Anda di halaman 1dari 7

MENINGITIS (leptomeningitis)

Definisi Reaksi keradangan yang mengenai salah satu/ beberapa lapisan selaput otak

 Meningitis bakterial akut/purulenta


 Meningitis bakterial sub akut
 Meningitis bakterial kronis
 Aseptik meningitis

Etiologi

Tergantung
usianya

Patogenesa 1. hematogen
2. percontinuitatum
(perluasan langsung dari infeksi)
3. traktus respiratorius
4. implantasi langsung
(trauma terbuka kepala,
bedah otak, lumbal pungsi)

MK 25% timbul dalam waktu 24 jam setelah onset


- Sakit kepala -Mual,muntah
- Kaku kuduk - Kejang
- Panas dan menggigil -Gejala neurologis fokal
- Fotofobia -Penurunan kesadaran

Pmx Fisik  Kaku kuduk/iritasi meningen (kerning, brudzinkski)


 Papil edema
 Gejala neurologis fokal (gg. Saraf kranialis 3,4,6,7)
 Infeksi eksrakranial (Otitis media purulen)
 Artritis
 Kejang
 Penurunan kesadaran (koma)
Lab -Lab
-Radiologi (CT/MRI
+ kontras)
-EEG
-Lumbal pungsi
(untuk mengetahui
penyebab)
Protein
Hitung sel
Glukosa
Direct smear
Kultur

Pemeriksaan Antigen Spesifik (NICE TO Pemeriksaan lain-lain (NICE TO KNOW)


KNOW)
1. Counter Immuno Electroforesis 1. Limulus Lysate
(CIE) 2. Lactate dehidrogenase &asam laktat
2. Latex Particle Agglutination & Co CSS
Agglutination 3. CRP

Manajemen - Sedini mungkin setelah diagnosa pasti


Terapi umum Terapi spesifik
1. Tirah baring total 1. Antibiotik sesuai hasil LP
2. Perawatan 5B 2. Bila ada kontraindikasi LP -> Antibiotik
empiris
3. Lama pemberian sesuai jenis bakteri

Terapi 1. Dexamethason
Tambahan 2. Immunoglobulin
3. Peningkatan TIK
Dexamethason Immunoglobulin Peningkatan TIK
Menghambat rx inflamasi karena Diberikan sedini mungkin Letak kepala head up 30
lisis bakteri dalam ruang derajat
subarachnoid Menetralkan endotoksin
Manitol, gliserol
Pada : rx resiko tinggi, edema X supresi imun
otak TIK meningkat Hiperventilasi = PCO2
1-3ml/kgBB IV dg dipertahankan 27-30
ES : perdarahan GI, fungsi imun kecepatan 150-225ml/jam
seluler turun atau 40-60 tpm Barbiturat ( penurunan
kebutuhan metabolik otak)
Perbaikan BBB
-Dexamethason diberikan
sebelum antibiotik

KOMPLIKASI

Neurologi Non Neurologik


• Gangguan cerebrovaskuler • Septik shok (11,6%).
(15,1%)  infark  nekrosis • Respiratory distress syndrome
otak. (3,5%).
• Edema otak (14%). • DIC (8,1%).
• Hidrosefalus (11,6%). • Pneumonia.
• Perdarahan otak (2,3%). • Miokarditis, endokarditis.
• Kejang-kejang.
• Efusi subdural  sering terjadi pd
anak
• Parese nervi cranialis (N. III, VI,
VII, VIII)
ASEPTIK MENINGITIS (virus)

Definisi Viral meningitis merupakan self limiting illness (bisa sembuh sendiri)
- Sering berkembang menjadi meningoencephalitisi yang lebih berat
(meningoencephalitis)
- Penyebaran hematogen

Etiologi Enterovirus Herpes simpleks


Mumps virus Herpes zoster
Lymphocitic Paling sering Echovirus dan coxsakie virus
Arbovirus

MK - Onset mendadak/subakut
- Sakit kepala hebat, subfebril, muntah, kaku kuduk
- Fotofobia
- Kejang dan Peningkatan TIK

Diagnosa 1. Pemeriksaan klinis


2. Pemeriksaan LCS
a. Liquor jernih
b. Sel 50-500/mm3 -> limfosit predominan
c. Glukosa dan klorida normal
d. Protein meningkat ringan

Komplikasi - Meningoencephalitis (PROGNOSA JELEK)


- Anak -> Retardasi mental, kejang, buta kortikal
- Hidrosefalus, mikrosefalus, tertraparesis

Pencegahan - Mengeliminir bakteri


- Imunisasi
- Vaksinasi
ENSEFALITIS VIRUS (herpes simpleks 31% ECHO 17%)

DEFINISI Proses peradangan pada otak yang dapat menyerang semua usia

Etiologi • Enterovirus 10-20% (mell air atau makanan terkontaminasi)


• HSV HSV1 dan HSV2 (70-90% pd neonatus dab bayi)
• Virus herpes lain: VZV,CMV,EBV,HHV6
• Adenovirus
• Influenza A
• Measles,mumps,dan virus rubella
• Arbovirus e.c japanese B encephalitis

Patogenesis Virus menginfeksi tubuh secara perlahan Virus menginfeksi jar lain -> baru ke otak
1. V dibawa aliran darah ke sel saraf otak 1. Menyebabkan infeksi lokal
2. Berkumpul dan menggandakan diri 2. Kerusakan berat pada area kecil otak
3. Menyebar secara luas
4. Ensefalits difusa

GEJALA Flu like syndrome


- Demam
- Nyeri kepala
- Perubahan tingkat kesadaran
- Fotofobia, bingung kadang disertai kejang
- Gangguan bicara & pergerakan
- Perubahan tingkat laku / kepribadian -> biasanya disebut ada gangguan jiwa

Diagnosis 1. Gambaran klinik


Panas, perubahan kesadaran, kejang, X tanda rangsang meningeal

2. Cairan Sereprospinal
Pleositosis, peningktakan protein, glukosa normal

3. EEG CT MRI
Lesi asimetris di fronto temporal

4. ANALISA ELISA
CSF + / PCR +

5. Abses otak, TB meningitis jamur disingkirkan

Terapi HSV = Asiclovyr 10mg/kg/IV tiap 8 jam selama 3 minggu

CMV = Ganciclovyr 5mg/kg setiap 12 jam 2-3 minggu (maintanance 5mg/kg setiap hari)

Terapi tambahan
- Kejang : Obat Anti kejang
- Gelisah : Obat sedatif
- Nyeri kepala/demam : obat antinyeri

Komplikasi - Kejang
- Hiponatremi
- SIADH
- CVA, Koagulopati
- Defisit kognitif, epilepsi, hidrosefalus, hearing loss
BRAIN ABSCESS

Definisi - Merupakan komplikasi dari meningitis bakterial


- Karena baacterial endocarditis
- Karena sepsis (pneumonia)

Brain abscess menyebabkan occupying lession di otak

Patofisiologi - Abses otak terdiri dari jaringan nekrosis supuratif parenkim otak
- Area infeksi difus tidak berbatas langsung berhubungan dengan edema & kerusakan
Hematogen jaringan otak
1/3 kasus
Tahan Perkembangan abses
Contigous
(middle ear, Serebritis awal Serebritis akhir Kapsul Awal Kapsul akhir
sinus, gigi) (hari 1-3) (hari 4-9) (hari 10-14) (setelah hari 10)

Gliosis (-) Gliosis mulai Jar. gliotik Gliosis max


Edema (+) Edema MAX meningkat Edema menurun
Edema menurun

2 Faktor penting terbentuknya abses :


Rusaknya BBB & Jar otak disekelilingnya

Gejala Kriteria diagnosis 1 Kriteria diagnosis 2 Classic Triad


Klinis
75% Sakit Kepala Lab : Nyeri kepala, demam, defisit
65% Defisit fokal - Leukosit, LED, kultur, neurologi fokal
60% Altered mental status HIV
40% Kejang Radiologi -toxic appearanxce
30% Demam - Skull foto, thorax, -kejang, muntah
20% TIK meningkat, kaku sinus gigi telinga -hemiparese
kuduk - CT/MRI (kontras) -dll
- LP
KONTRAINDIKASI
Patologi anatomi
- Biopsi

Tatalaksana 1. Kontrol peningkatan ICP (Steroid (kontroversial))


2. Aspirasi/Eksisi (penurunan ICP dan diagnosis mikrobiologi)
Antibiotik ditunda -> klinis stabil, jika aspirasi cepat dikerjakan
3. Setelah drainase, Antibiotik parenteral 6-8 minggu (2-3bulan po)
4. Antikonvulsan (kejang)
5. Antiedema (Mannitol 0,5-1g/kgBB IV 20-30’) Dexametason 16-24mg/hari
6. Bedah (Aspirasi dan eksisi total)
MALARIA SEREBRAL

Anda mungkin juga menyukai