Feliani Sanjaya
Agilan Sethupathy
90% di antaranya mengalami regresi spontan dan 10% akan berkembang carcinoma serviks.
DEFINISI
Pada era vaksin HPV didapatkan adanya penurunan insiden lesi pra-kanker pada perempuan yang menerima
vaksin HPV di usia 15-19 tahun
ETIOPATOGENESIS DAN FAKTOR RISIKO
Pada dasarnya, faktor risiko pada lesi pra-kanker serviks dan kanker serviks adalah
sama
Faktor risiko yang paling berperan : Infeksi HPV high-risk pada organ genitalia dan
meningkatnya usia
HPV high risk (tipe 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45,
51, 52, 56, 58, 59) berkaitan kejadian
dengan HSIL
FAKTOR RISIKO
Faktor risiko demografis
- Etnis
- Sosiekonomi rendah
- Meningkatnya usia
III Sedang HGSIL (High grade squamous intra- NIS 2 (sel abnormal termasuk gambaran mitosis pada 2/3
epitelial lesions) lapangan pandang yang sulit dibedakan)
NIS 3 (sel abnormal pada seluruh lapangan pandang; dapat
menjadi lesi invasif jika tidak diobati)
IV Karsinoma in situ yang berat HGSIL (High grade squamous intra- NIS 3 (sel abnormal pada seluruh lapangan pandang; dapat
epitelial lesions) menjadi lesi invasif jika tidak diobati)
V Karsinoma Karsinoma Karsinoma
PERTIMBANGAN PEMERIKSAAN
KOLPOSKOPI
Klinis yang diperoleh
Mendapatkan gambaran saluran genitalia bawah yang
diperbesar
Mengidentifikasi squamocolumnar junction
Mendeteksi lesi yang dicurigai neoplasia
Melakukan biopsi langsung
Memonitor pasien dengan atau riwayat neoplasia saluran
genitalia bawah
Indikasi klinis
Lesi yang tervisualisasi tanpa alat bantu
Hasil skrining kanker serviks yang abnormal
Paparan diethylstilbestrol pada uterus
Kontraindikasi mutlak: tidak ada
Kontraindikasi relative
Infeksi saluran genitalia atas atau bawah
Hipertensi berat yang tidak terkontrol
Pasien yang tidak kooperatif
Sitologi Abnormal
KOLPOSKOPI Ulangi pemeriksaan sitologi HPV DNA (+) HPV DNA (-)
setiap 6 bulan selama 2
tahun
KOLPOSKOPI
ABNORMAL
NORMAL
Skrining rutin Skrining rutin
KOLPOSKOPI
DIAGNOSIS BANDING
Servisitis
Chlamydia trachomatis
Neisseria gonorrhoeae
PENATALAKSANAAN
Destruksi Eksisi
Loop Electrosurgical
Cryotherapy Excision Procedure
Electrocautery
Electrocoagulation Large Loop Excision
CO2 laser of the Transformation
Zone
LSIL Rekurensi/HSIL
Regresi Persisten (%) Progresi menjadi Progresi menjadi
(%) karsinoma in situ invasif (%)
(%)
NIS I 57 32 11 1
NIS II 43 35 12 5
NIS III 32 <56 – >12
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : SWI
Usia : 35 tahun
Tanggal Lahir : 17 April 1984
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Alamat : Bd Purwayu, Abang, Karangasem
Kebangsaan/Suku : Indonesia/Bali
Status : Menikah 1x ~ 12 tahun lalu
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
No CM : 106403
Tanggal MRS : 26 Januari 2020
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Pasien datang ke Poliklinik Kandungan dan Kebidanan dengan rencana menjalani operasi
TAH-BS yang dijadwalkan tanggal 27 Januari 2020.
• Menarche : 12 tahun
• Siklus menstruasi : teratur, 30 hari.
• Banyaknya : normal (±60 cc)
• Lamanya : 3 hari
• Keluhan saat menstruasi : tidak ada
• Pernah keluar darah diluar siklus haid : (-)
• Haid terakhir : 3 Januari 2020
RIWAYAT PERKAWINAN
Pasien mengatakan menikah sebanyak satu kali. Usia pertama kali menikah yaitu 23
tahun. Saat ini telah menikah selama 12 tahun.
RIWAYAT KEHAMILAN
Abortus/
BBL(g Nakes/
No JK preterm/ Pspt/SC Tahun
r) Non Nakes
Preterm
KONDISI PSIKOLOGIS
• Tidak terdapat masalah perkawinan, tidak mengalami kekerasan fisik,
atau trauma dalam kehidupan.
• Konsultasi dengan psikiater tidak pernah dilakukan sebelumnya oleh
pasien.
• Pasien saat ini menerima keadaannya.
• Dukungan sosial berasal dari suami dan pendamping yang diinginkan
pasien adalah suaminya.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Present (29/01/2020/Kamboja)
•Keadaan Umum : Baik
•GCS : E4V5M6
•Tekanan Darah : 110/80 mmHg
•Nadi : 80 x/ menit
•Respirasi : 20 x/ menit
•Suhu Aksila : 36,6o Celcius
•Berat Badan : 55 kg
•Tinggi Badan : 157 cm
•IMT : 22,31 kg/m2
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Normocephali
Mata : anemia +/+, ikterus -/-, reflek pupil +/+, isokor
THT : Kesan Tenang
Thorak : simetris (+), retraksi (-)
Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur(-)
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : ~ status ginekologi
Vagina : ~ status ginekologi
Extemitas : akral hangat, edema (–)
PEMERIKSAAN FISIK
Status Ginekologi
Abdomen
Inspeksi : Perut tidak membesar, luka bekas operasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal,
Palpasi : Tidak dirasakan adanya benjolan, nyeri tekan (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Darah Lengkap + Koagulasi
Hasil
Parameter Satuan Nilai
20/01/2020 27/01/2020 (post op) Normal
WBC 9.78 20.47 (T) 103/µU 4.8 – 10.8
HGB 14.8 9.7 (R) gr/dl 11.7 – 15.5
HCT 43.0 28.9 (R) % 35.0 – 47.0
PLT 209 256 103/µU 150 – 450
BT 1’00 Menit 1-3
CT 10’00’’ Menit 5-15
Golongan B Rhesus +
darah negatif negatif
HbsAg
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PLANNING
TERAPI MONITORING
• IVFD RL 20 tpm • Perdarahan, keluhan dan tanda-tanda
• Pro-laparotomi TAH-BSO vital
KIE
• Pasien dan keluarga dijelaskan tentang
keadaan pasien, diagnosis dan rencana
penanganan, pengawasan lanjutan,
komplikasi dan prognosisnya.
LAPORAN OPERASI
Operasi dilakukan pada tanggal 27 Januari 2020 pukul 13:10, anestesi dilakukan pukul 12:55. Pelaksanaan operasi :
- Pasien dikondisikan dalam posisi terlentang
- RA-BSA, aseptik-antiseptik lapangan operasi dengan betadine alkohol, persempit lapangan operasi dengan doek
steril.
- Insisi pfanensteil sepanjang 20 cm, perdalam sampai dengan menembus peritoneum
- Tidak ditemukan asites, masukkan darm gaas
- Evaluasi organ genitalia interna: Tampak uterus bentuk dan ukuran normal, ovarium dekstra sinistra normal dan
tuba dekstra dan sinistra normal,
- Diputuskan operasi TAH-BSO
- Indentifikasi ligamentum rofundum kanan dan kiri, klem ligamentum, lalu potong dan ikat.
- Identifikasi ligamentum ovarii propium melalui tunnel avaskuler yang dibuat di mesosalpinx, lalu klem, potong,
dan ikat.
- Identifikasi ligamentum infundibulum pelvis kanan dan kiri, klem ligamentum lalu potong dan ikat .
LAPORAN OPERASI
- Buka plika vesikouterina, sisihkan vesika urinaria ke bawah sejauh mungkin
- Skeletonisasi arteri uterina dekstra dan sinistra, lalu klem, potong, dan ikat
- Reseksi uterus kanan dan kiri hingga ligamentum sacrouterina
- Evaluasi batas serviks dan vagina, amputasi uterus
- Lanjutkan reseksi serviks kanan dan kiri sampai batas vagina
- Pasang kocher pada sisi kanan dan kiri batas vagina-serviks, kemudian ambil jaringan untuk PA
- Jahit sudut, jahit hemostasis dilanjutkan anteroposterior
- Evaluasi adanya perdarahan
- Perdarahan tidak ditemukan
- Cuci kavum abdomen dengan NaCl 0,9%, ditemukan jernih
- Keluarkan darm gaas
- Jahit peritoneum jelujur, Jahit fascia dengan jelujur festoon, Jahit lemak interuptus, Jahit kulit subkutikuler
- Tutup luka dengan sufratul, kasa steril, dan hipafix.
Operasi selesai pukul 16:15, dengan durasi 3 jam 5 menit.
PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal 20 Januari 2020 (Poliklinik Kebidanan) Status general
S: Pasien datang kontrol mencari rencana jadwal Mata : Anemis -/-. Ikterik -/-
operasi tanggal 27 Januari 2020, cek laboratorium Thoraks
dan konsultasi ke interna. Keluhan nyeri simfisis Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
(+). Perdarahan pervaginam (-), keputihan (-). Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing
O:Status Present -/-
Keadaan umum baik Ekstremitas : Edema (-), Akral hangat
Tekanan darah : 110/80 mmHg Status ginekologi
Nadi : 80 kali/menit Abdomen : Bising usus (+) normal, Distensi (-)
Respirasi : 20 kali/menit Vagina : Perdarahan (-)
Suhu aksila : 36oC Hasil kolkoskopi biopsy (21 September 2019) : LSIL
A: LSIL pro TAH-BS
P: Pro Laparotomi TAH-BSO pada tanggal 27 Januari 2020
Kontrol tanggal 20 Januari 2020 untuk cek laboratorium dan
PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal 26 Januari 2020 (Poliklinik Kebidanan) Status general
S: Pasien datang kontrol LSIL untuk operasi Mata : Anemis -/-. Ikterik -/-
tanggal 27 Januari 2020 Thoraks
O: Status Present Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Keadaan umum baik Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing
Tekanan darah : 120/80 mmHg -/-
Nadi : 80 kali/menit Ekstremitas : Edema (-), Akral hangat
Respirasi : 20 kali/menit Status ginekologi
Suhu aksila : 36,5oC Abdomen : Bising usus (+) normal, Distensi (-)
Vagina : Perdarahan (-)
A:LSIL
P: Pro Laparotomi TAH-BSO pada tanggal 27 Januari
2020
PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal 27 Januari 2020 (Ruang Kamboja)
Evaluasi Pre-Operasi 3. Pemeriksaan penunjang lain
PA biopsi serviks : LSIL
Pasien perempuan, 36 tahun (P3 ~ 4 tahun)
4. Persiapan darah 4 kantong
Diagnosis : LSIL 5. Konsul sejawat anestesi: ASA II
Tindakan : Pro-laparotomi TAH-BSO 6. Klindamisin 300 mg kapsul setiap 8 jam
1. Informed consent 7. Dulcolax 2 tablet
2. Pemeriksaan laboratorium 8. Lavalement 2 tablet
Darah Lengkap Faal 9. Pasang RL 500 ml 20 tetes per menit
Hemostasis 10. Injeksi ampicillin 2 g IV dalam NaCl 100 ml, drip
WBC : 9,78 BT : 1’ 00” pelan di ruang persiapan
HGB : 14,8 CT : 10’ 00” 11. Pasang kateter urine di ruang operasi
PLT : 209
12. Puasa mulai pukul 00.00 WITA
HCT : 43,0
Kimia Klinik 13. Bersihkan cat kuku dan lepaskan semua perhiasan
Albumin : 4,4 14. Hubungi kembali sejawat anestesi
Glukosa : 115 15. Berdoa
SGOT/SGPT : 18/9
BUN/SC : 28/0,58
PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal 27 Januari 2020 (Ruang Kamboja)
S: Pasien sudah puasa sejak pukul 00.00 WITA Status ginekologi
O:Status Present Abdomen : Bising usus (+) normal, Distensi (-)
Keadaan umum baik Vagina : Perdarahan (-)
Tekanan darah : 120/80 mmHg A: LSIL
Nadi : 80 kali/menit P: Pro Laparotomi TAH-BSO pada tanggal 27 Januari 2020
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu aksila : 36,5oC
Status general
Mata : Anemis -/-. Ikterik -/-
Thoraks
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-,
Wheezing -/-
Ekstremitas : Edema (-), Akral hangat
PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal 27 Januari 2020 (Ruang Operasi)
Telah dilakukan operasi TAH - BSO Status ginekologi
S: Nyeri luka operasi (+) Abdomen: Bising usus (+) normal, distensi (-), luka operasi
O: Status Present terawat
Keadaan umum baik Vagina : Perdarahan (-), Kateter Urine (+)
Tekanan darah : 110/70 mmHg A: LSIL post laparotomi TAH-BSO hari 0
Nadi : 88 kali/menit P: Cek DL 6 jam post operasi
Respirasi : 20 kali/menit IVFD RL 20 tetes per menit
Suhu aksila : 36,oC Injeksi cefotaxime 1 gram setiap 8 jam
Status general
Mata : Anemis +/+. Ikterik -/- Analgetik sesuai TS Anestesi
Thoraks Puasa sampai dengan 6 jam post operasi
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Kateter hingga 24 jam post operasi
Wheezing -/-
Ekstremitas : Edema (-), Akral hangat
PERKEMBANGAN PASIEN
Tanggal 28 Januari 2020 (Ruang Kamboja)
S: Nyeri luka operasi (+), flatus (-), BAK (+), muntah Status ginekologi
(+) Abdomen : Bising usus (+) normal, Distensi (-), luka
O:Status Present operasi terawat
Keadaan umum baik Vagina : Perdarahan (-)
Tekanan darah : 110/70 mmHg A: LSIL post laparotomi TAH-BSO hari ke 1
Nadi : 80 kali/menit P: Poliklinis kontrol kembali tanggal 30 Januari 2020
Respirasi : 20 kali/menit Cefadroxil 500 mg setiap 8 jam
Suhu aksila : 36,2oC Asam mefenamat 500 mg setiap 8 jam
Status general
Mata : Anemis +/+. Ikterik -/- Paracetamol 500 mg tiap 8 jam
Thoraks
Cor : S1 S2 tunggal, regular, murmur (-)
Pulmo : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-
Ekstremitas : Edema (-), Akral hangat
PROGNOSIS
Pemeriksaan fisik
adanya erosi serviks
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
Diagnosis lesi prakanker serviks:
TERAPI
MEDIKAMENTOSA
MEDIKAMENTOSA
Cefadroxil 500 mg tiap 8 jam PO
Asam mefenamat 500 mg tiap 8 jam PO
Paracetamol 500 mg tiap 8 jam PO
SIMPULAN