Anda di halaman 1dari 28

LESI

PRA-KANKER
PENCEGAHAN
KANKER SERVIKS
Disusun oleh :
Nadia Devina Putri Cakra 201704200298
Naimatul Khoiriyah 201704200299
Nanda Wahyu Utami 201704200300
Narumi Inoue Sjaharia 201704200301
Lesi prakanker serviks adalah kelainan pada epitel serviks akibat terj
adinya perubahan sel-sel epitel, namun kelainannya belum
menembus lapisan basal (membrana basalis). (Moegni, 201)
Dalam saluran genital bawah, istilah neoplasia intraepitel mengacu
pada lesi epitel skuamosa yang merupakan prekursor
potensial kanker invasif. (Hoffman et al., 2016
Lesi Pra Kanker
Epidemiologi

Kanker serviks adalah keganasan paling umum kedua di


antara wanita di dunia setelah kanker payudara dan mew
akili 13% kanker wanita di negara-negara berkembang.
Insiden kanker serviks tertinggi adalah di antara wanita b
erusia 40 hingga 49 tahun (14 kasus per 100.000 wanita
per tahun), 40% wanita berusia lebih dari 40 tahun saat di
diagnosis.

LogoType
Etiologi dan Faktor Resiko

Lesi prakanker mayoritas adalah hasil dari infeksi genital dengan


HPV.
Meskipun infeksi HPV dapat ditularkan melalui rute nonseksual, s
ebagian besar hasil dari kontak seksual. Akibatnya, faktor risiko u
tama yang diidentifikasi dalam studi epidemiologi adalah sebagai
berikut :
Sex di usia muda
Banyak sexual partner
Riwayat penyakit menular seksual
PATOFISIOLOGI
DIAGNOSIS

Proses skrining yang dilakukan antara lain dengan sitologi,


koloskopi, maupun tes HR HPV.
(Fallis, A.G8. Hoffman, Barbara L, 2013).
TES IVA

Inspeksi visual dengan asam asetat (IVA) adalah tes seder


hana dan murah dengan sensitivitas sedang dan spesifisita
s untuk skrining yang dapat dikombinasikan dengan prosed
ur perawatan sederhana untuk lesi serviks dini. Tes ini direk
omendasikan kepada oleh WHO sebagai tes skrining prime
r yang akan dilakukan oleh perawat terlatih atau petugas ke
sehatan dalam perawatan kesehatan primer.
SITOLOGI
Squamous cell
Atypical squamous cells (ASC):
of undetermined significance (AS-CUS)
cannot exclude HSIL (ASC-H)
Gambar Pap smear (sitologi konvensional) Low-grade squamous intraepithelial lesion (LSIL)

Gambar Liquid-based citology (thin prep)


High-grade squamous intraepithelial lesion(HSIL)
Squamous cell carcinoma
Glandular cell
Atypical glandular cells (AGC):
Endocervical, endometrial, or not otherwise
specified
Atypical glandular cells, favor neoplastic:
Endocervical or not otherwise specified
Endocervical adenocarcinoma in situ (AIS)
Adenocarcinoma
(Fallis, A.G8. Hoffman, Barbara L, 2013)
Gambar Sitologi ASC-US Gambar Sitologi LSIL
(Crum et al., 2017) (Crum et al., 2017)

Gambar Sitologi HSIL


(Crum et al., 2017)
KOLOSKOPI
Dengan koloskopi dapat dilakukan penilaian terhadap zona transisional epitel serviks.
Tabel Penilaian Koloskopi Abnormal

(Massad, 2018) Koloskopi merupakan prosedur


stereoskopi tervisualisasi yang
Atypical
menggunakan pembesaran 3 kali
transformation hingga 30 kali yang dilakukan dengan
zone iluminasi intensif.
Keratosis Inspeksi serviks tanpa pewarnaan, lalu
dibersihkan dengan asam asetat 3%
Acetowhite atau 5% selama 90 detik. Pemberian
epithelium asam asetat dapat menghilangkan
Punctation debris serta mucus, serta menonjolkan
vaskularisasi dan pola epitel. Sebagian
Mosaicism
Gambar Epitel serviks berwarna putih besar lesi servikal berwarna putih, atau
Atypical vessels (Massad, 2018) disebut dengan acetowhitening.
Suspect frank
invasive carcinoma
Unsatisfactory
coloscopic findings
Penatalaksanaan
PEMILIHAN JENIS TERAPI
Perhatikan :
i : - Derajat lesi : Derajat rendah
Derajat tinggi
- Letak lesi, waspada pada
jam 3 ,jam 9 (lekukan)
- Luas lesi : terbatas atau luas
- Fokus lesi : single atau multipel
• : - Usia
- Fungsi reproduksi
- Patologi uterus
- Kepatuhan pasien
• Rencana penderita untuk hamil lagi
Histerek
EKSISI tomi
LEEP
DESTRU Konisa
KSI si
Kriotera
pi
OBSER E.Koagul
VASI asi
Laser vap
TEKNIK KRIOTERAPI
– N2O

K-Y Jelly pada probe

– Pembekuan berulang (double freeze)

– bola es 4-5 mm (2 menit)


istirahat (5 menit)
bola es 4-5 mm, (2 menit)
Keuntungan Kerugian

Efektif pada NIS 1/2 Kurang efektif pada NIS 3

Teknis tidak sulit Spesimen PA (-)

Tenaga listrik (-) Pengeluaran cairan

Anastesi (-)
DIATERMI LOOP (LLETZ)

Dengan elektrokauter
Penerapan eksisi loop luas bentuk kerucut
KEUNTUNGAN : INDIKASI :

• Murah • Hasil biopsi ~NIS


• Relatif mudah • Hasil sitologi dan kolp
• Jaringan untuk PA oskopi ~ NIS
• Anestesi lokal • Kolposkopi tidak mem
• Diagnosis + terapi uaskan
• Tidak curiga invasif (
XX )
KONTRAINDIKASI :
Kuret endoserviks(+)
Gangguan perdarahan
Kehamilan
Servisitis berat
Postpartum <3 bulan
• Aplikasi as. Aset
at 5%
• Anestesi lokal
2% xylocaine + 1
:100.000 epinepri
n
• Pilih elektrode da
n power tepat
• Cek arus elektro
de (+)
• Eksisi
CO 2 laser vaporization
Instruments CO2 laser, colposcope, micro
manipolator
Power output 20-25w
Power density 800-1400 w/cm2
Spot size 1.5-2 mm diameter
Operating mode Continuous
Depth of destuction 6-7 mm measured
Width of destuction 4-5 mm beyond visible lesion
Anesthesia May need paracervical block
KEUNTUNGAN TERAPI LASER

Batas daerah destruksi dapat ditentukan


Dapat digunakan pada lesi divagina
Pergeseran SSK minimal
Cairan pasca tindakan minimal
Penatalaksanaan

D.KOAGULASI LASER KRIOTERAPI

Efektivitas ± 93,3% ± 95,4% ± 93%


Spesimen PA - - -

Nyeri ++ + +

Lama prosedur 3-5’ ± 30’ 5-10’

Penyembuhan 4-6 mg 4-6 mg 4-6 mg

Biaya ++ ++++ +
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai