atau Pesawat termasuk kontainer          mobile

v  Lingkungan dalam pelabuhan/bandara   menetap


v  Lingkungan sekitar pelabuhan/bandara          menetap

c)    Waktu pengamatan (Time)

A.    Setiap hari

B.    Mingguan

C.   Bulanan

D.   Tertentu  (khusus)

C.   Jenis data untuk kepentingan surveilans

a.    Alat angkut (Kapal, Pesawat)

Pengawasanthdp alat angkut (kapal, pesawat) dilakukan sesaat


setelah kapal/pesawat sandar atau landing dengan memperhatikan hal-hal
tersebut di bawah ini antara lain:

1.    Pelabuhan/bandara  singgah  terakhir, dengan  tujuan  untuk  memastikan


ada atau tidak wabah I KLB penyakit menular di wilayah tersebut
(affected area).

2.    Asal  kapal/pesawat,  dengan  tujuan  untuk  menentukan  riwayat 


perjalanan yang pernah dilakukan.

3.    Dokumen kesehatan kapal (MDH, SSCEC/SSCC, Health Book, ICV,


Medical Certificate, Free Pratique, PHC, Sertifikat Air)

4.    Sanitasi kapal: Sanitasi seluruh ruang kapal, air minum, air bersih,
sampah, keberadaan vektor penyakit (tikus, kecoa, nyamuk, lalat, dll)

b.    Penumpang (ABK/Crew)

Penumpang merupakan faktor risiko yang paling rentan untuk terjadinya


suatu penyakit menular potensial wabah.  Hal-hal yang perlu diperhatikan
adalah :  

1.    Ada tidaknya penumpang, ABK/crew kapal yang sedang sakit

2.    Ada tidaknya penumpang, ABK/crew kapal yang menderita penyakit


menular/PHEIC

3.    Jumlah penumpang, ABK/crew yang sedang sakit menular

4.    Jenis penyakit menular yang menyerang penumpang, ABK/crew


5.    Ada tidaknya penumpang, ABK/crew yang berasal dari wilayah
terjangkit suatu penyakit menular

c.    Barang Bawaan

Barang yang dibawa penumpang maupun awak kapal/pesawat (faktor risiko


munculnya penyakit menular potensial wabah) meliputi: Obat, Makanan,
Kosmetik, Alat Kesehatan, dan Bahan Aditif (OMKABA) Hal- hal yang
perlu diperhatikan adalah :  

1.    Ada tidaknya bahan berbahaya yang terbawa oleh penumpang di kabin


maupun bagasi.

2.    Ada tidaknya bahan makanan/minuman mudah busuk / kadaluarsa yang


terbawa penumpang di kabin maupun bagasi.

3.    Ada  tidaknya  binatang/tumbuhan  yang  terbawa  penumpang  di kabin


maupun bagasi.

4.    Jenazah/abu jenazah à penyakit menular/bukan

d.    Lingkungan pelabuhan

Adapun data yang bisa diidentifikasi  di lingkungan  yang   perlu 


diperhatikan adalah:  

1.    Ada  vektor  yang   menjadi  perantara penular penyakit (lalat, kecoa,


nyamuk, tikus, dan vektor lain) à jumlah? Kepadatan?

2.    Ada  tidaknya  pencemaran  udara,  air   dan  tanah, kebisingan  yang  


dapat menimbulkan masalah kesehatan masyarakat.

3.    Hygiene dan sanitasi makanan minuman di restoran, catering, warung


dllà dilakukan pemeriksaan laboratorium rutin

4.    Higiene sanitasi gedung dan tempat-tempat umum

5.    Sanitasi Air (air bersih di reservoir) à dilakukan pemeriksaan fisik, kimia,


mikrobiologi setiap bulan

6.    Data penyakit (poliklinik KKP atau sarana kesehatan)

7.    Jemaah haji/umroh    dll

D.   Pelaporan dan Diseminasi

Pelaporan seluruh data di KKP melalui SIMKESPEL (Sistem Informasi


Kesehatan Pelabuhan), dimana alur pelaporan berjenjang sebagai berikut:
Hasil kegiatan yang dilakukan KKP tiap bulan dikirim ke KSOP sebagai otoritas
pelabuhan Untuk kegiatan-kegiatan tertentu dilaporkan kepada instansi yang yang
berhubungan dengan kegiatan tersebut à contoh surveilans pengawasan kualitas
reservoar air hasilnya tiap bulan dilaporkan kepada PELINDO sebagai instansi
pemasok kebutuhan air kapal dan seluruh wilayah pelabuhan. Diseminasi biasanya
dilakukan bersamaan dengan kegiatan lain yang melibatkan lintas sektoral
pelabuhan à contoh: Rakon jejaring kerja SE

5. Kepanjangan KKP adalah:…

a) Kantor Kesejahteraan Pelabuhan

b) Kantor Kesehatan Pelabuhan

c) Karantina Keamanan Pelabuhan

d) Konstitusi keamanan Pelabuhan

Pembahasan:

KKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kelautan


dan perikanan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.

FUNGSI:

1. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut,


pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati laut, pengelolaan pesisir dan
pulau-pulau kecil, pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya,
penguatan daya saing dan sistem logistik produk kelautan dan perikanan,
peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan, serta pengawasan
pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan ruang laut, pengelolaan
konservasi dan keanekaragaman hayati laut, pengelolaan pesisir dan pulaupulau
kecil, pengelolaan perikanan tangkap, pengelolaan perikanan budidaya, penguatan
daya saing dan sistem logistik produk kelautan dan perikanan, peningkatan
keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan, serta pengawasan pengelolaan sumber
daya kelautan dan perikanan;
3. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan
pengelolaan ruang laut, pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati laut,
pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil, pengelolaan perikanan tangkap,
pengelolaan perikanan budidaya, penguatan daya saing dan sistem logistik produk
kelautan dan perikanan, peningkatan keberlanjutan usaha kelautan dan perikanan,
serta pengawasan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan;
4. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kelautan dan perikanan;
5. Pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia dan pemberdayaan
masyarakat di bidang kelautan dan perikanan;
6. Pelaksanaan perkarantinaan ikan, pengendalian mutu, keamanan hasil
perikanan, dan keamanan hayati ikan;
7. Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur
organisasi dilingkungan KKP;
8. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan KKP;
9. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
KKP; dan
10. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan KKP.

Anda mungkin juga menyukai